Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

20 February 2014

Mitospedia Nordik - Yggdrasil


 
YGGDRASIL – POHON KEHIDUPAN

==YGGDRASIL==
Di tengah-tengah Asgard – rumah bagi para Æsir – membentang sebuah pohon ash (Fraxinus sp. – http://en.wikipedia.org/wiki/Fraxinus) yang bernama Yggdrasil. Yggdrasil adalah pohon kehidupan, daunnya selalu hijau sepanjang masa dan cabang-cabangnya menghubungkan sembilan dunia antara lain :
• Asgard, rumah para Æsir.
• Vanaheim, tanah para Vanir.
• Alfheim, tanah para Elf Putih.
• Di tengah-tengah Yggdrasil membentang Midgard "Dunia Tengah", rumah bagi para manusia. Midgard terhubung dengan Asgard oleh Bifrost – Jembatan Pelangi.
• Jotunheim, tanah para raksasa.
• Svartalfheim, tempat tinggal bagi Elf Hitam.
• Nidavellir, rumah para Dwarf, masih dalam satu wilayah dengan Svartalfheim
• Niflheim di sisi utara, dan di bawah Niflheim terbentang Helheim – rumah bagi jiwa-jiwa yang sudah mati.
• Muspelheim – tanah api – di selatan, rumah bagi raksasa api dan iblis.

Yggdrasil memiliki tiga akar utama. Akar pertama berakhir di sebuah mata air bernama Sumur Urd yang menjadi tempat pertemuan rutin bagi para Æsir serta tempat tinggal bagi Norn (dewi-dewi takdir). Akar kedua Yggdrasil melewati Jotunheim – rumah bagi para raksasa es. Beberapa Æsir sebenarnya berasal dari Jotunheim, termasuk di antaranya Frigg – istri Odin, Skadi – dewi musim dingin, dan Loki. Akar kedua ini berakhir di sumur Mimir – tempat Odin mengorbankan satu matanya untuk mendapat pengetahuan mengenai sihir. Akar ketiga Yggdrasil berakhir di Niflheim dan berakhir di mata air Hvergelmir. Di sinilah hidup naga Nidhug (Nidhogg) berdiam dengan melilitkan tubuhnya ke akar itu sembari menghirup darah dari orang-orang mati yang jatuh ke Niflheim atau Helheim.

Di puncak Yggdrasil hidup dua elang. Yang lebih besar dan berwarna putih bernama Vidofnir, sementara yang satu lagi yang berwarna hitam dan berukuran lebih kecil bernama Verfolne. Di batang Yggdrasil hidup pula seekor tupai bernama Ratatosk. Setiap kali Nidhogg berbicara yang jelek-jelek mengenai Vidofnir, Ratatosk akan menyampaikannya pada Vidofnir, begitupun sebaliknya. Jika naga dan elang ini sedang dalam suasana ‘damai’, Ratatosk akan menyebar gosip dan fitnah sehingga permusuhan antar kedua makhluk ini akan terus berlangsung.

07 February 2014

Mitospedia Mesir - Wadjet dan Nekhbet


 
 
WADJET dan NEKHBET – NEBTY PHARAOH

WADJET – DEWI ULAR KOBRA
Nama lain : Edjo, Udjo, dan Buto
Peran : dewi para ular, pelindung keluarga pharaoh, dan harta pharaoh.

Wadjet adalah salah satu dewi paling tua dalam tradisi masyarakat Mesir Utara, namun seperti biasa ia kalah populer dengan Ennead (9 dewa-dewi utama). Wadjet adalah dewi yang rumit dan sebenarnya memiliki banyak rupa. Pada awal kemunculannya ia muncul sebagai dewi berkepala burung gagak, ada yang menggambarkannya sebagai dewi berkepala singa betina, ada pula yang menggambarkannya sebagai dewi berkepala ular, dan ada pula yang menggambarkannya sebagai seekor cerpelai atau tikus kesturi. Namun gambaran paling umum dari Wadjet adalah sesosok ular bertubuh manusia dan memiliki lengan bersayap.

Wadjet pada awalnya berperan sebagai dewi pelindung anak-anak – sama seperti Bes – namun pada perkembangannya ia menjadi pelindung ‘eksklusif’ keluarga Pharaoh bersama dengan saudarinya Nekhbet – dewi burung bangkai.

Dalam mitologi, pada awalnya Ra (dalam aspek manusianya yakni Atum) adalah dewa yang tak bermata. Ketika ia mengirim Shu dan Tefnut ke penjuru dunia untuk membatasi Isfet – kekacuan, dan menciptakan Ma’at – keteraturan, Ra kehilangan kontak dengan Shu dan Tefnut setelah beberapa lama. Khawatir akan keselamatan Shu dan Tefnut, Ra menciptakan sebuah mata (yang terpisah dari kepalanya) dan mengirim mata itu untuk mencari Shu dan Tefnut. Ketika Shu dan Tefnut kembali, Ra meletakkan mata yang ia buat itu di atas kepalanya dan lahirlah seekor kobra sebagai mahkotanya. Kobra itu ia beri nama Wadjet.

Wadjet biasa tinggal di padang pasir jika tidak sedang bertugas menjaga pharaoh. Ia menjaga harta dari makam-makam pharaoh yang sudah mangkat supaya tidak ada pencuri yang memasuki makam (meski yah ... tetap saja ada yang namanya penjarah makam). Karena Wadjet tinggal di padang pasir, maka padang pasir Mesir menjadi tempat tinggal berbagai jenis ular berbisa – yang tugas utamanya mengusir para pengusik ketenangan pharaoh.

Dalam mitos konflik Horus – Set, Isis menitipkan Horus yang masih anak-anak pada Wadjet yang tinggal di pulau terapung Pe ketika ia hendak pergi mencari tubuh Osiris. Pulau itu akhirnya dilepaskan dari tambatannya di delta Sungai Nil oleh Isis supaya Set tidak bisa menemukan Wadjet dan Horus. Isis baru mengambil Horus kembali ketika ia sudah berhasil membawa tubuh Osiris pulang ke Mesir.

Peran Wadjet dalam kehidupan para pharaoh sangatlah penting. Pharaoh Tutankhamun memakai topeng kematian dengan simbol Wadjet. Para pharaoh juga sering mengenakan mahkota yang memakai hiasan ular kobra – simbol Wadjet – di atas kepala mereka.

Horrible Tooth Fairy - Luckty Review


Horrible Tooth Fairy
Review oleh: Luckty Giyan Sukarno


Mungkin aku harus memandang segala hal dengan sudut pandang yang baik, agar kebaikan selalu melingkupi pikiranku. (hlm. 133)

Anak baru itu bernama Susan Sanders. Ketika perkenalan di depan kelas, dia berbicara dengan sangat cepat dan tidak jelas, sehingga teman-teman sekelas kurang bisa mendengar apa yang dia katakan. Ternyata, Susan tidak pede dengan giginya yang cukup aneh, tidak seperti gigi teman-temannya. Ada empat buah gigi gingsul yang sangat besar untuk ukuran seorang anak perempuan berusia sebelas tahun. Berantakan dan konyol.

Adalah Jake yang sangat usil dan penguasa di kelasnya. Tidak ada yang berani dengan Jake. Teman-teman sekelasnya tidak pernah bisa melawannya. Dan Susan akan menjadi sasaran empuknya. Selama ini dia senang mengejek Rohan si kutu buku. Puncaknya, Jake mempermalukan Susan di hari ulang tahunnya. Hari di mana hari yang spesial bagi seseorang yang berulang tahun, Jake justru membuatnya sedih yang bertubi-tubi. Berbekal mendapat gigi yang dilihatnya di toko souvenir dalam museum, Jake memakai gigi palsu mainan dan menirukan cara Susan bicara. Malang bagi Jake, gigi itu tidak mau lepas. Terus menempel meski dia bersusah payah berusaha melepasnya. Sial pangkat dua, ketika dia mendatangi toko souvenir yang merupakan tempat dia mendapatkan gigi palsu itu ternyata raib. Di posisi itu ternyata tidak pernah ada toko souvenir, yang ada justru perpustakaan!

“Toko souvenir apa? Sejak dulu , perpustakaan memang ada di sini.”
“Beberapa hari yang lalu, toko souvenir itu masih ada.”
“Toko souvenir dalam museum? Yang benar saja!” (hlm. 35-36)

Peri gigi benar-benar mahluk yang cukup menyeramkan. Padahal, di dalam dongeng, mereka adalah mahluk-mahluk bersayap dengan cahaya menawan. Namun, ternyata bukan. Pasti Susan adalah salah satu dari mereka.

Yup, Peri Gigi Mengerikan memberi pelajaran pada Jake yang selalu mengganggu teman-temannya. Demi mengembalikan giginya seperti semula, Jake datang ke rumah Susan. Bukannya untuk meminta maaf, Jake justru ingin menyalahkan Susan yang mengakibatkan dirinya sial seperti ini. Jake harus mengalami hal-hal menegangkan!

Ada pesan penting dalam buku ini lewat kisah Jake yang sombong ini. Ketika kita berbuat salah dan menyakiti orang lain, jangan pernah gengsi untuk meminta maaf. Tidak ada ruginya untuk meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan.

“Gigi adalah harga diri seekor buaya.” (hlm. 85)

“Kualitas gigi milik anak-anak nakal sangat bagus untuk kesehatan para drakula.” (hlm. 69)

Buku ini merupakan salah satu dari Spooky Stories. Buat yang penakut, tenang saja. Buku ini bukan cerita horor menye-menye. Ini memang buku pertama dari Spooky Stories yang saya baca, jadi pengen baca juga Spooky Stories yang lain nih! ;)




Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia