[Legenda/Mitos] [Yunani] Jason dan Petualangan Mencari Bulu Domba Emas
By Cypress Ruby di Facebook Penggemar Novel Fantasi Indonesia
Origin
Ketika Homer menulis kisah Perang Troy pada abad 9 SM,legenda ini sudah menjadi dongeng tertua dan terkenal di Yunani. Ia berulangkali menyebut legenda ini dalam beberapa kesempatan seakan pembaca sudahmengetahuinya. Di kemudian hari, Euripides, Aeschylus, dan Sophoclesmenggunakan kisah ini dalam dramamereka. Mungkin versi yang lebih lengkap dan terawat baik yang kita milikisekarang ditulis pada abad 3 SM oleh pelajar Apollonius Rhodius, dulu merupakanmurid dari Callimachus, guru dari Ptolemis di Mesir dan staf pustakawan dariperpustakaan terbesar di Alexandria, yang memiliki teks-teks kuno palingterpercaya di dunia sebelum dibakar oleh para Romawi.The Story
Ketika ayahnya, Raja Aeson dari Iolcos, dilengserkandari tahta oleh saudara tirinya, Pelias si Buruk, bayi Jason dibawa keluar diam-diamdari istana menuju Gunung Pelion dimana ia ditinggalkan dalam perlindunganseekor Centaur bernama Chiron. Di sana ia menjalani kehidupan anak-anak yangbahagia tanpa menyadari bahwa dirinya adalah pewaris tahta atas tanah kaya nansubur yang selalu dilihatnya dari atas pegunungan.Chiron, separuh pria dan separuh kuda, sekarangdihormati karena usia tua dan kebijaksanaannya, merupakan guru dari banyakputra para pahlawan dan raja-raja. Murid-muridnya belajar segala keterampilanberperang dan perdamaian – kekuatan dan ketahanan tubuh dan pikiran; mengetahuikapan harus bergantung pada diri sendiri dan kapan harus bekerja sama denganyang lain; arti penting kehormatan dalam segala masalah, apakah itumempertimbangkan orang lain dalam hal-hal kecil atau menepati janji seseorangyang berada di ambang kematian. Anak-anak bekerja dan bermain di lereng terjal dankasar pegunungan dan tidur di kedalaman goa Chiron. Tiada hari berlalu tanpaChiron mengeluarkan harpa emasnya dan menyanyikan kisah-kisah yang diturunkankepadanya oleh para leluhur. Kisah-kisah yang menarik perhatian mereka inibukan hanya karena gambaran petualangan atau indahnya kata-kata dan lagu-laguyang ia gunakan, tapi juga karena terdapat makna dalam setiap lapisannya. Jadi,dengan cara yang menyenangkan, pengertian mereka terhadap diri mereka sendiridan dunia di sekitar mereka telah diperkaya.
Ketika Jason tumbuh menuju kedewasaannya, ia bertanyapada Chiron dengan sungguh-sungguh mengenai asal-usulnya, sehingga centaur tuaitu memutuskan bahwa telah tiba waktunya untuk mengungkapkan jati diri Jason.Ketika Jason mendengar bagaimana pamannya Pelias telah merebut tahta dariayahnya, ia bertekad untuk kembali ke Iolcos dan mengembalikannya pada pemilikyang berhak. Chiron menatap anak muda itu berangkat pergi, berharap Jason tidakmelupakan segala latihannya di gunung, karena sekaranglah saatnya semualatihannya itu diuji dengan keras.
Di lembah di kaki gunung mengalir sebuah sungai, dipenuhioleh es yang mulai mencair sehingga arusnya menjadi sangat deras. SementaraJason menatap sungai dengan gusar, memikirkan bagaimana ia akan menyebranginya,ia merasakan sebuah sentakan di tangannya dan melihat seorang nenek tua rapuhmemegangi sikunya, memohon agar Jason menggendongnya untuk menyeberangi sungai.Jason mencoba memberitahunya bahwa hal itu mustahil, tapi nenek itu sangattidak sabaran dan tetap bersikeras sehingga akhirnya Jason menggendongnya dipunggung dan berjalan menyeberangi arus. Berulang kali ia tersandung kerikilyang berguling dan berulang kali pula ia hampir jatuh terseret arus. Akhirnyaia berhasil mencapai tepi sungai dan berbaring terengah-engah di atas batuhalus. Ketika Jason telah cukup pulih, ia melihat sekelilingnya untuk melihatkeadaan si nenek. Dengan heran, ia melihat seorang wanita muda yang tinggi danagung, berdiri dalam lingkaran cahaya yang membutakan sehingga Jason mengangkattangannya untuk melindungi matanya.
