REVIEW Through the Looking Glass
Semua cerita bermula di suatu hari
Saat matahari musim panas bersinar cemerlang
Sebuah lonceng sederhana berdentang bersama
Irama ayun-mendayung kita
Yang terus bergema di dalam genangan semata
Walau tahun-tahun berikutnya iri, dan berkata “Lupakan saja.”
Yay, selalu suka cerita klasik!! Peluk bapak peri yang sudah mengirimkan buntelan ini. Sukaaaa!! Selain covernya yang ciamik, ilustrasinya juga unyuuu… ( ┌’⌣’ )┌♥┐( ‘⌣’┐ )
Setelah Alice's Adventures in Wonderland yang diterbitkan sekitar November 2009, lumayan cukup lama Penerbit Atria menerbitkan sekuelnya, Through the Looking Glass di awal tahun 2012 ini.
Petualangan Alice belum berhenti. Setelah berpetualang ke bawah tanah, Alice mengajak kita berpetualang. Kali ini ke dunia cermin. Pernahkah saat kita bercermin membayangkan ada sebuah kehidupan di sana?!?
Bisakah kau menahan diri supaya tidak menangis dengan memikirkan sesuatu? (hlm. 77)
Itulah yang dialami Alice di Negeri Cermin, dimana dia bertemu para penduduk dunia cermin; Humpy Dumpy yang menyebalkan atau si kembar Tweedledum dan Tweedledee (Oh, apakah twitter terinspirasi dari nama mereka? (/˘▽˘)/\(˘▼˘\))
Membaca petualangan Alice, mengajak kita menuju dunia imajinasi. Apakah dunia imajinasi sama dengan kekanakan? Ah, tidak juga. Saya yang sudah dewasa ini juga masih suka berimajinasi. Kalo kata Papi Paulo Coelho; Imagine a new story for your life and start living it. Atau kata Om Albert Einstein; Imagination is more important than knowledge…(~ˆ⌣ˆ)~ ~(ˆ⌣ˆ~)
Tidak ada seorang pun yang bisa berhenti tumbuh dewasa. Seorang mungkin tidak bias. Tapi dua orang bisa. Dengan bantuan yang cukup, kau bisa berhenti tumbuh di usia tujuh. (hlm. 94)
Ada tiga ratus enam puluh empat hari di mana kau mungkin saja mendapatkan hadiah bukan ulang tahun, dan hanya satu hadiah ulang tahun. Itu kemenangan untukmu.
(hlm. 97)
Dalam suatu piknik tanggal 4 Juli 1862, Carroll menceritakan sebuah kisah untuk Alice Liddell, teman kecilnya. Dari situlah, cerita Alice di Negeri Ajaib (Alice's Adventures in Wonderland) lahir menjadi dongeng. Aslinya, buku tersebut berjudul Petualangan Bawah Tanah Alice (Alice's Adventure Under Ground) dan Carroll sendiri yang membuat ilustrasi dari terbitan pertamanya. Buku tersebut menceritakan tentang Alice yang tertidur di padang rumput dan masuk ke dalam lubang kelinci. Disana dia bertemu dengan karakter-karakter aneh dan mendapatkan petualangan yang mengesankan. Namun, akhirnya dia menolak dunia mimpi dan kembali terbangun.
Cerita lanjutan dari Alice di Negeri Ajaib adalah Melalui Kaca (Through the Looking Glass) yang dibuat tahun 1871. Di dalam buku ini terdapat puisi yang lebih banyak dikutip dibandingkan buku sebelumnya. Salah satu bab di dalam buku tersebut tidak memiliki ilustrasi karena seniman John Tenniel menolak untuk membuat ilustrasinya. Tenniel, ilustrator pada buku Petualangan Alice di Negeri Ajaib, menganggap bahwa bagian tersebut tidak masuk akal. Pada tahun 1872, bab tersebut dipublikasikan dengan judul The Wasp in a Wig.
Alangkah baiknya jika buku-buku klasik diberikan keterangan tentang terbitan aslinya tidak hanya judulnya saja, tapi juga tentang kapan buku tersebut terbit di halaman kolasi. jadi, agar pembaca mengetahui seberapa klasik buku tersebut. ƪ(♥•*⌣*•♥)ʃ
Coba main-main ke laman ini, ada seputar khusus Alice's Adventures in Wonderland loh:
http://thewhiterabbit.net/
Apa kau pernah terbawa arus, bahkan satu kali,
Dan terus berada di tengah kilau keemasan ini.
Hidup, apalah artinya selain sebuah mimpi?
(hlm. 176)
Keterangan buku:
Judul : Through the Looking Glass
Penulis : Lewis Carroll
Penerjemah : Anggun Prameswari
Illustrator : Ella Elviana
Penyunting : Fenty Nadia
Penyelaras : Ida Wajdi
Pewajah isi : Aniza Pujiati
Penerbit : Atria
Terbit : Januari 2012
Tebal : 176 hlm.
ISBN : 978-979-024-479-5
Cover versi lain:
Sumber: Facebook Note
http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-through-the-looking-glass/10150561166232693
No comments:
Post a Comment