Mitospedia Persia
HAOMA – DEWA UPACARA
Nama lain : Hom
Ras : Yazata
Berpihak pada : Ahura Mazda
Peran : Dewa penyembuh dan upacara
Haoma adalah dewa yang namanya juga dipakai sebagai nama tumbuhan.
Peran utamanya adalah dewa upacara dan dewa penyembuh. Haoma adalah
salah satu Yazata yang mengajari Zoroaster tata cara upacara persembahan
pada para dewa. Haoma populer dikenal sebagai dewa yang menganugerahkan
kesuburan, menyembuhkan segala luka dan penyakit manusia, dan terkadang
menganugerahkan keabadian kepada manusia yang layak.
Segala persembahan yang dipersembahkan kepada para Yazata akan diterima oleh Haoma dan ia akan mencatat amal baik setiap manusia yang mempersembahkannya serta menuliskan ‘rekomendasi’ anugerah yang pantas bagi manusia tersebut kepada Yazata yang dituju. Haoma adalah Yazata yang tegas namun adil sehingga para pendeta selalu memanggil nama Haoma untuk hadir dalam upacara penyucian atau saat mereka memohon petunjuk di saat-saat sulit.
Hubungan Zoroaster dengan Haoma terbilang cukup unik. Ketika Zoroaster pertama kali datang memperkenalkan ajarannya, Zoroaster tidak tahu persis ritus seperti apa yang pantas dipersembahkan pada dewa-dewa kuno (yang akhirnya menjadi Yazata), sehingga ketika Zoroaster tengah menyalakan api suci (dinyalakan dalam sebuah tungku tanah liat berbentuk persegi seukuran ±90 x 90 cm), Haoma muncul di tengah-tengah api (dengan seenaknya) dan menyuruh Zoroaster memeras sari tanaman haoma untuk dipergunakan dalam upacara persembahan. Ketika Zoroaster menanyakan soal keabsahan instruksi itu, Haoma menjawabnya dengan suara keras (bak geledek) bahwa Zoroaster wajib melakukan hal itu agar persembahannya diterima para dewa. Zoroaster pun mengiyakan instruksi itu dan sejak itu sari tanaman haoma wajib digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Siapa yang melanggar aturan ini, siap-siap dirundung apes seumur hidupnya.
Tanaman haoma sendiri adalah sejenis tanaman psikotropika. Berbentuk seperti tumbuhan rumput berdaun lancip serta memiliki buah berwarna hijau. Dalam dosis tinggi, meminum sari tanaman ini bisa menimbulkan halusinasi.
Segala persembahan yang dipersembahkan kepada para Yazata akan diterima oleh Haoma dan ia akan mencatat amal baik setiap manusia yang mempersembahkannya serta menuliskan ‘rekomendasi’ anugerah yang pantas bagi manusia tersebut kepada Yazata yang dituju. Haoma adalah Yazata yang tegas namun adil sehingga para pendeta selalu memanggil nama Haoma untuk hadir dalam upacara penyucian atau saat mereka memohon petunjuk di saat-saat sulit.
Hubungan Zoroaster dengan Haoma terbilang cukup unik. Ketika Zoroaster pertama kali datang memperkenalkan ajarannya, Zoroaster tidak tahu persis ritus seperti apa yang pantas dipersembahkan pada dewa-dewa kuno (yang akhirnya menjadi Yazata), sehingga ketika Zoroaster tengah menyalakan api suci (dinyalakan dalam sebuah tungku tanah liat berbentuk persegi seukuran ±90 x 90 cm), Haoma muncul di tengah-tengah api (dengan seenaknya) dan menyuruh Zoroaster memeras sari tanaman haoma untuk dipergunakan dalam upacara persembahan. Ketika Zoroaster menanyakan soal keabsahan instruksi itu, Haoma menjawabnya dengan suara keras (bak geledek) bahwa Zoroaster wajib melakukan hal itu agar persembahannya diterima para dewa. Zoroaster pun mengiyakan instruksi itu dan sejak itu sari tanaman haoma wajib digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Siapa yang melanggar aturan ini, siap-siap dirundung apes seumur hidupnya.
Tanaman haoma sendiri adalah sejenis tanaman psikotropika. Berbentuk seperti tumbuhan rumput berdaun lancip serta memiliki buah berwarna hijau. Dalam dosis tinggi, meminum sari tanaman ini bisa menimbulkan halusinasi.