Mitologi India / Veda / Vedic / Hindu / Vedik
DEVATA –MEREKA YANG MENYELENGGARAKAN MAHAYUGA
Bentuk lain : Shura, Dewata, Hyang
Arti Nama : Sesembahan
==DEVATA===
Halo Fantasianers, kali ini Mimin kembali dalam sesi #PantheonExplorer
dan akan membahas pantheon yang punya hubungan dekat sekali dengan
kebudayaan Nusantara, terutama di daerah Andalas, Kalimantan, Jawa,
Bali, dan Lombok. Pantheon apakah ini? Yap, betul! Pantheon ini biasa
disebut Devata (atau Dewata), sekelompok makhluk adikodrati dalam
kepercayaan Sanatana Dharma (atau kita biasa menyebutnya Hindu Dharma),
yang dipercaya mengatur elemen tertentu dan terlibat pertempuran konstan
dengan para Ashura (raksasa / iblis).
Tugas utama Devata adalah menjaga keberlangsungan Mahayuga – sistem waktu yang terdiri dari empat zaman :
• Satya-Yuga (1,728 juta tahun) : abad kebenaran, di mana dharma (kebenaran) ditegakkan setegak-tegaknya.
• Treta-Yuga (1, 296 juta tahun) : mulai muncul benih-benih adharma
(ketidakbenaran). Di masa ini Epos Ramayana dipercaya terjadi.
•
Dwapara-Yuga (864.000 tahun) : masa di mana para raja mulai bertikai dan
bersengketa atas wilayah dan politik tipu-menipu mulai lumrah. Di masa
ini dipercaya terjadi peristiwa-peristiwa dalam Epos Mahabaratha.
• Kali-Yuga (432.000 tahun) : zaman ketidakadilan, ngomong-ngomong kita semua dipercaya lagi berada di zaman ini .
Saat Kali-Yuga berakhir, salah seorang di antara Syiwa atau Wisnu akan
menghancurkan dunia dan dunia akan di-reset kembali ke zaman Satya-Yuga,
dan Mahayuga pun akan kembali terulang.
Devata punya tugasnya
masing-masing. Bayu mengatur angin dan sirkulasi udara, Baruna mengatur
lautan, Indra memimpin para Devata, Agni memimpin upacara, dan Yama
mengadili orang-orang mati. Tapi di samping tugas-tugas rutin mereka,
para Devata ini kadang harus menghadapi pertempuran konstan dengan
saudara-saudara mereka, para Ashura. Kadang mereka menang tapi pernah
juga mereka dipukul mundur dan terusir dari kahyangan. Saat itu terjadi,
biasanya para Trimurti akan turun tangan membantu para Devata.
Pertempuran antara Devata dan Ashura ini adalah pertempuran abadi antara
dharma (kebenaran) dan adharma (ketidakbenaran).
Di Nusantara,
Devata juga lazim disebut sebagai ‘Hyang’ – yang artinya keberadaan
spiritual tak kasat mata. Para Devata tinggal di suatu tempat bernama
Nirvana atau masyarakat Nusantara biasa menyebutnya Kahyangan. Meski ada
juga beberapa dewa yang tidak tinggal di sana, misalnya para Trimurti.
Devata sendiri terbagi menjadi beberapa golongan yakni :
1. TRIMURTI
Adalah ‘Tiga Besar’ dalam kepercayaan Sanatana Dharma. Terdiri dari
Brahma (Sang Pencipta), Wisnu (Penjaga dan Pemelihara Semesta), dan
Syiwa (Pendaur-ulang Semesta). Trimurti boleh dikatakan adalah kelas
yang berbeda dari Devata lainnya. Masing-masing dari mereka memiliki
kediaman sendiri (dimensi sendiri) dan memiliki kekuatan melampaui
kebanyakan Devata.
2. ADHITYA – ANAK-ANAK ADHITI
Adalah
Devata generasi pertama. Anak-anak dari Prajapati Kashyapa dan istrinya
Adhiti. Anggota Adhitya antara lain : Indra, Baruna, Bayu, Yama dan
dewa-dewa yang sudah lazim dikenal lainnya. Di dalam Purana, dikisahkan
Adhitya dan Ashura sebenarnya bersaudara. Mereka punya satu ayah yang
sama yakni Kashyapa namun lahir dari ibu yang berbeda-beda.
3. ASTAWASU (DELAPAN ELEMEN)
Adalah kelompok Devata yang terdiri dari delapan dewa penguasa delapan elemen. Astawasu terdiri atas :
• Prithvi (Bumi)
• Anala / Agni (Api)
• Anila / Bayu (Angin)
• Antariksha (Ruang Antar Planet)
• Pratyūsha / Surya (Sinar / Matahari)
• Dyaus / Prabasha (Langit / Fajar)
• Chandramas (Bulan)
• Nakstrani (Bintang)
Di antara para Astawasu, Dyaus adalah yang paling terkenal karena ia
adalah satu-satunya Wasu yang hidup cukup lama di antara manusia, yakni
sebagai Bisma Devabratha.
4. MANU / MANVATARA / PRAJAPATI
Jika agama-agama Samawi mengenal Adam dan Hawa sebagai manusia pertama,
Sanatana Dharma punya versi sendiri soal nenek moyang manusia. Mereka
disebut Manu / Manvatara / Prajapati. Mereka adalah anak-anak Brahma dan
boleh dikata agak sedikit sulit digolongkan sebagai manusia atau
Devata. Karena mereka lahir dari Brahma dan bertugas untuk menurunkan
manusia (dan dalam kasus Kasyapa, beberapa spesies binatang dan para
dewata juga diturunkan darinya), mereka adalah ‘manusia pertama’ untuk
setiap Mahayuga. Setiap Manu untuk tiap Mahayuga sudah diciptakan sejak
awal masa.
5. DEVI (DEWI)
Juga biasa disebut ‘shakti’ –
pasangan. Devi adalah Devata wanita sekaligus pasangan hidup para
Devata. Tiga dewi yang paling terkenal adalah Saraswati – dewi ilmu
pengetahuan dan pasangan Brahma, Laksmi – dewi keberuntungan sekaligus
pasangan Wisnu, dan Parwati – dewi perang sekaligus pasangan Syiwa.
Ketiga dewi ini lazim disebut Tridevi.
6. NAVAGRAHA (SEMBILAN GRAHA) – PLANET DAN BENDA-BENDA ANGKASA.
Adalah kelompok Devata yang mewakili benda-benda angkasa. Anggotanya antara lain :
• Budha (Merkurius),
• Chandra (Bulan),
• Surya (Matahari),
• Mangala (Mars),
• Brihaspati (Jupiter),
• Shukra (Venus),
• Shani (Saturnus),
• Rahu (Gerhana),
• dan Ketu (Aspek Supranatural)
Fantasianers mungkin menyadari bahwa ada beberapa Devata turut
tergabung dalam dua kelompok atau lebih, misalnya Agni dan Bayu yang
tergabung sebagai Adhitya sekaligus Astawasu, atau Chandra dan Surya
yang tergabung dalam golongan Adhitya dan Navagraha.
==UPADEVATA dan GANDARWA==
Di luar para Devata, ada juga makhluk-makhluk lain yang turut menghuni
kahyangan. Salah satunya Upadevata – setengah dewa. Upadevata dalam
Sanatana Dharma tidak sama dengan definisi ‘demigod’ ala pantheon
Yunani. Perkawinan antara dewa dan makhluk fana tidak serta-merta
menghasilkan Upadevata. Upadevata memang biasanya juga keturunan dewa
namun tidak semua keturunan dewa diangkat menjadi Upadevata. Beberapa
Upadevata yang terkenal adalah Hanoman dan Garuda (tunggangan Wisnu).
Golongan kedua yang tinggal di kahyangan adalah Gandarwa (bidadara) dan
Apsara (bidadari). Gandarwa berperan sebagai pemain musik kahyangan dan
Apsara sebagai penarinya. Meski begitu ada pula Gandarwa yang punya
peran sebagai prajurit penjaga, mereka ini disebut sebagai dwarapala –
penjaga gerbang.
Tugas Gandarwa selain menjaga kahyangan dan
bermain musik juga sebagai penghantar pesan dari dewa kepada manusia.
Salah satu Gandarwa yang terkenal untuk tugas macam ini adalah Narada,
yang dalam pewayangan Jawa digambarkan sebagai patih Kahyangan.
==AVATAR/AWATARA==
Devata tak selamanya berada di kahyangan. Dalam kondisi tertentu mereka
akan turun ke bumi karena satu dan lain hal. Inkarnasi mereka ini
disebut avatar / awatara. Sebab-musabab mereka datang ke bumi
bermacam-macam. Ada yang datang karena dikutuk (misalnya Dyaus yang
dikutuk menjadi Bisma) dan ada yang turun karena kerelaan hati untuk
mengatasi persoalan dunia yang tak mampu lagi dikendalikan manusia
(misalnya Wisnu). Awatara yang paling terkenal adalah awatara-awatara
Wisnu, yang telah turun sebanyak sembilan kali sejak mahayuga ini
tercipta.
==TRIVIA==
• Beberapa arkeolog dan antropolog
yang mempelajari Zoroasterisme dan Veda memperkirakan bahwa Devata
adalah dewa-dewa kuno masyarakat Indo-Arya di Mesopotamia yang ditolak
oleh masyarakat penganut Zoroasterisme, kemudian dibawa penganutnya ke
daerah Pakistan dan India di mana kata ‘Daiva’ menjadi Devata dan kata
‘Ahura’ menjadi Ashura. Tapi otoritas Zoroasterisme dan kebanyakan
brahmana menolak teori ini.
• Di antara para Trimurti, hanya Syiwa
yang tidak menggunakan Gandarwa sebagai dwarapala kediamannya. Ia justru
menggunakan ‘gana’ – sebangsa asura yang tunduk kepada Syiwa – sebagai
penjaga kediamannya.
• Setiap dewa dan dewi memiliki tunggangan yang
disebut ‘wahana’. Wahana biasanya berwujud hewan – baik hewan mitologis
maupun hewan yang ada di dunia nyata.
• Tidak semua Ashura jahat, beberapa Ashura sendiri ada yang menjadi bagian dari para Devata dan hidup di antara mereka.
• Tidak semua Upadevata atau Gandarwa lebih lemah dibandingkan Devata.
Terkadang ada juga Upadevata yang bisa membuat seorang Trimurti
sekalipun kerepotan, misalnya Garuda.
• Beberapa dewa dalam pantheon
Devata juga dikenal dalam pantheon kepercayaan lainnya, terutama dalam
Istadewata Buddhisme dan Kami-Shinto.
Sumber Artikel:
Le Chateau de Phantasm
https://www.facebook.com/LCDP.Official
No comments:
Post a Comment