Epilog
Di sebuah pemakaman, Sylaz sedang berdiri di hadapan sebuah nisan.
“Ibu, sebagai seorang anak, aku memang telah bersalah, jarang mengunjungimu ketika berada di rumah sakit. Maafkanlah aku. Tetapi sekarang, aku telah menebus kesalahan yang kuperbuat, dengan menolong seorang gadis yang sangat kusayangi. Semoga ibu dan ayah berbahagia.”
Tiba-tiba terdengar suara, “Sylaz, apakah kamu sudah selesai berdoa ?”
Sylaz menengok sambil tersenyum, “Sudah. Kamu sendiri ?”
“Sama denganmu.”, lalu ia memandang ke arah langit, “Aku yakin, Michael pasti bahagia di ‘atas sana’.”
Sylaz merogoh saku celananya, lalu memberikan sebuah bungkusan kecil kepada Erin.
“Apa ini ?”
“Buka saja.”
Erin membuka bungkusan itu, dan di dalamnya terdapat sebuah kotak kecil, tempat sebuah cincin.
“Seperti yang sudah pernah kukatakan sebelumnya, mungkin aku tidak pernah dapat menggantikan Michael. Tetapi kuharap, kau dapat menerima lamaranku ini.”
Erin tersenyum, lalu memeluk Sylaz, “Terima kasih. Aku selalu menantikan tibanya hari ini.”
~ The End ~
No comments:
Post a Comment