Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!
Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)
Buat
kalian yang aktif main game, berburu literatur dan nonton film pasti
seenggaknya pernah denger nama Dullahan. Dullahan ini dalam bahasa
Irlandia biasa disebut juga dengan nama Gan Ceann yang artinya itu
"tanpa kepala". Di dalam legendanya, Dullahan ini termasuk ke dalam
kategori "Unseelie Fairy".
Apa itu Unseelie Fairy? Jadi gini,
ras fairy yang kita ketahui di dalam mitologi sebetulnya terbagi atas 2
kategori besar. Yaitu Seelie dan Unseelie. Kalau Seelie Fairies bersifat
baik, maka Unseelie bersifat jahat. Seelie Fairy dipercaya selalu
menjadi penolong bagi manusia yang membutuhkan bantuannya, sering muncul
di siang hari, atau bersifat cahaya. Nah, Unseelie Fairy jelas
kebalikan dari Seelie. Yaitu, bersifat dark, muncul di malam hari, dan
selalu membuat onar, mengganggu, atau malah merusak. Walaupun perbedaan
jelas antara Unseelie Fairy dengan demon type creature lainnya adalah
mereka ngga selalu harus mengganggu orang yang mempunyai rasa respek
terhadap keberadaan mereka dan beberapa jenisnya bisa dijadikan semacam
peliharaan.
Dullahan termasuk ke dalam Unseelie Fairy, walaupun
ada beberapa orang yang lebih suka menggambarkan Dullahan layaknya
hantu atau undead yang berkeliaran di malam hari meminta nyawa dan amat
sangat jahat.
Seperti yang tadi mimin singgung, sosok Dullahan
bagaikan seorang knight atau tentara perang berbaju zirah, lengkap
dengan pedang (atau ada juga yang membawa scythe atau pecut berapi) dan
menunggangi kuda berwarna hitam bermata merah. Keseraman sosok Dullahan
adalah bahwa sang penunggang kuda ini tampak tidak berkepala. Biasanya
potongan kepalanya ditenteng oleh sebelah tangannya.
Kepala
yang ditentengnya tersebut memiliki wajah pucat pasi dan mata hitam
legam. Sementara mulutnya selalu menyeringai lebar. Pelana kudanya
tunggangannya terbuat dari penggabungan beberapa unsur benda yang biasa
ditemukan di dalam ritual pemakaman. Sebut saja misalnya kayak tengkorak
yang di dalamnya diberi lilin menyala, sehingga bisa menjadi semacam
penerang jalan bagi Dullahan, dan juga hal-hal seram lainnya. Dalam
beberapa versi Dullahan ada yang digambarkan membawa kereta kuda. Nah,
roda-roda kereta kuda ini biasanya terbuat dari tulang-belulang.
Menurut mitologi, Dullahan ini kan selalu naik kuda. Nah, ada kondisi
di mana Dullahan akan turun dari tunggangannya, yaitu ketika seseorang
yang menjadi sasarannya telah mati. Dullahan memanggil nama sang korban,
dan sesaat kemudian korban pun mati. Di dalam mitologinya tidak
dijelaskan bagaimana cara melawan Dullahan ini. Siapa bertemu dengannya,
ya siap-siap saja
Dullahan juga nggak suka orang kepo atau penguntit. Biasanya Dullahan
akan melemparkan baskom darah ke penguntit itu sebagai tanda "YOU WILL
DIE NEXT!" atau bisa juga menamparkan cambuknya ke mata si penguntit
menyebabkan kebutaan permanen.
Walau dibilang nggak ada cara
buat menghindari Dullahan, tapi ternyata Dullahan takut sama emas,
bahkan yang sebesar koin sekali pun. Kok agak fatal juga ya
kelemahannya? Berarti ibu-ibu gaul seberang kompleks rumah mimin nggak
bakalan deh tuh didatengin Dullahan. :))
Yak, begitulah kisah
singkat mengenai Dullahan. Salah satu sosok Dullahan paling terkenal
adalah yang gambarnya mimin pake nih. Diambil dari game Castlevania.
Pasti beberapa Fantasianers ada yang pernah mainin game itu kan? Yah
walaupun Dullahannya masih agak beda dengan penggambaran di dalam
mitologinya. Sedangkan versi lain juga ada di game online Ragnarok. Kalo
nggak salah juga seri Goosebumps karya R.L Stine pernah masukin sosok
Dullahan di salah satu Seri Petualangan Mautnya...
A Tale of the Majestic Jong
-
*The Voyage of Unity: A Tale of the Majestic Jong*
*Edisi Indonesia: Kisah Jong yang Agung*
*Setting:* The story takes place in the year 1425, during th...
SAYEMBARA NOVELA BASABASI 2022: KATASTROFE
-
Ketentuan umum: Naskah belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun;
Naskah tidak sedang diikutkan dalam lomba lain; Naskah merupakan […]
Everyday Adventure XXVI: Past and Future
-
Pagi itu suasana kota Bravaga terlihat begitu mencekam.
Kabut tebal yang sesekali berpendar keperakan tampak bergelung menyelimuti
seluruh kota. Hanya be...
-
EVERNA Monstropedia Espers (Deities) from Quezal Update: Oct 19, 2015
Source from Wikipedia:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Legendary_creatures_of_the_Arg...
-
[image: Lolita]Lolita by Vladimir Nabokov
My rating: 4 of 5 stars
Novel tentang cinta, meski pada siapa kau jatuh cinta tidaklah legal,
Lolita tetap tentan...
Recipe of the Day: Pasta and Corned Beef Casserole
-
I am a lazy mom. I don't like to spend hours in the kitchen. When my kids
demand food, I usually try to make the easiest dishes.
This one probably takes ...
Stiker Termos Berlian~~
-
Originally posted on Die Nachtjäger:
LINE. Apps chat gratisan yang saya demen, terlepas kadang keki sama
beratnya. Kenapa? KARENA STAMP/STIKERNYA LUCU-LUCU!...
Kota Bersahabat
-
Saya baru saja kembali dari perjalanan ke Yogyakarta dan Magelang. Sudah
lama saya tidak ke daerah Jawa Tengah Jawa Timur sana, sehingga tidak
menyadari be...
TANRIL "Sempet" Masuk Nominasi Khatulistiwa Award
-
Khatulistiwa Literary Award telah merilis daftar panjang (10 besar) karya
yang sedang dijaring untuk dipilih masing-masing satu pemenang. Seperti
sebelum...
The book of Names
-
The Book of Names
[image: Photobucket]
Sampul
Sampul dari buku ini bisa dibilang cukup menarik. Judul yang tertulis
besar-besar di bagian tengah terlihat s...
Gambang Djakarte: Firman Muntaco
-
Firman Muntaco, sebuah nama yang melegenda di masyarakat betawi. Namun nama
yang sekarang seakan tenggelam di kelamnya dunia sastra Indonesia. Dunia
sastra...
Si Jago Merah (resensi)
-
Sekarang saatnya satu lagi film Indonesia yang akan kena resensi..hehehe....
Pertama saat ngeliat tampilan gambar di bioskop-bioskop, jujur gue langsung
be...
Chapter 1 - A Day of Peace
-
Di negeri Elensia, selalu ada kedamaian. Setiap pagi, burung berkicau dan
ayam berkokok. Semua senang, tidak terkecuali Elfriad, penjaga perbatasan
daerah ...
Bab I : Penciptaan Langit dan Bumi
-
Adalah dua Kekuatan besar yang muncul dari dalam Ketiadaan. Terang dan
Gelap bersatu tanpa bercampur menciptakan Langit yang hampa dan Bumi yang
padat. Ber...
No comments:
Post a Comment