Wanita itu tersenyum padanya, menanggalkan jejakterakhir pakaian rombeng si nenek tua.
“Aku adalah Hera, Ratu Surgawi,” kata wanita itu. “Kautelah membantuku dan Aku tidak akan melupakannya, Jason dari Iolcos.” Dankemudian wanita itu menghilang bagai kerlipan di air ketika bayangan jatuhatasnya.
Jason menggosok matanya dan melotot, tapi tidak adatanda siapapun di sana kecuali dirinya. Bingung, ia berangkat kembali menujukota yang telah dilihatnya dari atas pegunungan. Ia menyadari kalau salah satusendalnya hanyut di sungai.
***
Begitu ia mendekati pinggiran kota, ia terkejutmendapati orang-orang menatap penasaran padanya. Khususnya, mereka menunjuksendalnya yang hanya sebelah dan mulai berbisik di antara mereka sendiri. Jasontidak tahu kalau Pelias, sang raja, telah diberitahu oleh seorang peramal bahwakerajaannya akan direbut darinya oleh seorang asing bersandal satu.
Mata-mata sang raja menemukan Jason, jadi si licikPelias mengutus para punggawa istana untuk menyambutnya dan mengundangnyasebagai tamu ke dalam istana, berharap untuk menjamunya tanpa bahaya denganaturan penghormatan tuan rumah dan tamu. Jason diberi makan dan dihibur denganmeriah, dan selama pertunjukan tersebut ia diceritakan kisah sang Bulu DombaEmas. Dikisahkan, Raja Athamas dari Boeotia memiliki dua anak bernama Phrixosdan Helle. Ketika ia menikah kembali, ibu tiri mereka yang kejam berencanauntuk menyingkirkan si sulung. Ia merebus bibit-bibit sebelum ditanam sehinggatidak akan bertunas, dan menyogok pembawa pesan Oracle dari Delphi untukmengatakan bahwa satu-satunya cara Athamas dapat memberi makan rakyatnya adalahjika ia mengorbankan anak pertamanya. Amat disayangkan Athamas akan melakukan itusemua, ketika seekor domba emas tiba-tiba muncul dan memanggil si sulung dengansuara manusia, meminta si sulung memanjat punggungnya. Ketika semua orangmemandang terkejut, Phrixos berhasil mengelak dari pisau yang akan membunuhnyadan melompat ke punggung sang domba. Adik perempuannya Helle, memanjatdibelakang Phrixos dan sang domba terbang seperti Pegasus menuju timur.Melewati pulau-pulau dan laut-laut, sang domba terbang. Pada suatu kali, Hellekehilangan pegangannya dari bulu-bulu domba dan jatuh hingga mati. Kemudianhari, tempat itu akan dinamai Hellespont. Phrixos terus berpegangan dan padaakhirnya diturunkan dengan aman di pinggir pantai di tanah jauh, Colchis, diujung jauh Laut Euxine yang berbadai. Di sana, sesuai instruksi sang dombasendiri, Phrixos mengorbankan sang domba pada dewa-dewa yang telahmenyelamatkan nyawanya, dan menggantung bulu domba emasnya pada pohon oak sucijauh di dalam hutan.
Raja Aietes dari Colchis mengambil anak muda itu kedalam istananya, dan ia menikahi salah satu putri raja, Chalciope, yangkemudian melahirkan beberapa putra. Seiring berlalunya waktu, Raja Aietesmenjadi semakin yakin bahwa bulu domba yang datang ke kerajaannya secara ajaib,ditujukan kepadanya untuk dijaga, dan ia pun meletakkan ular besar di dasar pohonuntuk menjaganya dari para perampok.
Phrixos mati di Colchis, tapi rohnya merindukankampung halamannya dan tidak akan beristirahat sampai bulu domba ajaib itudikembalikan ke sana. Selama bertahun-tahun, banyak yang telah mencobamengambilnya, kata Pelias, tapi semuanya telah bertemu dengan kematian bahkansebelum tiba di tanah Colchis.
Jason terpesona mendengar kisah tersebut, sementaraPelias memintal jaring perangkapnya.
“Jika seorang kerabat datang ke kerajaanmu,” Peliasbertanya pada Jason di akhir makan malam, “dan bermaksud membunuhmu dan merebutkerajaan darimu, apa yang akan kau lakukan?”
Jason tertawa, “Aku akan mengirimnya untuk mencaribulu domba emas,”katanya. “Dengan demikian, aku tidak akan mengotori tangankudengan darahnya, dan itu akan menjadi terakhir kali diriku melihat dirinya.”
Pelias tersenyum.
“Kau telah memilih takdirmu sendiri,” kata Pelias.“Darahmu tidak akan mengotori tanganku, tapi kau tidak akan mengambilkerajaanku dengan paksa. Jika kau membawakanku Bulu Domba Emas itu, kerajaankuakan menjadi milikmu. Aku bersumpah.”
Jason, yang telah mabuk karena minum terlalu banyakanggur malam itu, menyadarkan diri dan melihat perangkap yang telahmenjebaknya. Tidak masalah. Ia akan mendapatkan Bulu Domba Emas dan memperoleh kembalikerajaan ayahnya tanpa menumpahkan darah keluarga.
***
Jason kemudian menyebarkan berita ke seluruh Yunaniuntuk memanggil pahlawan terkuat dan tercakap untuk menemaninya dalam pencarianberbahaya ini. Sementara ia menunggu kedatangan mereka, Argus, pembuat kapalterhebat di seluruh Yunani, membuat kapal yang bisa mereka kayuh dan berlayarmenuju Colchis. Kapal tersebut akan memiliki 50 dayung, satu untuk setiap pahlawan.Ia mengaspal kayunya dengan ter hitam agar tahan air, dan mengecat haluan kapaldengan warna merah cerah. Jason menamai kapalnya Argo, sesuai dengan namapembuatnya, dan memberi tempat terhormat pada sang pembuat kapal di antara parakru.
Lima puluh pahlawan dipilih, kebanyakan merupakanteman-teman Jason sendiri dari Gunung Pelion dibawah pelatihan Chiron sangCentaur. Si Besar Hercules, yang sibuk mengerjakan tugas keempatnya darikeduabelas Tugas, mempercepat pergulatannya dengan babi hutan Erymanthian agarbisa bergabung dengan kru di Argo. Bersamanya, ia membawa asisten mudanya,Hylas, paling tampan di antara para bocah lelaki.
Jason segera meminta Hercules untuk menjadi kaptenkapal, tapi permintaan itu ditolak, dengan mengatakan bahwa tidak ada yanglayak memimpin mereka kecuali Jason sendiri. Tiphys terpilih menjadi pengemudikarena keahlian yang telah ditunjukkannya dari beberapa perjalanan lain.Lainnya seperti Butes, teradil di antara lainnya; Castor dan Polydeucus, sikembar yang lahir dari Leda dan angsa; Caenus, sangat kuat sehingga sebuahpohon pinus pun tak sanggup mengalahkannya; Zetes dan Calais, anak-anak Boreas,sang angin utara dan manusia Oreithyia. Sudah diketahui kalau mereka dapatterbang, jika diperlukan. Pahlawan lain adalah Peleus, ayah dari Achilles yang,di kemudian hari, terkenal dalam perang Troya. Telamon dan Oileus juga memilikiputra-putra yang terlibat dalam perang Troya. Mopsus, yang bisa berkomunikasidengan burung, tidak memiliki kekuatan fisik seperti lainnya tapi merupakanseorang peramal tanpa reputasi buruk. Kemudian ada Idmon, sang nabi, dan Ancaios,sang Astrologer, dan banyak lagi. Ketika mereka hampir berkumpul seluruhnya dankapalnya hampir selesai, Jason mendatangi Orpheus di Thrace. Peramal tersebutmerupakan teman Jason di sekolah Chiron bagi pahlawan. Orpheus, lelah karenabepergian, awalnya enggan datang, tetapi akhirnya setuju, membawa Jason keDodona dimana pohon Oracle besar berdiri. Mereka memotong sebuah ranting besardarinya dan memakunya di kapal.
Ketika tiba waktunya untuk meluncur, kapal ternyataterlalu berat untuk digerakkan. Mereka berkonsultasi pada ranting Dodona dandiberitahu bahwa Orpheus harus memainkan harpanya dan bernyanyi. Iamelakukannya, dan dengan suara indah dan nada-nada melodisnya, kapal mulaimeluncur. Argonauts dan khalayak lain berkumpul di pinggir pantai, bersorakatas keberangkatan mereka.
Sebagai aksi terakhir sebelum mereka benar-benarberangkat, mereka menyembelih kerbau dan mempersembahkannya pada Hera, dewiyang berjanji untuk mengingat kebaikan Jason padanya ketika menyeberangi sungaideras. Orpheus memegang piala emas berisi darah kerbau, tepung gandum, madu, anggur,dan air laut dan meminta mereka meminumnya, sambil bersumpah untuk tetap setiapsampai mati pada Jason dan pencariannya. Mereka berangkat pada akhirnya,gumpalan asap dari api pembakaran persembahan menunjukkan bahwa anginnyabertiup ke arah yang benar untuk mengawali perjalanan mereka.
Pendaratan pertama mereka berlokasi di dasar gunungPelion, dan di sana para pahlawan turun mengunjungi guru tercinta mereka Chironsekali lagi sebelum mereka berlayar ke tempat berbahaya yang tidak diketahui.Mereka mendapati Chiron sedang mendengarkan permainan harpa si bocah Achilles,tapi Chiron segera menghentikannya, gembira bertemu murid-muridnya lagi. Malamitu Chiron bernyanyi tentang pertempuran hebat antara para centaur dan musuhmereka, para Lapith, yang telah berlangsung bertahun-tahun yang lalu. Paracentaur kalah karena terlalu mabuk anggur sehingga mengaburkan penilaianmereka. Kemudian Orpheus bernyanyi tentang kekacauan pertama ketika duniapertama kali diciptakan, dan fakta bahwa segala sesuatunya bersemi dari Cintayang tidak bisa hidup sendiri dalam neraka. Pepohonan, bebatuan, dan semua yangdiciptakan mendengarkan lagu Orpheus. Para pahlawan duduk dalam diam. Kata-kataOrpheus, bagai bibit, tertanam dalam lubuk hati mereka.
Saat subuh mereka kembali ke kapal dan mulaimendayung. Mereka mendayung melewati Gunung Olympus dimana para dewa tinggal diawan jauh di puncaknya, terlindungi oleh bukit-bukit batu besar. Merekamelempar pandangan gelisah pada tempat terlarang itu – tapi berhasilmelewatinya tanpa kejadian apapun.
Mereka terus mendayung dan mendayung menyebrangilautan terbuka hingga akhirnya mereka menemukan sebuah pulau bernama Lemnos. Disana mereka disambut oleh para wanita dan diperbolehkan mengambil air jernihdan mengisi ulang persediaan mereka. Mereka terkejut ketika melihat tidak adalaki-laki atau bocah lelaki di pulau tersebut – tapi mereka diperlakukan dengansangat baik sehingga tidak bertanya tentang hal itu.
Satu per satu mereka tergoda dan memutuskan untuktinggal. Bahkan Jason melupakan misinya di tangan sang Ratu cantik. HanyaHercules yang bertahan. Ia tetap tinggal di kapal untuk berjaga-jaga dan ketikamereka tidak kembali, ia menyerbu ke daratan dan menyeret mereka dari ranjangempuk, mencaci maki atas kelemahan mereka hingga melupakan tujuan besar mereka.Dengan enggan, mereka berlayar pergi. Belakangan mereka mengetahui bahwa parawanita Lemnos telah membunuh semua pria dan anak lelaki di pulau, bertekaduntuk hidup tanpa mereka. Setelah beberapa lama, mereka menyadari kalau rasmereka akan punah jika tidak berpasangan dengan pria, maka mereka menangkap kruArgonaut untuk berkembang biak. Dikatakan kemudian bahwa banyak wanita,termasuk Ratunya, melahirkan anak-anak setelah kedatangan singkat kru Argonaut.
Mereka berhenti di pantai Laut Propontis dan disambutdengan hangat oleh salah satu mantan murid Chiron, Raja Cyzicus. Di larutmalam, setelah hiburan menyenangkan, mereka diganggu oleh serangan monster daripegunungan. Mereka berhasil mengalahkan monster-monster tapi dalam kebingungantersebut teman mereka, Raja Cyzicus, terbunuh secara tidak sengaja oleh salahsatu kru Argonaut. Ketakutan, mereka berlayar pergi, tapi tidak dalam waktulama. Badai dan pusaran angin membawa mereka kembali ke pantai, dan rantingajaib dari Dodona memberitahu bahwa mereka harus menentramkan jiwa Cyzicus.Mereka memberikan pemakaman mulia pada sang Raja di sebuah tanjung dan Orpheusmenyanyikan puji-pujian terakhir untuknya sementara yang lainnya menarikantarian mistis di sekitar kuil dewi bumi. Kemudian, atas kebiasaan pada jamanitu, sebuah permainan diadakan untuk menghormati Cyzicus.
Setelah mengistirahatkan roh Cyzicus, merekamelanjutkan perjalanan, selalu menuju timur. Pada suatu ketika, Herculesmematahkan dayungnya dan ketika mereka berlabuh untuk bermalam, Herculesmemasuki hutan untuk mencari kayu yang cocok untuk menggantikan dayungnya.Hylas, sang asisten, mengikuti dirinya ke hutan tapi berhenti sejenak untukminum air dari kolam. Nymph air melihat kemudaan dan ketampanannya hinggamenyeretnya ke bawah air untuk menjadi kekasih mereka. Dengan sia-sia Herculesmencari Hylas semalaman, dan saat subuh tiba anginnya sangat cocok untukberlayar sehingga kru Argonaut berdebat tentang apakah mereka sebaiknyamenunggu Hercules atau berlayar saat itu juga. Pada akhirnya mereka memutuskanuntuk berlayar, jadi untuk perjalanan selanjutnya mereka tidak memiliki bantuankekuatan Hercules.
Berikutnya, mereka berlabuh di daratan yang dikuasaioleh seorang raja yang berkebalikan dari Cyzicus yang menyenangkan. Pria itusangat brutal yang menyukai dirinya sendiri sebagai petinju. Ia menantang kruArgonaut untuk melatih salah satu anggotanya untuk menjadi petinju yang mampu mengalahkandirinya. Sampai sekarang ia telah membunuh semua yang menentangnya. Polydeuces,salah satu dari si kembar, menerima tantangan tersebut dan berhasil mengalahkandan membunuh sang raja. Dengan marah rakyatnya bangkit melawan Argonaut danmereka harus mendayung dengan cepat menjauhi tempat itu untuk menyelamatkandiri.
Memasuki Bosphorus sangatlah sulit; arus air dan anginyang mengerikan hampir menghancurkan mereka.
Tetapi mereka akhirnya berlabuh dipantai Bithynia, yang dikuasai oleh Raja Phineas, sang peramal buta. Iamenawarkan memberi mereka makanan tapi begitu makanan setelah dibuat, 3 makhlukmengerikan – separuh burung separuh wanita – mendarat turun dan mengambilmakanan mereka. Phineas memberitahu para kru bahwa ia dan rakyatnya kelaparan karenapara harpy yang dikirim untuk menyiksa mereka.
Zetes dan Calais menyebutkan kemungkinan hal ituterjadi karena Phineas telah membuat marah para dewa dengan menyekap istrinya,saudari Zetes dan Calais, dalam penjara, dan membuat kedua putranya buta atas permintaanselir Phineas. Mereka berdua meminta Phineas melepaskan saudari mereka danmembolehkan Jason menyembuhkan mata kedua putranya dengan salep herbal yangdimilikinya. Hal ini dilakukan, dan ketika para harpy datang kembali, Calaisdan Zetes mengejar mereka, sebagai putra-putra angin utara mampu terbang lebihjauh dan lebih cepat daripada para harpy.
***
Akhirnya kapal Argo tiba di laut Euxine (sekarangdikenal sebagai Laut Hitam). Beberapa orang Yunani telah berlayar sejauh inisebelumnya dan mereka saling ketakutan dengan dongeng-dongeng mengerikan yangmereka dengar mengenai laut ini. Mereka berusaha tetap di pantai selatan sebisamungkin.
Orpheus memperingatkan mereka tentang batu-batu karangyang diceritakan oleh ibunya, Calliope sang pemikir, ketika ia masih kecil, danmereka segera menemukan batu-batu karang itu. Besar, tebing-tebing batu menjulangdari lautan, dengan air yang bergelombang dan bergemuruh di sekitarnya. Tampakmustahil dilewati. Orpheus memberitahu Tiphys sang pengemudi bahwa Hera akanmelindungi mereka, tapi Tiphys tidak bisa membuat dirinya percaya pada dewi itusampai sang dewi mengirimkan pembawa pesan untuknya, seekor heron, yangmemimpin mereka melewati batu karang. Mereka tiba dengan aman di sisi lain,tapi kelelahan dari usaha yang luar biasa melawan ombak, mereka mencaripelabuhan secepat mungkin. Mereka melepas jangkar di mulut Sungai Serigala –tapi mereka menderita 2 kehilangan. Idmon dan Tiphys meninggal dunia, satukarena demam dan satunya lagi karena ditusuk tanduk babi liar. Ancaios, sangastrologer, yang mengenali pola bintang-bintang, dipilih menjadi pengemudi barumenggantikan Tiphys.
Mereka mendayung melewati daratan Amazon, suku terkuatterdiri dari pejuang wanita, yang mengorbankan kuda-kuda di altar Batu Hitammereka, dan melewati pantai Chalybes dimana asap hitam menyatakan api membakar terus-meneruskeluar dari cerobong yang membawa aroma logam berharga berupa besi, yang belumdikenal di belahan dunia lain. Akhirnya mereka melihat sekelibatan puncaktinggi Pegunungan Caucasus di kejauhan lautan. Di sana mereka menemukan sebuahperahu hanyut dan sedang dalam kesulitan. Di atasnya terdapat 4 putra Phrixosdan Chalciope, yang telah meninggalkan Colchis dengan harapan mencapai tanahkelahiran ayah mereka, Yunani. Jason dan kelompoknya tertawa mendengarpemuda-pemuda itu berani bermimpi mengatasi rintangan perjalanan yang baru sajamereka selesaikan dengan susah payah melewati badai, topan, dan ombak yangberkecamuk dengan perahu mereka yang tak layak. Tapi mereka menyambutkeempatnya naik ke Argo dengan baik, dan memberitahu tentang misi mereka untukmengambil bulu domba emas kembali keYunani agar arwah ayah mereka Phrixos damai. Para pemuda itu setuju menunjukkanjalan pada mereka ke Colchis dan memperkenalkan mereka pada sang kakek, RajaAietes.
Sementara itu, Aietes di istana emasnya bermimpitentang sebuah bintang jatuh ke pangkuan putrinya, Medea. Medea melemparkanbintang itu ke Sungai Phasis yang mengalir melalui istananya dan terbawa arushingga ke laut Euxine. Ia tahu mimpi itu pertanda buruk baginya dankeluarganya. Kemudian mata-mata melaporkan telah melihat perahu asing yang anehberlayar menuju Phasis. Aietes memanggil kereta perang emasnya dan keduaputrinya, Medea dan Chalciope, dan berkendara untuk menjumpai kapal Argo yangsemakin mendekat. Di sekelilingnya, sepasukan prajurit siap untuk menyerangatas perintah Aietes, tapi perintah tidak diberikan karena ia bisa melihatkeempat cucunya ada di dalam kapal.
Jason dan para kru, kelelahan dan kotor dariperjalanan jauh mereka dari Yunani, menyapa Aietes dengan sopan, agak terpesonadengan sambutan luar biasa yang diberikan dan istana megah yang terlihat dibelakang mereka. Aietes membalas dengan hati-hati, tidak senang sama sekalimenyambut pria-pria aneh nan liar di rumahnya. Tapi peraturan kesopananmenuntutnya untuk tetap sopan. Para kru diundang masuk istana dimana merekakemudian mandi dan mengenakan pakaian yang pantas sebelum mereka duduk untukmakan. Kedua mata Medea tidak pernah lepas dari si tampan Jason dan Jasonbukannya tidak sadar akan kekaguman Medea padanya, ia juga tidak keberatandengan itu.
Karena Aietes menyambut mereka selayaknya tamu agung,berlawanan dengan penampilan mereka sebelumnya, Jason berpikir lebih baikmereka berterus terang padanya, dan ia memberitahu tuan rumahnya bahwa merekadatang untuk mengambil bulu domba emas. Wajah Aietes menjadi gelap. Denganmarah ia mengatakan bahwa ia tidak akan menyerahkannya. Jika Jason dankelompoknya bertekad untuk mendapatkannya maka mereka harus memilih seorangjuara di antara mereka yang memiliki keberanian untuk memenangkannya dengancara yang dipilih Aietes.
Jason dengan segera mengajukan diri, tahu bahwadirinyalah yang harus memenangkan bulu domba tersebut. Chalpioce dan Medeasaling mendekat, berbisik, yang satu berharap bulu domba itu bisa pergi keYunani untuk melepas arwah suaminya dari penyiksaan, yang satu lagi begitutertarik pada Jason hingga bertekad untuk membantunya tanpa memperdulikanakibatnya.
Putra-putra Phrixos memperingatkan Jason untuk tidakmenerima tantangan tersebut.
“TIdak mungkin kau bisa menang,” kata mereka, danmemberitahunya kalau kakek mereka akan memberi Json tugas-tugas mengerikan.
Kemudian Medea mendatangi Jason diam-diam pada malamhari dan memberinya salep ajaib, yang dioleskan di seluruh tubuhnya dan seluruhbaju jirahnya.
“Tetapi kebaikan salep ini hanya bertahan untuk satuhari, jadi kau sudah harus menyelesaikan tugasmu begitu malam tiba.”
Pagi hari, tugas pertama Jason adalah untukmenjinakkan 2 kerbau, memasang kuk pada keduanya, dan membajak tanah milik dewaperang seluas 4 ekar. Begitu alur garutannya bersih dan lurus, Jason harusmenanam gigi naga di dalamnya. Orang-orang berkumpul untuk menonton, kruArgonaut dipenuhi kesangsian.
Tapi salep Medea bekerja dengan baik dan ia menyadarikedua kerbau tidak bisa menyakitinya. Untuk membantunya lagi, sang penyihirMedea, menggumamkan mantra untuk menenangkan kerbau-kerbau. Jason memasangkankuk dan membajak tanah, tapi ketika hendak menanam gigi naga, prajurit-prajuritbersenjata lengkap muncul tiba-tiba dan menyerangnya. Medea sudahmemperingatkannya bahwa ini akan terjadi dan memberitahunya kalau ia harusmelempar sebuah batu ke tengah-tengah prajurit itu. Segera setelah iamelakukannya, para prajurit tersebut berkelahi di antara mereka sendiri,masing-masing menuduh yang lain telah melempar batu. Ketika mereka telahmembunuh satu sama lain Jason mendekati singgasana Aietes dan meminta buludombanya.
“Besok pagi-pagi,” kata Aietes, “karena sekaranghampir gelap.”
Aietes, tentu saja, tidak memiliki niat menyerahkanbulu domba tersebut besok pagi, tapi berencana untuk menyerang Argo pada malamhari dan membantai semua krunya. Medea mendatangi Jason lagi danmemperingatkannya atas niat ayahnya. Medea menasehati Jason untuk mengambilbulu domba emas itu malam ini juga dan pergi sebelum terang. Medea memberipetunjuk bahwa karena ia sudah membantu Jason, ayahnya akan membunuhnya. Jasonsegera menyatakan bahwa Medea harus ikut bersama mereka dengan Argo dan menjadiratunya ketika ia berhasil merebut kembali tahta di Iolcos. Medea menasehatiJason agar membawa Orpheus bersamanya dan pada tengah malam ia dan adiklaki-laki bungsunya, Absyrtus, akan menemui mereka di hutan.
Rintangan pertama mereka adalah dinding besar, dengangerbang 3 lapis dari tembaga yang dijaga oleh iblis wanita bertubuh besar.Medea membuat para lelaki menggali parit yang didalamnya diletakkan seekordomba yang ia bawa bersamanya. Medea menyembelih domba itu lalu menutupinyadengan rempah-rempah dan madu, dan mengusulkan mereka untuk bersembunyi danmenonton.
Tiba-tiba muncul wanita liar berkepala 3 dari hutan,sambil melolong keras, mengambil domba tersebut dan membawanya pergi untukmakan di sarangnya. Cepat-cepat Medea memberi sinyal agar mereka membukagerbang. Setelah lewat mereka berada di kedalaman hutan, tapi dipandu olehkerlipan cahaya dari si bulu domba emas. Mereka menemukannya, akhirnya,tergantung di pohon oak dimana Phrixos meletakkannya – tapi di bawah pohonbergulung ular besar dan mematikan. Medea berbisik pada Orpheus, dan iamengayunkan harpa pada bahunya dan mulai memainkannya dan bernyanyi.Perlahan-lahan, ular tersebut terbangun, mendengarkan musik, terhipnotis olehkelembutan musiknya.
Jason melompati tubuh besar ular tersebut danmengambil bulu dombanya. Sebelum ular itu pulih, mereka sudah berlari menjauhihutan, melewati gerbang dan menuju rawa-rawa tempat mereka menyembunyikan Argo.Semua orang sudah siap menunggu dan dalam sekejap, kapal melaju menyusurisungai menuju lautan dengan Medea dan adik bungsunya di kapal.
Ketika Aietes menyadari semua yang telah terjadi iamemerintahkan pengejaran, kapal-kapal dahsyat dengan cepat mengejar Argo.Medea, yang melihat mereka akan segera tertangkap, menusuk adiknya,merobek-robeknya dan melemparkannya ke laut. Waktu yang digunakan Aietes untukmengambil potongan-potongan tubuh anaknya memberikan kesempatan Argo untukmelarikan diri dengan kargo berharganya. Para kru menatap Medea dengan penuhkengerian. Wanita macam apa yang sanggup melakukan hal semacam itu? Untukpertama kalinya, dan bukan untuk yang terakhir kali, Jason bergidik ketika iamenatap kedua mata pengantin mudanya.
***
Perjalanan pulang sangat panjang. Kapal Argo tampakusang dan tergempur dari terjangan badai yang diterima, para pria sudah lelahdan lebih tua daripada ketika mereka berangkat. Para dewa sangat marah padaMedea atas apa yang telah ia lakukan dan mengejar mereka dengan bencana.
Akhirnya Jason meminta nasihat dari ranting ajaib dandiberitahu bahwa sekarang Argo ternoda oleh darah dari perbuatan buruk Medea.Ketika para kru mendengar ini, mereka ingin membuang Medea ke laut seperti iatelah membuang adiknya, tapi ranting ajaib memperingatkan mereka masihmembutuhkan bantuan Medea.
Mereka berjuang melewati badai, mengangkut sendiribeting-beting, bahkan menarik perahu mereka selama 9 hari di daratan. Merekatersesat dan putus asa. Medea memimpin mereka ke pulau Circe, kakaknya dimanamereka diberi makan dan minum. Tapi Circe tidak mengijinkan mereka tinggalkarena darah yang telah menodai kapal mereka. Mereka hampir termakan rayuanpara Siren yang menyanyikan lagu-lagu indah dan menina-bobokan mereka untuktidur abadi, tapi Medea membuat Orpheus mengalahkan nyanyian para Siren danmereka pun bisa kabur. Ada badai di tengah laut yang tampak takkan berakhir,tapi akhirnya bisa dilewati melalui Pilar Hercules ke lautan tenang. Disanamereka hampir terhisap ke dalam pusaran air di Charybgis di luar Sisilia, dandiserang oleh monster berkepala 6, Scylla. Bahkan Orpheus sempat hilang harapanuntuk mencapai Iolcos.
Di satu titik mereka tiba di kota dengan pelabuhanmegah yang dipenuhi kapal-kapal besar. Mereka terkagum-kagum, karena ketikamereka melewati tempat ini dulu masih merupakan pedesaan kecil. Untuk pertamakalinya mereka menyadari sudah bertahun-tahun mereka telah pergi dan betapa tuajadinya mereka sekarang.
Medea melihat beberapa orang dari negeri asalnya danuntuk beberapa saat ketakutan kalau ia akan ditangkap dan dikirim kembali padaayahnya untuk dihukum. Tapi Jason membujuk mereka bahwa mereka tidak akan bisamenahan penyihir seperti Medea untuk waktu lama, jadi lebih baik merekamelupakan perintah itu dan tinggal di negeri subur ini, jauh dari jangkauanAietes.
Ketika mereka kembali berlayar, badai membawa merekake Afrika dan terkatung-katung cukup lama di gurun yang membakar. Menuju Utaralagi, mereka singgah di Kreta dan hendak mendarat untuk mencari makan dan minumketika diserang oleh raksasa tembaga, Talus, yang bisa menghembuskan api. Medeamemaksa turun ke darat sendirian dan dengan tipu muslihatnya, berhasil membuatTalus memperlihatkan titik kelemahannya. Dengan menggunakan itu, Medeamengeringkan api dari dalam tubuh Talus dan meninggalkannya tanpa guna di sana.
Mereka kembali mendayung dan akhirnya mencapaiPeloponnese. Di Malea mereka mempersembahkan kurban untuk menebuskesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat selama ini. Tak lama setelahnyamereka menangis setelah melihat Gunung Pelion dan pelabuhan Iolcos. Merekaberusaha menepikan kapal tapi tidak memliki kekuatan untuk menambatkannya.Orang-orang berlarian untuk melihat mereka, memekik terkejut, karena setiaporang percaya mereka telah lama mati. Jumlah mereka telah berkurang dan taklagi memiliki tenaga, para pahlawan yang menua tertatih-tatih berjalan keistana Pelias sambil membawa bulu domba emas. Pelias, yang sudah tua, buta,lumpuh, menerimanya dan tidak lagi menyangkal hak Jason naik ke tahta.
***
Menurut cerita, Medea memberi Jason tiga anak, tapiseiring tahun-tahun berlalu cinta Jason padanya berubah menjadi benci, danMedea pun membunuh ketiga anaknya karena iri.
Jason meninggal kelelahan duduk di bawah bayang-bayangkapal Argo, bermimpi atas keberanian petualangan di masa mudanya. Kapaltersebut runtuh dan menguburnya.
Sumber gambar: Jason and the Argonauts by Gordotote - http://orig07.deviantart.net/868e/f/2009/084/9/f/jason_and_the_argonauts_by_gordotote.jpg
No comments:
Post a Comment