Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

23 November 2008

FireHeart Online Campaign - 3rd Wave!

Visual Novel Project Forum
http://vnproject.freeforums.org/portal.php
http://vnproject.freeforums.org/visual-novel-story-ideas-f2.html
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

Detik.com Forum
Forum Pencinta Buku dan Komik
http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=35
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

Forum Diskusi Kompas MuDa
Film & Buku
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

19 November 2008

Ophelia – Kenangan Masa Lalu - Chapter 3

Chapter 03
Hari demi hari berlalu, Erin sudah mulai kembali ceria. Tetapi Sylaz sadar, keceriaan itu hanyalah keceriaan semu, karena ia tidak mengingat masa lalunya. Apabila ingatan akan ledakan itu kembali, apa yang akan terjadi terhadapnya ?
“Dokter Sylaz, apakah Anda punya pacar ?”
“E.. eh ? Me.. mengapa kamu tiba-tiba menanyakan hal tersebut, Erin ?”
“Mengapa ?”, Erin menatap wajah Sylaz, “Habis, dokter tampan sich. Rasanya mustahil jika masih belum punya pacar.”
Mendengar jawaban Erin, Sylaz hanya tersenyum, “Belum, kok. Aku tidak punya waktu untuk memikirkan hal tersebut.”
“Eh, kenapa ? Khan sayang, wajah se-tampan ini disia-siakan.”
“Bagaimana dengan dirimu sendiri ?”
Ditanya balik seperti itu, Erin tertegun. Untuk beberapa saat lamanya ia terdiam. Lalu perlahan, air matanya mulai mengalir.
“Erin ? Hey, kamu kenapa ?”
“Aku.. juga tidak tahu. Tetapi rasanya sedih sekali.”
DEG ! Sylaz sadar, ia hampir saja membuat Erin mengingat masa lalunya.
“Su.. sudahlah, kita membicarakan masalah lain saja ya ?”
Tiba-tiba Erin mencengkram kerah baju Sylaz, “Dokter, tolong ceritakan, apa yang telah terjadi padaku ? Mengapa aku selalu takut mengingat masa laluku ?”
... Mama, apa yang mama lakukan ?
Mama mau ke tempat papa, Sylaz. Papa minta mama menemaninya.
Jangan, mama ! ...
“Dokter Sylaz ?”
“Eh ?”, Sylaz kembali tersadar. Erin telah melepaskan cengkramannya.
“Mengapa dokter selalu mengelak jika aku minta dokter menceritakan masa laluku ? Pastilah sesuatu yang menyedihkan telah terjadi, benar khan ?”
Sylaz terdiam; Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Erin. Akhirnya Sylaz berkata, “Erin, kamu belum pernah keluar dari kamar khan ? Bagaimana kalau kita jalan-jalan di taman rumah sakit ?”
Erin tersenyum dan mengangguk dengan penuh semangat.
“Sebenarnya, aku selalu merasa sedih jika melihat ke taman, banyak orang yang sedang berjalan-jalan ditemani suster atau dokternya, sementara aku tidak diijinkan keluar kamar.”
“Kalau begitu, tunggu sebentar. Aku perlu minta ijin kepada Dokter Martin.”
Sylaz keluar. Sementara Erin kembali menatap keluar jendela.
“Akhirnya, aku bisa jalan-jalan seperti mereka.”
Tak lama kemudian, Sylaz kembali.
“Dokter Martin sudah memberi ijin sekitar 1 jam. Ayo kita pergi, Erin.”
Lalu mereka bersama-sama menuju taman rumah sakit.

“Taman ini indah sekali. Begitu damai, dan kicauan burung yang menenangkan hati.”
“Bagaimana ? Apakah perasaanmu sudah lebih baik sekarang ?”
Erin tersenyum, “Terima kasih, dokter. Aku senang...”, tiba-tiba kata-kata Erin terputus.
“Erin, ada apa ?”
“Ti.. tidak, tidak ada apa-apa kok. Hanya saja tiba-tiba ada perasaan rindu akan suasana seperti ini. Mungkin aku pernah jalan-jalan seperti ini dengan keluargaku ya ?”
Sylaz mengelus rambut Erin dengan lembut, “Kalau kamu merasa masa lalumu begitu menyakitkan, jangan kau paksakan diri untuk mengingatnya. Hidup ini harus terus menatap masa depan.”
Erin memandang wajah Sylaz dalam-dalam, lalu akhirnya tersenyum dan mengangguk.
“Dokter, terima kasih atas perhatiannya selama ini. Aku merasa tenang, berada di dekat dokter.”
“Oh ya, bagaimana jika aku membelikanmu es krim ? Jalan-jalan sambil makan es krim tentu sangat menyenangkan.”
“Apa pergi beli es krimnya jauh ? Aku tidak mau ditinggal terlalu lama.”
“Tenang saja. Ada es krim enak di kantin rumah sakit, jadi aku takkan lama. Tunggu sebentar ya ?”
Erin mengangguk, lalu Sylaz kembali ke dalam gedung.
... Tenang saja deh, aku akan segera balik secepatnya.
Janji ya ?
Iya, tenang saja ...
“Eh, a.. apa itu tadi ? Se.. sepertinya, aku pernah mengalami kejadian ini dahulu ?”
Belum habis rasa terkejut Erin, ketika tiba-tiba ada ledakan dahsyat dari dalam gedung rumah sakit. Erin terpana; Pecahan dinding dan kaca jendela beterbangan, asap mengepul dari berbagai penjuru rumah sakit, darah terdapat dimana-mana, jeritan terdengar sangat memilukan.
“Dokter.. Dokter Sylaz ?”
Seketika itu pula, ingatan masa lalunya kembali, dan menghantam kesadarannya.
“Tidak.. tidak mungkin... Michael.. Michael telah.. meninggal...”, Erin jatuh berlutut, menutup wajahnya, lalu menjerit sekeras-kerasnya, “MICHAEL, TIDA..AK !!”
Tiba-tiba terdengar sebuah suara lemah, “Syukurlah.. kamu selamat, Erin.”
Erin menengok; Dokter Sylaz berdiri tidak jauh darinya. Lengan kirinya terputus, tubuhnya penuh dengan luka, dan ia sedang menahan sakit.
“Dokter Sylaz, Anda selamat !”, Erin berusaha bangkit berdiri, tetapi kembali terjatuh.
“Yah, aku memang beruntung.”, Sylaz berjalan mendekat, “Ledakan itu berasal dari ruang depan rumah sakit, jadi aku masih terlindung di kantin.”
Erin langsung memeluk Sylaz dan menangis, menumpahkan segala kesedihan dan kelegaannya.
“Syukurlah dokter selamat... huu... Erin.. Erin benar-benar takut.”, lalu ia menatap wajah Sylaz dengan penuh harap, “Dokter, kumohon, jangan tinggalkan aku seperti Michael lagi.”
“E.. Erin, kamu.. kamu sudah...”
Erin mengangguk, “Ya, ingatanku sudah kembali. Jadi, jangan tinggalkan aku lagi... huuu...”
Rasa sakit yang dirasakan Sylaz, perlahan berubah menjadi rasa lega.
“Kamu sudah sembuh, Ophelia-ku. Terima kasih Tuhan.”

17 November 2008

Nusantara Online


http://nusol.gameseru.co.id/

http://nusol.web.id/
Kunjungi situs ini untuk mengunduh software dan bermain.


Latar Belakang

Nusantara Online adalah sebuah MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) yang berlatarkan kehidupan masyarakat Nusantara pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan Nusantara. Suatu masa di mana rakyat Nusantara sudah memiliki system kemasyarakatan dan peri kehidupan yang maju dan terstruktur. Hasil bumi dan hasil budaya merupakan industri yang maju pesat sebagai penyokong kehidupan sehari-hari rakyatnya. Kemashuran nama Nusantara pun bergema ke seluruh penjuru dunia yang membuat Negara-negara lain tertarik akan keberadaannya. Tapi, kemashuran ini akhirnya menjadi rebutan bagi pihak-pihak yang ingin menguasainya, sehingga Nusantara yang megah ini pun tak luput dari berbagai konflik.

Peperangan di Kerajaan-Kerajaan Nusantara

Berbagai usaha dilakukan oleh pihak-pihak ini untuk menguasai kekayaan Nusantara, hingga akhirnya disadari akan adanya suatu kebijaksanaan yang sudah sangat tua, yang konon siapapun yang berhasil mendapatkannya akan menemukan kekuasaan maha dasyat hingga dapat menguasai seantero Nusantara.


Karakter


Pradhabasu (Makadga - Ahli Pedang)


Pradhabasu merupakan salah satu anggota pasukan elite Bháyangkara Kerajaan Majapahit. Pradabhasu merupakan ahli dalam memainkan pedang. Ia mampu memainkan permainan dua pedang segaligus dengan kedua tangannya dengan sama lincahnya atau mampu memainkan pedang dengan tangan manapun. Awalnya Pradhabasu masuk dalam pasukannya Gajah Mada sebelum dia masuk pasukan Bayangkara Majapahit. Pradhabasu Sempat lama menghilang entah kemana hal ini tidak mengherankan karena Pradhabasu mempunyai watak yang keras dan tidak mau diatur, namun ia dikisahkan datang dengan tiba-tiba pada peristiwa pembakaran jenazah Jayanegara. Pada peristiwa itu Raden Kudamerta akan di bunuh oleh Sirubaya, secara tiba-tiba Pradhabasu menyelamatkan Raden Kudamerta dengan menagkis pisau yang akan di lemparkan oleh pembunuh bayaran tersebut serta menangkapnya. Hal tersebut bisa diidentifikasikan bahwa Pradhabasu selain mempunyai tubuh yang kuat ia juga gesit dan mampu membaca situasi.



Ra Tanca (Janggan – Ahli Pengobatan)

Ra Tanca adalah satu-satunya Dharmaputra yang masih hidup setelah peristiwa pemberontakan Ra Kuti tahun 1319. Ra Tanca merupakan ahli pengobatan istana. Keahliannya dalam mengolah dan memilih tumbuh2tumbuhan serta hewan untuk dijadikan obat tidak diragukan lagi, hal ini membuat dia menjadi tabib kerajaan yang dihormati. Ra Tanca mampu meracik obat-obatan dari berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang bukan merupakan tanaman/hewan untuk pengobatan yang di kenal waktu itu, R Tanca pandai dalam menentukan kandungan/unsur yang berguna bagi pengobatan dari berbagai jenis tanaman, obat dan ramuan yang dihasilkannyapun tetap ampuh dan mujarab untuk mengatasi berbagai macam penyakit.



Panji Saprang (Mamanah – Ahli Panah)

Panji Saprang adalah salah seorang Bháyangkara Jayabaya (pasukan elit Majapahit) yang pernah pernah di pimpin oleh Gajah Mada. Bháyangkara Jayabaya olah ngembat watang, nama-nama yang menjadi anggotanya itu memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan. Panji Saprang memilki kemampuan yang menakjubkan dan mungkin terdengar mustahil, yaitu melepas lima anak panah sekaligus dengan arah bidik yang berbeda. Panji Saprang juga bahkan mampu membidik sasaran amat jauh, walaupun gerakan angin sedang tidak bersahabat serta ia dapat membidik lawan mesti dalam keadaan gelap.



Bango Lumayang (Astadipati – Telik Sandi)

Bango Lumayang atau Singa Parepen, seorang mata-mata dan pembunuh bayaran. Dia adalah salah satu telik sandi milik Ra Kuti yang juga tergabung pada sebuah organisasi yang bernama Astadipati. Astadipati adalah organisasi pembunuh bayaran, yang mengambil anggota hanya orang-orang yang mempunyai kemampuan tinggi baik dalam olah kanuragan maupun kemampuan memata-matai yang tinggi, dengan kata lain, mereka hanya merekrut orang-orang berkemampuan supranatural. Sesuai dengan namanya yang dalam bahasa Indonesia berarti “tangan kematian”, mereka membunuh dengan tangan kosong maupun senjata seperti yang lainnya, bedanya hanyalah hal ini dilakukan dengan sangat hati2 dan gesit.

Detail selanjutnya dapat disimak dalam website.

12 November 2008

Ophelia – Kenangan Masa Lalu - Chapter 2 part 2

Beberapa hari setelahnya, keadaan Erin masih juga belum membaik. Sehari-harinya, ia hanya duduk merenung memandang keluar jendela. Makannya tidak banyak, bahkan dua kali muntah.

“Dokter Martin, kita harus melakukan sesuatu ! Semangat hidupnya semakin lenyap, kalau kita biarkan, suatu hari mungkin saja ia akan bunuh diri !”

“Saya tahu ! Tetapi selama ia masih belum mau menerima kita, sulit untuk melakukan apapun.”

“Saya akan mencoba untuk berbicara lagi dengannya.”

Sylaz segera masuk ke dalam kamar Erin. Kali ini, Erin tidak menengok ke pintu.

“Erin, aku datang lagi. Apa kamu masih ingat padaku ? Aku Sylaz, yang ingin menjadi temanmu.”

Dengan tetap memandang keluar jendela, Erin berkata, “Untuk apa datang lagi ? Aku sudah bilang, aku tidak butuh teman !”

“Setiap orang pasti butuh teman, Erin; Kamu butuh, aku juga butuh. Dengan adanya teman, maka kita bisa saling berbagi suka maupun duka.”

Erin tidak memberikan tanggapan.

“Aku coba menceritakan sebuah cerita padamu, bagaimana ? Baiklah, aku akan mulai. Pada jaman dahulu, ada seekor harimau yang sangat kuat. Karena kekuatannya itu, ia ditakuti oleh semua penghuni hutan, dan menjadi raja yang sangat berkuasa. Tidak ada seekor hewan-pun yang berani menentangnya, dan ia menjadi sangat sombong karenanya. Ia berpikir, ‘Aku adalah hewan yang paling hebat. Semua takut padaku. Seharusnya aku tidak hanya menjadi raja, tetapi menjadi dewa.’ Rupanya, apa yang dipikirkan oleh harimau itu, diketahui oleh dewa. Karena merasa diremehkan, mereka memutuskan untuk memberi pelajaran kepada harimau congkak itu. Maka pada suatu malam, sebuah petir menyambar pohon tempat harimau itu tidur. Pohon-pun tumbang, dan harimau itu tertimpa pohon tersebut. Ia merasa kesakitan, dan menjerit-jerit minta tolong. Tetapi tidak ada satu hewan-pun yang bersedia menolong Sang harimau, karena selama ini mereka merasa kesal dengan kesombongannya. Dan akhirnya, harimau itu-pun mati.”, lalu Sylaz terdiam sejenak, “Erin, apakah kamu mengerti maksud aku menceritakan cerita ini kepadamu ? Bahkan harimau yang sangat kuat-pun, membutuhkan hewan lain untuk menolongnya. Jadi, setiap orang pasti butuh teman, untuk berbagi suka maupun duka, dan untuk saling menolong.”

Perlahan Erin menengok. Ia memandang Sylaz dengan pandangan meng-iba.

“Apa suatu hari nanti, aku.. akan mati seperti harimau itu, jika tidak punya teman ?”

“Itulah sebabnya, aku ingin menjadi temanmu, Erin. Untuk selalu menjadi penolongmu, jika kamu sedang menghadapi masalah.”

Air mata mulai mengalir di pipi Erin, ketika gadis itu tiba-tiba memeluk Sylaz.

“Sebenarnya, aku takut sekali. Aku tidak mengerti, tetapi setiap ingin mengingat masa laluku, aku merasa takut sekali. Tolong aku...”

Sylaz memeluk Erin erat-erat.

Apa yang dapat kulakukan untuk menolongmu, Ophelia ?

Ophelia – Kenangan Masa Lalu - Chapter 2 part 1

Chapter 02

Atas permintaan Sylaz, Erin dipindahkan ke kamar yang lebih baik. Perabotan yang ada antara lain meja lengkap dengan bangkunya, sebuah tempat tidur (bukan hanya kasur saja), sebuah lemari kecil, dan kamar itu memiliki jendela dan ventilasi. Hanya saja, baik jendela maupun ventilasinya diperlengkapi dengan jeruji besi, untuk mencegah seseorang kabur melewati jendela.

Ketika Sylaz datang beberapa hari kemudian, Erin sedang memandang keluar jendela.

“Erin, bagaimana keadaanmu ?”

Erin menengok ke arah Sylaz; Pandangannya hampa. Melihat itu, Sylaz bingung.

“Erin, apa yang terjadi ?”

“Siapa.. Anda ?”

Tepat ketika itu, Dokter Martin masuk.

“Dokter Martin, apa yang terjadi ?”

Beliau menggelengkan kepalanya, “Sepertinya, Nona Erin menolak untuk mengingat masa lalunya. Jadi ia seperti mengalami amnesia, walau sebenarnya tidak.”

Sylaz mendekat kepada Erin. Gadis itu memandang Sylaz dengan pandangan bertanya.

“Aku akan memperkenalkan diri lagi kepadamu, Erin. Namaku Sylaz, dan aku adalah dokter yang akan menolongmu.”

“Dok..ter ? Aku tidak sakit, dan aku tidak membutuhkan seorang dokter.”

“Kalau begitu, aku ingin menjadi temanmu. Boleh khan ?”

Erin kembali memandang keluar jendela, “Aku tidak membutuhkan teman, aku tidak membutuhkan siapa-siapa.”

Sylaz memandang ke arah Dokter Martin.

“Dokter Sylaz, kurasa untuk saat ini, lebih baik kita biarkan Nona Erin sendiri dahulu. Kita tidak dapat memaksanya.”

Sylaz kembali memandang ke arah Erin. Gadis itu benar-benar tidak menghiraukan keberadaan orang di sekitarnya; Terus memandang keluar jendela. Akhirnya ia menghela nafas.

“Aku mengerti. Tetapi aku akan terus mengawasinya.”, setelah berkata demikian, Sylaz keluar dengan diikuti oleh Dokter Martin.

09 November 2008

Ophelia – Kenangan Masa Lalu - Chapter 1

Erin, aku ada urusan sebentar. Kamu tunggu disini ya ?

Eh, kamu mau kemana, Michael ?

Itu.. rahasia. Pokoknya, ada sebuah kejutan menyenangkan untukmu.”

Ih, sekarang kamu main rahasia-rahasiaan deh. Ayo dong, kasih tahu aku, ada apa sich ?

Lho, kalau aku kasih tahu kamu sekarang, namanya bukan kejutan lagi. Tenang saja deh, aku akan segera balik secepatnya.

Janji ya ?

Iya, tenang saja.”

Tetapi, kamu tidak pernah balik lagi, Michael. Kenapa ?


Chapter 01



Di sebuah lorong rumah sakit, dua orang dokter sedang berjalan menuju sebuah ruangan.

“Apakah Anda yakin dengan keputusan Anda, Dokter Sylaz ? Kasus ini tidak sesuai dengan bidang Anda !”

“Tenang saja, Dokter Martin. Saya sudah memikirkan hal ini baik-baik, dan saya memutuskan untuk menanganinya.”

Dokter Martin menghela nafas, “Kalau memang demikian, saya tidak dapat berkata apa-apa lagi.”

Akhirnya kedua dokter itu sampai di ruangan yang terletak di ujung lorong; Sebuah ruangan kecil yang pengap dengan penerangan seadanya.

“Gadis itu ada di dalam. Tetapi pintunya jangan dibuka, karena ia akan menyerang siapa saja yang masuk ke ruangan ini.”

Dokter Sylaz mengintip melalui kaca yang terdapat di pintu. Terlihat olehnya, seorang gadis sedang duduk meringkuk di pojok ruangan. Perabot yang ada di ruangan itu hanyalah sebuah meja, dan sebuah kasur yang berada di lantai. Untuk sesaat, ia teringat akan ruangan penjara yang pernah dilihatnya.

“Ophelia...”

“Eh, apa yang Anda katakan ?”

Sylaz menggelengkan kepalanya, “Bukan apa-apa, saya hanya menggumam saja.”, lalu ia menengok kepada Dokter Martin, “Tolong, buka pintunya.”

“Dokter ! Bukankah tadi sudah saya katakan...”

Sylaz segera memotong kata-katanya, “Saya tahu ! Percayalah pada saya.”

Dokter Martin memandang wajah Sylaz, dan akhirnya mengangkat bahunya.

“Baiklah. Saya tidak bertanggung jawab, apabila gadis itu menyerang Anda, dokter.”

Dokter Martin memasukkan kunci ke dalam lubang kunci. Ketika terdengar suara kunci dibuka, gadis itu menatap tajam ke arah pintu. Dan ketika melihat Sylaz, ia segera menyerangnya.

“Dokter Sylaz, cepat keluar !”

Bukannya keluar, Sylaz malah menutup pintu.

“Dokter Martin, cepat kunci pintu itu ! Jangan biarkan gadis ini keluar !”

“Do.. dokter Sylaz !”, Dokter Martin kebingungan. Tetapi akhirnya, dengan perasaan gugup, ia mengunci pintu. Sementara di dalam ruangan, Dokter Sylaz berusaha menahan serangan gadis itu.

“Heh, akibat ledakan itu sangat parah terhadapmu ya ? Kamu jadi tidak percaya siapapun juga.”

“Kembalikan...”, suara gadis itu sangat kecil, hampir tidak terdengar oleh Sylaz.

“Apa katamu ?”

“Kembalikan Michael kepadaku !”, sambil berkata demikian, gadis itu melepaskan tinjunya tepat ke wajah Sylaz. Sylaz berhasil menghindar, dan tinju itu mengenai pintu.

“Dokter Sylaz, apakah Anda baik-baik saja ?”, terdengar suara Dokter Martin dari balik pintu.

“Tenang, aku baik-baik saja. Pokoknya, jangan buka pintu ini apapun yang terjadi !”

Lalu ia kembali memandang wajah gadis itu.

“Apakah Michael nama pacarmu ? Ia menjadi korban dalam ledakan itu, bukan ?”

“Ledakan ?”, gadis itu kebingungan, “Benar, sebuah ledakan dahsyat.”, lalu matanya menatap nyalang ke arah dinding, “Tidak, jangan pergi kesana, Michael.. MICHAEL !”

Gadis itu jatuh berlutut sambil menutup wajahnya, lalu menangis tersedu-sedu. Sementara Sylaz menarik nafas dalam-dalam.

Aku berjanji, aku akan menyembuhkanmu, Ophelia.”


Keesokan harinya, Dokter Sylaz kembali mendatangi gadis tersebut. Kali ini, ketika melihat Sylaz, gadis itu ketakutan. Ia mundur ke pojok ruangan.

“Apa kamu takut terhadapku ? Tenang saja, aku bukanlah makhluk yang berbahaya.”, lalu Sylaz duduk di lantai, tak jauh dari pojok tempat gadis itu berada serta tersenyum ramah kepadanya, “Kurasa lebih baik kita saling memperkenalkan diri. Namaku Sylaz, dan aku seorang dokter. Siapa namamu ?”

Gadis itu memandangnya dalam-dalam, lalu berkata, “Lynette Erinne, dan Michael biasa memanggilku Erin.”

“Nama yang bagus sekali. Ini merupakan awal yang bagus bagi kita berdua.”, lalu Sylaz mendekat, “Dengar Erin, aku ingin menjadi temanmu. Boleh khan ?”

“Teman ?”, Erin kembali kebingungan, “Michael juga temanku.”, lalu ia tertawa bagai anak kecil mendapat mainan baru, “Asyik, Michael dan Sylaz menjadi temanku !”

“Iya, kami akan menjadi temanmu. Erin, sebagai teman, kita harus saling percaya satu sama lain. Aku percaya padamu, jadi kamu juga harus percaya padaku, mengerti ?”

Bukannya menjawab, Erin malah menangis.

“E.. Erin, kenapa ?”

“Michael... Michael pergi... meninggalkanku... sendirian...”, tiba-tiba ia mencengkram kerah baju Sylaz, “Kamu temanku khan ? Kembalikan Michael padaku !”

“I.. itu.. tidak mungkin ! Michael sudah meninggal.”

Erin melepaskan cengkramannya dari Sylaz, “Meninggal ? Michael.. sudah meninggal ?”, lalu ia memandang Sylaz dengan penuh amarah, “Bohong ! Kamu bohong !”

Sambil menangis, Erin memukul Sylaz terus menerus, hingga akhirnya ia meringkuk, menutup wajahnya dan terisak.

“Bohong, Michael hanya pergi, tak mungkin ia meninggal...”

Sylaz tetap terdiam di tempatnya.

Mungkin, tidak seharusnya aku berkata demikian. Ah, aku memang tidak berpengalaman dalam menghadapi orang yang memiliki gangguan kejiwaan seperti Erin.”

Sylaz berusaha tersenyum, lalu mengelus rambut Erin, “Maaf Erin, kamu benar. Tidak mungkin Michael meninggal. Ia.. sedang ada urusan penting, nanti pasti ia akan balik lagi.”

Erin menengok ke arah Sylaz, “Benar ? Michael.. akan balik lagi ?”

Sylaz mengangguk. Tetapi seketika itu pula, Erin menjadi histeris.

“Michael, jangan pergi kesana ! MICHAEL... !”, dan, ia-pun jatuh pingsan.

Melihat Erin terkulai, Sylaz panik.

“E.. Erin ? Hey Erin, kamu kenapa ? Erin, sadarlah !”


“Dokter Martin, bagaimana keadaannya ?”

Dokter Martin yang baru keluar dari kamar tempat Erin berada, menghela nafas panjang.

“Ia baik-baik saja, hanya saja ia shock, teringat kembali pada kejadian itu.”

“Maaf, saya kurang berhati-hati. Saya malah mengingatkannya pada kejadian tersebut.”

Dokter Martin memandang Sylaz, lalu berkata, “Sepertinya memang salah, mengijinkan Anda untuk menangani gadis itu. Dokter Sylaz, ada perbedaan besar antara menangani anak-anak dengan orang yang mengalami gangguan kejiwaan, dan Anda harus ingat akan hal tersebut.”

Sylaz membungkuk, “Sekali lagi, maafkan saya. Tetapi saya mohon, ijinkanlah saya mencobanya lagi.”

“Apakah sedemikian pentingnya gadis itu bagi Anda, Dokter Sylaz ?”

Sylaz terdiam sejenak, lalu berkata, “Saya memang punya alasan khusus, tetapi lebih baik tidak saya katakan pada Anda, Dokter Martin. Yang jelas, saya tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya.”

Dokter Martin memperhatikan Sylaz, lalu akhirnya ia mengangkat bahu.

“Baiklah, saya mengerti. Saya ijinkan Anda untuk berusaha menyembuhkannya, tetapi saya harap Anda lebih berhati-hati, karena kondisi gadis itu sangat rapuh.”

“Terima kasih banyak.”


Written by: Excelsior

05 November 2008

FireHeart Online Campaign - 2nd Wave!

Blog www.sendokgarpu.com
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

Forum www.kotakgame.com
Forum Jual-Beli
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

Forum HardRock FM

Good Morning Hard Rockers
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

FreakHigh Forum
Fiction Hall: http://freakhigh.com/forum/viewforum.php?f=37
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

Forum www.indomanga.com
Jual Beli Online: http://www.indomanga.com/index.php?board=22.0
Kunjungi thread FireHeart di forum ini

Eorlingas: The Indonesian Tolkien Society
http://eorlingas.multiply.com
Review: http://eorlingas.multiply.com/reviews/item/3

Cerpen Online
http://cerpenonline.multiply.com
Link: http://cerpenonline.multiply.com/links/item/31


--------------

Dukunglah FireHeart dengan memasukkan entri di bawah ini ke forum2 online dan blog2 / website2 yang anda datangi/miliki. Terima kasih banyak sebelumnya.

Isi Entri:

Robert terkapar di lantai, kelelahan, dan terluka di banyak titik di sekujur tubuhnya. Dar'gum berdiri di atasnya dan mengacungkan kapak il Khatl J'nadh pada leher Robert.

"A'bong, adikku, inilah musuhmu, takluk di bawah kakiku. Aku telah mengalahkannya untukmu dan kini, aku mempersembahkan darahnya untukmu agar kau dapat beristirahat dengan tenang."

Sambil berkata begitu, Dar'gum mengayunkan kapaknya. Carolyn berteriak histeris, "TIDAAAK!!"

Carolyn terperangah ngeri. Kapak Orc itu tertancap di tanah, dengan lebih banyak noda darah pada bilahnya...

[IMG]http://i87.photobucket.com/albums/k139/bjvadis/fireheart%20stuffs/Copyoffireheart-book1indocoverfi-1.jpg[/IMG]

Novel pertama dari Trilogi FireHeart - Legenda Paladin telah terbit!

Judul:
FireHeart - Legenda Paladin
(Buku Satu) Sang Pemburu
Oleh: Andry Chang

Penerbit: Sheila, sebuah imprint dari CV. ANDI OFFSET (Penerbit ANDI)
Bahasa Indonesia (hanya untuk pemasaran di Indonesia)
Desain Cover: Weny
Ilustrasi Dalam Novel: Andry Chang

Dimensi/Ukuran: 13,1 x 18,8 cm
Tebal: 492 halaman + 10 prolog = 502 halaman
(Belum termasuk kata pengantar dan halaman2 ilustrasi / pembuka bab)

Genre: Fantasi (Medieval Epic Fantasy)
Website Penerbit: www.andipublisher.com

Tersedia di toko-toko buku kesayangan dan terkemuka di kota anda!
Untuk keterangan lebih lanjut, bacalah artikel2 tentang FireHeart di website
www.fireheart.tk

--------------------


Majulah, Wahai Paladin! Penuhi Takdirmu!

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia