SABDA PALON: GEGER MAJAPAHIT
Jati diri Sabda Palon dan Naya Genggong terkuak perlahan-lahan di hadapan Bhre Kêrtabumi. Meskipun demikian, dua sosok misterius itu masih diselimuti kabut tebal, samar dan tersembunyi. Itu terjadi setelah Bhre Kêrtabhumi mendatangi beberapa petilasan suci: Gunung Kawi, Dharmma Badhyut, Gunung Pawitra, dan Gunung Lawu. Di tempat-tempat itu dia menggelar tapabrata sesuai perintah sosok niskala yang dipercayainya sebagai Resi Agastya, pamomong Nusantara.
Sementara itu, perkembangan Majapahit semakin tidak menentu setelah Raden Kêrtawijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit menggantikan Rani Suhita yang telah mangkat. Takhta Tumapêl yang semula dia duduki dilimpahkan kepada adiknya, Raden Kêrtarajasa. Perseteruan diam-diam terjadi antara kakak-beradik itu. Kekacauan pun sengaja disebar di mana-mana.
Pada saat yang sama, Haji Gan Eng Cu dan Adipati Tuban Arya Adikara wafat hampir bersamaan. Tetapi kematian dua tokoh penting tersebut segera mendapat pengganti, seolah sudah ada yang mengatur. Sayyid Ali Rahmad dan Sayyid Ali Murtadlo sama-sama mendapatkan putra yang kelak akan menjadi ulama kenamaan. Sementara Tumenggung Wilwatikta mempunyai putra yang kelak bakal menentukan wajah Islam di Nusantara.
Tebal | 458 halaman
Harga | Rp 75.000,-
Penerbit | Dolphin (www.penerbitdolphin.com)
ISBN | 978-979-1701-09-9
Buku ini bisa dipesan sekarang juga. Dapatkan diskon 15% untuk pembelian 1 buku (jadinya Rp 63.500) dan diskon 25% untuk pembelian 5 buku (jadinya Rp 280 ribu), melalui akun kami, Penerbit Dolphin (belum termasuk ongkos kirim). Kirim pesan pemesanan dan alamat yang dituju di INBOX FB akun Dolphin tersebut, atau melalui email penerbitdolphin@yahoo.com.
BCA KCP Lamongan
No. Rekening: 3300473023
a.n. Shalahuddin Gz
Atau:
MANDIRI Cabang Fatmawati
No. Rekening: 127-00-0443912-9
a.n. Shalahuddin Gz
No comments:
Post a Comment