Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

29 October 2013

Inkheart - Luckty Review


INKHEART - Cornelia Funke
Review oleh Luckty Giyan Sukarno

Sumber: Facebook Note
https://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-inkheart/10151620153042693

Barang siapa mencuri buku atau tidak mengembalikan buku yang dipinjamnya, di tangannya buku itu akan berubah menjadi ular yang mematikan. Otaknya tidak akan berfungsi lagi dan kelumpuhan melanda sekujur tubuhnya. Begitu nyaring dia akan berteriak memohon ampun, namun deritanya takkan dikurangi sampai ia mulai membusuk. Ngengat buku akan menggerogoti isi perutnya seperti cacing-cacing maut yang tidak bisa mati. Dan jika dia menjalani hukuman terakhirnya, api neraka akan memanggang tubuhnya sepanjang masa.
(Prasasti di Perpustakaan Biara San Pedro, Barcelona, dikutip oleh Alberto Manguel)

Adalah Meggie yang hidupnya dipenuhi buku-buku. Ayahnya yang merupakan ‘dokter buku’ mampu memperbaiki segala bentuk buku yang rusak. Meggie pun membantu ayahnya untuk urusan 'membedah' buku. Meggie memanggil ayahnya dengan nama Mo.

Apa yang bisa membuat orang tersandung di rumah mereka selain buku? Di setiap penjuru rumah ada tumpukan buku. Buku-buku itu tidak hanya di rak-rak seperti rumah biasa, tetapi juga ada di bawah meja, di kursi, di pojok kamar. Di dapur, di kamar mandi, di atas televisi, dan di dalam kamar lemari pakaian juga ada tumpukan buku. Ada yang rendah, ada yang tinggi. Buku yang tebal, tipis, lama, baru, semuanya ada. Buku-buku itu menggoda Meggie di meja makan saat sarapan dengan halaman-halamannya yang terbuka, mengusir kebosanan jauh-jauh, dan kadang membuat orang tersandung.

Beberapa buku harus kita coba
Beberapa bisa ditelan,
Namun hanya ada sedikit yang bisa kita kunyah lalu cerna dengan sempurna. (hlm. 15)

Dalam buku aku bertemu dengan mereka yang telah mati, seolah mereka masih hidup,
Dalam buku aku melihat apa yang akan datang, semua akan hancur dan musnah seiring berlalunya waktu;
Yang terkenang akan terlupakan,
Jika Tuhan tidak menganugerahkan buku untuk menolong manusia yang fana.(hlm. 513)

Dulu kadang Meggie mencari figur yang pas untuk menjadi ibunya di buku-buku yang ia baca, namun dalam buku-buku kesukaannya, pencariannya nyaris tidak menemui hasil: Tom Sawyer? Tidak punya ibu. Huck Fin? Juga tidak. Peter Pan, anak-anak The Lost Boys? Tidak ada ibu satu pun dan dalam dongeng yang ada cuma ibu tiri yang jahat, tidak punya hati, ibu pencemburu. Dulu hal ini sering membesarkan hati Meggie. Sepertinya tidak punya ibu bukan keadaan yang luar biasa aneh, setidaknya itulah yang ia tahu dari buku-buku favoritnya.

Cerita, novel, dongeng –semua seperti mahluk hidup dan mungkin memang mahluk hidup. Semua punya kepala, kaki, sistem peredaran darah, dan pakaian seperti manusia sungguhan. (hlm. 263)

Selama ini Meggie selalu percaya Mo punya banyak sekali buku. Namun begitu ia masuk ke rumah Elinor, Bibi Ibunya Meggie, keyakinannya berubah. Tidak ada tumpukan buku yang berantakan seperti di rumah Meggie. Setiap buku seperti punya tempat sendiri. Di tempat-tempat yang biasanya dipasangi hiasan, gambar, atau dibiarkan saja menjadi sebidang dinding kosong, Elinor malah memenuhinya dengan rak-rak buku. Di ruangan besar yang pertama mereka masuki bersama Elinor terdapat rak-rak putih yang tingginya mencapai atap. Di dalam kamar yang mereka lewati kemudian, rak-raknya berwarna hitam, sehitam ubin yang menutupi lantainya, begitu juga selasar yang mereka masuki setelah itu.

Elianor memang cukup kaya. Tapi suatu saat nanti dia mungkin akan semiskin tikus karena membelanjakan semua uangnya untuk membeli buku. Aku takut dia juga tak akan ragu menjual jiwanya, jika ada iblis yang bisa memberikan buku yang diinginkannya.” (hlm. 40)

“Di sini semua buku dirawat baik. Kau tahu sendiri. Mereka anak-anakku, anak-anak yang terbuat dari tinta hitam. Aku merawat dan mengurus mereka. Kujauhkan mereka dari sinar matahari, kubersihkan mereka dari debu-debu, serta kulindungi mereka dari sinar matahari, kubersihkan mereka dari debu-debu, serta kulindungi mereka dari ngengat dan tangan-tangan kotor manusia. Buku yang satu ini akan mendapat tempat terhormat dan tidak akan ada yang bisa melihatnya sampai kau kembali. Pengunjung memang sebenarnya tidak kuharapkan kehadirannya di perpustakaanku. Mereka cuma meninggalkan sidik jari dan remah keju dalam buku-bukuku yang malang. Selain itu, seperti yang kau tahu, perpustakaan ini dilengkapi alarm yang sangat mahal.” (hlm. 54)

Meggie ingin belajar membuat cerita, seperti yang dilakukan Fenoglio. Ia ingin belajar memancing kata-kata sehingga bisa membaca untuk ibunya tanpa harus khawatir siapa yang akan keluar dari cerita itu dan menatapnya dengan mata penuh kerinduan pada tempat asalnya. Hanya kata-kata yang bisa mengirim mereka kembali, mereka yang diciptakan dari huruf-huruf, karena itulah Meggie bertekad menjadikan kata-kata sebagai keahliannya. Dan di mana lagi ia bisa belajar lebih baik kalau bukan di rumah yang kebunnya menjadi tempat tinggal para peri dan buku-buku berbisik di malam hari? Seperti yang pernah dikatakan Mo: menulis cerita juga semacam keajaiban.

Ada banyak sekali kalimat favorit yang berhubungan dengan buku:
  1. Buku cerita bukan roti. Orang bisa hidup tanpa buku cerita. (hlm. 20)
  2. Buku-buku memang harus lebih diperhatikan daripada anak kecil. (hlm. 83)
  3. Semua kolektor buku adalah perampas dan pemburu. (hlm. 137)
  4. Tidak ada yang lebih baik daripada beberapa lembar halaman buku yang menghibur kita. (hlm. 241)
  5. Bunyi yang ditimbulkan lembar-lembar buku pertama kali dibuka tidak pernah sama, tergantung ia sudah tahu apa yang akan diceritakan buku itu untuknya atau belum. (hlm. 10)
  6. Buku bisa jadi seperti kertas antilalat, menarik segalanya ke dekatnya. Tidak ada tempat yang bisa mengikat ingatan sebaik halaman-halaman yang dicetak. (hlm. 23)
  7. Buku pasti berat karena seluruh dunia ada di dalamnya. (hlm. 27)
Selain bertebaran kalimat yang berhubungan dengan buku, di buku ini kita juga menemukan banyak pengetahuan seputar buku. Ternyata, jaman dulu banyak buku yang judulnya tidak langsung terlihat. Dan memang sebenarnya menuliskan judul buku di sampul adalah kebiasaan yang relatif baru. Waktu orang masih menjilid buku begitu rupa sehingga punggung buku melengkung ke dalam, judulnya ditulis di samping. Tapi  kebanyakan judul buku baru akan terlihat kalau kita membuka bukunya. Setelah para penjilid buku mulai belajar menggunakan jilid yang dipunggungnya membulat ke arah luar, barulah judul buku di pindah ke sampul.

Nahhhh… pasti bakal meleleh kan ama kisah Meggie?!? Itu belum seberapa. Ada banyak sekali kisah yang harus dilalui Meggie. Dia bertemu banyak tokoh yang ada di buku-buku yang pernah dibacanya. Uniknya, Meggie punya kemampuan ajaib seperti yang dimiliki ayahnya, Mo. Meggie mempunyai keahlian membaca yang tidak bisa biasa dimiliki seperti kebanyakan orang. Kemampuannya itu sedikit banyak mempengaruhi perjalanan hidupnya, termasuk teki-teki hilangnya ibu yang selama ini tak pernah ditemuinya.

Suka banget ama buku ini!! Benar-benar ajaib kisah yang dituangkan oleh penulisnya, Cornelia Funke. Imajinasinya membawa kita terbang ke dunia ciptaannya. Versi filmnya meski lumayan berbeda dengan versi bukunya, pun tak kalah seru!! ƪ(♥▿♥)ʃƪ(♥▿♥)ʃƪ(♥▿♥)ʃ

Jangan bikin janji yang tidak bisa kau tepati. (hlm. 379)

Keterangan Buku:
Judul                : Inkheart
Penulis              : Cornelia Funke
Alih bahasa       : Dinyah Latuconsina
Editor               : Dini Pandia
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
Terbit               : September 2009 (Cetakan keempat)
Tebal                : 535 hlm.
ISBN               : 978-979-22-4271-3

25 October 2013

Alanna - Song of the Lioness - Luckty Review



Alanna - Song of the Lioness
Resensi Novel Fiksi Fantasi oleh 
Luckty Giyan Sukarno 

“Mengapa sulit sekali bagimu mengira bahwa mungkin seseorang menyukaimu dan ingin melakukan sesuatu untukmu? Itulah pertemanan.” (hlm. 175)

“Manusia tidak akan tahu bagaimana akhir perjalanan hidupnya.” (hlm.259)

Thom dan Alanna of Trebond adalah anak kembar. Mereka sama-sama memiliki rambut merah dan mata ungu. Satu-satunya yang membedakan mereka –sejauh yang bisa dilihat- adalah panjang rambut mereka. Wajah dan bentuk tubuh mereka benar-benar mirip. Sehingga mereka tidak bisa dibedakan satu sama lain jika mengenakan busana yang sama.

Semua anak perempuan dari keluarga ningrat mengenyam pendidikan di konvensi sampai mereka berusia lima belas atau enam belas tahun. Itu adalah usia yang dianggap pas bagi mereka untuk berumah tangga. Adapun putra sulungkeluarga ningrat biasanya mempelajari keterampilan dan kewajiban seorang ksatria di istana raja. Adik laki-laki mereka bisa mengikuti jejak kakaknya, atau mereka bisa belajar di konvensi, kemudian di biara pendeta, tempat mereka mempelajarai agama atau sihir.

Meski mereka sekilas mirip, tapi jiwa dan keinginan sangat berlainan satu sama lain. Thom ingin menjadi ahli sihir, sedangkan Alanna ingin menjadi ksatria. Ide jahil pun menghampiri, mereka bertukar tempat demi cita-cita masing-masing.

Dari sinilah cerita kisah Alanna dimulai untuk berjuang menjadi seorang ksatria. Dia harus menutupi identitas aslinya agar tidak diremehkan oleh orang lain. Banyak rintangan dan hambatan yang harus dihadapi Alanna.

“Kau hanya memikirkan kemenangan. Tapi, ada nyawa yang melayang. Juga keluarga-keluarga yang kehilangan ayah dan mengalami penderitaan. Berpikirlah masak-masak sebelum kau bertempur. Pikirkan siapa yang kau perangi, seakan-akan suatu hari kau pasti akan mendapatkan balasan. Dan seandainya kau ingin menebus nyawa yang kau renggut, gunakanlah kekuatan penyembuhanmu. (hlm. 17-18)

“Akan datang waktu, ketika kau terpaksa berkelahi dengan seseorang yang kurang terlatih dibandingkan dirimu. Itu tidak bisa dihindari. Dan itu tidak menjadikanmu seorang pengecut. Hanya saja kau harus menggunakan keterampilanmu secara bijak.” (hlm. 111)

Selain harus belajar keras untuk menjadi seorang ksatria, Alanna juga harus bisa mengendalikan kemampuan Bakat yang dimilikinya. Istimewa. Tidak semua memilikinya. Dia harus mengasah bakatnya untuk ke hal-hal yang positif.

“Tapi aku punya bakat. Bakat itulah yang membuatku melihat lebih jelas dibandingkan kebanyakan orang.” (hlm. 73)

“Bakat hanyalah kemampuan. Tidak semua orang memilikinya, sama seperti tidak semua orang memiliki otak yang cerdas atau refleks yang bagus.” (hlm.121)

“Kau tidak bisa menggunakan bakatmu untuk mengubah segala kehendak terhadap dirimu. Bahkan kau akan dianggap bodoh jika mencobanya.” (hlm. 193)

“Seorang ksatria harus mengasah seluruh kemampuan yang dimilikinya secara sempurna. Tidak jarang, kesehatan dipersenjatai dengan kekuatan sihir.”(hlm. 139)

Tidak hanya itu, Alanna juga harus bisa menaklukkan monster yang selalu merongrong Kota Hitam; Ylon dan Ylanda:
“Cahaya terang, nyalakan api—
Berkobarlah di sekeliling Ysandir.
Nyalakan api, berkobarlah
Bakar Ysandir demi demi nama Mithros” (hlm. 281)

Kalimat favorit:
  1. “Kuharap kau bisa menjadi orang yang lebih baik dibanding ayahmu. Dulu, dia tak pernah lepas dari buku.” (hlm. 35)
  2. “Tapi aku harus membaca bab pertama buku ini nanti malam, di waktu senggangku!” (hlm. 53)
  3. Pendeta yang memberi pelajaran membaca dan menulis menugaskan Alanna membaca sebuah buku keras-keras dan menyalinnya di atas kertas. (hlm. 51)
Seperti ababil pada umumnya, Alanna juga merasakan benih-benih cinta #eaaa. Manakah yang akan dipilihnya; Pangeran Jonathan atau George yang selalu siap membantunya kapan saja?!? (‾▽‾)♥(‾⌣‾)

Suka dengan cerita fantasi seperti ini. Jadi penasaran dengan buku berikutnya; In the Hand of the Goddess yang merupakan lanjutan dari buku ini.

“Kau selalu bisa mengubah posisimu dalam kehidupan ini, entah kau memiliki bakat atau tidak. Tapi, kau tidak bisa mengubah sesuatu yang telah dijadikan dewa untukmu. Semakin cepat kau menerimanya, semakin berbahagialah dirimu.” (hlm. 193)

Keterangan Buku:
Judul                            : Alanna
Penulis                          : Tamora Pierce
Pewajah sampul            : Yann Tisseron
Pewajah isi                   : Kamal Ufukraetif Design
Penerjemah                  : Leinofar Bahfein
Pemeriksa aksara         : Cahyo Prasetyo
Penerbit                        : Ufuk
Terbit                           : Mei 2012
Tebal                            : 312 hlm.
ISBN                           : 978-602-9346-22-0

Cover asli:
Like Katy, you'll hear her roar.

Sumber dari Facebook Note: 
http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-alanna/10151606947387693

18 October 2013

Mitospedia - Ra


RA - DEWA MATAHARI

Mitologi Mesir Kuno

Nama lain : Re, Atum-Ra, Amun-Ra, Kephri, Khnum, Ra-Horakhty, Raet-Tawy.

Aspek :
• Kephri – manusia berkepala kumbang scarab (pagi hari)
• Ra – manusia berkepala elang (siang hari)
• Atum – wujud manusia Ra (malam hari) atau
• Khnum – manusia berkepala biri-biri

Ra atau Re (baca: Rei) adalah dewa utama bangsa Mesir semenjak munculnya Firaun pertama hingga datangnya agama Kristen dari Roma. Ra adalah dewa matahari, pelindung Ma’at (keteraturan dan kebenaran), dan ayah semua dewa (semua dewa adalah anak atau cucu Ra).


-PENCIPTAAN-
Ra diceritakan lahir tanpa ibu tanpa ayah, ia entitas yang muncul dari dalam air Nun (lautan) dan bertumbuh menjadi sosok manusia raksasa bersinar keemasan. Ketika muncul untuk pertama kalinya ia langsung menciptakan dua dewa lainnya : Shu (angin) dan Tefnut (air dan hujan). Dua sosok dewa-dewi yang masih bayi itu dikirim Ra untuk mengitari seluruh bumi untuk membatasi ruang gerak Isfet (kekacauan dan kegelapan).

Setelah melakukan itu, Ra menciptakan dua mata untuk dirinya. Mata kanan menjadi matahari dan mata kiri menjadi rembulan. Manusia sendiri diciptakan dari air mata dan keringat Ra.


-PENJELAJAHAN DUAT-
Setiap malam Ra dikisahkan menjelajahi dunia bawah (Duat – alam kematian) untuk bertarung melawan Apophis. Ra menjelajahi dunia bawah menggunakan perahunya yakni Mandjet (Jutaan tahun) di saat pagi hari dan Mesektet ketika senja. Biasanya Ra menjelajahi Duat dengan didampingi Ennead lainnya, termasuk Set. Saat di dalam Duat, Ra selalu berganti-ganti rupa. Pada pagi hari ia berwujud Kephri, siang hari berwujud Ra, dan malam hari berwujud Atum atau Khnum.

Pertarungan dengan Apophis berlangsung saat malam dan Ra akan muncul kembali ke permukaan saat matahari terbit ketika sudah mengalahkan Apophis. Siklus ini berlangsung setiap hari dan orang Mesir percaya ketika terjadi gerhana matahari, Ra sedang dalam bahaya sehingga para pendeta akan menyanyikan himne dan mantra serta mempersembahkan sesaji untuk membantu Ra melawan Apophis.


-RA dan FIRAUN-
Para firaun dinasti pertama hingga keempat selalu memaklumkan diri mereka sebagai titisan Ra – atau lazim disebut ‘Mata Ra’. Karena itulah perintah seorang firaun selalu bersifat absolut dan tidak boleh ditentang.


-TURUN TAHTA-
Anak-anak Ra, Shu dan Tefnut memiliki anak kembar Geb (dewa bumi) dan Nut (dewi langit). Geb dan Nut memiliki lima anak yakni Osiris, Set, Isis, Nephtys dan Horus. Di antara lima dewa-dewi ini Isis adalah sosok yang paling berambisi untuk menyingkirkan Ra dari tahta raja dewa dan menempatkan suaminya – Osiris – sebagai raja para dewa.

Suatu ketika Isis menciptakan seekor ular beracun yang mematuk kaki Ra dan membuat si raja dewa menderita karena racunnya tak bisa ia sembuhkan. Isis menawarkan kesembuhan bagi Ra asalkan Ra memberitahunya nama rahasianya. Isis akhirnya mengetahui nama rahasia Ra dan sejak itu Ra menjadi sangat takut pada cucu perempuannya itu. Tahta sebagai Firaun para Ennead diserahkan pada Osiris kemudian kepada Horus.


-ANAK-ANAK RA-
Ra memiliki banyak anak antara lain
• Bastet / Bast = dewi kucing yang setia mendampingi Ra dalam perjalanan melalui Duat.
• Shu dan Tefnut = dewa-dewi pertama yang diciptakan Ra.
• Thoth = dewa ilmu pengetahuan.
• Hathor – Sekhmet = dewi Sekhmet diciptakan Ra untuk ‘memberi pelajaran’ pada manusia yang berencana melawan Ra, dewi ini berwujud singa buas dan sangat susah dikendalikan. Ketika Ra memutuskan bahwa pembantaiannya sudah cukup, Sekhmet tetap membantai manusia sehingga Ra terpaksa harus mengubahnya menjadi seekor sapi bernama Hathor.
• Konshu = dewa bulan.


Sumber artikel: Le Chateau de Phantasm
http://www.facebook.com/LCDP.Official
Diskusi langsung di Facebook: Klik link ini

14 October 2013

Icylandar 3 - The Prince - Preview

Talk 'bout some more icy stuff in here :p the real icy land

ICYLANDAR 3 –The Prince 
Penulis: Dionvy 

Penerbit: Pustaka Redemptor


“Terjadi keanehan-keanehan pada beberapa kota manusia. Para mata-mata Icylandar juga merasakan adanya suatu gerakan misterius yang tidak mereka kenal. Mereka seperti menghadapi suatu kekuatan baru. Tugas kalian sekarang adalah membantu para mata-mata memecahkan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Jendral Rodrigo.

“Kalau para mata-mata saja tidak sanggup memecahkan misteri ini, apalagi kami,” sahut Padris.

Sayangnya meski Padris merasa bahwa tugas itu mustahil, tetapi sang jendral utama Icylandar tetap bersikeras mengirimnya untuk pergi ke Kota Tetronella, suatu kota manusia tempat semua kejadian aneh tersebut berpusat. Hanya dengan ditemani oleh Louie, Keysuu, Ruben, serta Reiden, ia harus melakukan perjalanan panjang yang penuh petualangan. Namun sepertinya bukan petualangan seru yang akan ia dapatkan, melainkan perjalanan penuh bahaya. Semua itu semakin parah saat beredar berita bahwa telah muncul suatu sosok yang disebut Pangeran Kelima.

Order the book now and enjoy the adventure

Novel Icylandar sekarang hanya dijual via online dan tidak tersedia di toko buku.





Harga:
Icylandar 1 : Rp 40.000,-
Icylandar 2 : Rp 50.000,-
Icylandar 3 : Rp 60.000,-
(Harga belum termasuk ongkos kirim)

Untuk pemesanan, bisa melalui:
fb : dionvy(at)gmail.com
email : dionvy(at)gmail.com
twitter : @icylandar ; @dionvy

12 October 2013

Mitospedia - Ennead

Dewan Dewa-Dewi Mesir - Ennead

ENNEAD - PARA PENJAGA MA'AT (KETERATURAN)

-SEKILAS PANDANG-


Enead atau Ennead (Dewan Sembilan) adalah nama yang dipakai bangsa Yunani untuk menyebut pantheon dewa-dewi Mesir versi akhir (Ada setidaknya 4 versi pantheon Mesir yang muncul sebelum Ennead) yang mereka temui hingga masuknya agama-agama Samawi (Islam dan Kristen Koptik) dari Jazirah Arab. Pantheon-pantheon yang pernah ada di Mesir antara lain :

1. PTAH-SEKHMET-NEFERTHEM TRIAD, adalah pantheon yang muncul di Memphis (Mesir Utara). Pemimpinnya adalah Ptah.
2. AMUN-MUT-CHONS TRIAD, adalah pantheon yang muncul di Thebes (Mesir Selatan – Lembah Para Raja). Pemimpinnya adalah Amun.
3. CHNUM-SATET-ANUKET TRIAD, adalah pantheon yang muncul di Elepanthine(Mesir Selatan – Bendungan Aswan). Pantheon ini dipimpin oleh Chnum.
4. OGDOAD, adalah pantheon yang dipimpin oleh Thoth dan muncul di Hermopolis (sekarang kota El Ashmunein).
5. ENNEAD, adalah pantheon terakhir yang muncul. Diduga merupakan hasil asimilasi pantheon di Mesir Utara dan Selatan. Pantheon ini berpusat di Heliopolis (sekarang Kairo) dan merupakan pantheon terakhir yang disembah bangsa Mesir sebelum masuknya agama-agama Samawi.


-DAFTAR ENNEAD-

Ennead terdiri dari sembilan dewa-dewi utama dan sejumlah dewa-dewi minor. Berikut adalah daftar dewa-dewa utama Mesir :

1. Atum / Ra / Amun-Ra : dewa yang pertama kali tercipta dari mata air Nun.
2. Shu : putra Ra, dewa angin dan istrinya Tefnut (tidak terlalu disembah)
3. Geb : dewa bumi
4. Nut : dewi langit
5. Isis : dewi ilmu sihir
6. Osiris : Firaun pertama di bumi, dewa penghakiman
7. Set : dewa badai dan padang pasir.
8. Horus : dewa perang
9. Nephthys : dewi rumah tangga

Ennead juga mengenal beberapa dewa lainnya seperti :
1. Anubis : dewa kematian, putra Set dan Nephthys yang diasuh Osiris dan Isis.
2. Ptah : dewa kerajinan, namun mampu menciptakan makhluk hidup hanya dengan kata-katanya saja.
3. Thoth : dewa ilmu pengetahuan.
4. Bast : dewi kucing
5. Hathor : ibu para pharaoh, dalam kondisi tertentu berubah menjadi Sekhmet.
6. Sobek : dewa buaya
7. Hapi : dewa sungai Nil
8. Wadjet : dewi ular
9. Babi (bukan nama hewan ternak!): dewa babun
10. Tawaret : dewi kuda nil
11. Heqet : dewi katak
12. Bes : dewa para orang cebol
13. Nekhbet : dewi burung

-PERAN PARA ENNEAD-

Para Ennead bertugas menjaga Ma’at (keteraturan) dari ancaman Isfet (kekacauan). Ma’at menjaga dunia tetap utuh pada bentuknya dengan membatasi ruang gerak Isfet yang diwakili oleh sebuah entitas yang lebih tua daripada Ra sekalipun. Entitas itu bernama Apep atau Apophis. Dikatakan bahwa setiap malam Ra menyusuri Duat (Tuat) – dunia kematian – bersama sejumlah dewa lainnya untuk melawan Apophis dan menjaga keutuhan Ma’at. Atas dasar legenda inilah, para pharaoh Mesir sering dianggap sebagai penjaga Ma’at di dunia manusia.


Sumber artikel: Le Chateau de Phantasm
https://www.facebook.com/LCDP.Official
Langsung ke thread diskusi di Facebook: Klik link ini

11 October 2013

Orang-Orang Tanah - Poppy D. Chusfani

Orang-orang tanah, dalam rampai fantasi yang membumi

Orang-Orang Tanah

by
Dalam Orang-Orang Tanah, seorang gadis kecil akan melakukan apa saja untuk merebut kembali kasih sayang ayahnya, dan dia mendapatkan bantuan dari sumber yang tidak terduga.

Dalam Bulan Merah, hanya hewan, dan makhluk setengah hewan, yang mampu meraba terjadinya bencana dan menghindar. Namun kali ini tidak ada makhluk hidup yang akan selamat.

Dalam Pelarian, Lara siap mengabdi kepada orang yang memberinya kehidupan, sampai ibu kandungnya mengungkapkan hal yang akan membuat Lara mempertanyakan pilihannya selama ini.
 
Paperback, 200 pages
Published August 2013 by Gramedia Pustaka Utama
original title:
Orang-Orang Tanah
ISBN13:
9789792283983
edition language:
Indonesian
 
Entri di Goodreads.com: 

01 October 2013

ELDAR - Violin dan Negeri Salju Abadi


Habis manis, terbitlah pahit. Habis dingin, datanglah kegelapan.

ELDAR: Violin & Negeri Salju Abadi
Penulis: K.A.Z. Violin 



Ilustrator:  Rickilie aka Ricki Handoko
Editor: Fanti G. Alexandra
Penerbit:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Harga : Rp 50.000,-



Ini adalah cerita persahabatan anak-anak di negeri beku. Tumbuh melalui keceriaan dunia dongeng yang menawan, ketakutan akan bayang-bayang yang lebih pekat daripada malam, juga tentang sebuah pengorbanan yang terasa paling egois, demi orang-orang yang sama sekali tidak dikenal.

Sebuah upaya mempertahankan teman paling berharga dari firasat buruk yang setiap detiknya terasa semakin nyata.

Bersama bangsa-bangsa hebat; penyihir, knight, penerbang, Violin Reila Vassal akan memulai kisahnya di Eldar. Sebuah dunia yang selama ini menjadi dongeng pengantar tidur semata. Demi seseorang yang paling berharga. Firelia!

“Fantasi dan cinta di negeri salju. Imajinatif.”
R.D. Villam – Penulis Novel dan pendiri Kastil Fantasi.

“Sebuah dongeng tentang cinta dan persahabatan yang mengharukan!”
Alexia Chen – Penulis Vandaria Saga, Nedera : Negeri Kegelapan

"Di mana Dongeng dan Kenyataan menjadi satu, dibalut dengan kisah cinta polos yang membawa ke dalam takdir penuh intrik."
Zen Horakti – Penulis cerpen dan pembina sketch ‘Cendol


--------------------
Dapatkan novel ini di toko-toko buku terdekat.

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia