Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

30 November 2015

MITOSPEDIA VEDA - Brihaspati, Dewa Guru - Jupiter


MITOSPEDIA VEDA / VEDIC / HINDU
BRIHASPATI – DEVA-GURU
 

Ras: Dewa
Golongan : Nawagraha
Kediaman : Brihaspatiloka (Jupiter)
Pasangan : Tara
Anak : Kacha (anak kandung), Budha (anak tiri)
Peran : Guru Para Dewa, Penguasa Jupiter.
Awatara : Drona

==LEGENDA==
Brihaspati adalah salah seorang dari tiga putra Saptarsi Angirasa, yang merupakan salah satu rsi yang dipercaya telah mendengarkan Atharwaweda langsung dari ayahnya, Brahma. Brihaspati mendapat pendidikan dari ayahnya bersama dengan Shukra (yang kelak akan menjadi rival abadinya). Angirasa dalam mendidik lebih menyayangi Brihaspati sehingga Shukra kemudian pergi mencari guru lain, menjadikan Angirasa punya lebih banyak waktu untuk mendidik Brihaspati menjadi brahmana hebat.

Setelah dewasa Brihaspati karena pengetahuannya yang luas dan ketaatannya yang luar biasa pada aturan-aturan dharma (kebajikan) serta ketaatannnya pada para Trimurti diberi anugerah untuk menjadi guru (pembimbing) bagi dewa-dewi di Swargaloka. Brihaspati juga bertindak sebagai penasehat utama bagi Indra meski dalam beberapa kesempatan Indra tidak mau mendengar saran Brihaspati.

Meski terkenal sebagai guru yang bijak, kehidupan rumah tangga Brihaspati sempat bermasalah. Tara, satu-satunya istri Brihaspati, sempat jatuh hati dan tergila-gila pada Chandra, dewa bulan, bahkan mereka berdua akhirnya melakukan perbuatan tidak senonoh yang akhirnya menyebabkan dua peristiwa :
1. Terjadi ketegangan di kubu para dewa. Chandra dan Brihaspati sudah siap bertempur habis-habisan untuk memperebutkan Tara (dan mempertahankan kehormatan mereka) kalau saja Brahma tidak turun tangan dan menyuruh Tara pulang pada Brihaspati dan meminta Chandra cukup puas dengan istrinya yang sudah segudang itu.
2. Tara hamil dan melahirkan Budha (Merkurius). Budha yang kemudian sadar bahwa Brihaspati bukan ayah kandungnya ketika Chandra hendak mengklaim Budha untuk dibawa ke Chandraloka akhirnya memusuhi Brihaspati.
Ketegangan antara Brihaspati dengan Shukra (Venus) juga sering terjadi sampai pada satu kesempatan Brihaspati mengutus salah satu putranya yakni Kacha untuk berguru pada Shukra. Putri Shukra Dewayani jatuh hati pada Kacha dan menikahi putra Brihaspati itu. Tidak dijelaskan apakah sejak resmi jadi ‘besan’ ketegangan antara keduanya mengendur atau tidak. Meski begitu Brihaspati dikatakan pernah menggantikan Shukra mengajari para Asura selama beberapa tahun saat Shukra tidak ada di tempat.

==AWATARA : DRONA==
“Yudhistira memasuki Kota Surgawi Indra. Dan di sini ia disambut oleh Kresna, Drupadi, dan saudara-saudaranya dalam suatu perayaan yang megah. Bisma tampak ada di antara para Wasu (delapan elemen), sebab dari sanalah ia berasal. Karna telah bersatu dengan Matahari, Drona bersatu dengan Brihaspati, sementara Widura dengan Dharma (Yama).”
(Mahabaratha, Swargarohana Parwa)

Nama lain : Durna, Begawan Drona, Dronachaya
Ras : Manusia Awatara
Pasangan : Kripi
Anak : Aswathama
Profesi : Brahmana, Guru Ilmu Perang Hastina, Senopati (Panglima Perang) Hastina, Penguasa Pancala (Sementara)

Drona terhitung masih keturunan Saptarsi Angirasa dan konon sekaligus merupakan awatara dari Brihaspati pada era Mahabharata. Masa kecilnya sulit dan ia hidup miskin namun ayahnya Bharadwaja ditunjuk oleh raja Pancala saat itu untuk menjadi guru bagi putra mahkota mereka yakni Drupada. Drupada dan Drona kemudian menjadi kawan baik hingga suatu ketika Drupada bersumpah bahwa jika suatu ketika Drona dalam kesulitan, Drona boleh datang pada Drupada dan ia akan memberinya tanah, kedudukan dan harta.

Setelah dewasa ternyata nasib Drona malah semakin terpuruk. Legenda mengatakan bahwa Aswathama suatu ketika meminta susu pada ibunya. Karena tidak ada susu di rumah, istri Drona mencampur perasan suatu dedaunan yang warnanya putih dengan gula lalu mengatakan pada Aswathama bahwa itulah susu. Drona yang memperhatikan hal itu kemudian bertekad keluar dari kemiskinan. Ia sempat datang kepada Parasurama Awatara yang baru saja menaklukkan ratusan raja dan membagi-bagikan tanah mereka pada para brahmana namun saat Drona datang Parasurama hanya tinggal memiliki sebuah busur semata. Drona menerima busur itu dan berguru pada Parasurama mengenai seluruh ilmu beladiri dan ilmu perang dari Sang Awatara Wisnu.

Sekembalinya dari tempat Parasurama, Drona mendatangi Pancala, menghadap pada Raja Drupada dan menagih janji Drupada di masa lalu. Drupada ternyata ingkar janji bahkan mengatakan bahwa mereka saat ini mereka tidak bisa lagi berteman karena status mereka sudah ‘berbeda’. Drupada sekarang raja sementara Drona hanya guru miskin. Persahabatan mereka di masa lalu terjadi karena mereka sama-sama murid Bharadwaja tapi sekarang Drona tidak berhak memanggilnya teman. Drona pun kemudian pergi dari istana dengan membawa sumpah bahwa ia akan balas dendam.

Nasib Drona membaik ketika ia pergi ke Hastina dan diminta Bisma untuk mendidik para Pangeran Kuru (Kurawa dan Pandawa). Drona kemudian menjadi guru perang bagi Kurawa dan Pandawa serta melatih mereka hingga suatu ketika Drona membawa Pandawa dan Kurawa untuk menyerang Pancala, merebut Pancala dari Drupada kemudian mengambil setengah wilayah Pancala untuk dirinya dan mengembalikan setengahnya pada Drupada sambil berkata, “Sekarang kita setara kan, Temanku?”

Atas intervensi Bhisma, Drona akhirnya melepas klaimnya atas wilayah Pancala dan mengembalikan wilayah itu pada Drupada. Tapi Drupada yang sudah terlanjur sakit hati kemudian memohon pada para dewa supaya diberikan anak yang kelak akan membunuh Drona. Dari permohonan Drupada lahirlah Drestadyumna.

Sekembalinya dari penaklukan Pancala, Drona melanjutkan profesinya sebagai guru perang bagi para pangeran Hastina. Kala Pandawa dibuang ke hutan selama 12 tahun Drona diangkat menjadi penasehat Duryodhana dan kelak dalam perang Bharatayudha Drona ditunjuk menjadi ahli strategi dan kemudian senopati setelah Bisma tumbang di tangan Srikandi.

Kala Drona menjadi senopati Kurawa pada hari ke-13, ia sukses membunuh Abimanyu. Namun pada hari ke-15, Bima – atas perintah Kresna – membunuh seekor gajah bernama Aswathama lalu berseru lantang bahwa Aswathama telah mati. Drona kemudian mendekati Yudhistira dan bertanya apa kabar itu benar? Yudhistira pun menjawab, “Benar,” yang disambung dengan perkataan, “Tapi itu Aswathama gajah, bukan putra Guru.” Meski begitu Drona sama sekali tidak mendengar kalimat kedua dari Yudhistira. Drona yang kehilangan semangat hidup akhirnya membuang busurnya dan duduk bersemadi. Pada saat itulah Drestadyumna datang dan memenggal kepalanya.

==TRIVIA==
• Drona pernah bersumpah akan menjadikan Arjuna pemanah terhebat di dunia meski begitu ada dua pemanah lain yang ternyata bisa menandingi Arjuna yakni Palghunadi (Ekalawya) serta Rhadeya atau Adipati Karna.
• Drupada akhirnya terbunuh di tangan Drona pada Bharatayudha
• Drupada kelak akan menurunkan Drupadi, istri Yudhistira.

Sumber Gambar :
www.saryth.deviantart.com
 

Referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/Drona
https://en.wikipedia.org/wiki/Brhaspati
Dalal, Roshan. 2014. The Religions of India: A Concise Guide to Nine Major Faiths. Penguin UK
Verma, Virendra. 2000. The Mahabaratha. Pitambar Publishing : New Delhi.


Sumber Artikel:
Le Chateau de Phantasm Page di Facebook
https://www.facebook.com/LCDP.Official/?fref=photo

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia