Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

28 March 2015

EVERNA SAGA lintas.masa - Event Kolaborasi


Setelah sukses dengan proyek kolaborasi
EVERNA SAGA Hikayat Tiga Zaman
di http://www.wattpad.com/story/28234929-everna-saga-hikayat-tiga-zaman,
kami dari Tim Kreatif EVERNA kembali membuka kesempatan bagi para penulis fiksi fantasi untuk mengekspresikan diri lewat karya-karyanya dalam proyek antologi baru.

EVERNA SAGA lintas.masa
http://www.wattpad.com/myworks/34476299-everna-saga-lintas-masa

Kisah-kisah legendaris dari dunia Terra Everna dari segala penjuru dunia, dari segala zaman dan masa. Karya kolaborasi Andry Chang dan kawan-kawan yang tergabung dalam Tim Kreatif Everna.

Perkenalan awal tentang Terra Everna: http://www.wattpad.com/87176855-everna-saga-hikayat-tiga-zaman-selamat-datang-di

Untuk keterangan lebih lanjut tentang Everna, kunjungilah http://fantasindo.blogspot.com dan Ensiklopedia Codex Evernium http://evernade.blogspot.com.

Contoh cerpen yang sudah jadi: Kembali di Desaku – Anjar Adityatsu http://www.wattpad.com/110283321-everna-saga-lintas-masa-kembali-di-desaku-anjar

Kirimkanlah cerpen anda yang bergenre fantasi dengan tema cerita apa saja, asal tidak mengandung unsur SARA. Boleh mengirimkan cerpen lama yang pernah diikutsertakan dalam lomba atau diterbitkan, kecuali dalam antologi terbitan penerbit major baik dalam bentuk cetak maupun elektronik.

Lebih baik lagi bila anda bersedia mengeditnya dan menyesuaikannya dengan latar belakang dunia Terra Everna. Bila tidak, editorlah yang akan mengubah dan melakukan penyesuaian itu.

Pengiriman dapat melalui E-Mail ke evernasaga-at-gmail.com dengan subyek: Cerpen Everna Lintas Masa [Judul Cerpen]. Sertakan pula biodata narasi singkat, alamat atau link ke blog/sosmed/website dsb, dan bila ada, bibliografi. Semuanya masuk dalam file MS Word (doc/docx) dengan nama file [Judul Cerpen – Nama Pena] pada attachment.

Syarat dan ketentuan:
- Panjang cerpen maksimal adalah sejauh yang dapat terhitung cerpen (max. 5000-7000 kata).
- Berteman dengan akun Alistair Kane (https://www.facebook.com/evernade), atau lebih baik lagi follow account @Everna  di Wattpad.com. Tujuannya agar mempermudah pemakaian fitur "dedication" di Wattpad.

Bilamana lolos seleksi, maka akan diedit dan diterbitkan secara online-indie di Wattpad, kesempatan untuk unjuk gigi pada dunia.

Tersedia 15-20 slot untuk antologi lintas.masa ini, dan event akan ditutup setelah slot penuh, silakan dibaca dan dinikmati.

Majulah, wahai penulis Fiksi Fantasi Indonesia! Penuhilah takdirmu!

20 March 2015

[ADILAGA 2] VAJRA - Profil Karakter


ADILAGA II - VAJRA

INFORMASI KARAKTER

A. IDENTITAS DASAR

Nama Lengkap           :  Raditya Damian
Nickname/Title           :  Radith / VAJRA / Sang Dalang
Jenis Kelamin             :  Pria
Umur                           :  23 tahun
Ras                              : Manusia
Character Class          : Attacker
Element Property       :  Petir
Kepribadian:Seperti dalang wayang pada umumnya, Radith lebih suka beraksi "di belakang layar", tak suka menonjolkan diri sendiri. Ia percaya, cara terbaik mengukir jasa adalah dengan membantu orang lain lewat aksi. Temperamennya cenderung Flegmatis. Saat berinteraksi dengan orang lain, Radith lebih suka berperan sebagai pendengar yang baik, namun bisa saja ia jadi humoris bilamana pembicaraannya makin menarik.
Menyukai:Musik Trance yang ingin Radith terapkan dalam pertunjukan wayangnya, makanan lezat (yang tak terlalu banyak), teman untuk diajak bercanda dan game on-line.
Membenci:Terlalu banyak air, berenang dan keharusan untuk menjelaskan sesuatu, apalagi saat beraksi.

