Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

28 December 2012

Sang Shazin - Andry Chang



Kiri ke Kanan: Reuven Sang Rahval, Karth Sang Shazin, Clarissa Sang Vestal


Namaku Karth. Aku adalah anggota Shazin, sebuah klan pembunuh gelap yang juga adalah pasukan elit di Legiun Falthemnar.
Walau menjadi Shazin bukan pekerjaan terhormat, aku terus menjalaninya bertahun-tahun penuh pengabdian. Prinsipku, siapapun yang terbukti adalah sumber masalah atau bahaya di Negeri Elvar harus dilenyapkan.
Jadi di sinilah aku, berkelebat nyaris tanpa suara, searah dan seiring hembusan angin. Melompati pohon demi pohon seperti kera, kadang berayun di akar-akar rambat yang bergelantungan. Sosokku yang tinggi, ramping dan cukup berotot membuat gerakanku lebih lincah dan lentur. Rambut kelabuku yang panjang berikat berkibar bagai ekor rubah.
Di Hutan Telssier ini, tiap batang dan daun pepohonan, semak-belukar, tiap ceruk tanah, aliran air dan pergerakan udara kumanfaatkan agar selalu tersamar tiap saat. Walhasil, makhluk manapun akan sulit mengenali sosokku, mendengar gemersik gerakku, bahkan bau tubuhku.
Tak terkecuali sasaranku kali ini, seorang pria parobaya yang berdiri seorang diri di tepi telaga. Ia berkumis tebal, mengenakan bandana, sepasang anting besar dan rompi bersulam. Matanya tampak berkaca-kaca, sepenuhnya tertuju pada sebuah pusara tak jauh dari batas air.
Saat berikutnya, terdengar suara lembut pria manusia itu. “Ayah datang lagi, Lyra. Tak terasa, sudah bertahun-tahun sejak kau beristirahat selama-lamanya…”
Sang ayah tak mampu lagi menahan air matanya yang membuncah.
“Ya, Lyra, selama itu pula waktu serasa terhenti. Ayah tahu, ayah harus merelakanmu, seperti halnya ibumu saat penyakit merenggutnya. Saat ternyata kau menyusul ibumu, hati ayah hancur luluh. Bahkan suamimupun hilang tak tentu rimba.
Kini ayah sudah lelah, Lyra. Lelah. Ayah tak tahan lagi hidup tanpa keluarga tercinta. Katakanlah, Lyra, ayah harus bagaimana?”
“Mudah saja. Jangan bergerak dan sambutlah kematianmu, Olaf.” Kata-kata itu meluncur dari bibirku sederas tubuhku yang terjun dari pohon terdekat. Belatiku terayun, siap mengiris leher calon korbanku itu.
Tak kusangka, Olaf malah membenturkan kepalanya pada kepalaku persis di belakangnya. Kakiku tersurut mundur dua langkah, kepalaku pening bukan kepalang.
Olaf menghunus sebilah pedang pendek dan berseru, “Jadi kau ingin mengantarku ke akhirat? Hmm, setahuku aku tak punya musuh.”
“Kau punya, Olaf,” jawabku tenang. “Jangan tanyakan siapa, karena aku takkan mengatakannya.”
“Tak masalah,” tanggap Olaf sambil menepuk dada. “Ambil nyawaku, kalau bisa.” Pria kekar itu maju sambil menyabet-nyabetkan pedangnya.
Dengan lincah aku berkelit ke samping, sepenuhnya menghindari terjangan. Tiba-tiba Olaf memutar tubuh sambil bertumpu pada satu kaki, sabetan pedang deras menerpa ke arah tubuhku.
Aku bereaksi dengan mundur menghindar. Sebagian daya sabetan ditahan baju kulitku, sebagian menggores dadaku.
Baik, saatnya main keras. Kuhunus senjata andalanku, pedang berbilah tipis yang membelit pinggangku bagai sabuk. Pedang lembut ini lantas kugerakkan meliuk-liuk bagai ular. Olaf berusaha menangkis, namun lebih banyak ujung pedangku mematuki tubuhnya daripada yang berdenting di bilah pedang si gipsi.
Mulai putus asa, Olaf dengan nekad mengulurkan tangannya, menangkap bilah pedang lembut.
“Bodoh, kaukira semudah itu merebut senjataku?” Kuhentakkan tanganku, kutarik pedang sekuat tenaga. Tanpa disadari lawan, pedang lembut tiba-tiba terulur makin panjang. Bilah-bilahnya terbagi-bagi, setiap bagiannya tersambung dengan semacam benang.
“Waktunya kau mati.” Secepat kilat aku bergerak memutar, membelitkan bilah pedang cambuk ke sekujur leher Olaf. Terkesiap, Olaf berusaha melepaskan pegangan pada bilah pedang, namun terlambat. Wajah tegangnya mengendur, berganti senyuman damai.
“Lyra, ayah menyusulmu.” Itulah kata-kata terakhir Olaf saat kepalanya terpisah dari tubuh dan sosoknya roboh tepat di atas pusara.
Dengan langkah santai kuhampiri jenazah korbanku. “Kau sungguh tangguh, Olaf. Semoga rohmu tenang, berkumpul lagi bersama anak-istrimu di alam baka.”
Ya, tugasku tuntas. Namun ada dua hal mengganggu benakku. Nampaknya sasaranku ini hanya seorang gipsi, penghibur keliling yang tak berbahaya. Bukan pemburu, penjahat atau ancaman berarti bagi Negeri Elvar. Mengapa ia harus dilenyapkan? Bila ada kesempatan nanti, aku akan mencaritahu jawabannya sendiri.
Lagipula, rasanya aku pernah mendengar nama “Lyra” sebelumnya.
Kakiku melangkah amat cepat, membawa tubuhku menjauh dari tempat kejadian.
==oOo==
Dari semua tempat di Ther Melian, tak ada yang lebih kukagumi sekaligus kubenci daripada Ibukota Negeri Elvar, Falthemnar.
Sebabnya, seorang Shazin sepertiku tak dapat melenggang tenang menyusuri jalan. Biasanya, aku cukup mengenakan jubah bertudung saja. Namun, kantung berdarah hasil kerjaku ini membuatku terpaksa melompat dari atap ke atap rumah dan gedung, menghindari tatapan curiga para Elvar lain.
Tibalah aku di sebuah gang sempit. Kuhampiri sosok bertudung putih yang sedang berdiri berpangku tangan di sana. “Salam, Leidz Clarissa. Tugas telah tuntas,” ujarku sambil membungkuk tanda hormat.
Serta-merta kusodorkan kantung berdarah itu ke hadapan si wanita. Clarissa tak menyentuh kantung itu. Ia hanya melihat isinya dan mengangguk.
“Kerja bagus seperti biasa, Karth,” ujar Clarissa sambil menyerahkan sebuah kantung kecil padaku. Kuterima kantung itu, melirik isinya dan mengangguk.
“Terima kasih,” kataku. “Bila tak ada perintah lagi, Leidz, sebaiknya aku segera kembali pada pasukanku…”
Clarissa menyela,” Ada satu tugas lagi untukmu.”
“Siapa yang harus kulenyapkan?”
“Kali ini kau hanya perlu mencari seseorang, bukan melenyapkannya.”
Kujawab, “Maafkan aku, Leidz. Bukankah sebaiknya Elvar lain saja yang…”
“Tidak. Harus kau.” papar Clarissa. “Saat ini, hanya kau yang kupercaya. Lagipula, aku akan ikut denganmu.”
Aku terperangah, “Tapi Leidz…”
“Tak apa, Karth. Tentunya kau senang bila sekali-kali bekerja terang-terangan, bukan?”
Menegaskan maksudnya, Clarissa membuka tudungnya. Tampak olehku seraut wajah cantik bermahkotakan rambut hijau berombak, panjang sepinggang. Tatapan mata hijaunya menyiratkan kekuasaan, kekuatan kehendak yang pantang dibantah oleh siapapun, termasuk aku. Ya, aku hanya bisa terpana.
Clarissa melanjutkan. “Orang yang kita cari ini adalah Lourd Reuven.”
Nama itu tak membuatku terkejut. Lourd Reuven, mantan perwira Legiun Falthemnar, salah seorang Rahval terbaik di kalangan Elvar. Setahuku, puluhan tahun yang lalu, ia dan Leidz Clarissa pernah cukup dekat. Clarissa sering meminta bantuan Reuven menggubah lagu-lagu ritual penyembahan pada para Aether. Hanya lagu-lagu gubahan Reuvenlah yang bisa Clarissa nyanyikan dengan penjiwaan sempurna, jadi bisa kupahami alasan Sang Vestal mencari Rahval itu sekarang.
“Baiklah, Leidz. Tugas kulaksanakan,” ujarku akhirnya.
Clarissa mengangguk. “Bagus. Coba kau cari informasi tentang keberadaan Reuven, lalu laporkan hasilnya padaku,” ujarnya sambil berbalik pergi.
“Daulat, Leidz.”
Masih dengan kantung berdarah di tangan, aku melesat pergi dari tempat pertemuan. Aku tahu, kini aku harus melenyapkan barang bukti buah tanganku ini. Apa mau dikata, waktu istirahat tak kunjung tiba.
==oOo==
Di bawah pancaran matahari senja, aku tiba di depan rumah seorang Elvar. Tanpa sadar aku tersenyum. Perpaduan dinding putih berpahat dan rumpun-sulur tanaman yang melingkupinya tak pelak menimbulkan rasa sejuk nan teduh dalam diriku. Tanganku terulur, mengetuk lembut pintu depan.
Suara seorang pria menyambut dari dalam rumah, “Siapa di sana?”
“Ini aku, Karth, ‘ia yang berjalan dalam bayangan’,” jawabku.
Pintu rumah terbuka. Sesosok Elvar pria berambut pirang sebahu dan mengenakan kemeja putih panjang selutut muncul di ambang pintu. Tak salah lagi, wajah rupawan dan sorot mata biru yang lembut dan bersahabat itu milik Valadin.
Kedua tangan si tuan rumah menepuk bahuku. “Karth, sungguh kejutan yang menyenangkan! Angin apa yang membawamu jauh dari Telssier Citadel ke kediamanku ini?”
“Angin pekerjaan, Lourd Valadin.” Kuatur nada bicaraku agar tak terlalu formal. “Tenang saja, aku hanya ingin menanyakan suatu hal penting pada anda.”
Sang Eldynn, Ksatria Suci dan Perwira Legiun Falthemnar itu menatapku sejenak, lalu mundur dari pintu. “Hm, kita bicarakan di dalam saja.” Benar, Valadin adalah sahabatku, namun pekerjaan mencegahku terlalu akrab dengan siapapun.
Tak lama kemudian, aku dan Valadin duduk berhadap-hadapan di ruang tamu.
Valadin membuka pembicaraan. “Nah, apa yang bisa kubantu?”
Tanpa basa-basi, kuberitahu dia tentang tugasku mencari Lourd Reuven. Sebagai sahabatnya, kemungkinan Valadin punya petunjuk tentang keberadaannya.
“Reuven, ya.” Ekspresi Valadin tiba-tiba berubah. Dahinya berkerut, seakan tengah mencicipi buah yang masam. “Kurasa aku tahu siapa penugasmu itu. Selain aku, ada satu orang lagi yang berharap Reuven tak pernah meninggalkan Negeri Elvar. Tapi tenang saja, aku takkan menyebut namanya. Justru aku akan memberi kalian petunjuk.”
“Apakah itu?”
“Menurutku, Reuven ada di Benua Ther Melian, entah ia masih hidup atau sudah tiada. Dan tempat terbaik untuk mencarinya adalah di hutan lebat.”
“Hutan lebat?” Dahiku mengerut. “Kurasa bukan Hutan Telssier atau di wilayah Elvar, karena Elvar manapun takkan terlalu sulit menemukannya.”
“Tepat sekali,” ujar Valadin, senyumnya makin cerah. “Jadi sekarang kau tahu tempat untuk memulai tugasmu.”
“Ya, terima kasih atas petunjuk anda, Lourd Valadin.”
Saat aku hendak bangkit dan minta diri, Sang Eldynn menyela, “Tunggu, Karth. Sebagai ganti bantuan tadi, aku ingin menawarkan sesuatu padamu.”
“Apakah itu, Lourd?” Aku duduk kembali.
Valadin menatap lurus mataku. “Dengar, Karth. Kita sudah bersahabat cukup lama, bukan? Pertanyaannya, bisakah kau kupercaya?”
Kutatap balik dia. “Tentu, Lourd Valadin. Anda bisa mempercayaiku.”
 “Baiklah. Aku akan mengungkapkan sebuah rencana besar padamu.” Saat mengatakannya, sorot mata Valadin bagai api yang berkobar-kobar.
Aku terpana. Firasatku, ini akan lebih besar dari dugaanku yang tergila.
==oOo==

21 December 2012

Garuda 5: Utusan Iblis - Zen Review



Garuda 5 - Utusan Iblis
Sebuah Novel Karya Firmanto A. Purawan

Video Review oleh Zen Horakti
Sumber: http://youtu.be/ngSq-coP9gQ 

Keterangan lebih lanjut tentang novel Garuda 5 - Utusan Iblis dapat disimak di Goodreads.com
http://www.goodreads.com/book/show/7283097-garuda-5

19 December 2012

Review Matched (Perjamuan Pasangan) - Mezza Review

Penulis  : Ally Condie

Alih bahasa  : Yohanna Yuni

Desain dan ilustrasi cover  : Eduard Iwan Mangopang

Penerbit  : PT. Gramedia Pustaka Utama

Cetakan I  : Juli 2012

ISBN  : 978-979-22-8600-7

Halaman  : 384 hlm


Bagaimana jadinya jika kita tidak bisa memutuskan apa pun mengenai kehidupan kita, sekarang maupun yang akan datang, bahkan selamanya. Itulah yang terjadi pada Cassia Maria Reyes serta orang-orang yang tinggal di Provinsi Oria dan Provinsi - Provinsi Luar yang berada di bawah kekuasaan sebuah Institusi. Institusi ini menguasai segala hal, mulai dari; apa yang akan penduduknya makan, apa pekerjaan mereka, apa jadwal keseharian mereka, pakaian warna apa yang harus mereka kenakan, kapan mereka akan meninggal, serta yang lebih parah lagi adalah bahwa mereka juga menentukan pasangan hidup setiap orang lewat sebuah prosesi Perjamuan Pasangan ketika mereka menginjak usia ke 17 tahun.

Dari Perjamuan Pasangan itulah kisah Cassia bermula. Normalnya, setiap orang dipasangkan dengan seseorang di luar Provinsi tempat tinggal mereka. Namun pada saat giliran Cassia yang dipanggil, layar di Balai Kota yang berguna menunjukkan pasangan dari Provinsi lain itu tetap gelap dan sama sekali tidak memunculkan sosok anak laki-laki.

"Pasanganmu ada di sini malam ini," kata si pembawa acara. Dan secara mengejutkan seseorang yang dipasangkan dengan Cassia adalah Xander Thomas Carrow yang notabene adalah teman karib Cassia dari kecil.

Itu kejadian yang tidak biasa bagi penduduk Oria. Namun kejadian aneh tidak berhenti sampai di situ saja. Saat Cassia ingin melihat sesuatu tentang Xander dalam Panduan Masa Pengenalan di kartu mikro, sesuatu terjadi.

Aku mengulurkan tangan untuk menyentuh tulisan Panduan Masa Pengenalan di layar. Tapi sebelum tanganku menyentuhnya, wajah Xander menggelap dan kemudian lenyap. 
Layar port berbunyi dan suara rekaman itu berbunyi lagi. "Cassia Reyes, Institusi mempersembahkan Pasanganmu padamu." 
Jantungku serasa berhenti berdetak, dan aku tidak memercayai pengelihatanku. Seraut wajah muncul di port di hadapanku. 
Itu bukan wajah Xander. (hlm. 40)

Institusi tidak mungkin melakukan kesalahan. Tapi apa lagi kemungkinan yang bisa terjadi? Tidak ada yang punya dua Pasangan. (hlm. 41)

Ditambah lagi Cassia juga mengenal siapa yang muncul pada layar port waktu itu. Dia adalah Ky Markham. Ky adalah anak laki-laki dari Provinsi Luar yang diadopsi oleh keluarga Patrick Markham karena mereka masih punya pertalian darah. Ky akhirnya bisa tinggal di Provinsi Oria bersama Patrick dan Aida Markham.

Ky adalah Aberasi. Aberasi adalah golongan orang-orang yang keluarga atau dirinya melakukan pelanggaran pada Institusi. Dan dalam kasus Ky, ayahnya lah yang melakukan pelanggaran, hingga keluarganya harus ikut dicap sebagai Aberasi.

Ky selalu menjaga semua perilakunya agar dia tidak melakukan kesalahan hingga membuatnya menjadi Anomali. Anomali adalah golongan yang lebih tidak diinginkan dibanding Aberasi.

Sejak kesalahan pada kartu mikro itu Cassia selalu memperhatikan Ky, begitu pula sebaliknya. Namun mereka selalu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa karena Xander tidak mengetahui kesalahan dalam kartu mikro milik Cassia.

Mereka membentuk beberapa komisi untuk memilih seratus terbaik dari segala hal: Seratus Lagu, Seratus Lukisan, Seratus Kisah, Seratus Sajak. Sisanya disingkirkan. Lenyap untuk selamanya. (hlm 34)

Kakek-nenek Cassia dulu adalah Administrator. Nenek Cassia sempat bertugas menjadi Administrator dan ikut memilih seratus terbaik yang membuatnya punya kesempatan untuk menyimpan salah satu sajak yang seharusnya dimusnahkan karena dianggap berbahaya.

Amarah dan Cahaya 
Jangan menyerah begitu mudah pada malam
Usia senja selayaknya membara dan bergelora di pengujung hari;
Amarah, amarah, melawan cahaya yang mulai padam. 
Walau orang bijak akhirnya menyadari kebenaran kelam,
Karena kata-kata mereka tak membelokkan kilat,
Jangan menyerah begitu mudah pada malam. 
Dylan Thomas, 1914 - 1953

Sajak di atas adalah cuplikan sebuah sajak yang berhasil disembunyikan nenek Cassia dari penghancuran. Dan menyimpan yang seharusnya dihancurkan adalah tindak kriminal yang sangat berat hukumannya. Ky tahu Cassia menyimpan sajak pemberian kakeknya sebelum kakeknya meninggal. Dan alasan itulah yang membuat mereka semakin dekat karena saling menjaga rahasia satu sama lain. Dan Ky juga mengajari Cassia menulis saat kegiatan hiking untuk mengisi waktu luang mereka.

Dalam kisah ini rasanya amat sangat menyakitkan menjadi Xander. Dia harus menerima kenyataan bahwa Cassia lebih memilih Ky dibanding dirinya. Walau begitu betapa beruntungnya Cassia karena Xander bisa menerima keputusannya, dan tetap berlaku baik padanya meski ia tersakiti.

Oh ya. Masalah covernya sepertinya sangat tidak cocok ya kalau yang di dalam gelembung itu Cassia. Rasanya 17 tahun seharusnya ukuran tubuhnya tidak seimut itu.

Lebih suka sama cover aslinya yang ini



Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi Provinsi Oria di bawah Institusi :
  1. Perjamuan Pasangan : prosesi penentuan pasangan antara kota satu dan kota lainnya yang diumumkan sesuai abjad berdasarkan nama keluarga si gadis. Para gadis akan melihat pasangan mereka di layar Balai Kota untuk pertama kalinya saat usia mereka menginjak 17 tahun.
  2. Makanan dikirim oleh difisi penyediaan makanan dan makanan akan diantar ke rumah-rumah mereka tepat saat jam makan tiba. Makanan diberikan berdasarkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh masing-masing orang.
  3. Tidak boleh berlari ketika di jalan raya. Ada alat yang bernama tracker yang bisa mereka gunakan alih-alih mengganti jalan raya sebagai tempat berlari.
  4. Setiap gerak-gerik semua warga diamati oleh para Administrator melalui port.
  5. Warna dinding kelabu, pakaian standar warna cokelat untuk pelajar, pakaian standar biru tua untuk yang sudah mendapat pekerjaan tetap. 
  6. "Membawa sendiri tablet kami adalah langkah menuju kemandirian; kehilangan tablet itu sama artinya dengan mengakui bahwa kami belum siap menerima tanggung jawab itu." (hlm. 56). Ada 3 tablet yang dipunyai setiap orang. Tablet merah, biru dan hijau. Merah untuk menghilangkan ingatan selama 22 jam terakhir, biru entah untuk apa, aku lupa, dan hijau berfungsi untuk memberikan ketenangan.
  7. Tidak berbagi makanan pada siapa pun setiap makan. Karena semua orang punya kadar nutrisi masing-masing. Dan ternyata bukan hanya masalah nutrisi penyebabnya. Ada sesuatu yang disembunyikan Institusi menyangkut masalah ini.

Beberapa kalimat favorit :
  1. Bagaimana kita bisa menghargai apa pun dengan sepenuhnya jika kewalahan karena dihujani jumlah yang terlalu banyak?  (hlm. 34)
  2. Kau tak pernah tahu kapan perubahan akan terjadi. (hlm. 37)
  3. Karena apalah gunanya memilih sesuatu yang indah jika tidak pernah dibagikan dengan orang lain? (hlm. 160)
  4. Kenapa beberapa hal lebih mudah ditulis daripada diucapkan? (hlm. 288)
  5. Dan tiba-tiba aku merasa, percaya adalah sesuatu yang penting, sesuatu yang penting untuk dimiliki, apa pun yang terjadi. (hlm. 376)

Ada beberapa typo. Tapi tidak begitu berpengaruh, sih dengan keutuhan ceritanya. Hanya koreksi kalau-kalau mau dicetak ulang;
  1. bohon ---> pohon (hlm. 101)
  2. cengan ---> dengan (hlm. 120)
  3. Akut ---> Aku (hlm. 144)
  4. Tap ---> Tapi (hlm. 274)
  5. bernai ---> berani (hlm. 320)
  6. terangi ---> terang (hlm. 334)
  7. tempa ---> tempat (hlm. 348) 

Huuuuh... pokoknya seru sekali buku ini. Rasanya aku jadi pengin cerita semuanya. Tapi lebih baik baca saja sendiri ya. Buku ini sudah mengajarkan bahwa kita bisa meraih apa yang kita mau bila kita mau berusaha keras untuk meraihnya. Dan terkadang takdir itu tidak semanis keinginan kita. Tapi semua itu seharusnya tidak menghalangi kita untuk terus berbuat baik pada siapa pun.

Yang bikin penasaran, apa akhirnya Cassia bertemu dengan Ky dan bisa bersama dan hidup bahagia? Soalnya di buku pertama ini mereka belum dipertemukan kembali. Apa buku kedua dan ketiganya sudah terbit, Gramedia? Sepertinya belum. Semoga cepat terbit. Penasaran akut \:D/




Kalau mau tahu lebih lengkap tentang buku ini bisa langsung meluncur ke web resminya di sini.

Kalau mau tahu tentang penulisnya Miss Ally Condie, bisa klik foto di bawah ini.

18 December 2012

Icylandar Book Two - The Journey - VadisReview

The Journey - To outwit two prophecies?


Berlibur (Lagi) di Icylandar
Resensi Sang Musafir

Icylandar – The Journey (Book Two)
Karya: Dionvy

Setelah dibuai oleh berjuta keindahan dalam kisah Icylandar Buku Satu – The Elf Kingdom, kini Sang Musafir kembali singgah di ranah kaum elf (peri) ciptaan Dewi Dionvy ini. Kali ini, Dionvy kembali menunjukkan konsistensinya sebagai penulis dengan plot yang detail dan dramatis. Sebagai pembaca, Sang Musafir perlahan-lahan namun mendalam menyelami tiap detil, tiap tokoh dan rangkaian kejadian yang membentuk satu kisah Icylandar Seri Kedua ini. Yah, penuh keindahan, senada dengan ilustrasi karya Mario Diaz yang tersebar di cover serta awal tiap bab novel ini.

“Perjalanan” dibuka dengan mengungkapkan sebuah ramalan, yang berarti total DUA ramalan yang menyangkut Padris, elf yang dipersiapkan untuk menjadi pemersatu tujuh kerajaan elf yang tersebar di (katakanlah) Jazirah Rowland – sesuai ramalan pertama Secara detil dijabarkan tentang konflik batin Padris yang harus mengemban dua ramalan yang saling bertentangan. Ramalan kedua, “Sampai selamanya, Kerajaan Elf takkan pernah diperintah oleh api” membuat Padris meragukan kebenaran kedua ramalan itu.

Namun, dengan usilnya Sang Musafir membuat perkiraan, seiring perkembangan cerita (yang rasa-rasanya akan sampai tujuh seri), Padris akan menemukan kunci untuk “mengakali” kedua ramalan itu. Bisa saja ini menyangkut Jarôz, “makhluk” yang merupakan perwujudan kekuatan sihir dalam diri tiap elf itu. “Sense of epicness” dan “sense of twist” Sang Musafir bergetar saat menganalisis hal ini.

Satu pertanyaan besar yang diperkirakan jadi konflik utama dalam Serial Icylandar ini adalah, mengapa sepertinya Deyreudolf sangat bernafsu mengincar Padris? Mungkinkah yang sesungguhnya ia incar adalah Jarôz istimewa yang sering membuat Padris jadi lepas kendali (berserk) itu? Kita tunggu saja jawabannya, entah ada di buku berapa itu nanti…

Bab demi bab berlalu, Padris tampaknya tak jadi frustrasi gara-gara ramalan itu – indikasi kedewasaan-kah? Ia tetap menjalani pelatihannya dan tampak ceria seperti biasa. Bahkan Padris “sempat-sempatnya” jadi mak comblang, menjodohkan elf satu dengan yang lain sampai ikut serta dalam sebuah pertunjukan sandiwara dan pesta ulang tahun.

Bagi pembaca yang mencari ketegangan dan kesan “seru”, indikatornya bisa ditemukan saat Padris mengunjungi tambang emas Icylandar, serangan mendadak pasukan misterius dan petualangan bersama seorang anak elf bernama Arthur di Kerajaan Onegara. Di kejadian-kejadian itulah Padris menghadapi situasi-situasi sulit yang bilamana salah penanganan, harus dibayar dengan nyawanya sendiri. Sedangkan puncak dramatisasinya adalah saat Padris mengetahui nasib orangtua kandungnya. Di lembar-lembar terakhir, kembali para pembaca akan dibuat penasaran untuk segera membeli dan membaca buku ketiga Icylandar ini.

17 December 2012

Aksi Para Hantu - Antologi Dari Kuburan


 
Judul : Aksi Para Hantu
Penulis : Anung D'Lizta, dkk
Penerbit : deKa Publishing
ISBN 978-602-18496-6-8
Tebal : v + 108 hlm. ; 13 x 19 cm
Harga : Rp 30.000,- (belum termasuk ongkir)

Sinopsis :
Dunia hantu semakin heboh dengan ulah para hantu yang galau. Para iblis dan setan juga ikutan resah. Karena sekarang manusia lebih hebat tipu musilhatnya. Setan bingung untuk menyesatkan manusia karena sebelum para setan beraksi manusiai terlebih dahulu mengungguli aksi mereka.
Berbagai kisah hantu ini terkemas lucu dan unik. Tuyul dipenjara karena mencuri uang pejabat yang korupsi. Iblis pun kapok tak mau menggoda manusia. Aneka hantu seperti Kuntilanak, Wewe Gombel, Genderuwo, Pocong, Suster Ngesot dan aneka cerita menarik lainnya.
Mau tahu aksi para hantu? Di sinilah semua kisah dikupas secara detail.

***

Cara pemesanan dengan SMS, ketik :
APH # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP - KODEPOS # JUMLAH BUKU # NO. HP
kirim ke 083879804181.

Buku-buku terbitan deKa Publishing dicetak sendiri secara Print on Demand. Phone : 083879804181 Pin BB : 31577AE8

Embrace of Memoria - Ichsan Leonhart


 Embrace of Memoria 
By Ichsan Leonhart
Sinopsis :

"Apa yang akan terjadi ketika para pahlawan dari dunia sihir datang ke dunia tempat kita hidup saat ini?

Leonidas Evilian Lionearth, raja termuda dari klan Lionearth—kerajaan terbesar di planet Exiastgardsun. Penuh oleh sihir dan bermacam hal berbau mistis.

Karena kesalahan seorang temannya, dia dan 8 rekan lainnya harus terdampar di planet bumi, tepatnya di negara Indonesia.

Dipermainkan oleh takdir, di sana Leon bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengan Fia— tunangannya yang menghilang tiga tahun lalu.
Mereka bahu-membahu menghadapi masalah yang datang. Dimulai dari peperangan besar, hingga hal-hal konyol seputar kehidupan sekolah.

Sihir, hantu, vampir, dan gambaran Indonesia yang makmur akan kalian temukan di sini. Persahabatan, cinta, dan ikatan masa lalu menyatu dalam novel action ini, termasuk tingkah konyol Leon dan kawan-kawan dalam petualangan mereka di sekolah elit— St. Novice Remarks."

Untuk pemesanan bisa via online melalui dapurbuku.com (maaf ya belum bisa pajang di toko buku)
link pemesanan: http://www.dapurbuku.com/embrace-of-memoria-by-ichsan-leonhart
jumlah halaman : 272 halaman
harga buku : Rp. 50.000,00

Sumber artikel dari:
Facebook Page:  http://www.facebook.com/pages/Embrace-of-Memoria/373791542639522


15 December 2012

The Mark of Athena - Luckty Review

Cover alternatif Bahasa Inggris
 
REVIEW The Mark of Athena - The Heroes of Olympus Series



Mestinya kita ingat bahwa selalu ada yang lebih hebat dari kita. Oleh sebab itu, kita tidak boleh besar kepala. (hlm. 572)

Kesukesan sejati menuntut pengorbanan. (hlm. 589)

Menurut legenda, bangsa Romawi dan Yunani takkan pernah berdamai. Legenda itu berpusat pada Athena. Athena tidak pernah memiliki pasangan atau kekasih sehingga dijuluki sebagai Athena Parthenos ("Athena Perawan"). Kuilnya yang paling terkenal di Akropolis diberi nama Parthenon. Bukan hanya menunjukkan keperawanannya tetapi juga menunjukkan perannya sebagai penegak aturan kesopanan seksual dan misteri ritual. Orang-orang Athena memberikan dewi Athena kemurnian keperawanan seperti ini untuk menopang dasar perilaku perempuan dalam masyarakat patriarki.

Percy, Frank, Hazel, Jason, Piper, Leo, dan Annabeth melakukan petualangan yang amat menegangkan. Mereka berlayar menuju negeri kuno di Roma menggunakan Argo II yang didesain layaknya trireme kuno, hanya saja berukuran dua kali lebih besar. Geladak pertama memuat koridor sentral yang diapit kabin-kabin untuk awak kapal. Di trireme biasa, sebagian besar ruang dalam kapal ditempati oleh tiga baris bangku untuk diduduki ratusan lelaki bersimbah peluh yang melakukan pekerjaan manual, tapi dayung buatan Leo otomatis dan dapat dilipat sehingga memakan ruang sedikit sekali dalam lambung kapal. Tenaga penggerak kapal  berasal dari ruang mesin di geladak kedua dan terbawah, yang juga memuat ruang kesehatan, palka, dan istal.

Tanda Athena merupakan garis penghubung antara patung tersebut dengan anak-anak sang dewi. Patung itu ingin ditemukan, hanya dapat dibebaskan oleh orang yang paling layak. Dan Annabeth, sebagai salah satu anak Athena yang terpilih mengemban tugas itu.



Athena Parthenos merupakan patung Yunani paling terkenal sepanjang masa. Tingginya dua belas meter, berbahan gading dan emas. Patung itu dulunya berdiri di tengah-tengah Parthenon di Yunani.

Ibu adalah yang paling ahli dalam segalanya, dan kita tidak boleh berkata lain. (hlm. 563)

Buku ini terdiri dari empat narator: Annabeth, Leo, Piper, dan Percy. Dan Annabeth menjadi tokoh sentral dalam seri The Heroes of Olympus yang ketiga ini.

Annabeth menghabiskan seumur hidupnya untuk belajar membaca orang lain. Kemampuan itu esensial untuk bertahan hidup. Dan itu akan menjadi salah satu senjata unggulannya dalam menghadapi lawannya.

Paling suka saat Leo, Hazel, dan Echo bertemu Narcissus yang terkenal dengan kenarsisannya. Ngikik banget baca adegan para peri hutan yang berebutan ingin mendapatkan tanda tangan Narcissus, mirip seperti segerombolan para ababil yang histeris melihat boyband lewat.. ƪ(˘⌣˘)┐ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ
Ya, ampun, demi dewa-dewi!
Nikahi aku, Narcissus!
Jangan, aku saja!
Bersediakah kau menandatangani posterku?
Jangan, tandatangani bajuku saja!
Jangan, keningku saja! (hlm. 91)

Adegan favorit kedua: Achelous saat memarahi Jason. Mereka berdebat apa definisi sebuah buku.. ˇ)-c 
“Ini baru buku! Oh, harumnya bau kulit kambing! Lembutnya tekstur perkamen yang tergelar di bawah kakiku. Kalian tidak dapat menduplikasi sensasi tersebut di benda semacam itu. Dasar anak muda dan mainannya yang macam-macam saja. Jilid kertas. Kotak kecil pepat yang sulit dibuka kaki belah. Tetapi tetap saja buku bacaan tradisioonal. Ia takkan pernah menggantikan gulungan perkamen gaya lama!” (hlm. 352)

Beberapa kalimat favorit yang so sweet.. ✪‿✪
  1. Cinta ya cinta, bagaimanapun juga, tak peduli kita orang Yunani atau Romawi. (hlm. 239)
  2. Cinta dan perang selalu berjalan beriringan. Cinta dan perang merupakan puncak dari emosi manusia! Kejahatan dan kebahagiaan, keindahan dan keburukan. (hlm. 240)
  3. Kau cantik dan kuat. Dan aku tidak mau kau jadi orang Romawi. Aku ingin kau jadi Piper. Lagipula kita ini satu tim, kau dan aku. (hlm. 331)
  4. Kita akan terus bersama-sama. Kau takkan jauh-jauh dariku. Takkan pernah lagi. (hlm. 586)

Dari buku ini, kita dapat memetik pelajaran bahwa dalam kehidupan selalu ada yang lebih dari kita. Sifat sombong akan meruntuhkan seseorang dengan sendirinya. Dan Annabeth mempercayai itu. Kita, sebagai pembaca pun juga bisa meresapi arti pengorbanan yang dilakukan oleh Annabeth.

Beberapa penghargaan yang didapatkan serial ini:
  • #1 New York Times bestseller 
  • #1 Indie bestseller 
  • #1 USA Today bestseller 
  • #1 Wall Street Journal bestseller

Salut sekali dengan edisi Indonesia yang terbit tak lama setelah buku versi aslinya keluar. Jadi pembaca tak perlu menunggu terlalu lama untuk melahap isinya. Wajib baca donk bagi pecinta tulisan Rick Riordan yang menegangkan dan selalu memberi kejutan di akhir cerita. Dan buku ini bukan edisi terakhir, masih ada The House of Hades. Semoga cepet juga terbitnya.. (‾ʃƪ‾)

Keterangan Buku:
Judul                            : The Mark of Athena
Penulis                          : Rick Riordan
Penerjemah                  : Reni Indardini
Penyunting                    : Tendy Yulianes
Penyelaras aksara         : Putri Rosdiana
Penata aksara               : elcreative
Ilustrasi isi                     : Sweta Kartika
Desain cover                : Altha Rivan/ AJ Book Design
Penerbit                        : Mizan Fantasi
Terbit                           : Oktober 2012
Tebal                            : 604 hlm.
ISBN                           : 978-979-433-740-0

Cover asli:


Cover versi lain:




Penulisnya, Rick Riordan


Sumber artikel:
http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-the-mark-of-athena/10151123790837693

11 December 2012

Olympus - Luckty Review

REVIEW Olympus: Kisah dari Negeri Para Dewa

by Luckty Giyan Sukarno


Awalnya hanyalah kehampaan. Kosong tak berbentuk. Chaos sang dewa tanpa bentuk sendirian dalam keadaan tak beraturan ini. Kesepian, iapun menciptakan Nyx sang dewi malam untuk menemani dirinya.

Chaos dan Nyx, yang satu tanpa bentuk dan yang lainnya hitam pekat. Tentu tak ada kebahagiaan yang memancar. Chaos menjadi jemu, begitupula dengan Nyx. Untunglah kemudian hadir anak mereka, Erebus, sang dewa gelap.

Erebus dewasa mengkudeta Chaos. Sang ayah dikurungnya dan ia pun mengawini Nyx, ibunya sendiri. Kemudian Erebuslah yang berkuasa didampingi ibu sekaligus permaisurinya, Nyx.

Keduanya kemudian memiliki anak. Aether sang dewa cahaya dan Hemera sang dewi siang. Kekelaman harus digantikan cahaya terang. Mereka merebut kekuasaan dari orangtua mereka.

Mereka memiliki seorang anak, Agape sang dewa asmara. Dengan dibantu anaknya ini mereka menciptakan bumi dan dewi bumi, Gaia. Juga Pontus, atau lautan yang mengisi sebagian besar permukaan bumi.

Mereka juga menciptakan dunia bawah yang berada jauh di dalam perut bumi, yang di sana terdapat neraka Tartarus sebagai tempat pengasingan Chaos dan leluhur mereka, Erebus dan Nyx.

Bumi yang tak ditumbuhi dan dihuni apapun terasa sunyi dan gersang. Melihat keadaan ini, Agape tidak tinggal diam, diambilnya sebuah anak panah miliknya dan ditembakkannya ke permukaan bumi. Dalam sekejap mata bumi pun ditumbuhi beraneka ragam tanaman dan dipenuhi berbagai jenis binatang.

Sang dewi bumi, Gaia melengkapi semuanya dengan melahirkan sendiri Uranus, sang dewa langit. Gaia kemudian menikah dengan anaknya ini. Uranus dan Gaia menjadi dewa-dewa pertama yang memerintah di muka bumi. Dari pasangan inil lahirlah para dewa yang kelak akan memerintah dunia dan dari sinilah bermula kisah ini akan dimulai..

Sungguh, tak ada makhluk yang paling aneh daripada para dewa mitologi.

Rangkaian satu cerita ke cerita lain berkaitan, semacam cerita berbingkai. Saya amat antusias membaca buku ini. Jujur, kita memang tak asing mendengar nama dewa-dewa seperti Hermes, Eros, Zeus, dan lain-lain. Saya tidak tahu detail sejarah mereka. Nah, sehabis membaca buku inilah ada banyak pengetahuan tentang para dewa. Seperti sungguh playboynya Zeus. Bayangkan sepertinya dia tidak bisa sedikit saja untuk tahan dengan pesona perempuan.

“Sejak pertama kali memandangmu, aku langsung jatuh cinta.” (hlm. 30)

Leto adalah anak perempuan pasangan Titan dan Titanida, Coeus dan Phoebe. Ia adalah kekasih lama Zeus sebelum ia menikah dan mengangkat Hera sebagai permaisuri. (hlm. 27)

Rupanya kecantikan Europa, anak Raja Agenor dan Ratu Telephassa dari Kerajaan Sidon itu terdengar hingga ke telinga Zeus. Sang mahadewa pun jadi penasaran dan ingin membuktikannya sendiri. (hlm. 29)

Semele, putri Raja Cadmus dari Kerajaan Thebe terkenal kecantikannya. Zeus yang mendengar kabar itu ingin membuktikannya. (hlm. 33)

Zeus jatuh cinta lagi pada seorang manusia. Gadis itu bernama Callisto, anak raja Lycaon dari Arcadia. (hlm. 45)

Zeus lagi-lagi jatuh cinta pada manusia biasa. Kali ini ia jatuh cinta pada Io, putri raja Argos. Zeus menyamar seperti biasa, turun ke bumi dan merayu gadis cantik itu. Agar tidak terlihat oleh Hera, ia membuat awan tebal menutupi bumi. (hlm. 71)

Amphitryon memiliki istri yang cantik jelita, Alcmene namanya. Kecantikan wanita ini menarik perhatian Zeus. Maka sang mahadewa mencari akal untuk dapat mendekati Alcmene. (hlm. 93)

Awal mula alasan diciptakannya manusia perempuan yang dibuat oleh Athena, dewi kebijaksanaan:

Manusia yang ada sekarang ini hanya laki-laki, maka sebaiknya kita ciptakan manusia perempuan sebagai godaan mereka.

Dengan diciptakannya manusia perempuan, justru manusia akan dapat berkembang biak. Dan ini kelak akan membuat mereka menguasai muka bumi dan membuat kerusakan.

Justru dengan adanya perempuan maka menjadi ujian bagi manusia. Manusia perempuan memang akan membuat umat manusia berkembang biak, namun ia juga bisa membuat terjadi berbagai pertikaian di antara umat manusia. Ini akan menjadi hukuman terbaik bagi mereka.


Ada juga asal mula ada istilah kotak Pandora, kisah cinta Eros yang selama ini kita hanya mengenalnya sebagai pemanah cinta, betapa cantiknya Aphrodite, dua belas tugas Heracles, kisah tragis Narcissus yang amat mencintai dirinya sendiri, dan masih banyak lagi kisah dewa-dewa yang terungkap dalam buku ini.

Keterangan Buku:
Judul                            : Olympus: Kisah dari Negeri Para Dewa
Penulis                          : Anton WP
Ilustrasi cover               : Isthis Comic
Layout & grafis : Yudhi
Penerbit                        : Katta
Terbit                           : Januari 2010
Tebal                            : 244 hlm.

Sumber artikel:
http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-olympus-kisah-dari-negeri-para-dewa/10151114115292693

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia