Chapter 02
Atas permintaan Sylaz, Erin dipindahkan ke kamar yang lebih baik. Perabotan yang ada antara lain meja lengkap dengan bangkunya, sebuah tempat tidur (bukan hanya kasur saja), sebuah lemari kecil, dan kamar itu memiliki jendela dan ventilasi. Hanya saja, baik jendela maupun ventilasinya diperlengkapi dengan jeruji besi, untuk mencegah seseorang kabur melewati jendela.
Ketika Sylaz datang beberapa hari kemudian, Erin sedang memandang keluar jendela.
“Erin, bagaimana keadaanmu ?”
Erin menengok ke arah Sylaz; Pandangannya hampa. Melihat itu, Sylaz bingung.
“Erin, apa yang terjadi ?”
“Siapa.. Anda ?”
Tepat ketika itu, Dokter Martin masuk.
“Dokter Martin, apa yang terjadi ?”
Beliau menggelengkan kepalanya, “Sepertinya, Nona Erin menolak untuk mengingat masa lalunya. Jadi ia seperti mengalami amnesia, walau sebenarnya tidak.”
Sylaz mendekat kepada Erin. Gadis itu memandang Sylaz dengan pandangan bertanya.
“Aku akan memperkenalkan diri lagi kepadamu, Erin. Namaku Sylaz, dan aku adalah dokter yang akan menolongmu.”
“Dok..ter ? Aku tidak sakit, dan aku tidak membutuhkan seorang dokter.”
“Kalau begitu, aku ingin menjadi temanmu. Boleh khan ?”
Erin kembali memandang keluar jendela, “Aku tidak membutuhkan teman, aku tidak membutuhkan siapa-siapa.”
Sylaz memandang ke arah Dokter Martin.
“Dokter Sylaz, kurasa untuk saat ini, lebih baik kita biarkan Nona Erin sendiri dahulu. Kita tidak dapat memaksanya.”
Sylaz kembali memandang ke arah Erin. Gadis itu benar-benar tidak menghiraukan keberadaan orang di sekitarnya; Terus memandang keluar jendela. Akhirnya ia menghela nafas.
“Aku mengerti. Tetapi aku akan terus mengawasinya.”, setelah berkata demikian, Sylaz keluar dengan diikuti oleh Dokter Martin.
1 comment:
pada pernyatan Sylaz daang.. coba kembangkan pandangan yg dilihat oleh Sylaz pada erin.. kuberi masukan
Beberapa hari kemudian, Sylaz datang. Hal pertama yang dilihat adalah Erin sedang termangu di tempat tidurnya.
Erin memandangi luar seolah tidak mengetahui dirinya kedatangan tamu. Sylaz terdiam, berusaha tidak mengganggu. lalu dia memberanikan diri.
disini km harus buat sebuah keadaan.. bila cuma datang lalu manggil itu dah biasa.. buatlah sesuatu yg berbeda.
Post a Comment