B. DESKRIPSI FISIK DAN PENAMPILAN

 

Tinggi/Berat                :   173 cm / 66 kg

Deskripsi fisik             :   Walaupun berprofesi dalang wayang golek, Raditya sebagai “generasi baru yang revolusioner” juga memodifikasi penampilannya hingga cocok dengan umurnya dan parasnya yang cukup tampan. Rambut panjangnya diikat berhighlight hijau gaya anime. Beskap dalang berwarna coklat tua yang dikenakannya juga dimodifikasi hingga lebih mirip jaket modern. Di bagian dalam Vajra mengenakan baju biasa dan terlindung Zirah Antakusuma yang ringan, namun ia tak bisa terbang seperti Gatotkaca.    

Senjata                         :    
Topeng Pancanaka: Topeng separuh berwarna merah dan emas, menampung kekuatan Bima. Inilah bentuk baru dari senjata aslinya, yaitu Kuku Pancanaka andalan Bima. Saat tak dikenakan, topeng ini berubah menjadi bentuk samarannya, yaitu wayang golek Bima.

Gelang Gandiwa: Gelang sakti yang menampung kekuatan Arjuna sebagai pemanah. Inilah bentuk baru dari senjata aslinya, yaitu Busur Gandiwa andalan Arjuna. Saat tak dikenakan, gelang ini berubah menjadi bentuk samarannya, yaitu wayang golek Arjuna.

Zirah Antakusuma: Zirah pelindung dada yang menampung kekuatan Gatotkaca. Inilah bentuk baru yang disesuaikan dari Zirah Antakusuma asli, namun penggunanya tidak bisa terbang. Saat tak dikenakan, zirah ini berubah menjadi bentuk samarannya, yaitu wayang golek Gatotkaca.

Catatan: Kesemua senjata itu dapat diringkas secara gaib dalam bentuk kalung berliontin kristal berbentuk bintang bersisi delapan, Kalung Antakusuma. Saat tidak bertarung atau dalam keadaan siap-siaga, Radith hanya mengenakan kalung ini saja di balik t-shirtnya.

C. KEMAMPUAN DAN KELEMAHAN

Kemampuan :

1.      Tinju Petir Brajamusti (Zirah Gatotkaca): Vajra dapat menggunakan prana petir untuk memperkuat tinju dan menjadi perisai untuk pertarungan jarak dekat. Kekuatan serangan lebih besar daripada Panah Pasopati, namun pergerakannya tak terlalu cepat (Tipe: Tarung jarak dekat) Saat hendak beralih ke jurus lain, si pengguna dapat menembakkan prana ini dengan kedua tinjunya seperti meriam (Tipe: Tembakan jarak jauh). Hanya butuh waktu kira-kira 1-3 detik untuk menghimpun prana, sampai bintang pada Zirah Antakusuma berpendar dan jurus siap dikerahkan. Jurus ini belum sepenuhnya dikuasai Vajra, jadi ada kalanya saat dikerahkan energinya tiba-tiba "macet", sirna seketika dari kedua tangannya.

2.      Panah Petir Pasopati (Gelang Arjuna): Berfungsi sebagai anak panah petir yang bisa terus-menerus menembak selama prana masih ada. Kekuatan serangan lebih kecil, namun jauh lebih cepat dan lebih banyak. Pengerahan jurus bisa dilakukan seketika, tak perlu waktu jeda untuk menghimpun prana dahulu.  Ditandai dengan pendar pada batu akik yang tersemat di Gelang Gandiwa (Tipe: Tembakan jarak jauh).

3.      Naga Petir Pancanaka (Topeng Bima): Tembakan petir yang arahnya bisa dikendalikan seperti bumerang, mirip Petir Berantai (Tipe: Serangan sihir). Perlu waktu kurang-lebih 5 detik untuk menghimpun prana/mana hingga mata Topeng Pancanaka berpendar. Sihir ini belum dikuasai dengan sempurna, jadi belum dapat dikerahkan.

4.      Jaring Petir Dalangsukma (Orisinil, Tanpa Pusaka): Tanpa menggunakan ketiga pusakanya, andalan Vajra hanya jaring petir yang membelenggu musuh dengan prana bagai laba-laba, membuat musuh menempel di sana, tak bisa bergerak dan tersambar petir. Jaring-jaring itu juga dapat digunakan dalam wujud benang-benang sihir yang mengendalikan tubuh lawan yang terkena bagaikan boneka (Tipe: Serangan sihir).

5.      Bumi Berguncang, Langit Gempar (Pamungkas, Gabungan 3 wayang/pusaka): Hujan petir dari langit serta erupsi petir dari bumi mengepung banyak sasaran. Kekuatannya hanya optimal saat prana mencapai puncak (Tipe: Serangan sihir). Sihir ini belum dikuasai dan belum dapat dikerahkan. Bila Vajra mengerahkan sihir ini, ia akan dalam keadaan lemah, tak bisa mengerahkan prana selama sedikitnya 10 detik.



Kelemahan :

Vajra terlalu mengandalkan pusaka-pusakanya, padahal kemampuan prananya berpotensi mengerahkan semua jurus andalannya tanpa pusaka. Padahal bila salah satu atau semua pusakanya hilang atau rusak, dia akan panik. Mungkin seiring perkembangan pengalaman dan kekuatannya, kekuatan sejati Vajra akan terbangkitkan dalam diri Radith. Perlu ada seseorang atau sesuatu yang mengingatkan Vajra akan kelemahan yang bisa berbalik menjadi kelebihannya ini.

Bila terpaksa harus bertarung jarak dekat, Vajra tak punya dasar ilmu beladiri. Ia lebih suka mempelajari sihir daripada pencak silat. Andalannya hanya Zirah Antakusuma dan energi tarung jarak dekat yang bersumber dari sana. Tanpa prana, kekuatan fisiknya tak jauh di atas pria normal seusianya. Pola serangannya jarak dekatnya agak mudah tertebak. Namun seiring meningkatnya pengalaman tarung, kelemahan ini bisa saja berbalik menjadi kejutan yang fatal bagi musuh.

Walaupun tubuh dan auranya memiliki kapasitas prana yang cukup besar, Vajra bisa saja kehabisan prana di tengah pertarungan karena kurangnya pengalaman untuk membagi-bagi atau menghemat prana (manajemen prana/mana).

Lawan yang sebaiknya dihindari adalah pengguna prana/elemen air dan tanah. Tubuh dan prana tanah yang ekstrim akan meredam sepenuhnya energi petir Vajra. Mengingat air adalah penghantar petir, bila Vajra terkena serangan prana air atau dalam keadaan basah kuyup, bila Vajra menggunakan prana listriknya di waktu bersamaan dia akan ikut cedera tersetrum, atau lebih parah lagi. Karena tak bisa berenang pula, Vajra selalu menghindari bertarung dalam air (kelemahan fatal).

Mungkin karena kurang berpengalaman, Vajra kurang "kreatif" bila harus mengambil keputusan dalam waktu sedetik atau kurang. Kadang reaksinya hanya menghindar, lari atau menangkis sekenanya saja. Ia cenderung pasang badan saat tak bisa menghindar, mengandalkan pusaka-pusaka dan prananya sendiri. Mungkin kelemahan fatal dalam hal pertahanan Vajra ini dapat diperbaiki seiring bertambahnya pengalaman.

Kemampuan komunikasi antar-personal Vajra tak terlalu baik, padahal ia terbiasa bicara lantang sebagai dalang. Mungkin memang sebelum mengikuti turnamen Battle of Realms ia jarang punya teman, jarang bergaul, kontras dengan penampilannya yang kharismatik. Dunia yang digelutinya hanya cerita-cerita pewayangan, internet dan game online.

Perlu jeda beberapa detik untuk merapal tipe serangan sihir. Namun sihir yang dihasilkan Vajra akan mengandung tenaga penghancur yang amat dahsyat.

Walaupun pada dasarnya Vajra sanggup berpetualang sendiri, ia lebih senang membantu dan butuh pula dukungan dari teman-teman satu tim, terutama dari kelas Defender dan Support, khususnya tipe Healer dan (yang mungkin terpenting) Blacksmith (Tinkerer / perbaikan artifact).



D. LATAR BELAKANG KARAKTER

Realms Name             :     Yogyakarta, Indonesia, Planet Bumi

Realms Description   :    
Planet Bumi zaman modern (post-modern) seperti yang ada sekarang ini. Realitanya, mungkin ini Bumi dalam dimensi yang berbeda (paralel) dimana para superhero Marvel dan Adilaga adalah kenyataan.

Biografi Singkat :
Sebelum nantinya berkiprah di seri ADILAGA SEASON 2 karya Andry Chang (dalam rencana), Raditya memulai kiprahnya dengan menjadi pewaris Ki Rogohjiwo. Ki Rogohjiwo adalah  dalang sakti merangkap dukun yang ternyata berubah haluan menjadi penjahat super, bisa berubah menjadi makhluk mengerikan bernama Gangren (kombinasi pocong dan zombie seperti Abomination di Marvel). Nantikan kemunculan debut Ki Rogohjiwo dan Gangren di novel/komik ADILAGA karya Andry Chang (versi pertama gamenya telah rilis).

Cita-cita Raditya adalah melestarikan budaya pertunjukkan wayang golek Indonesia dengan membuat inovasi-inovasi kreatif serta mendayagunakan prana/energi listrik untuk menggerakkan wayang dalam pertunjukkan2nya. Pergerakan wayang jadi lebih hidup, dialog lebih bervariasi dan pertunjukkan lebih enak ditonton. Namun sayang, Vajra malah menuai kritikan parah dari para budayawan lain yang konservatif dan terpaksa menghentikan usahanya itu untuk sementara waktu, mencari kesempatan yang tepat.

Namun, bagaimana Vajra mempergunakan kesaktian dan prananya kini? Ia ingin menjadi pahlawan super pembela kebenaran seperti rekan-rekan lain dalam Liga Adilaga, namun ia kurang pengalaman. Ditambah ia sempat diperhadapkan dengan gurunya sendiri, Rogohjiwo yang mengalahkannya dengan telak. “Bergabung denganku atau mati. Akan kutagih jawabanmu di kali berikutnya kita bertemu.” 

Ancaman Rogohjiwo itu membuat Vajra terdesak oleh waktu dan keadaan. Terpaksa ia harus mengulur waktu dengan lari, mengasingkan diri dulu dengan identitas palsu dan mengasah diri di tempat-tempat yang "tidak biasa". Bila ia siap kelak, ia akan kembali menghadapi dan menumpas Ki Rogohjiwo, yang kini adalah musuh bebuyutannya. Demi keselamatan nyawanya sendiri dan demi menghindarkan negerinya dari prahara.

Tambahan profil versi Battle of Realms 5:

Galau dan frustrasi, Radith malah kembali ke kebiasaan lamanya, yaitu memainkan game "Everna Online" (EVO) untuk sejenak menghibur diri di rumahnya. Baru ia tahu, rupanya ada ekspansi baru dalam game itu yang bertajuk "Battle of Realms". Lewat avatarnya, Vajra, Radith berinteraksi dengan Hewanurma, GM (game master) dalam ekspansi EVO itu yang berwujud NPC (non-playing character) seorang pria parobaya tampan berambut putih panjang dan berjanggut putih. 

"Bisa kurasakan, kau - bukan avatarmu -  memiliki kesaktian yang dapat dikembangkan hingga tanpa batas," ujar Hewanurma pada Radith. "Apa kau mau mencoba mengasah kemampuanmu itu di Alforea, Ranah Persimpangan Antar Dunia?"
Radith sama sekali tak paham. "Maksudmu, aku? Aku yang adalah darah dan daging ini masuk langsung ke dunia permainan komputer?"
"Persis. Dari yang kulihat, kau termasuk orang yang percaya pada kekuatan gaib dan tak tercerna nalar. Tentunya kau bisa percaya kata-kataku ini, 'kan?"
Yah, tak ada salahnya dicoba. Dalam kesempitan seperti ini, Radith rela mengambil kesempatan yang paling tak masuk akal sekalipun. Apapun untuk lari sejenak dari musuh bebuyutannya.
"Ya, aku mau." Hewanurma lalu meminta Radith mempersiapkan segala sesuatunya, yaitu senjata, perlengkapan dan kostum tarung. Tak lupa Radith membawa smartphone tabletnya, siap dengan aplikasi untuk mengakses data-data penting menyangkut "Battle of Realms" ini. 
Setelah siap, Hewanurma menyuruh Radith menyentuh layar datar monitor komputernya. Hampir seketika, seluruh tubuh Radith tersedot secara amat ajaib ke dalam layar itu.

Entah di manapun Radith akan "mendarat",  ia bertekad memperkaya pengalaman lewat turnamen Battle of Realms 5 ini, sebagai Kawah Candradimuka untuk menempa diri seperti Gatotkaca. Bila siap dan lolos uji kelak, Vajra akan kembali menghadapi dan menumpas Ki Rogohjiwo, yang kini adalah musuh bebuyutannya. Demi keselamatan nyawanya sendiri dan demi menghindarkan negerinya dari prahara.

Character Sheet Vajra untuk versi Prototype di Battle of Realms 5:

http://battle-of-realms-5.blogspot.com/2015/03/char-sheet-raditya-damian-vajra-sang.html
Radith ingin mengasah diri di tempat-tempat yang "tak biasa". Di Battle of Realms 5-kah salah satunya?

Panah Pasopati - Tinju Brajamusti - Naga Pancanaka
Radith suka lesehan makan gudeg di Malioboro bersama teman-teman barunya, lho :p

Kombinasi Panah Pasopati dan Naga Pancanaka (Panah Kendali)


05 March 2015

Mitospedia Veda: Ananta Sesa


MITOSPEDIA VEDA / VEDIC / HINDU
ANANTA SESA – PENYANGGA SEMESTA

Nama Lain : Sesa, Adi Sesa, Sesanaga, Karanaudakasayi Wisnu
Arti Nama : Dia Yang Akan Tetap Tersisa (Sesa), Sesa Yang Tak Terbatas (Ananta Sesa), Sesa Pertama (Adi Sesa), Naga Sesa (Sesanaga), Pembaringan Wisnu (Karanaudakasayi Wisnu)
Ras : Naga, Nagaraja, Upadevata
Peran : Raja Para Naga (bersama Antaboga, Basuki, dan Taksaka), Pembaringan Sanghyang Wisnu, Penyangga Semesta, Pelindung (atau Partner) Awatara Wisnu.
Pasangan : Tidak Diketahui
Anak : Naga Basuki
Kediaman : Patala (Dasar Bumi) atau Kshira Sagar (Lautan Susu)
Awatara : Laksmana (adik Rama) dan Balarama / Baladewa (saudara Kresna)

==LEGENDA==
Ananta Sesa adalah salah satu dari para naga. Konon ia adalah naga pertama yang menetas dari 1000 telur yang dierami Kadru. Tapi tidak seperti kebanyakan naga, Sesa tidak agresif, tak suka menindas, dan selalu berusaha taat azaz. Karena sifatnya yang seperti inilah maka ia merasa tidak cocok dengan saudara-saudaranya karena saudara-saudaranya gemar menindas dan berlaku sewenang-wenang termasuk pada Garudeya (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/879307265415371/?type=1&permPage=1) sehingga akhirnya ia memisahkan diri dengan saudara-saudaranya.

Sesa kemudian melakukan laku tapa dalam waktu yang lama sampai akhirnya Brahma menemuinya. Brahma menanyakan apa yang Sesa inginkan dan Sesa pun menjawab bahwa ia ingin pikirannya terkontrol sehingga ia dapat terus melakukan laku astetik (tapa) seperti ini. Brahma menyetujui permintaan Sesa dan kemudian meminta Sesa menyangga bumi yang tidak stabil dan Sesa pun menyelam ke Patala dan sejak saat itu menyangga Pertiwi (Bumi). Sesa juga mengabdi kepada Wisnu dan menjadikan dirinya pembaringan Wisnu saat Wisnu berada di lautan susu. Sejak ditemui oleh Brahma dan Wisnu, nama Sesa berubah menjadi Ananta Sesa atau Adi Sesa.

Ananta Sesa konon akan tetap ada meski dunia musnah pada akhir kalpa. Karena itulah ia disebut Ananta – yang tak terbatas – dan Sesa – yang tersisa. Ananta Sesa konon juga akan ikut ‘ambil bagian’ dalam acara pemusnahan dunia dengan menyemburkan nafas berapi dari mulutnya.

==AWATARA==
Sesa setidaknya turun tiga kali ke dunia. Yang pertama adalah saat kemunculan Narasinga Awatara (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/855229414489823/?type=1&permPage=1) di mana ia tampak sebagai ular naga yang dipanggul Narasinga. Kemunculan keduanya adalah dalam kisah Ramayana di mana ia menitis sebagai salah satu putra kembar Dasarata yakni Laksmana. Laksmana adalah seorang pangeran yang temperamental namun tulus mendampingi Rama dalam pembuangannya selama 14 tahun di hutan. Laksmana juga turut mendampingi Rama dalam penyerbuan ke Alengka di mana ia akhirnya membunuh Indrajit, putra Rahwana.

Kemunculan ketiganya adalah sebagai Balarama atau disebut juga Baladewa. Balarama adalah saudara kandung Kresna yang punya sifat agak sama dengan Laksmana : temperamental. Balarama menjadi sahabat dekat Kresna saat mereka berdua hidup sebagai penggembala ternak dan turut membantu Kresna melawan musuh tiap kali ada musuh yang hendak membunuh Kresna. Tapi hubungan antara Kresna dan Balarama sempat renggang menjelang Bharatayudha karena Kresna ngotot memihak Pandawa sementara Balarama ngotot bersikap netral (dalam pewayangan Jawa, Balarama memihak Kurawa). Hubungan keduanya baru membaik kembali pasca Bharatayudha usai. Saat tsunami memusnahkan Dwaraka dan kaum Yadu dan Yadawa saling bantai antar sesamanya, Balarama menyepi di sebuah bukit dan bermeditasi kemudian seekor naga keluar dari mulutnya dan jasad Balarama pun sirna.

==ANANTA SESA DI INDONESIA==
Beberapa antropolog dan budayawan berteori bahwa sosok Ananta Sesa adalah ‘inspirasi’ untuk tokoh Antaboga, naga penguasa Sapta Pratala dalam mitologi Jawa maupun Bali. Tapi seorang peneliti Ithiasa Purana dari Bali bernama Gede Agus Budi Adnyana punya teori lain. Menurut beliau Ananta Sesa dan Antaboga adalah dua sosok yang berbeda. Ananta Sesa adalah makhluk primordial, yang sudah ada sebelum Antaboga. Di versi ini Ananta Sesa bukanlah putra Kadru dan Kashyapa melainkan semacam emanasi dari Keberadaan Yang Maha Tinggi seperti halnya para Trimurti dan para dewa.

==TRIVIA==
• Semua awatara Ananta Sesa punya satu karakteristik yang sama : taat azaz tapi mudah naik darah.
• Dalam banyak penggambaran, wujud Ananta Sesa tampak seperti naga berkepala tujuh, namun sesungguhnya Ananta Sesa bisa menggandakan kepalanya lebih dari itu.
• Seluruh mulut Ananta Sesa konon mengkidungkan kidung pujian untuk Wisnu.
• Dalam satu versi, Sesa memiliki anak yakni Naga Basuki dan bersama Basuki, ia juga diminta untuk mengaduk lautan susu (lihat : https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/849720071707424/?type=1&permPage=1).
• Garudeya tidak pernah bersikap agresif pada Ananta Sesa dan Ananta Sesa pun tidak pernah takut dengan kehadiran Garudeya, hal berbeda dialami oleh naga-naga lainnya. Naga Basuki misalnya, saat hendak diminta mengaduk lautan susu, Basuki menolak muncul selagi Garudeya masih ada di sana

==REFERENSI==
• http://www.mythologydictionary.com/ananta-mythology.html
• Adnyana, Gede Agus Budi. 2011. Sanghyang Antasesa - Penyangga Alam Semesta. http://mahabharata-mahabharata.blogspot.com/2011/08/ular-sesa.html
• http://en.wikipedia.org/wiki/Shesha
• http://www.metaphysicalmusing.com/gita/krishna17.htm
• http://en.wikipedia.org/wiki/Nāga

Sumber artikel ini:
Page Le Chateau de Phantasam di Facebook
https://www.facebook.com/LCDP.Official


04 March 2015

Mitospedia Veda: Kartikeya, Dewa Perang



MITOSPEDIA VEDA / VEDIC / HINDU
KARTIKEYA – DEWA PERANG

Nama lain : Skanda, Kumara, Subramanya, Swaminatha, Murugan, Subramaniyan, Dandapani, Batara Mala, Batara Rare Kumara
Arti Nama : Anak Kartika (Kartikeya), Orang Yang Selalu Muda (Kumara), Yang Cerdas (Swaminatha), Sesuatu Yang Tumpah (Skanda), Orang Yang Mempesona (Murugan), Dewa Yang Memegang Tongkat Pemukul (Dandapani), Selalu Anak-Anak (Rare Kumara)
Ras : Dewa
Kediaman : Swargaloka, Iswaraloka, Skandaloka
Senjata : Tombak lembing, busur panah, danda (tongkat pemukul),
Wahana : Merak
Peran : Dewa Perang, Panglima Komando Angkatan Perang Swargaloka.
Pasangan : Devasena dan Valli
Lawan Utama : Tarakasura

==LEGENDA==
Kartikeya, nama ini mungkin tidak akrab di telinga Fantasianers sekalian. Wajar, karena di sini saudaranya, Ganesa, lebih populer daripada Kartikeya sendiri. Selain itu di Indonesia peran Kartikeya juga minim. Kartikeya lebih populer dipuja di daerah Tamil (India Selatan) sementara kuil pemujaan Kartikeya yang paling dekat dari Indonesia sendiri adanya di Gua Batu, Malaysia. Di Indonesia sendiri Kartikeya mungkin cuma disebutkan sesekali terutama dalam legenda kelahiran Batara Kala atau sebuah ritual upacara di Bali yang disebut Mawija (atau Mabija).

Ada banyak versi kelahiran Kartikeya. Ada yang mengatakan ia adalah putra Siwa dan Parwati, ada pula yang mengatakan ia adalah putra Agni dan istrinya Swaha, ada pula yang menyebut bahwa ia adalah anak-anak dari Kartika (dalam astronomi modern disebut konstelasi Pleiades) yang disatukan. Tapi versi yang lebih banyak diterima adalah Kartikeya sebagai putra Siwa dan Parwati yang karena satu dan lain hal kemudian diasuh para Kartika.

Kelahiran Kartikeya adalah sebuah upaya perlawanan para dewa untuk mengatasi invasi seorang raja Asura bernama Tarakasura. Tarakasura dalam sebuah tapa berhasil menemui Batara Brahma dan memohon agar dianugerahi hidup abadi dan tak bisa dikalahkan siapapun juga. Brahma keberatan dengan syarat itu dan mengatakan ia tidak bisa memberikan kehidupan abadi karena suatu saat makhluk berumur panjang sekalipun pasti akan mati. Akhirnya Tarakasura mengajukan permintaan lain. Ia minta agar tak ada satupun makhluk yang bisa membunuhnya kecuali putra Batara Siwa. Batara Brahma setuju dan mulailah Tarakasura melakukan invasi terhadap kahyangan.

Tarakasura tahu benar, Batara Siwa yang baru saja kehilangan istrinya, Dewi Sati, bersumpah untuk mundur dari urusan-urusan duniawi dan bertapa di puncak Kailash yang ditutupi salju abadi. Batara Indra yang mulai melihat bahwa Tarakasura sudah dapat anugerah seperti itu akhirnya mengutus Batara Kama, dewa cinta, untuk membangunkan Siwa dengan ‘panah asmaranya’. Di saat yang sama Rsi Narada, juga menemui reinkarnasi Dewi Uma yakni Parwati untuk memanjat ke puncak Kailash dan menemui Siwa yang tengah bertapa.

Batara Kama sukses membangunkan Siwa dan membuat Siwa jatuh cinta pada Parwati namun nasibnya apes karena dia kena amuk mata ketiga Siwa sehingga hangus menjadi abu.

Pasca menikah dengan Parwati, Siwa dan Parwati memiliki anak yang kemudian diasuh oleh para Kartika. Anak ini akhirnya disebut sebagai Kartikeya karena dia dibesarkan oleh para Kartika (bidadari yang menguasai bintang-bintang pada konstelasi Plaides). Alasan pengalihan pengasuhan ini kurang jelas namun barangkali untuk menghindari ancaman pembunuhan Kartikeya oleh Tarakasura.

Setelah Kartikeya cukup umur, para Kartika mengembalikan Kartikeya pada Siwa dan Parwati lalu Kartikeya dihadapkan pada Indra. Indra kemudian mengajak dewa muda itu ke medan laga di mana di sana Indra mengarahkan Tarakasura untuk melawan Kartikeya. Karena Tarakasura bersumpah bahwa ia hanya bisa dikalahkan putra Siwa, maka ketika berhadapan dengan Kartikeya, Tarakasura pun kalah dan tewas.

Pasca mengalahkan Tarakasura, Indra menikahkan Kartikeya dengan putrinya : Devasena. Selain Devasena, Kartikeya juga menikahi seorang wanita lain yang ia pilih sendiri yakni Valli.

==HUBUNGAN DENGAN GANESA==
Kebanyakan versi mengatakan bahwa Kartikeya lahir lebih dulu daripada Ganesa karena ia juga ikut melawan Ganesa saat Ganesa bentrok dengan pasukan Siwa karena melarang Siwa masuk ke Iswaraloka. Tapi karena rupa Ganesa memang kelihatan lebih ‘tua’ daripada kakaknya yang satu ini jadi Ganesa sering dikira lebih tua. Kartikeya sendiri memiliki atribut yang sama dengan Batara Kama, dewa cinta, yakni ia selalu tampak sebagai anak remaja yang masih muda, sama sekali tidak pernah terlihat menua.

Dalam satu kisah, dua bersaudara itu didatangi oleh Rsi Narada yang menawarkan pada mereka satu buah pengetahuan yang bisa membuat mereka diakui sebagai dewa paling pintar. Syarat kemenangannya adalah mereka harus lari keliling dunia sebanyak tiga kali, siapa yang paling cepat maka dia yang dapat buahnya. Kartikeya (yang saat itu lebih akrab dipanggil Murugan) langsung berlari keliling dunia sebanyak tiga kali, tapi Ganesa malah cuma mengitari Siwa dan Parwati (yang tampaknya tengah berdiri tepat di atas sumbu bumi atau dimanifestasikan sebagai pusat dunia) tiga kali sehingga secara teoritis, Ganesa sudah mengitari bumi tiga kali. Murugan kesal sekali dengan kemenangan Ganesa tapi Ganesa kemudian malah menawari buah yang ia menangkan kepada Murugan. Sejak saat itu Ganesa pun ‘dituakan’ oleh karena lebih pintar dan lebih bijaksana.

==KARTIKEYA DI INDONESIA==
Di Indonesia Kartikeya disebut Kumara atau Mala atau Rare Kumara. Dalam mitologi Bali dan Jawa Kuno serta beberapa pakem pewayangan ia adalah putra Batara Siwa dan Batari Uma yang hari kelahirannya sama dengan Batara Kala. Batara Kala sendiri adalah raksasa yang lahir karena tumpahan air mani Batara Guru. Merasa tersaingi oleh kehadiran Rare Kumara, Batara Kala menuntut agar ia bisa memakan Rare Kumara namun Batara Siwa menghalangi niatnya dan mengatakan bahwa Batara Kala boleh memakan Rare Kumara kalau Rare Kumara sudah besar.

Tapi Batara Siwa menghentikan laju penuaan Rare Kumara sehingga ia selalu tampak seperti anak-anak. Merasa dibohongi, Batara Kala pun mengejar Rare Kumara. Batara Siwa kemudian mengintervensi dan menjebak Batara Kala dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan sulit sementara Rare Kumara melarikan diri ke sebuah areal di mana tengah diadakan pertunjukan wayang. Beberapa versi mengatakan Rare Kumara menyaru sebagai salah satu pemain gamelan sementara versi lain mengatakan Rare Kumara lari lebih jauh lagi. Apapun versinya, Batara Kala yang datang ke tempat itu sedang kelaparan dan kehausan sehingga menyantap semua banten (sesaji) yang disediakan Ki Dalang (yang menurut beberapa versi adalah Wisnu sendiri). Ki Dalang menuntut ganti rugi, tapi karena Batara Kala tidak mau repot dengan urusan ganti rugi, maka ia memberikan janjinya pada Ki Dalang yang hendak membawakan lakon Sapu Leger itu bahwa setiap anak yang lahir di hari yang sama dengan dirinya (Tumpek Wayang) atau anak yang kena naas akan dimangsa dirinya akan selamat jika diadakan lakon wayang Sapu Leger.

==TRIVIA==
• Senjata utama Kartikeya adalah sebuah tongkat lembing yang di daerah Tamil disebut Vel.
• Kartikeya konon lebih kuat fisiknya daripada Ganesa tapi Ganesa lebih pintar daripada Kartikeya.
• Perkawinan Devasena dengan Kartikeya adalah perkawinan politik.

REFERENSI :
Mohapatra, Saurav dkk. 2007. India Authentic: Kartikeya. Virgin Comics : Broadway NY
http://www.babadbali.com/canangsari/bija.htm
http://e-hindu.blogspot.com/2009/04/lahirnya-betara-kala.html
http://www.boldsky.com/yoga-spirituality/faith-mysticism/2013/legend-of-lord-kartikeya-murugan-035423.html
https://pandejuliana.wordpress.com/2014/09/11/kisah-kelahiran-kartikeya/
http://en.wikipedia.org/wiki/Kartikeya
 
Sumber artikel ini: 
Le Chateau de Phantasm page di Facebook

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia