Mitospedia - Mitologi Persia
Mah - Sang Ratu Malam
Nama lain : Maongah
Ras : Yazata
Peran : Dewi Bulan
Berpihak pada : Cenderung pada Ahura Mazda
Setiap panteon yang ada di dunia ini pasti punya satu-dua sosok dewa yang ‘menyimpang’ dari tujuan kelompoknya, Ennead Mesir memiliki Set, Aesir Norse memiliki Loki, dan Yazata memiliki Mah.
Mah sebenarnya adalah dewi bulan, dan konon merupakan dewi paling cantik di antara dewi-dewi lainnya. Konon bintang-bintang yang bertaburan di angkasa adalah manifestasi dari dayang-dayang Mah, sehingga boleh dikatakan bahwa Mah adalah Yazata yang paling independen dari rekan-rekannya yang lain sebab ia memiliki wilayah sendiri dengan jumlah pasukan yang cukup banyak.
Tapi tidak seperti kebanyakan Yazata lainnya yang berpegang teguh pada ‘asa’ – kebenaran, Mah menolerenasi kebohongan dan pengkhianatan terutama jika hal itu berkaitan dengan politik. Sikapnya oportunis dan terkadang bertindak ‘kelewatan’. Tapi sikapnya ini dianggap sebagai penyeimbang dari Mithra yang kasar dan selalu menuntut pemenuhan janji tanpa pandang bulu. Karena itulah para pembesar biasa memohon perlindungan kepada Mah atas pengingkaran janji-janji yang mereka ucapkan sebagai bagian dari dinamika politik.
Selain membantu para pembesar dunia politik, Mah juga membantu proses transisi dari musim ke musim. Keikutsertaannya dalam masa transisi ini lazim disebut musim pancaroba atau peralihan atau musim semi dan musim gugur di daerah beriklim empat musim. Keikutsertaannya ini dimaksudkan agar ternak dan tetumbuhan tidak langsung mati ketika musim berubah.
Fantasianers tentu masih ingat dengan banteng surgawi yang diurus oleh Mithra di posting ini https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.788354764510622.1073741836.307835652562538/802251079787657/?type=3&src=https%3A%2F%2Ffbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net%2Fhphotos-ak-ash3%2Ft1.0-9%2F1239413_802251079787657_1963951970_n.jpg&size=697%2C960&fbid=802251079787657 kan? Tentu Fantasianers bertanya-tanya kenapa banteng itu bisa lolos dari barikade yang dipasang Mithra? Padahal sebagai dewa veteran dalam urusan perang, Mithra tentu saja takkan membuat barikade seringkih itu kan? Yah ... lepasnya banteng itu tidak lain dan tidak bukan sebenarnya adalah ulah dari Mah. Mah beranggapan bahwa banteng itu adalah makhluk yang menarik dan mengagumkan, sehingga tidak seharusnya ia dikurung seperti itu. Karena itu saat Mithra mengurung banteng itu, Mah datang menghampiri si banteng dan menggiringnya ke titik di mana barikade Mithra cukup lemah lalu memprovokasi si banteng untuk menerobos barikade.
Dan ketika banteng itu berlarian liar ke dunia bebas, Mah malah bertepuk tangan kegirangan selagi Mithra kerepotan untuk menjinakkan banteng itu. Tapi ketika Mithra akihirnya membunuh banteng tersebut, Mah merasa sangat sedih dan kehilangan lalu menghadap Ahura Mazda dan memohon agar menjadikan roh banteng itu sebagai temannya di angkasa. Ahura Mazda mengizinkannya dan roh banteng itu akhirnya menjadi salah satu rasi bintang. Tak lama setelah itu Mah mulai menciptakan banteng-banteng serupa di muka bumi – dengan ukuran yang lebih kecil tentunya – dan menjadikan banteng sebagai hewan favoritnya di antara semua makhluk hidup.
TRIVIA
• Meski sifatnya berbeda dari kebanyakan Yazata, Mah tetap berpihak kepada Ahura Mazda.
Sumber artikel:
Facebook Le Chateau de Phantasm
https://www.facebook.com/LCDP.Official
No comments:
Post a Comment