Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

11 March 2011

Diskusi dan Respons Tentang Karya Fantasi Komersil

Q: alow ko Andry.

barusan baca review "Nibiru" di Goodreads.
sepertinya ga cuma anda yang ngomong terinspirasi dari Avatar.

dan juga, saya perhatikan banyak karya tulis yang juga terinspirasi dari Avatar ya?

A: yup, rasanya gak adil kalau g gak nyebut jg karena emang itu kesan pertama yg g dpt pas liat nibiru. cerita aang emang basic banget jd gak heran bnyk karya lain yg mirip2, trmsk naruto.

Q: maksudnya "basic"?
saya lagi penasaran banget apa yang bikin sebuah karya jadi inspiratif begitu soalnya :D

soal Naruto, ada yang bikin heran jg.
orang bilang One Piece lebih baik dari Naruto.
dari segi story ataupun penokohan.
tapi kenapa sepertinya yang lebih populer itu Naruto?
apa karena masalah license? atau memang Naruto lebih menjual?

A: oh, avatar kebanyakan pakai istilah2 yang sederhana: "negara api", "air", dan nama2, istilah2 yg gampang diingat. pokoknya nggak rumit2 banget deh, gampang dicerna anak2 dan ada unsur2 mendidiknya jg. bedain sama lord of the rings yang "berat", avatar itu "ringan" tapi sama2 epik.

soal "komersil" itu urusan selera orang. terserah orang mau bilang one piece lebih bagus, tapi yg pasti naruto lebih komersil karena lebih banyak orang yang suka. saya bilang malah naruto lbh bagus dari one piece, tapi kalo orang lain bilang beda, itu terserah mereka.

Q: jadi kesimpulannya,
avatar mudah memblending dengan masyarakat karena cerita berbobot yang disajikan ringan?

Q: ic. .. saya sendiri ga pernah tau cerita Naruto gimana.
thx 4 d response, ko Andry

A: avatar mudah memblending dengan masyarakat karena cerita berbobot yang disajikan ringan? - yup, betul banget.
Saya sedang ikuti komik & manga Naruto, dan Avatar Aang sudah saya tonton semua episodenya dari awal sampai akhir.
Avatar & Naruto: 2 karya yang nuansanya beda, tapi sama-sama komersil. Akankah "Nibiru" mengikuti langkah mereka?

09 March 2011

Nibiru dan Kesatria Atlantis


NIBIRU DAN KESATRIA ATLANTIS

Penulis: TASARO GK

Penerbit: Metamind, Imprint dari Penerbit Tiga Serangkai, Solo

Desain sampul & isi: Rendra TH

Ilustrator: Bayu Aryo D.

Editor: Sukini

Format: 692 Halaman, Hard Cover


Nibiru dan Kesatria AtlantisNibiru dan Kesatria Atlantis by Tasaro

My rating: 3 of 5 stars


NIBIRU DAN SANG MUSAFIR

Review oleh Andry Chang



Kali ini Sang Musafir menjelajah melintasi waktu ke masa 13.359 Sebelum Masehi, dan tiba di bumi yang entah nyata atau di dimensi yang berbeda (seperti konsep multidimensi andalan Sang Musafir dalam www.fireheart.tk)

Semula beliau agak ragu untuk menempuh perjalanan ini saat melihat desain cover dan ilustrasi sampul yang terkesan “cerita anak-anak” juga beberapa publikasi/artikel yang menampilkan ilustrasi karakter-karakter yang sangat mirip salah satu tokoh kartun yang cukup terkenal – yang rupanya diakui dengan lapang dada oleh Sang Penulis sebagai sumber inspirasinya.

Namun, karena “iseng” saat ada discount 30% Sang Musafir membeli juga novel “Nibiru dan Kesatria Atlantis” yang hardcover dan tebal ini, dan – dengan jari-jari disilangkan – dimulailah perjalanan beliau di dunia Nibiru ini.

Sebagai referensi, asal kata Nibiru dapat dilihat di sini: (versi Astronomi Babilonia) http://en.wikipedia.org/wiki/Nibiru_%28B...

Melihat seluruh bumi dari awang-awang, Sang Musafir menduga ide dasar dari Pentalogi Nibiru ini sangat mirip konsep letak Benua Atlantis yang hilang di Barat Indonesia, kemungkinan besar terinspirasi dari buku “Atlantis, the Lost Continent Finally Found” tulisan Prof. Arysio Santos.

Konsep ini jelas beda dengan Benua Atlantis versi Mitologi Yunani (Encyclopedia Americana Vol. 2, Halaman 624) yang selama ini jadi patokan baku cerita-cerita bersetting Atlantis. Mau tak mau Sang Musafir angkat dua jempol, salut pada Tasaro yang dengan mumpuninya juga mengaitkan konsep Atlantis versi Santos pada temuan prasasti batu berbahasa Kedhalu yang ditulis oleh Dhaca Suli di dasar danau mengering Dusun Trowono, Gunung Kidul, Indonesia. Kemungkinan Bangsa Kedhalu sudah lama berkaitan dengan Indonesia sebelum kedatangan kaum dari Yunan, China yang disebut-sebut sebagai nenek moyang Bangsa Indonesia menurut sejarah.

Kembali ke perjalanan, tiba-tiba “arus cerita” membawa Sang Musafir bukan ke Atlantis, melainkan ke negara tetangganya, sebuah negara pulau yang disebut Kedhalu.

Dengan tenang Sang Musafir mendaratkan kakinya di atas atap sebuah rumah, namun tiba-tiba pijakannya rapuh dan beliau terperosok ke dalam atap berlubang. Rumah tersebut ternyata terbuat dari lumpur yang dikeringkan!

Saat itulah beliau berkenalan dengan kedua penghuni rumah: Wamap Suli dan sang tokoh utama yang namanya disebut dalam Prasasti Kedhalu: Dhaca Suli. Namun, penampilan Sang Musafir yang menurut mereka sangat aneh menyebabkan beliau dicurigai sebagai mata-mata Nyathemaythibh (yang ternyata adalah sebutan “Atlantis” dalam Bahasa Kedhalu). Untunglah salah paham ini bisa diatasi karena kebetulan mendiang istri Wamap adalah orang Atlantis.

Rasa ingin tahu tentang rangkaian kejadian sampai Dhaca menulis Prasasti Kedhalu itu mendorong Sang Musafir mengikuti dan mengamati sepak terjang Dhaca, dimulai dari masa kecilnya ini. Langkah pertama, tentunya adalah sedikit mempelajari istilah-istilah Kedhalu dan latar belakang sejarah “Zaman Nibiru” di Perpustakaan Kedhalu di bagian belakang novel ini.



Dhaca Suli memperkenalkan Sang Musafir dengan nama “Alay Silebay” pada teman-temannya yang tergabung dalam geng Empat Keparat Kecil. Kombinasi Dhaca yang banyak akal, Sothap yang tenang, Nyithal yang blak-blakan dan Muwu yang culun menghasilkan serangkaian “keonaran yang lucu” di awal petualangan yang disertai pula dengan proses pengenalan di Bhepomany – istilah untuk “sekolah” di Kedhalu.

Dengan langkah yang intens dan terukur apik, tampak jelas proses transformasi Dhaca dkk dari masa kanak-kanak yang “keparat” hingga dipaksa jadi dewasa, memikul beban kekuatan serta tanggung jawab yang menyertainya – seperti Spider-Man dan pahlawan pada umumnya.

Selama PROSES from zero to hero itulah Sang Musafir (dan para pembaca) disuguhi warna-warni cerita dan alur yang makin menanjak ke arah serius dan bahkan krisis:

Petualangan menyusuri keindahan alam Kedhalu yang tiada banding, keajaiban unsur-unsur sihir yang disebut pugabha, dua benda sakti pedhib (pedang) mata perak dan Sabuk Lunez.

Konflik yang dipicu kesenjangan antara Kedhalu Utara dan Selatan dan perpecahan Selatan jadi tiga bagian: Munyabh, Thedany dan Sagany serta permainan intrik politik antara para pejabat tertinggi Kedhalu.

Bibit cinta Dhaca pada “gadis bermata terindah di dunia”

Dan konflik-misteri utama berupa ancaman dari ramalan dekatnya kebangkitan Nibiru, Raja Penguasa Kiamat tiap 5013 tahun sekali dan serangan dari Nyathemaythibh (Atlantis) yang akan menghancurkan Kedhalu. Tanda-tanda penggenapan ramalan itu makin nyata dengan kemunculan “Jubah Sihir” yang menyebar teror dengan kekuatan dahsyatnya dan “penglihatan-penglihatan” yang dialami Dhaca.

Melalui serangkaian peristiwa dan petualangan itulah Dhaca Suli akhirnya bertindak, menyusun “rencana besar” yang ia jalankan setahap demi setahap dengan bantuan beberapa orang sampai pada aksinya di Laga Bhepomany, dan seluruh rangkaian itu ditutup dengan finale berupa krisis epik yang selamanya mengubah nasib seluruh penduduk Kedhalu.

Selain alur cerita yang rapi dan menanjak hingga klimaks puncak ini, yang juga menjadi nilai tambah Nibiru adalah hasil-hasil dan perkembangan peristiwa yang tak terduga, yang kalau direnungkan lagi secara logis malah mendukung cerita. Perasaan sedih, gembira, lucu, tegang, penasaran dan terkejut Sang Musafir benar-benar terpancing keluar – tanpa membesar-besarkan intensitasnya, tentunya.

Secara logis pula Sang Musafir terpancing untuk memunculkan pertanyaan dan bersabar menanti jawabannya dalam alur cerita ini. Misalnya: Mengapa Jubah Sihir menawan Wamap Suli dan Lemathi Luminya? Bukankah kalau ia membunuh Lemathi, Pasukan Atlantis dijamin takkan menemui kesulitan berarti? Dengan gamblang Tasaro menjawabnya di bab-bab terakhir dengan alasan yang masuk akal.


Nibiru - Four Little Rascals by ~vadis on deviantART

Selama petualangan di Kedhalu ini, Sang Musafir a.k.a. Alay Silebay bertemu dengan banyak tokoh pendukung dengan kepribadian yang berwarna-warni dan cukup meninggalkan kesan, hingga beliau menuliskannya tanpa membuka-buka buku lagi.

Seperti halnya dalam Piala Oscar, berikut nominasinya:
- Bhupa Supu yang penuh kasih dan terkesan (terlalu) berpengetahuan.
- Siraradi Luminya yang serius dan sedikit angkuh, padahal yang diinginkannya hanya ketentraman dan kedamaian hidup.
- Thalkay Luminya dan istrinya, Lemathi yang sejiwa, saling mendukung bahkan rela mengerahkan segalanya demi Kedhalu – Tokoh Paling Heroik serta Pemeran Pembantu Pria dan Wanita terbaik.
- Sungap Kebhudhuny, seorang politikus yang terjepit antara dua pihak dengan kepentingan yang berseberangan dan memilih menurut nuraninya.
- Madhi Kawi yang bijak dan berkepala dingin – Tokoh Favorit.
- Pandangan Sungap dan Kiythadh yang berlawanan tentang cinta.
- Pekama Keyngingip yang konservatif (dan namanya paling lucu).

Di akhir cerita, satu pesan sempat terngiang di benak Sang Musafir, bahwa aksi-aksi kepahlawanan dalam Buku Satu Nibiru ini adalah sebuah contoh pengutamaan kepentingan bangsa dan rakyat banyak di atas kepentingan diri sendiri dan keluarga. Itulah yang seyogyanya menjadi pilihan tanggungjawab bagi mereka yang dianugerahi kemampuan dan talenta – dan bagi kita semua tanpa kecuali.

Tak ada salahnya pula mengutamakan kepentingan keluarga, pribadi atau yang lainnya – tergantung tanggungjawab yang diemban dan pilihan tiap pribadi – asal segala usaha itu tak sampai merugikan kepentingan orang lain atau umum.

Sang Musafir a.k.a. Alay Silebay akhirnya dinyatakan lulus Bhepomany karena jelas menguasai sihir penguasa ruang dan waktu (pugabha kiyrany) di tingkat setelah Pengenal, Pengumpul, Penguji dan Peramu – yaitu tingkat Pengutil.

Maka, setelah bersalam-kompak dan membuat janji dengan Dhaca Suli untuk meliput petualangannya dalam novel selanjutnya, “Nibiru dan Tujuh Kota Suci”, Sang Musafir mengaktifkan pugabha kiyrany dan kembali ke masanya sendiri, dunianya sendiri dengan wajah puas seperti baru pulang berpetualang kulier di Singapura (benar, lho!).

Sebagai kesimpulan, Sang Musafir menilai bahwa “Nibiru dan Kesatria Atlantis” adalah satu lagi tonggak cerita fantasi anak negeri yang epik dan layak dikoleksi, enak dinikmati oleh tua dan muda, anak-anak dan dewasa, jangan sampai “tertipu” oleh covernya yang terkesan anak-anak. Semoga sukses untuk proyek Nibiru yang nampaknya cukup ambisius ini.

Satu catatan, kalaupun ingin membuat game, komik dan serial animasi, Sang Musafir menyarankan agar game itu dibuat dengan Bahasa Inggris (serta Bahasa Kedhalu dengan keterangan Bahasa Inggris di sampingnya). Grafik lebih bagus dengan tiga dimensi dan terserah apakah akan dibuat dengan style RPG atau action ala “God of War”. Dan serial animasi TV-nya sebaiknya bergaya dua dimensi dan Anime seperti “Vatalla, Sang Pelindung”. Yang pasti, baik untuk game, komik dan anime diharapkan ilustrasi karakternya tidak sama dengan versi novel, dan Sang Musafir sudah coba memberikan masukan dengan membuat fan sketch Nibiru seperti yang bisa dilihat dalam posting ini.


Nibiru - Dhaca Suli Fan Sketch by ~vadis on deviantART

Sebagai bonus, bagi yang kesulitan mengingat atau mengerti kata-kata dalam Bahasa Kedhalu atau tertarik ingin menilik bahasa unik ini lebih lanjut, sudah tersedia Kamus Bahasa Kedhalu yang bisa diunduh dalam bentuk PDF GRATIS dari posting ini juga.

Akhir kata,
“I’m leaving on a valixi, don’t know when I’ll be back again. Oh, Nibiru, I have to go, looking forward to see you again.” – Alay Silebay, signing out.

View all my reviews

Unduh Kamus Bahasa Kedhalu di sini: http://kamuskedhalu.4shared.com

Baca juga review "Nibiru dan Kesatria Atlantis" lainnya di sini:
Review Yusran Darmawan (TimurAngin)
Review Truly Rudiono

BlueMoon - Resensi oleh Truly Rudiono


Semuanya Hanya Untuk Damen....

Resensi oleh Truly Rudiono
Sumber: http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=10150140831792279
Judul : Bluemoon
Penulis : Alyson Noel
Penerjemah : Reni Indardini
Penyunting : Suhindrati a. Shinta
ISBN : 978-979-433-607-6
Halaman : 400
Penerbit : Mizan Fantasi
Dia pergi karena aku.
Karena fakta sederhana bahwa ia telah mengejar-ngejarku selama ratusan tahun, mecari-cariku dalam semua reinkarnasiku, hanya agar kami dapat bersatu
Hanya saja kami tidak pernah bersatu
Tak ada yang meragukan bagaimana kasih Damen terhadap Ever selama 600 tahun berlalu. Ia terus mencari sosok Ever dalam setiap kehidupan yang berlangsung di bumi. Sungguh cinta membuatnya buta. Jika ada pepatah yang menyebutkan cinta itu buta, maka cocoklah untuk menggambarkan bagaimana ajaibnya kelakuan Ever saat Damen mendadak berubah.

07 March 2011

Dolios Echthra

Dolios EchthraDolios Echthra by Weal Aheon

My rating: 1 of 5 stars


DOLIOS ECHTHRA

Penulis: Weal Aheon



Penerbit: Pustaka Solomon

Editor: Wandi Barboy

Proofreader: NBSusilo

Desain sampul: Christy – Petra

Format: 283 Halaman, Paperback



PUSTAKA SOLOMON

Jl. Malioboro 167 Yogyakarta 55271

Telp/Fax: 0274-562280

http://www.solomongrup.com





BENTROK FANATIK VS HERETIK

Resensi Dolios Echthra oleh Andry Chang



Ide Cerita:



Lewat rekomendasi, pertama kali saya tertarik pada novel Dolios Echthra ini karena ide dan tema ceritanya yang sangat “radikal dan menantang”: Tentang adanya pembangkangan, pemberontakan makhluk pada penciptanya. Satu tokoh yang merupakan sumber segala kekacauan, kejahatan dan malapetaka berambisi untuk berkuasa dan tidak tunduk pada siapapun. Ia mengadakan safari berkampanye, tebar pesona dan tebar pengaruh untuk mencari pengikut, hingga akhirnya berhasil mendirikan kerajaan yang disebut Dolios Echthra.



Kesan yang mirip dengan ide cerita yang “ekstrim” ini sempat sekilas saya temui dalam The Amber Spyglass – Philip Pullman dan beberapa cerita lainnya yang tak dapat saya sebutkan di sini. Makhluk berperang melawan tuhannya, dewanya dan segala alasan yang melandasi kejadian itu.



