Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

30 December 2013

Mitospedia - Osiris, Sang Hakim


OSIRIS - SANG HAKIM
Mitologi Mesir Kuno

Nama lain : Ausar, Un-nefer, Wesir
Peran : Hakim orang-orang mati.

Osiris menurut beberapa versi legenda adalah pharaoh pertama Mesir yang mengajarkan budaya bercocok tanam, aturan hukum dan bermasyarakat, serta arsitektur. Ia adalah putra sulung pasangan Geb dan Nut (Bumi dan Langit). Ketika ia menjadi pharaoh menikahi saudarinya, Isis.

Osiris biasa digambarkan sebagai pria berkulit hijau (atau hijau kebiruan), memakai atef (topi panjang khas Mesir kuno) putih, dengan tubuh berbalut kain mumi. Biasanya ia juga membawa kait dan cambuk – simbolnya sebagai pharaoh.

Osiris tidak lama menjadi pharaoh, sekembalinya Osiris dari misi memperluas wilayah kekuasaan, Set – adik Osiris – mengundang Sang Pharaoh dalam jamuan makan yang khusus dipersembahkan untuk Osiris. Dalam jamuan makan itu Set membawa masuk sebuah peti (yang sebenarnya peti mati / sarkofagus) yang berhiaskan aneka ornamen mewah dan ukurannya dibuat persis untuk Osiris. Ia mengadakan sayembara : “Barangsiapa tubuhnya muat saat berbaring dalam peti ini maka peti pembawa keabadian ini akan jadi miliknya.”

Para tamu satu demi satu mencoba berbaring dalam peti tapi tidak ada yang cukup muat. Sampai akhirnya hanya tinggal Osiris yang belum mencoba masuk ke dalam peti itu. Osiris akhirnya mencoba berbaring di dalamnya dan ternyata tubuhnya pas sekali dengan peti itu. Saat itulah Set menggunakan kekuatannya untuk menutup rapat peti sarkofagus itu dan menyegelnya dengan ter (untuk mencegah udara masuk ke dalam peti dan mencegah Osiris mendorong paksa tutup peti itu). Osiris akhirnya tewas (tampaknya tewas kehabisan nafas) di dalam peti.

Istri Osiris – Isis – memboyong putranya – Horus – keluar dari ibukota dan mengasingkan diri sehingga Set tak dapat membunuh mereka. Sarkofagus Osiris sendiri dilempar ke sungai Nil dan hanyut ke Kerajaan Biblos sampai akhirnya ditemukan Isis dan dibawa kembali ke Mesir. Tapi naas, Set menemukan peti mati Osiris yang dibawa kembali ke Mesir dan dengan penuh amarah, Set memotong jasad Osiris menjadi 14 bagian lalu menyebarkannya ke seluruh tanah Mesir. Hal ini membuat Isis (bersama Horus) harus mengembara cukup lama untuk mengumpulkan potongan jasad Osiris dan menyatukannya kembali. Tapi sekalipun Isis berhasil menyatukan kembali jasad Osiris, aturan Ma’at tidak memperbolehkan jiwa yang sudah mati (termasuk dewa sekalipun) untuk kembali ke dunia, karena itulah Osiris harus tinggal di Duat dan menjadi hakim bagi orang-orang mati.

Saat jiwa orang-orang mati berhadapan dengan Osiris, ia diberi kesempatan untuk membela diri dari tuduhan-tuduhan yang dibacakan Osiris (atau pelayan-pelayannya) padanya. Setelah pembelaannya selesai, Osiris (atau Thoth, atau Anubis) akan menimbang jantung si mati dengan bulu Ma’at. Jika bulu Ma’at lebih berat dari jantung si mati maka Osiris akan memanggil Ammit untuk melahap jiwa si mati, jika jantung orang itu seimbang atau lebih berat dari bulu Ma’at Osiris akan mengirim jiwa orang mati itu ke Aaru – bagian Duat yang kondisinya sangat baik, semacam surga dalam kepercayaan Mesir Kuno.


Sumber: Facebook Le Chateau de Phantasm
http://www.facebook.com/LCDP.Official

20 December 2013

Trend Fiksi Fantasi Berkelas Dunia

Cobalah "menginternasionalisasikan" budaya lokal. (Catatan dari Andry Chang)

Trend Fiksi Fantasi - oleh Manikmaya Sang Adhipramana
Tips dan trik untuk penulis-penulis fiksi fantasi di Indonesia

Rumusan tren cerita berkelas 'dunia' yang saya lihat saat ini a.l.:

1. Tidak meniru novel klasik yang sudah ada

Contoh : Rick Riordan bikin Percy Jackson dan Kane series. Tokoh2nya anak2 remaja yang bergelut dalam konflik mitologi di dunia modern. Ada banyolan sarkastik khas remaja Amerika, masalah dengan pacar, dsb. Kemudian cerita mereka tidak hanya terfokus pada 'god' dan 'demigod'. Monster2 dan makhluk2 yg muncul dalam ceritanya Rick kadang terasa asing di telinga kita namun justru itulah yang membuatnya terasa unik.

2. There's no perfect man : sudah bukan zamannya lagi kita nulis tentang raja / ratu yang memerintah dg 'adil' dan berperang dengan 'tiran' atau raja iblis atau naga. Kita bisa lihat itu di novelnya George R.R. Martin : Game of Thrones. Tidak ada tokoh yang benar2 'suci' bak santo / sufi / rhsi di sana. Adanya adalah homo homini lupus (manusia yang saling memangsa).

3. Jangan menulis tentang utopia klasik tentang dunia fantasi di mana segalanya serba indah. Itu sudah terlalu mainstream. Yang diminati saat ini adalah novel fantasi yang benar2 menyuguhkan manusia dalam wujud aslinya : insan yang kadang berkonflik dan kadang bersatu. Persatuannya pun hanya bersifat sementara dan biasanya ada karena sebuah keadaan mendesak (bencana alam atau ancaman musuh).
Ingat apa kata Sutan Syahrir :
"Tiap persatuan hanya akan bersifat taktis, temporer, dan karena itu insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan secara paksa, hanya menghasilkan anak banci. Persatuan semacam itu akan terasa sakit, tersesat, dan merusak pergerakan."

4. Harry Potter adalah contoh bagaimana tokoh utamanya adalah anak biasa, kekuatannya biasa-biasa saja, kadang terlibat dalam konflik sehari-hari sebagai manusia biasa. Kadang teman2nya menjauh, kadang ia dimusuhi temannya, kadang ia frustasi. Tokoh yang 'dekat' dengan kehidupan sehari-hari spt ini mampu memikat pembaca.

5. Kita sering ambil setting luar negeri atau pseudo-Eropa (dunia yang mirip Eropa) tapi kulturnya hambar atau melenceng (Om Firmanto A Purawan menyebut fenomena ini fenomena 'bule celup)! Dan kultur Eropa yang diambil pun rata2 adalah Eropa Barat (Prancis, Spanyol, Inggris, Irlandia, Yunani dan Italia). Adakah yang pernah ambil setting budaya Albania? Ceko? Yugoslavia? Menurut pendapat saya kalau kita tidak benar2 tahu soal kultur Eropa atau kultur Eropa yang kita pakai sudah terlalu mainstream, ada baiknya kita pakai kultur Asia saja, lebih bagus lagi kalau pakai kultur Indonesia. Hal ini sudah terbukti pada novel THE SHIVA TRILOGY karya Amish Tripathi.

http://en.wikipedia.org/wiki/The_Immortals_of_Meluha


6. Improvisasi! Berapa banyak kisah fantasi yang mengangkat 'angel' sebagai main themenya? Saya rasa sangat banyak, tapi di US sekalipun sangat sedikit yang bisa benar2 membuat 'inovasi' dan 'improvisasi'. Saya rasa Erick Kripke bisa sukses dengan serial TV Supernatural karena dia benar2 membawa konflik angel ini ke tataran yang lebih jauh. Dia 'hilangkan' semua archangel dan lemparkan 'paradise' menjadi 'chaos'. Atau mungkin The Adjustment Bureau. Film ini dibuat berdasarkan cerpen "Adjustment Team" karya Philip K. Dick. Di sini 'angel' tinggal di bumi dan menentukan setiap jalan hidup manusia sesuai 'plan' yang telah dicanangkan oleh The Chairman / The Omni God. Sampai suatu ketika dua insan manusia mencoba mendobrak tataran ini.
http://www.imdb.com/title/tt1385826/





7. Kebanyakan penulis fantasi saya rasa kurang bisa mengungkapkan 'perasaannya' dalam wujud kata2 bermajas / bahasa yang megah. Tidak spt para penulis roman. Yah, bhs yang terlalu megah memang kadang tidak menarik, tapi kadang itu perlu dipakai spy kita bisa bikin kalimat yang quoteable. Kalimat yang membekas di hati pembaca.

Update artikel: Edisi 21 Desember 2013


19 December 2013

Mitospedia - Isis, Sang Ratu


ISIS - SANG RATU 
Mitologi Mesir Kuno


Nama lain : Aset, Iset, Isis Panthea
Arti nama : Takhta
Peran : Dewi Ilmu Sihir dan Penyembuh, Dewi Kesuburan.

“Oh kau Ibu yang bodoh Astarte! Tinggal sedikit lagi dan anakmu akan menjadi dewa.”
-Isis-

Isis adalah putri dari Geb dan Nut yang kemudian menikahi saudaranya Osiris dan bersama dengan suaminya memerintah Mesir sebagai pasangan raja dan ratu. Isis artinya “takhta” dan biasanya Isis digambarkan sebagai wanita Mesir berambut panjang, dengan mahkota berbentuk kursi tahta di atas kepalanya. Kadang ia juga digambarkan memiliki sayap yang muncul merentang dari tangannya.

– MENURUNKAN RA DARI TAHTA–
Ra meskipun telah menciptakan manusia, bersikap agak tidak peduli dengan manusia-manusia yang ia ciptakan. Terkadang jika manusia ‘protes’, alih-alih mendengarkan, Ra justru akan mengirim Sekhmet, pengawalnya, untuk membinasakan manusia. Akibatnya kebudayaan manusia tidak pernah berkembang. Melihat keadaan ini Isis akhirnya meracuni Ra, memaksanya memberitahunya ‘ren’ – nama rahasianya – kemudian memaksa Sang Dewa Matahari menyerahkan urusan pemerintahan dunia pada dirinya dan Osiris. Ra akhirnya naik ke dunia langit dan Osiris naik tahta menjadi pharaoh atas dunia.

Osiris mengajari penduduk Mesir tentang tatakrama, tentang pembangunan pemukiman, sistem pemerintahan, dan pertanian sementara Isis mengajari penduduk Mesir cara membaca, menulis, juga mengajari wanita-wanita cara menggiling jagung dan membuat roti dari gandum.

– MENCARI TUBUH OSIRIS–

Kisah tentang Isis lebih banyak berkutat mengenai perjalanannya mencari tubuh almarhum suaminya – Osiris – yang dibunuh Set dan dibuang ke Sungai Nil lalu hanyut terbawa arus ke Kerajaan Biblos. Pada saat ia tahu jiwa suaminya sudah meninggalkan raganya, Isis pergi dari istana dengan membawa Horus kecil dan menitipkannya pada Nephtys – istri Set – atau Seqet – dewi kalajengking (tergantung versinya). Nephtys, meski ia adalah istri Set, lebih memihak Isis dan Osiris daripada suaminya karena Set tidak mengakui anak mereka – Anubis – sehingga Nephtys menitipkan Anubis dalam asuhan Osiris dan Isis.

Isis menanyai setiap pria dan wanita yang ia temui tentang keberadaan peti sarkofagus Osiris, tapi tak ada satupun yang tahu. Hingga akhirnya sekumpulan anak kecil yang sempat melihat Set membuang sarkofagus itu memberitahunya bahwa peti mati Osiris hanyut di Sungai Nil.

Isis mengikuti aliran sungai hingga tiba di Kerajaan Biblos. Di sana ia menyaru sebagai orang biasa, kembali mencari-cari keberadaan Osiris namun tidak juga menemukannya. Akhirnya ia berdiam di tepi sungai hingga akhirnya sekumpulan dayang-dayang kerajaan mendatangi tempat itu untuk mandi.

Isis menawarkan diri untuk mengikat rambut dayang-dayang itu seusai mereka mandi serta menghembuskan nafas berbau harum ke rambut dayang-dayang itu. Aroma itu sangat harum sehingga Ratu Astarte – Ratu Biblos – mengundang Isis ke istana dan mempekerjakannya sebagai dayang pengasuh bagi putranya yang sakit-sakitan. Isis berjanji ia akan menyembuhkan Sang Pangeran asal Sang Ratu tidak ikut campur dan tidak mengusik ritual penyembuhannya dengan cara apapun.

Sang Ratu setuju dan saban malam Isis membawa Sang Pangeran ke dalam sebuah ruangan, membaringkan bayi itu di perapian lalu mengubah dirinya sendiri menjadi sosok burung layang-layang yang bernyanyi sambil berputar-putar di sekitar perapian hingga pagi tiba. Suatu ketika Ratu Astarte yang penasaran menyelinap dan langsung mengusik ritual ketika menyaksikan anaknya diselimuti nyala api. Isis yang tahu ritualnya diusik langsung kembali ke wujud manusia dan memarahi Sang Ratu. Tapi Sang Ratu balik memarahi Isis dan minta penjelasan maksud ritual tadi itu. Isis akhirnya membuka jati dirinya, bahwa ia adalah seorang dewi dan ia melakukan ritual ini supaya bayi kecil itu bisa menjadi kaum abadi tapi sekarang ritualnya sia-sia.

Astarte memohon maaf dan menawarkan akan memberi hadiah apa saja kepada Isis. Isis akhirnya berkeliling istana dan meminta Sang Raja sebuah tiang penyangga istana yang dibuat dari kayu pohon tamarisk. Ketika tiang itu dibelah, sarkofagus Osiris muncul dari dalamnya. Isis akhirnya membungkus tiang itu dengan kain linen dan bahan harum-haruman lalu mengembalikannya ke Raja Biblos sementara ia sendiri pulang ke Mesir dengan membawa peti mati suaminya.

– PENCARIAN KEDUA–

Setibanya di Mesir, Isis menyembunyikan peti mati Osiris di semak-semak lalu pergi menemui Nephtys (atau Seqet) untuk mengambil kembali Horus. Tapi Set, yang kebetulan sedang berburu di daerah tempat Isis menyembunyikan Osiris langsung merasakan kehadiran Osiris. Set yang murka langsung memotong tubuh Osiris menjadi 14 bagian dan ketika Isis dan Horus kembali ke tempat itu mereka hanya menemukan sarkofagus yang kosong dan telah dirusak prajurit-prajurit Set.

Akhirnya Isis dan Horus mengembara mengelilingi Mesir dengan ditemani sejumlah hewan (di antaranya tujuh kalajengking penjaga yang bertugas melindungi Isis dan Horus). Setiap kali Isis menemukan potongan tubuh Osiris, ia akan membangun kuil di tempat itu untuk mengecoh Set – supaya Set mengira potongan tubuh Osiris hanya disimpan sebagai relikui suci di tempat itu padahal sebenarnya Isis membawanya dan dengan diam-diam menyatukannya kembali. Tapi Osiris tetap tidak bisa kembali ke dunia dan tetap tinggal di Duat. Hanya sesekali jiwa Osiris datang ke dunia untuk menemui Isis dan Horus dalam tempo singkat.


Sumber: Facebook Le Chateau de Phantasm
http://www.facebook.com/LCDP.Official
Sumber artikel langsung di link ini

Mitospedia - Seth, Dewa Badai


SET – DEWA BADAI
Mitologi Mesir Kuno


Nama lain : Seth, Setekh, Sutekh, Sut, Suty, Dewa Merah
Peran : Dewa badai, dewa padang pasir, simbol kejahatan, kekacauan, Pharaoh Mesir Atas.

“Aku Set, yang terkuat di antara para dewa. Setiap hari aku membantai musuh-musuh Ra di ujung kapal matahari, sesuatu yang bahkan dewa-dewi lain tak berani melakukannya.”
-Set-

Set adalah dewa yang biasanya digambarkan sebagai manusia berkepala anjing ajag, atau lelaki Mesir dengan rambut merah. Kadang ia juga digambarkan dalam rupa kuda nil merah, babi hutan, atau ular, sesuai dengan salah satu kemampuannya : berubah wujud. Di awal kemunculannya, Set adalah dewa utama masyarakat Mesir Atas (Mesir Selatan). Disembah sebagai dewa badai dan penguasa padang pasir, Set dikenal sebagai putra Geb dan Nut yang pada mulanya melindungi Ra saat menjelajahi Duat bersama dewa-dewa lainnya. Memasuki Dinasti Ketiga, Mesir Atas dan Mesir Bawah disatukan di bawah satu pharaoh. Pada saat inilah antagonisasi Set mulai terjadi dan ‘Legenda Osiris’ mulai muncul.

=LEGENDA=
Kisah legenda Osiris dimulai dari kisah bagaimana Set, yang semula adalah pengawal Ra dalam perjalanan melintasi Duat ‘dibebastugaskan’ oleh Ra karena Set merasa tidak diperlakukan secara layak dan secara tidak sengaja mengancam Sang Dewa Matahari bahwa ia akan melepaskan badai ke arah Sang Dewa Matahari sebagai bentuk ‘protesnya’. Kesalahan fatal! Alih-alih didengarkan protesnya, Ra justru membebastugaskan Set dari tugas pengawalan dan memilih dewa-dewi lain untuk mengawal perjalanannya ke Duat secara bergantian.

Cerita ‘Legenda Osiris’ beralih ke dunia manusia di mana Set, Isis, dan Osiris, turun ke dunia manusia dan menyelenggarakan sebuah pemerintahan di Mesir. Namun karena iri pada kepopuleran Osiris, Set membunuh Osiris kemudian memburu Isis dan Horus meskipun akhirnya Isis dan Horus diselamatkan oleh Nepthys – yang notabene adalah istrinya sendiri. Set berkuasa atas Mesir, menggantikan Osiris, selama bertahun-tahun sampai suatu ketika Isis membawa kembali jasad Osiris dari Biblos. Set yang menemukan jasad saudaranya lagi langsung memotong jasad Osiris menjadi 14 bagian. Ia tidak tahu bahwa Isis kemudian mengembara lagi ke seluruh Mesir untuk kembali menyatukan jasad Osiris.

Ketika Horus telah beranjak dewasa, Ra – dewa matahari – turun kembali ke dunia dan membentuk sebuah kerajaan tandingan di bawah pimpinan pharaoh Ra-Horakhty (yang sebenarnya adalah Ra sendiri). Kerajaan tandingan ini berseteru dengan kerajaan yang dipimpin oleh Set selama bertahun-tahun dan Horus adalah salah satu prajurit Ra-Horakhty.

Pada masa-masa awal perseteruan, Horus dan Set tidak pernah saling berduel satu-lawan-satu, tapi ketika pasukannya mulai habis, Set dan Horus mulai berhadap-hadapan secara langsung. Kadang Set unggul, kadang Horus yang unggul. Setidaknya Set pernah mencabik satu mata Horus sehingga Thoth harus mengganti mata Horus dengan mata lain yang beda warna, sementara Horus sendiri pernah mencabik ‘adik kecil’ Set sehingga konon sejak itu dewa ini menjadi impoten.

Set memiliki tiga istri : Nepthys – yang melahirkan Anubis, Tawaret – dewi kuda Nil yang kemudian memihak Osiris, serta Neith – dewi perburuan, yang melahirkan Sobek (dewa buaya). Dari ketiga istri Set, hanya Neith yang ‘memihak’ pada Set. Ketika para dewa (diwakili Thoth dan Ptah) mencoba mendamaikan konflik Horus dan Set, Nepthys berdiri di pihak Horus dan mendesak Set untuk mengembalikan takhta Osiris pada Horus. Namun Neith berujar, “Set harus mengembalikan istana Osiris pada Horus, jangan melakukan ketikadilan lagi atau aku akan buat langit runtuh menimpa seluruh Mesir. Tapi Amun-Ra harus juga harus dengar permohonanku : berikan Set ganti rugi, lipatgandakan hak miliknya, dan berikan Anat dan Astarte (Tawaret) untuk menjadi istrinya.”

Mesir kemudian dibagi dua, Mesir Utara untuk Horus dan Mesir Selatan untuk Set. Tapi konflik kedua dewa ini masih saja berlangsung, bahkan konon sampai saat inipun masih berlangsung dan akan terus berlangsung sampai akhir zaman.

=KELUARGA SET=
Di antara para Ennead boleh dikatakan bahwa Set adalah yang memiliki istri paling banyak. Setidaknya ada empat istri yang dimiliki Set yakni :
• Nephtys : dewi rumah tangga, dewi sungai, putri Geb dan Nut, melahirkan Anubis.
• Astarte (Tawaret) : dewi kuda Nil, dewi kesuburan, tidak punya anak dengan Set.
• Anet : saudari Astarte, dewi kesuburan.
• Neith : dewi perang dan perburuan, melahirkan Sobek (dewa buaya).
Tapi Set juga punya masalah seksual yang oleh bidang psikologi modern disebut : biseksual. Tercatat ada satu cerita di mana ia pernah melakukan ‘penyerangan seksual’ pada Horus di kamar tidur keponakannya itu.

=PENYEMBAHAN=
Meskipun Set adalah ‘penjahat’, sampai akhir Dinasti Mesir (sebelum Mesir diduduki oleh Romawi), para pharaoh selalu punya kebiasaan berdoa mohon keberanian pada Horus dan mohon kekuatan pada Set. Tidak akan ada Ma’at (keteraturan) tanpa Isfet (kekacauan), itulah alasan kenapa Set tetap dipuja.


Sumber: Facebook Le Chateau de Phantasm
http://www.facebook.com/LCDP.Official
Sumber artikel langsung di link ini

11 December 2013

Inkdeath - Luckty Review




INKDEATH
Resensi oleh Luckty Giyan Sukarno

Buku-buku mengundang untuk dibaca
Terpajang di rak-rak buku.
Dermaga bagi jembatan yang akan membawa
Ke negeri dongeng. (hlm. 15)

Fenoglio sudah bersumpah tidak akan pernah lagi merangkai kata, tak peduli betapa mengundangnya lembaran perkamen kosong yang diletakkan Rosenquartz di atas mejanya setiap malam. Ia tidak akan pernah mau menulis sepatah kata pun lagi –kecuali kata-kata yang dicurinya dari orang lain serta perkataan kering tak berjiwa yang ditorehkannya di atas kertas atau perkamen untuk membuat surat wasiat, perjanjian jual beli, dan hal-hal semacam itu. Masa untuk kata-kataber jiwa sudah berakhir. Kata-kata hanyalah monster penghisap darah yang penuh tipu daya dan suka membunuh, hitam bagaikan tinta dan tidak mendatangkan apa-apa selain kesialan. Ia tidak akan membantu kata-kata melakukannya lagi, tidakakan.

Dan saat membalik-balik halaman buku-buku tua kita terkadang menemukan
Kalimat dogmatis suram yang digarisbawahi.
Dulu kau pernah berada di sini, namun pada waktu yang terlupakan. (hlm.153)

Entah sudah berapa banyak cerita yang dibaca Elinor yang tokoh utamanya jatuh sakit pada suatu saat karena merasa sangat tidak bahagia. Selama ini ia selalu menganggapnya sebagai ide yang sangat romantis, tapi hanya ada dalam buku-buku. Semua tokoh utama itu, baik pria maupun wanita, tiba-tiba saja terpuruk hanya karena cinta yang bertepuk sebelah tangan atau merindukan sesuatu yang telah hilang. Selama ini Elinor sangat menikmati penderitaan mereka. Bagaimanapun, itulah yang kauinginkan saat membaca buku; pergulatan batin yang tidak pernah kaurasakan sendiri, kepedihan yang bisa kautinggalkan hanya dengan menutup buku kalau ceritanya menjadi terlalu menyakitkan. Kematian dan kehancuran bisa tergambar begitu nyata dengan kata-kata yang tepat, dan kau bisa meninggalkan semua itu kapan saja kau mau, tanpa beban dan tanpa risiko apa-apa terhadap dirimu.

Inkspell - Luckty Review



INKSPELL
Resensi oleh Luckty Giyan Sukarno 

Aku memimpikan buku yang tak terbatas,
Buku yang tak berjilid,
Halaman-halamannya berserakan dalam kelimpahan
Di setiap barisnya tergambar cakrawala baru
Surga-surga baru dibukakan;
Negeri-negeri baru, jiwa-jiwa baru. (hlm. 552)

Meggie menamainya Tintenwelt –Dunia Tinta, tempat yang disebut Mo dengan nada menghina sementara ibunya kadang mengucapkan nama itu penuh dengan kerinduan. Tintenwelt, nama yang diambil dari judul buku yang menceritakan tempat itu; Tintenherz. Buku itu telah hilang namun ingatan ibunya masih begitu hidup seolah belum satu hari pun berlalu sejak dia terakhir kali berada di sana –dalam dunia yang terbuat dari kertas dan tinta hitam, tempat para peri dan para raja, peri air, peri api, dan pohon-pohon yang menjulang seakan meraih langit.

Tak terhitung jumlah siang dan malam yang dilewatkan Meggie sambil duduk di samping Resa dan menuliskan kisah-kisah yang dituturkan lewat jemari ibunya. Suara Resa tertinggal di Tintenwelt, sehingga dia harus menggunakan pensil dan kertas atau kedua tangannya untuk bercerita kepada putrinya tentang tahun-tahun itu –tahun-tahun ajaib penuh penderitaan. Kadang dia juga menggambar sendiri benda-benda dan mahluk-mahluk yang dilihat matanya, namun tak dapat dilukis lagi oleh lidahnya.

Awalnya, Mo sendiri yang menjilid catatan-catatan Meggie yang menyimpan kenangan Resa, setiap jilid lebih indah dari jilid sebelumnya. Namun, suatu ketika Meggie menyadari bahwa Mo menatap cemas ke arahnya saat dia mendapati Meggie membolak-balik catatan itu, tenggelam dalam gambar-gambar dan kata-kata. Tentu saja, Meggie dapat mengerti kekhawatiran Mo, bagaimana pun juga Mo pernah mengalami penderitaan selama bertahun-tahun karena istrinya menghilang ke dalam dunia dari huruf dan kertas itu. Bagaimana mungkin dia bisa menerima kenyataan bahwa putrinya sendiri malah tidak dapat berhenti membayangkan dunia itu? Ya, Meggie dapat memahami perasaan Mo, tapi ia tidak dapat memenuhi permintaan Mo –menutup buku-buku catatan itu dan melupakan Tintenwelt untuk sementara.

Kenapa buku yang dibaca berkali-kali sepertinya jadi lebih tebal? Seakan ada sesuatu yang tertinggal di antara halaman buku setiap kali kita menyentuhnya. Perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, suara-suara, aroma-aroma. Dan kalau bertahun-tahun kemudian kau membuka halaman-halaman itu lagi, kau akan menemukan dirimu di dalamnya, kau yang sedikit lebih muda, sedikit berbeda, seolah buku itu mengabadikanmu seperti bunga yang diawetkan, asing sekaligus akrab. (hlm. 60)

Di Tintenwelt tidak ada buku yang dicetak. Di sini setiap buku adalah hasil tulisan tangan manusia, sehingga harganya sangat mahal dan hanya parabangsawan yang dapat membelinya. Orang biasa hanya menimbun kata-kata di kepala masing-masing atau mendengar apa yang keluar dari bibir para seniman pengelana.

Waktu adalah kuda yang berlari di dalam hati, kuda
Tanpa ksatria di tengah jalan pada suatu malam.
Akal duduk terdiam, dengan seksama, mendengarnya berlalu. (hlm. 225)

Meggie kembali berpetualang ke dunia ajaib. Kali ini tidak hanya bersama ayah dan ibunya, ada Fenoglio si penulis kisah Inkheart yang juga terperosok ke dunia cerita yang ditulisnya sendiri. Nantinya, Meggie akan bertemu dengan Farid. Seperti ababil pada umumnya, Meggie mulai merasakan getar-getar cinta #MendadakRossa #eaaa (‾▽‾)♥(‾⌣‾)

Jika di buku pertama kita tersihir dengan koleksi buku milik Elinor, Bibi Ibunya Meggie. Nah, di buku tokoh unik menurut saya adalah Orpheus. Dia membaca seperti membiarkan makanan kesukaannya meleleh ke dalam mulut, menikmatinya, serakah ingin mendengar bunyi dari kata-kata, mutiara yang meleleh di lidah, kata-kata bagai benih yang memunculkan kehidupan.

04 December 2013

Membangun Semesta Fantasi by Ken Budha - Bagian Satu


Sang Sumber menggerakkan semesta, evolusi terus berlanjut hingga membentuk Everna.

MEMBANGUN SEMESTA FANTASI
Oleh Ken Budha - Penulis Novel Fiksi Fantasi "Shangri-la" 

Kamu pasti punya tokoh dalam kisah fantasi yang kamu tuliskan. Apalagi sudah menjadi semacam "peraturan tak tertulis" bahwa sebuah kisah fantasi harus punya puluhan, bahkan mungkin ratusan tokoh. Pertanyaanku adalah: tokoh mana yang pertama kali harus kamu tuliskan?

Jawabanku sederhana, walau penjelasannya menjadi tidak sederhana. Tokoh pertama yang harus ditulis adalah: SEMESTA-nya.

World building adalah batu penjuru dan sokoguru bagi sebuah kisah fantasi. Apa yang kita tuturkan dalam kisah fantasi kita sejatinya tiada bedanya dengan apa yang diguratkan para penulis roman, petualangan, bahkan religi. Perbedaannya hanya pada apa yang menjadi “jualan”dari kisah itu. Bagi kita, para penutur fantasi, yang menjadi pokok dari tutur kita adalah semestanya; semesta yang begitu fantastik sehingga pembaca akan asyik menelusuri semua relungnya, mencari bulir-bulir pengetahuan baru mengenai semesta itu, namun juga begitu believable sehingga ketika pembaca masuk ke semesta itu dia sungguh dapat menghayati keberadaannya di situ.

Karenanya, sebelum kita mulai dengan penulisan tokoh, sebelum kita memikirkan plot dan plot twist, kita harus menuliskan dulu tokoh terpenting dalam kisah kita: semesta fantasi di mana kisah kita berlangsung.

Kenapa aku menyebut Semesta sebagai Tokoh? Karena Semesta kita adalah sebuah dunia yang hidup, yang memiliki sejarah, yang bergulat dengan masalah, yang bersimbah darah, yang menderita bencana dan menikmati anugerah, yang unsur-unsurnya terus berkurang, bertambah, berubah. Semesta kita memiliki kepribadian dan, di dalam rengkuhannya, semua tokoh kita bergelut dengan alur kisah.

Ada banyak hal penting yang akan menjadikan Semesta kita hidup dan bernapas.Beberapa di antaranya, yang pokok, aku bagikan di sini:
  1. Asal-usul Semesta: how the world came to be.Genesis. Kisah Penciptaan. Big Bang. Inilah bagian dasar dari tiang Semesta kita.
  2. Ekonomi:tiap mahluk hidup butuh makan. Bagaimana mereka memperoleh kebutuhan hidupnya? Bagaimana mereka saling bantu atau bersaing dalam memperebutkan sumber daya?
  3. Kekuasaan:dalam masyarakat manapun selalu ada hirarki dan kekuasaan, dominasi dan subordinasi. Bagaimana kekuasaan diraih dan dipertahankan? Bagaimana kekuasaan digunakan? Kekuatan macam apa yang menjadi andalan dalam meraih kekuasaan?
  4. Budaya:kebiasaan hidup, apa yang dianggap baik dan mulia, apa yang dikutuk dan diharamkan. Permainan tradisional, upacara dan ritual, peribahasa, cara berpakaian.
  5. Sistem Kepercayaan: semua orang percaya pada sesuatu yang Greater than Life. Bagaimana kepercayaan ini diejawantah? Agama, ideologi, kitab suci dan nabi-nabi.


Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia