Ini seri ketiga dari buku Xar & Vichattan. Setelah hari pertama ngawas TO Kelas XII membaca Mitologi Yunani, hari kedua ngawas dan seterusnya saya membaca Xar & Vichattan yang terbaru ini. Itu juga belum selesai, karena jumlah halamannya banyak. Saya lanjutkan disela-sela istirahat saat seharian di PUSTAKARDOK. Target saya minggu ini harus selesai, karena seminggu ke depan bakal gak ada waktu buat baca. Padahal mau berkubang di perpustakaan sekolah lain! :p
Ekspetasi pertama saya saat buku ini keluar adalah fontnya akan berubah menjadi lebih besar dan jarak antar spasi juga lebih lebar. Ah, sayang tak berubah. Jadiii…ya agak pegel pas bacanya.. Padahal Fantasy Fiesta (Dengan penerbit yang sama) font dan spasinya udah enak loh.. Jenis kertasnya juga kok makin menipis dibandingkan buku sebelumnya yaaa..
Covernya terlihat lebih suram dibandingkan dua buku sebelumnya (ungu dan biru). Mungkin karena diceritakan Kuil Kegelapan kembali bangkit.
Yup, Kuil Kegelapan kembali bangkit! Tetapi ancaman sesungguhnya justru datang dalam bentuk cahaya yang bukan Cahaya.
Yang kita inginkan bukanlah hancurnya Gelap, melainkan keseimbangan di antara gelap dan terang, Cahaya dan Kegelapan. (hlm. 28)
Tetapi sesungguhnya dua adalah satu. Satu yang saling menjelaskan. Satu yang saling mencipta. Tak ada dua tanpa satu, karena dua adalah satu. Satu yang sama, tetapi bertolak belakang. Cahaya dan gelap adalah satu yang sama, tetapi bertolak belakang. (hlm. 28)
Gelap tidaklah jahat. Gelap hanyalah salah satu unsur kehidupan di semesta ini yang bersifat netral, sama seperti unsur-unsur lain, tidaklah jahat atau baik. Penggunaannya yang akan menentukan apakah akan menggunakan unsur-unsur itu untuk kebaikan atau kejahatan. (hlm. 135)
Gelap dan terang datang atau tercipta begitu saja, tetapi Waktu-lah yang kemudian datang lalu memisahkan gelap dan terang sehingga mereka tidak selalu saling bertabrakan. (hlm. 122)
Gelap dan terang haruslah seimbang. Seperti halnya Yin dan Yang dalam Filosofi Cina. Biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain. Bagi yang belum membaca Xar & Vichattan 1 & 2?!? Tenang, ada glosarium yang akan membantu kita untuk menelusuri jalan cerita di buku sebelumnya.
Di pojokan itu, seorang gadis berambut emas sedang duduk menghadap meja yang dipenuhi tumpukan buku. Kepala sang gadis tertunduk. Matanya tertanam pada buku tebal yang terbuka di antara kedua tangannya. (hlm. 115)
Kara, gadis itu. Dia sudah membaca begitu banyak buku di Perpustakaan Tiara. Buku-buku yang dibacanya pun tak biasa. Buku-buku yang membahas Kegelapan dan terutama buku-buku yang tadinya dilindungi oleh perlindungan Gelap. Buku-buku itu tadinya tersimpan di Ruang Terlarang. Dan…dia menemukan buku dongeng! Apa hebatnya buku dongeng? Eits…ini bukan buku dongeng biasa. Buku ini bercerita tentang penciptaan dunia. Selain itu, buku ini bercerita bahwas sebelum dunia terbentuk, bahkan sebelum datangnya gelap dan terang, ada Chao! Siapa Chao?!? Temukan sendiri di buku ini (◕‿-)
Awalnya semesta ini adalah kosong. Lalu kemudian datanglah Waktu, dan kemudian datanglah gelap dan terang. Kemudian dengan adanya gelap dan terang, lahirlah dunia, yang adalah kombinasi dari alam dan spirit. (hlm. 120)
Awalnya semesta ini adalah kosong. Lalu kemudian datanglah Waktu, dan kemudian gelap dan terang. Kemudian dengan adanya gelap dan terang, lahirlah dunia, yang adalah kombinasi dari alam dan spirit. (hlm. 120)
Waktu mengumpulkan tanah, air, api, dan udara, lalu membentuk dunia yang sekarang ini dengan memastikan bahwa mereka tidak kacau dan saling membinasakan. Setelah dasar dunia, lahirlah spirit di dunia. Spirit kemudian menjelma menjadi beberapa bentuk; menjadi tanaman yang merupakan perpaduan antara spirit dan alam, juga mahluk-mahluk lain penghuni dunia yang sekarang, termasuk manusia. (hlm. 122)
Gelap dan terang benar-benar berbeda. Pertemuan keduanya akan saling membinasakan, dan menyisakan hanya satu. Tetapi Chao dan Statera tidaklah demikian. Ada keteraturan di dalam ketidakteraturan dan juga sebaliknya, yang membuat kedua kekuatan ini mempunyai banyak kemiripan. Hanya keseimbangan keteraturan semesta saja yang akan membuat satu menjadi lebih unggul dari yang lain. (hlm. 124)
Dongeng ini berkata bahwa keempat satria muncul, dengan menggunakan empat tubuh Statera, untuk mengunci Chao selamanya. (hlm. 264)
Nah…nah…siapakah empat tubuh Statera itu? Makin penasaran kan? Segera beli dan baca! ξ\(´▽`)/ξ
Menurut buku The Complete Idiot's Guide to Publishing Science Fiction karangan Cory Doctorow dan Karl Scroeder, variasi fiksi fantasi dibagi menjadi sebagai berikut:
1. High Fantasy: bercerita mengenai dunia antah-berantah yang sama sekali tidak berhubungan dengan dunia nyata yang kita tinggali. Dunia itu memiliki peraturan yang berbeda, ras makhluk yang beragam. Contoh: The Lord of the Rings karya JRR Tolkien.
2. Traditional Fantasy: mirip dengan High Fantasy tapi tanpa peraturan sama sekali, semua mungkin terjadi. Dunia yang nyata adalah dunia fantasi ini, sedangkan dunia yang kita tinggali hanyalah bayangan saja. Contoh: The Chronicles of Narnia karya CS Lewis.
3. Dark Fantasy: dimana black magic menguasai dunia. Sihir dianggap perbuatan makhluk jahat dan diperangi. Contoh: The Dark Tower Series karya Stephen King.
4. Modern Urban Fantasy: dunia sihir menyentuh dunia nyata. Terjadi di dunia nyata dengan sekala teknologinya yang familiar, sihir menyelinap masuk, disadari atau tidak. Contoh: Harry Potter Series karya JK Rowling.
Nah,dari penjabaran di atas, Xar & Vichattan termasuk kategori yang mana coba?!? ✪‿✪
Keterangan Buku:
Judul : Xar & Vichattan
Penulis : Bonmedo Tambunan
Penyunting : Tendy Yulianes Susanto
Ilustrasi sampul : Hendyzero Prasetyo dan Eko Puteh
Penerbit : Adhika Pustaka
Terbit : Januari 2012
Tebal : 431 hlm.
Menemukan typo:
Selak (hlm. 106) : harusnya sela
Tiarawan Lisbet (108) : harusnya Tiarawati Lisbet
Tiarawan Magdalin (111) : harusnya tiarawati Magdalin
Guman (hlm. 169) : harusnya gumam
Prajuit (hlm. 177) : harusnya prajurit
Tiarawan Gelda (hlm. 197) : harusnya Tiarawati Gelda
Nanaya (hlm. 203) : harusnya nananya
Initiatif (hlm. 227) : harusnya inisiatif (aku udah liat KBBI loh :p)
Wowwww...coba ini dijadiin POSTER, keren deh! ✪‿✪
Sumber artikel: http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-xar-vichattan-empat-tubuh-statera/10150590095407693
Untuk mendapatkan novel XV3, kunjungilah: http://kastilfantasi.com/buku-kami/
No comments:
Post a Comment