Novel yang disebut-sebut adalah hasil karya sepanjang 35 tahun dalam upaya mengungkap apa yang tersirat dari isi Kitab Suci dan hasil menembus Alam Gaib, Alam Roh, atau Alam Supra Natural ini sebenarnya menurut saya agak “aneh”, mengingat segala upaya tafsir itu bisa saja bersifat subyektif berdasarkan keilmuan sang penulis, Weal Aheon yang ahli Eskatologi (Ilmu tentang Akhir Zaman) dan telah menulis buku-buku “berat, ekstrim dan kontroversial” yang berbau politik dan ramalan. Agak merinding juga, tapi saya coba membuka dan mencerna cerita ini, mungkin ada sesuatu yang bisa saya jadikan masukan sebagai sumber inspirasi.





Setting / Latar Belakang:



Dunia Alam Roh yang terdiri dari beberapa planet dan galaksi, dan orang-orang bisa berpindah ke planet-planet itu tanpa banyak pusing memakai baju astronot.





Cover:



Gambar kepala naganya bagus, namun jadi agak mirip layout novel Eragon (Seri Warisan). Endorsement di cover: “After Harry Potter & Lord of the Rings, this novel will shock you.” Agak aneh grammar-nya, tertulis “will be shocked (by?) you” – Hmm, itu yang sedang saya lakukan sekarang, bukan? Shocking this novel, membangunkan dari keterlenaan akan idealismenya?





Isi Cerita:



Sejujur-jujurnya, kisah dalam Dolios Echthra ini lebih mirip debat politik daripada pertempuran yang epik, penuh aksi mendebarkan, membuat penasaran atau bahkan membuat terkejut (shock, seperti endorsementnya).



Dari sisi struktur cerita, kira-kira 70%-nya adalah pemaparan ciri, demonstrasi kekuatan dan pengungkapan pikiran TIAP perwira dalam cerita yang menentukan keberpihakan atau pembelotan pada dua faksi yang bertikai: Fanatik (Elyeva) & Heretik (Lung ‘Er).



Kebanyakan konfliknya lebih ke adu argumentasi dan perang urat syaraf. Ada beberapa bab adegan perang di tengah cerita, bagian yang paling bisa dinikmati. Sampai ke akhir, plot makin melebar dengan terus bertambahnya jumlah tokoh yang sering disebut-sebut namanya yang minimal untuk faksi Heretik saja berjumlah 666 tokoh (dari Pemimpin Tertinggi sampai Perwira Muda).



Karena sibuknya mengatur karakter-karakter ini, bangkitnya Kerajaan Dolios Echthra yang mungkin seharusnya jadi titik pusat novel ini belum tercapai, malah digantikan dengan ending yang menggantung dan bersambung ke seri berikutnya: Mirmah Bhagadd.



Tokoh-tokohnya juga hampir tak ada yang wanita (atau lebih tepatnya sulit diingat yang mana yang pria atau wanita karena begitu banyaknya tokoh yang terlibat). Ada segelintir monster bernama aneh muncul, dan dengan cepat menghilang dari plot – dan dari ingatan.



Padahal, andai saja penulis meracik bumbu-bumbunya dengan merata: mengurangi deskripsi tokoh, menambah adegan perang dan menambah bumbu-bumbu lain seperti: Proses belajar, tarung, perjalanan, petualangan, asmara dan sebagainya, cerita takkan jadi terkesan hambar dan monoton seperti sepanci oatmeal/havermout tanpa gula dan seharusnya jadi lebih mengundang selera pembaca.





Penamaan & Istilah:



Penamaan karakter dalam novel ini campur-aduk antara nama-nama berbau fantasi, China (Lung ‘Er – Putra Naga), dan Alkitabiah (Zadok, Leviathan).



Sedikit catatan:

Nama Elyeva mungkin adalah gabungan akronim dari Eli & Yehova – nama-nama Allah Bapa.

Nama Rua Qodhes mungkin adalah plesetan yang berasal dari nama Roh Kudus.

Azriel, nama pahlawan terkuat dari kubu Fanatik dipakai pula dalam Trilogi His Dark Materials – Philip Pullman. Mungkin penulis sudah membaca novel ini?



Dari menebak-nebak arti nama, saya menebak mungkin Dolios Echthra berarti neraka dan Lung ‘Er bisa saja plesetan dari Lucifer.





Kesimpulan:



Satu dari beberapa hikmah yang saya petik dari novel ini lebih berupa teguran bagi saya sendiri untuk selalu berusaha membantu pembaca mencerna cerita, bukan malah menyulitkan mereka, memaksa mereka untuk mengikuti idealisme saya seperti yang saya alami saat membaca novel ini.



Lepas dari semuanya itu, sebagai tanda apresiasi saya pada Weal Aheon sang “sesepuh” ini, pesan cerita yang coba saya cerna sebisa mungkin adalah:



Sekeras apapun usaha manusia membenarkan diri dan menumpuk kekuatan untuk melawan Sang Pencipta, ia tetap saja penjahat. Kecuali mungkin bila dewa tertinggi di dunia fantasi yang lain adalah dewa yang kurang sempurna dan kadang bisa sedikit “menyebalkan”, memberontakpun harus disertai dengan kekuatan yang bisa menandingi sang dewa “aneh” itu serta kasih dan teladan yang bahkan melebihi dewa yang ditentang. Bisa jadi terjadi pula perang antar dewa seperti Ragnarok di Norse & Yunani.



Fanatik dan Heretik, akankah ada akhir untuk pertikaian mereka?



View all my reviews

Nibiru dan Kesatria Atlantis - Truly Resensi


Nibiru dan Kesatria Atlantis

Resensi oleh Truly Rudiono

Penulis : Tasaro GK

Editor : Sukini

Disain Sampul & : Rendra TH

Isi

Penata Isi : Ikhsan

Ilustrartor : Bayu Aro D

ISBN : 978-979-084-346-2

Halaman : 692

Penerbit : Tiga Serangkai

Na nyaki ngidiymany nyedpanyu bhekedhthi thedhnyakngak Nyisedhanyil

Thuyngupmany nyedpanyu ganyanyi nyadiy

Thayany woyjadpaymany ngidhilu

Nyanyidh cangimany nyebh

(mantra mendinginkan api, menaiki angin, mengguncangkan bumi, membekukan air )

Kisah mengenai Nibiru sudah dikenal penduduk Pulau Kedhalu sejak dahulu. Kisah itu sering menjadi bahan pembicaraan Empat Keparat Kecil, Dhaca Suli yang mampu menundukkan angin, Sothap Bhepami si badan sekebal baja, Nyithal Sadeth bertenaga besar, serta Muwu Thedmamu yang menguasai air serta mampu menghilang. Empat sahabat dari Pulau Kedhalu bagian selatan.

Pulau Kedhalu merupakan sebuah pulau yang unik. Keistimewaan Pulau Kedhalu adalah selubung gaib yang meolak serangan dari luar dan menawan setiap warga untuk keluar serta tradisi olah tubuh penduduknya yang mampu mendatangkan kekuatan tanpa batas. Kemampuan itu disebut Pugabha, berarti kuasa. Dengan berlatih secara disiplin serta ketat dalam waktu yang lama, Pugabha seseorang bisa meningkat menjadi kekuatan luar biasa, bisa dimanfaatkan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain atau untuk menyerang!

Ada 8 macam Pugabha, namun umumnya setiap orang hanya menguasai satu jenis saja. Sangat sedikit orang Kedahlu yang memiliki pengetahuan mengenai kehidupan di luar pulau.Secara turun temurun mereka dilatih untuk berpuas diri terhadap kehidupan yang dimilikinya. Pembagian Pulau Kedhalu juga dijabarkan dengan terinci namun tidak membosankan.

Wilayah pulau ini terbagi dalam 2 bagian besar yaitu wilayah Utara dan Selatan. Walau hidup berdampingan, namun sebenarnya penduduk kedua wilayah itu saling bermusuhan. Memang permusuhan tidak diperlihatkan secara nyata dalam ajang aduk fisik, tapi terlihat dari sikap yang diperlihatkan serta sindiran dan ejekan yang terlontar.

Kedua bagian pulau hidup layaknya saudara kembar beda nasib. Penduduk wilayah Utara hidup dengan gemerlap dan kemewahan. Jika ada yang mampu memliki 2 atau lebih Pugabha, bisa dipastikan pastilah ia orang Kedhalu Utara. Sangat kontras dengan penduduk selatan yang mengandalkan kekuatan fisik dan kesederhanaan. Selatan sendiri dibagi lagi menjadi wilayah Munyadh yang 'toleran' dengan Utara, Tedhany yang tidak mau berurusan dengan Utara, dan Sagany yang hidup terisolasi dalam kegelapan.

Warga pulau sangat mengenal kisah mengenai Nibiru sejak dahulu . Jika Nibiru muncil, semua peradaban akan hancur. Kisah itu sering menjadi bahan pembicaraan Empat Keparat Kecil, Dhaca Suli yang mamapu menundukkan angin, Sothap Bhepami si badan sekebal baja, Nyithal Sadeth bertenaga besar, serta Muwu Thedmamu yang menguasai air serta mampu menghilang. Empat sahabat dari Pulau Kedhalu bagian selatan.

Selama ini kisah Nibiru hanya digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak. Tak ada yang menyadari jika hitungan tahunnya segera tiba! Setiap 5.013 tahun akan terjadi kebangkitan Nibiru. Kebangkitan Nibiru justru baru disadari sejak terjadi serentetan peristiwa yang menimpa Dhaca Suli. Mulai darii diserang makhluk aneh, penculikan ayahnya serta mimpi-mimpi aneh yang selalu menghantui dirinya.

Sejak saat itu dan selama sekian tahun ke depan, kita akan diajak mengikuti sepak terjang Dhaca, Sothap, Nyithal dan Muwu melindungi bumi dari kehancuran ^_^

--------------------------------------------------------------------------------------

Ribuan tahun sebelum Avatar pertama lahir, Pulau Kedhalu yang terpencil telah dihuni oleh orang-orang yang memiliki kekuatan super zaman purbakala, bernama Pughaba

Kalimat di atas merupakan salah satu daya tarik yang membuat saya memasukkan buku ini dalam tas belanja. Tentunya disamping nama besar penulis serta embel-embel diskon 30%.

Siapa yang tak mengenal Tasaro, namanya di kancah perbukuan tak bisa dipandang sebelah mata. Tasaro sebenarnya akronim dari nama pemberian orang tua penulis produktif ini, TAufik SAptoto ROhadi. Belakangan ini ada bonus "GK" dibelakang namanya. GK merupakan singkatan dari Gunung Kidul.

Sejak bertemu dalam medan laga dengan Samitha, menyelusuri romantis kisah Galaksi Kinanthi (yang mendadak membuatku menjadi melo) serta mendapat siraman rohani pada Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan, nyaris tak sabar menunggu kiprah selanjutnya.

Di mataku, penulis yang satu ini bisa dianggap penuli serba bisa. Tengok saja 3 judul buku diatas, genrenya berbeda-beda. Belakangan Tasaro juga sudah merambah rana fantasi dengan meluncurkan Nibiru. Setiap buku mengusung unsur TASARO tanpa memandang genrenya. Aku terbuai dalam kisah cinta abadi ala Tasaro dalam Galaksi Kinanthi, menjadi pendekar tanggung yang selalu membela kebenaran ala Tasaro dalam Samitha dan memulai misi panjang menyelamatkan dunia ala Tasaro bersama Dacha kawan-kawan

Secara keseluruhan ceritanya menarik. Buku ini tidak hanya menyajikan kisah fantasi namun juga meramu banyak kisah. Ada kisah romantis antara Lemathi dan Thalkay yang sungguh mengharu biru. Memberikan pengajaran agar kita selalu setia dan menerima pasangan kita apa adanya. Ada sempilan pelajaran sejarah dan pengetahuan kesehatan yang disajikan dengan apik. Tentunya kisah petualangan dan jelajah alam fantasi yang mendominasi buku ini. Ada juga pelaran astronomi yang menjadi dasar kisah Nibiru. Dalam dunia astronomi, kehancuran bumi disebabkan adanya Nibiru

Tokoh utama Dhaca sempat membuat kedua alis saya bertemu. Kesan awal yang ditampilkan sungguh mengenaskan. Dhaka digambarkan merupakan sosok anak yang bengal, malas belajar, bertingkah seenaknya, egois, sok jagoan serta keras kepala. Namun seiring dengan waktu dan peristiwa yang dialaminya, tokoh Dhaka mengalami perubahan kepribadian menjadi lebih penyabar, rajin, sopan dan tak pantang menyerah.

Tokoh yang semula saya anggap sebagai penggembira, belakangan justru memainkan peranan penting. Belum lagi banyak kisah yang justru bertolak belakang dengan kesan awal yang saya tangkap karena disajikan secara samar-samar. Tasaro tahu sekali bagaimana menyajikan kejutan-kejutan dalam buku ini.

Menurut cerita yang saya dengar, saat launching buku ini banyak yang menanyakan kemungkinan Tasaro akan mendapat tudingan meniru tokoh dan cerita fantasi yang sudah beredar terlebih dahulu. Jawabanya sungguh MUANTAP! Sedikit penulis yang mau jujur mengenai sumber inspirasinya berasal dari kisah-kisah terdahulu, Biasanya mereka selalu ingin menjadi yang pertama, Tasaro dengan kebesaran jiwa mengakui ia terinspirasi banyak kisah.

Untuk saya pribadi, pengakuan ini sungguh membantu. Kelak jika ada cerita yang menurut saya mirip dengan kisah terdahulunya, saya tak perlu mengerutkan dahi. Saya bisa menerima kemiripan itu sebagai suatu bagian kreatfitas.

Sekedar usul, untuk bisa menikmati buku ini secara maksimal sebaiknya dibaca dan dipahami dulu halaman 685 dan seterusnya yang memuat mengenai sebagian kitab di Perpustakaan Istana Kedhalu.

Tidak hanya Tasaro yang memanjakan kita dengan kisahnya, kita juga akan dimanjakan dengan ilustrasi yang menawan. Sayangnya hanya dibuat dalam porsi kecil, diletakkan di awal bab. Andai dibuatkan ilustrasi lebih besar, misalnya setengah halaman, tentunya akan membawa nuansa segar bagi buku ini

Lucu juga jika Tasaro membuat kamus Bahasa Kedhalu. Tentunya seiring jumlah buku yang kian berkembang, maka Bahasa Kedhalu yang digunakan juga berkembang.

Saat membaca buku ini Jakarta sedang dilanda hujan untuk beberapa hari. Sehingga tak mungkin buku ini dibaca diperjalanan seperti yang biasa saya lakukan. Dampaknya dibutuhkan waktu lebih lama untuk menuntaskan buku yang ciamik ini. Semoga tak butuh waktu lama menunggu kisah selanjutnya

Duh... musti dilatih nih mantra pembeku air, bisa dicoba saat hujan nanti.

-----------------------------------

BONUS FANTASINDO:

Download Kamus Bahasa Kedhalu GRATIS

Format PDF

Klik Disini


Sumber artikel resensi:

http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=10150112800077279

06 March 2011

Valharald - Resensi Truly



Judul : Valharald - Ksatria Talismandala dan Pertempuran di Vincha

Penulis : Adi Toha

Editor : Nisrina Lubis

ISBN : 9786029556391

Halaman : 411

Penerbit : Diva Press

www.divapress-online.com


Jangan Biarkan Bumi Gonjang -Ganjing, Langit Kelap-Kelip di VarchLand Review oleh Truly Rudiono

Arsip dari sumber artikel:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150142319872279

Menulis sebuah cerita memang tidak mudah, apalagi jika itu sebuah cerita fantasi. Tidak saja dibutuhkan kreatifitas namun rambu-rambu seperti nalar, kepribadian tokoh yang konsisten serta arah yang jelas cerita itu mau dibawa kemana harus mendapat perhatian dari sang penulis. Belum lagi semangat sang penulis yang harus tetap dijaga sehingga buku itu bisa selesai, dan jika diniatkan menjadi beberapa bagian, setiap bagian bisa selesai, syukur jika jarangnya tak terlalu lama.

Saat menulis sebuah cerita fantasi, kadang sang penulis harus menciptakan sebuah dunia baru, dunia dengan situasi dan kondisi yang berbeda dengan yang selama ini ada. Misalnya penulis menciptakan seluruh daun di dunianya bukan berwarna hijau namun biru. Untuk itu Ia perlu memberikan penjelasan mengapa bisa biru. Anggaplah karena disana tanahnya mengandung sesuatu zat sehingga jika zat yang diserap tumbuhan lalu terkena sinar matahari akan menjadi biru. Selama cerita berlangsung sang penulis harus konsisten menyebut warna daun yang umum disana adalah warna biru. Sehingga jika ingin menciptakan unsur kejutan, cukup dengan mendadak warna daun berubah menjadi ungu, orange bahkan hijau.

Selain menciptakan sebuah dunia baru untuk wadah cerita, tokoh juga harus diceritakan secara konsisten dari awal hingga akhir. Misalnya sang tokoh sangat membenci pencuri apapun alasannya mencuri. Maka ia tidak akan berteman seorang mencuri. Namun mendadak di tengah cerita disebutkan ia berkawan akrab dengan seorang pencuri. Jika ia tidak tahu kawan akrabnya itu seorang pencuri, bisa dimaklumi , tapi jika ia bertemu justru saat kawannya sedang melakukan aksi , maka ceritanya akan menjadi aneh.

Membangun karakter tokoh bukannya hal mudah. Apalagi jika dalam cerita itu tokohnya tidak hanya satu. Maka bisa ditebak bagaimana kerja keras seorang Adi Toha untuk menciptakan lebih dari SEBELAS tokoh dalam Valhard. Setiap tokoh yang ada memiliki karakter yang berbeda, juga dengan penampilan fisik yang berbeda. Menjaga para tokoh untuk tetap konsisten dari awal hingga akhir cerita menunjukkan kemampuan sang penulis yang mumpuni.

Buku ini berkisah mengenai gonjang-ganjing yang akan terjadi di tanah VarchLand jika tidak dicegah sesegera mungkin. Seperti juga buku fantasi umumnya, kejahatan digambarkan akan mengganggu kebaikan, maka dalam buku ini dikisahkan akan ada sebuah kekuatan hitam dalam wujud Bangsa Vomorion yang akan menghancurkan VarchLand. Mereka ingin membalas dendam atas kekalahan mereka beberapa ratus tahun yang lalu.

Untuk itu mencegah kekuatan hitam merajela Valharld Cadwaladir, petinggi istana mengembara ke pelosok negeri untuk menemukan 12 orang yang ditandai dengan sebuah kunci berbentuk segitiga yang sama besar bentuknya. Mereka bukan orang sembarangan, mereka adalah 12 Ksatria Talismandala pemegang kunci rahasia. Kedua belas kunci tersebut harus disatukan untuk membuka sebuah ruang rahasia dimana senjata-senjata rahasia milik pendahulu mereka disimpan. Kunci-kunci tersebut diwariskan turun-temurun kepada orang-orang yang tepat untuk memilikinya.

Kedua belas Ksatria Talismandala tidak saja akan menemukan senjata-senjata rahasia dalam ruangan rahasia tersebut, mereka juga akan menemukan Mahkota Liafala yang merupakan mahkota tertinggi negeri VarchLand. Siapa pun memakainya dianggap pantas menjadi raja.

Valharld Cadwaladir yang sangat mencintai negerinya berusaha menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh, tak perduli betapa sulitnya tugas itu. Apalagi karena janjinya pada Sang Raja Hallvard. “Berjanjilah padaku, Valharald. Jika aku meninggal nanti, berjanjilah kau tidak akan membiarkan negeri ini hancur. Jangan biarkan ruhku melihat dari atas langit sana negeri ini hancur” desak sang raja sambil mencengkeram bahu Valharld Cadwaladir.

Sepanjang perjalanan, banyak ditemui hal-hal yang menakjubkan. Mencari 12 orang bukanlah hal yang mudah. Namun membuat mereka mau ikut dan membuat keluarganya mau merelakan mereka pergi , jauh lebih sulit lagi. Disini kejutan-kejutan manis bermunculan , tapi ada beberapa keganjilan yang membuat saya jadi berpikir memang sudah seharusnya begitu. Kejutan yang diawalnya menengangkan jadi berkurang gregetnya. Kisah mengenai bayi yang dibelah dua yang sudah melegenda juga ada dalam buku ini.

Sekilas, saya sempat menduga buku ini mirip dengan salah satu film yang berkisah mengenai sekian belas ksatria dengan tugas menumpas kejahatan yang terjadi di suatu daerah. Salah satu dari ksatria itu berasal dari Negeri Arab. Adi Toha memberikan kejutan yang lebih menggemparkan! Tidak ada kstaria dari Negeri Arab, namun kemampuannya tidak diragukan lagi, mereka justru berasal dari kaum yang selama ini dianggap lemah dan harus dilindungi.

Dari hanya 12 orang yang dianggap mau membantu, Valharld Cadwaladir justru mendapat bantuan dari banyak pihak. Memang 12 ksatria itu adalah kuncinya. Tapi tanpa ada dukungan dari banyak pihak bagaimana mungkin mereka bisa mengalahkan kejahatan. Secara logika, mana mungkin hanya 12 orang yang bertempur menyelamatkan negeri.

Seperti penulis cerita fantasi yang lain, Adi Toga juga menciptakan nama tokoh dengan apiknya. Kita akan bertemu antara lain dengan Cuchulainn, Urais d’ Eoghan, Fionn d’ Arthfael, Owain, Gavin, Einar Sang Pangeran Vincha, Eira dan Gwyneira, Ingemar, Ingolf dan lainnya. Dari dulu saya selalu penasaran bagaimana nama-nama itu bisa bermunculan dengan peranannya masing-masing tanpa tertukar.



Sebagai ganti ilustrasi, diambil kalimat yang dianggap paling menarik lalu dicetak ulang dengan format yang berbeda dengan aslinya. Dengan membacanya kita bisa mengenai garis besar cerita yang sedang berlangsung di halaman tersebut. Sekilas mengingatkan saya pada sebuah majalah remaja yang seluruh isinya adalah cerpen. Ini yang membuat saya terpaksa menurunkan bintang yang semula saya berikan. Kesan yang semula ditampilkan mendadak berubah menjadi menye-menye buat saya.



Dari sekian banyak bab, sungguh sayang adegan serunya hanya sedikit, maksud saya adegan pertempuran bersama kedua belas ksatria itu. Memang beberapa ksatria dibuatkan sebuah bab yang penuh dengan adegan seru . Tapi justru bab yang menceritakan usaha Valharld Cadwaladir menemukan mereka malah lebih banyak jumlahnya dari pada bab perihal bagaimana mereka bahu membahu bertempur melawan musuh. Atau mungkin buku ini hanya sebagai pembuka saja? Urusan bertempur bersama memang sengaja disiapkan di buku selanjutnya. Saya jadi penasaran apakah buku ini dibuat dengan akhir yang sengaja dibuat menggantung karena penulis menunggu bagaimana tanggapan pasar atau penulis sedang meracik kisah selanjutnya tanpa perduli bagaimana tanggapan pasar di buku pertama.

Mari berharap kejutan masih berlanjut. Kita akan lebih sering disuguhi adegan pertempuran dengan melibatkan banyak Orcus, Ogre serta Chimera. Untuk mengetahui makhluk apakah itu, anda harus membaca buku ini. Termasuk mantera Ye imperus graute creare!Ye imperus povoire creare! Ye Draach sauveoure

Resensi Truly: Guardians of Ga'Hoole - The Rescue


Guardians of Ga'Hoole - The Rescue

Penulis : Kathryn Lasky

Penerjemah : T. Dewi Wulansari

ISBN : 978602969872806

Halaman : 248

Penerbit : Kubika

www.penerbitkubika.com

Sore.................n! Segera Selamatkan Ezylryb!

Review oleh Truly Rudiono on Saturday, March 5, 2011 at 6:16pm

Hidup memang kadang bersikap seakan tidak adil!

Saat Soren, jagoan cilik kita berhasil menemukan Eglantine adiknya, justru ryb kesayangannya hilang. Eglantine ditemukan tergeletak di tanah bersama dengan sejumlah anak burung hantu lainnya. Sebagian ada yang luka parah, sebagian lagi ada yang bersikap bingung dan mengoceh tidak karuan.

Seputar dengan peristiwa yang disebut Kejatuhan Besar, mereka ditemukan di lahan terbuka yang sebagian besar wilayahnya tidak memiliki pohon berlubang. Bagaimanakah anak-anak itu berada disana masih menjadi misteri, apalagi mengingat sebagai besar dari mereka tidak bisa terbang.

Entah sebuah kebetulan atau apa, namun faktanya semua burung hantu yang diselamatkan dari Kejatuhan Besar berasal dari jenis Burung Hantu Barn. Walau berbeda nama dan warna, semuanya memiliki persamaan wajah berbentuk hati, ciri mereka adalah anggota keluarga Tyto atau Burung Hantu Barn. Anehnya walau mereka bertingkah aneh dan mengoceh ngaur, mereka semua tertarik pada musik. Begitu mendengar Madame Plonk dan perkumpulan harpa beraksi, ocehan mereka berhenti.

Soren memang belum bisa menikmati kebersamaannya bersama Eglantine, adik kesayangannya. Masih banyak yang harus dilakukannya selain mencari ryb-nya. Untunglah Eglantine dan anak-anak burung hantu yang lain mulai kembali normal. Mereka membantu Saron dan para sahabatnya mencari ryb, serta memecahkan misteri segitiga iblis!

Dan.............. Soren mendapat kejutan yang sangat menakutkan!

Musuhnya adalah..........

Sudah........ baca sendiri saja, buku tipis ini penuh dengan kisah menawan.

Tidak butuh waktu lama untuk menuntaskannya.

Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.

The Barn Owl adalah burung hantu berkaki panjang dengan ekor pendek. Wajah dengan bentuk hati dan mata hitam memberikan burung ini penampilan aneh dan mengejutkan. Nama-nama umum seperti "Demon Owl", "Death Owl" atau "Ghost Owl" menunjukkan bahwa untuk waktu lama, di banyak tempat burung hantu sebagai burung pertanda jahat.

Burung hantu juga sering disebutkan dalam berbagai hikayat. Dalam mitologi Yunani kuno, Athena, Dewi Kebijaksanaan, begitu terkesan dengan mata besar dan penampilan burung hantu lalu menjadikannya burung favorit. Sebagai simbol dari Athena, burung hantu adalah pelindung, yang menyertai pasukan Yunani untuk perang, dan memberikan inspirasi hias untuk kehidupan sehari-hari. Jika burung hantu terbang di atas Tentara Yunani sebelum pertempuran, mereka mengartikan sebagai tanda kemenangan.

Di Roma , seekor bangkai burung hantu dipaku pada pintu rumah dianggap akan bisa menghindari semua kejahatan. Di China burung hantu dikaitkan dengan petir (karena mencerahkan malam) dan dengan drum (karena memecahkan keheningan). Menempatkan patung burung hantu di setiap sudut rumah melindunginya terhadap petir. Burung hantu adalah simbol Yang berlebihan (positif, maskulin, terang, energi aktif).

Indonesia terutama sekitar Manado masyarakat menyebutnya Burung Manguni. Setiap kali seseorang ingin melakukan perjalanan, mereka mendengarkan suara burung-burung hantu. Burung-burung hantu membuat dua suara yang berbeda, yang pertama berarti aman untuk pergi, dan yang kedua berarti lebih baik tinggal di rumah.

Burung hantu juga bisa diusir dengan cara yang unik. Di Transylvania petani menakut-nakuti Burung hantu dengan berjalan telanjang ke ladang. Burung hantu juga sudah merambah dunia ruang angkasa. Sebuah nebula, planet yang tidak teratur oleh para astronom dikenal sebagai Nebula Owl (lebih formal disebut M97 atau NGC3587)

Jika ingin lebih mengetahui dunia Burung hantu, silahkan intip http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_hantu atau http://www.owlpages.com/

Buat beberapa orang sosok burung hantu bisa dianggap menakutkan, yang pasti sosok Soren tidak menakutkan buatku. Walau tergolong masih muda, ia terbukti cukup bertanggung jawab dan ulet. Ia juga terbukti bisa diandalkan. Setelah bergaul cukup lama dengan kawanan vampir, werewolf, peri, dan lainnya. Menikmati kisah seputar burung hantu kecil yang berjiwa besar ini sungguh menghibur. Kisah fantasi sungguh fleksibel, bisa berwujud binatang biasa ataupun makhluk aneh. Sangat cocok untuk bacaan keluarga.

Ssst..... gosipnya di halaman belakang buku ini bisa ditemuai aneka macam huruf yang membentuk sebuah kata tertentu. Huruf-huruf itu mulai bisa dikumpulklan sejak buku ini. Ada undian hadiah menawan bagi yang sukses membentuk kata yang dimaksud. Jadi penasaran nunggu buku selanjutnya...

gambar dari : http://www.owlpages.com/

Sumber artikel: http://www.facebook.com/home.php#!/notes/truly-rudiono/soren-segera-selamatkan-ezylryb/10150150890442279

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia