Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

12 December 2008

Halloween - The Child's Killing pg 3-4

Dengan alis naik, Raine bertanya, “Melindungi saya ? Apa maksud Anda ?”

Polisi muda itu tersenyum ramah, lalu berkata, “Ah iya, saya belum memperkenalkan diri ya ? Nama saya Felix, dan saya mendapat tugas untuk mengawal Anda.”

Nada suara Raine terdengar tidak sabar, ketika untuk kedua kalinya bertanya, “Itulah yang saya tanyakan, petugas Felix. Apa maksud Anda melindungi saya ?”

Felix terlihat agak ragu, tapi akhirnya ia berkata, “Anda tentunya tahu kasus Child’s Play Killer, bukan ?”

Raine mengangguk. Felix-pun melanjutkan, “Setelah memeriksa semua bukti-bukti yang ada, dan juga memeriksa masa lalu dari para korban, pihak kepolisian yakin bahwa korban berikutnya, dan mungkin juga korban terakhir, adalah Anda.”

Nada suara Felix sebenarnya datar saja, tapi bagi Raine, terdengar seperti ledakan guntur di pagi hari. Selama beberapa saat, gadis itu hanya memandang Felix dengan mulut setengah terbuka.

“Nona Silverstone, Anda baik-baik saja ?”

Raine-pun tersadar, “A.. ah, i.. iya. Sa.. saya hanya.. kaget mendengarnya. Oh ya, kenapa pihak kepolisian bisa berpikir bahwa korban berikutnya adalah saya ?”

Felix menarik nafas panjang.

“Tadi sudah saya katakan, itu berkat penyelidikan bukti-bukti yang ada di tempat kejadian perkara, dan juga masa lalu para korban.”, lalu Felix melihat ke arah jam tangannya, “Akan panjang sekali jika saya harus menjelaskannya sekarang. Lebih baik saya menjemput Anda sepulang sekolah, barulah akan saya jelaskan semua. Bagaimana, Nona Silverstone ?”

Raine mengangguk.

“Baiklah kalau begitu. Sampai nanti, Nona Silverstone.”

“Raine !”

“Eh ?”, Felix yang hendak pergi, menghentikan mobilnya sejenak.

“Panggil saja saya Raine. Susah khan menyebut Silverstone ?”

Felix-pun tersenyum, “Baiklah, Nona Raine. Sampai siang nanti !”

Sesampainya di sekolah, Raine Silverstone segera menaruh sepedanya dan bermaksud hendak ke kelasnya. Tetapi sebuah suara menahannya, “Kakak...

Raine menengok, tapi tidak ada orang sama sekali di sekitarnya. Raine merasa salah dengar, lalu berbalik. Untuk kedua kalinya, suara yang seperti suara anak kecil itu terdengar.

Kakak, kenapa kakak melupakanku...

Raine memperhatikan sekelilingnya, dan berusaha menajamkan pendengarannya. Tapi yang terdengar hanyalah suara angin berhembus.

“Siapa itu ? Keluarlah, ini nggak lucu !”

Yang ada hanyalah keheningan dan suara hembusan angin. Tiba-tiba Raine merasa ada ‘sesuatu’ di dekatnya, dan akhirnya ia memutuskan untuk segera berlari menuju kelasnya. Setibanya di kelas, seorang temannya memandangnya dengan bingung.

“Kenapa Raine ? Kamu kayak habis ketemu hantu aja; Wajahmu pucat gitu.”

Dengan sambil lalu, Raine menjawab, “Mungkin juga.”

“Hee ?”, temannya yang bertanya terbelalak, “Serius nih ? Ada hantu di sekolah kita ?”

Raine tidak menjawab.

Sementara salah seorang pemuda, berkata sambil tertawa, “Wah, Raine memang hebat. Bahkan hantu juga tertarik sama kamu. Kamu memang benar-benar idola sekolah kita, Raine!

Teman dekatnya itu berkata dengan nada tinggi, “Alex, jangan ngegodain Raine gitu dong ! Dia khan lagi ketakutan.”

Raine tidak memperdulikan percakapan itu, hanya duduk di bangkunya sambil menghela nafas.

Suara itu.. entah mengapa rasanya aku sangat mengenalnya. Dia memanggilku.. kakak.

Apa ini ada hubungannya dengan yang hendak diceritakan petugas Felix ?

Sepulang sekolah, Felix sudah menunggunya di depan gerbang. Raine terkejut, karena Felix sudah tidak lagi mengenakan seragam polisi.

“Ah ini ? Tadi saya sempat pulang, jadi saya pikir sekalian saja ganti pakaian. Aneh ya ?”

Raine menggeleng sambil tersenyum.

“Rasanya Anda jadi terlihat agak beda. Hmm.. gimana ya ? Mungkin.. lebih tampan ?”

Felix tertawa, “Terima kasih atas pujiannya.”

Tiba-tiba teman dekat Raine memanggilnya.

“Raine, kamu mau kemana ? Bukannya kita mau pergi shopping ?”

“Sorry Mye, mungkin lain kali aja. Aku lagi ada urusan penting.”

Mylene, yang biasa dipanggil Mye, memandang Felix dengan tatapan menyelidik.

“Hee Raine, apa cowok ganteng ini pacarmu ? Bukannya kamu selalu bilang, nggak mau pacaran lebih dulu ?”

Pipi Raine memerah, dan dengan cepat ia menyanggah.


Oleh: Excelsior (rivanne.multiply.com)

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia