Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

09 January 2015

Sejarah Everna - Update 2015






Selamat Datang di Terra Everna!


TINJAUAN UMUM

Saat melihat bentuk planet dan peta dunia Terra Everna, anda mungkin akan bertanya, “Apakah ini Bumi?”
Jawabannya adalah, konsep dasar Dunia Everna adalah Bumi dalam dimensi yang berbeda, dimensi antah-berantah yang tak dapat dijangkau dengan wahana ruang angkasa secanggih apapun.
Salah satu perbedaan yang mencolok antara Bumi dan Everna adalah banyak yang di Bumi dianggap sebagai mitos, legenda dan kisah fantasi adalah sejarah dan peristiwa nyata di Everna. 

Letak benua-benua dan penyebaran kebudayaan tiap bangsa di Everna hampir sama dengan di Bumi, tentu saja dengan penamaan yang berbeda-beda sebagai berikut:
Benua Orien: Benua mirip Asia di Bumi. Benua terbesar ini terbagi menjadi beberapa jazirah:
-          Jazirah Al-Kalam: Mirip wilayah dan budaya Timur Tengah di Bumi.
-          Jazirah Na-Wan: Mirip wilayah dan budaya Timur Jauh di Bumi, termasuk China, Jepang dan Korea.
-          Jazirah Arcapada - Antapada: Mirip wilayah dan budaya yang mencakup India, Indonesia dan Asia Tenggara di Bumi.
-          Jazirah Boreal: Mirip Australia di Bumi.
Benua Myriath: Benua mirip Amerika di Bumi.
-          Jazirah Quetzal: Mirip Amerika Selatan di Bumi.
Benua Ubanga: Benua mirip Afrika di Bumi.
Benua Frigia: Benua-benua mirip Greenland dan Antartika di Bumi.
Benua Aurelia: Benua mirip Eropa di Bumi.



SEJARAH
 
Adapun zaman-zaman yang menandai berkembangnya Dunia Everna sejak penciptaannya adalah sebagai berikut:

I.                    Dunia Pertama – Zaman Prasejarah (Milyaran Tahun Sebelum Zaman Dewa-Dewa)
Sejak Sang Sumber menyalakan energi kehidupan pertama dan membentuk Everna selama milyaran tahun lamanya, para makhluk berevolusi menjadi makin dan makin sempurna.
Hingga terciptalah manusia yang berakal budi. Kecerdasan mereka yang jauh melebihi segala makhluk lainnya membuat Sang Sumber membiarkan manusia mengelola dunia.

II.                  Dunia Pertama – Zaman Dewa-Dewa (Sepuluh Ribu Tahun Sebelum Zaman Es)
Evolusi terus berlanjut, dan manusia berkembang makin sempurna. Bahkan segelintir dari mereka berhasil mengatasi hambatan-hambatan alamiah, bahkan kematian alami.
Sebutan bagi mereka adalah DEWA.
Kota-kota dewata seperti Asgard di puncak Pohon Hayat Yggdrasil, Olympus yang terapung di atas puncak gunung, Shangri-la yang tersembunyi dalam lindungan lima gunung, Nirwana dan Kahyangan yang berupa pulau-pulau di langit yang selalu terselubung awan, dan sebagainya bermunculan, dan manusia beralih menyembah para dewa ini alih-alih Sang Sumber. Sang Pencipta murka, namun niatnya memusnahkan kehidupan diurungkannya.
Sebaliknya, ia membiarkan para dewa berebut kekuasaan dan saling bentrok supaya manusia sadar yang mereka sembah itu tidak sepenuhnya suci dan sempurna.
Klimaksnya, terjadi perang maha dahsyat antara dewa, iblis dan monster yang disebut Ragnarok. Di penghujung perang, Raja Iblis bernama Surt berhasil dikalahkan. Tindakan terakhir Surt sebelum menemui ajal adalah meledakkan api dari langit dan bawah tanah, memicu reaksi berantai yang memusnahkan nyaris seluruh kehidupan di Everna. Itulah kiamat yang mengakhiri Era Dunia Pertama.

III.                Dunia Pertama – Zaman Es (1024 Tahun)
Kenekadan Surt membuat Sang Sumber bertindak, mengerahkan hujan es berkepanjangan, mengakibatkan musim dingin yang berlangsung selama seribu tahun lebih untuk memadamkan api abadi.
Selama masa ini, seorang Dewi Es bernama Frei Val’shka menjadi maha kuasa tak terbatas. Ia mengumpulkan para manusia yang selamat dari Ragnarok dan membangun kekaisaran dimana ia berkuasa sebagai dewi dan Maharaninya selama seribu dua puluh empat tahun.
Di akhir masa ini, kembali Sang Sumber turun tangan. Ia mengutus seorang manusia, Vazar dan wanita setengah dewi, Marvella untuk mencari Relik Api Abadi dan Bibit Pohon Hayat, Yggdrasil dan melawan tirani Frei Val’shka.
Akhirnya Frei Val’shka tumbang, dan benih Pohon Hayat berhasil ditanam di tempat berdirinya Kerajaan Elf Thyrine kelak. Yggdrasil tumbuh amat pesat dan makin besar menjulang, menerbitkan musim semi akbar yang mengakhiri musim dingin abadi di Terra Everna sekaligus Era Dunia Pertama.
Catatan: Zaman Es Frei Val’shka ini adalah Zaman Es Kedua. Zaman Es Pertama terjadi di Era Prasejarah.

IV.                Dunia Kedua – Zaman Pemulihan (1-2480 A.R.)
Di dunia baru ini, Sang Sumber berinkarnasi menjadi tiga perwujudan:
-          Vadis, Dewa Terang, Matahari dan Energi Positif
-          Adair, Dewa Kegelapan, Bulan dan Energi Negatif
-          Enia, Dewi Alam dan Energi Netral
Selama Zaman Pemulihan yang berlangsung kira-kira dua ribu tahun ini, selain manusia muncullah pula ras-ras baru di antaranya:
-          Elf: Ras setengah dewa yang berkekuatan sihir superior dan hidup alami abadi.
-          Orc: Ras manusia siluman yang berkekuatan fisik superior.
-          Kurcaci: Ras manusia kerdil yang dikaruniai daya tahan tubuh superior.
-          Goblin: Ras manusia siluman bertubuh kerdil, cenderung buas seperti hewan namun ada pula goblin yang cerdas yang kebanyakan menjadi ahli artefak.  
-          Halfling: Ras manusia kerdil yang lebih pendek dari kurcaci, namun memiliki kecerdasan lebih dan menguasai teknologi yang lebih maju dari zaman dimana mereka hidup. Disebut pula colobockle atau hobbit. Kaum-kaum lain yang termasuk dalam ras ini adalah para gnome dan lain sebagainya.
-          Faerie atau Fae: Ras manusia ajaib yang bersayap seperti capung atau kupu-kupu atau tidak bersayap, besarnya bisa seukuran manusia biasa atau jempol tangan pria dewasa. Umumnya mereka hidup di negeri terasing yang serba sihir, lebih ajaib dari negeri elf.
Selama Zaman Pemulihan ini pula terjadi bentrokan antara Vadis dan Adair. Enia berusaha mendamaikan keduanya dan akhirnya melebur dalam inti Everna. Akhirnya Vadis terangkat ke surga dan Adair mengelola neraka – alam akhirat yang khusus dalam Dimensi Everna.

V.                  Dunia Kedua – Zaman Peradaban Kuno (1-4000 A.C.)
Setelah Zaman Pemulihan, muncullah peradaban-peradaban dan kekaisaran-kekaisaran yang mendominasi dunia. Di antaranya adalah Negeri Ankh’ra di Ubanga dan Astina di Arcapada.
Di awal zaman ini Sang Pangeran Kegelapan, Vordac berontak terhadap ayahnya, Adair. Ia kalah dan terpenjara. Baru seribu tahun kemudian ia dibebaskan oleh Arachus, Penguasa Dunia Fana Bawah Tanah di Everna.
Sementara itu manusia makin tersebar, dan mereka makin melupakan Vadis. Bangsa-bangsa tertentu bahkan kembali menyembah dewa-dewa dari Zaman Dunia Pertama, percaya mereka masih berpengaruh dalam kehidupan.
Salah satu dari para dewa ini adalah Frei Val’shka. Ia terbebas dari penjara Relik Api Abadi dan menggalang kekuatan demi mengembalikan Zaman Es agar ia bisa menguasai Everna. Seorang pahlawan bernama Lesnar Geine bangkit melawan. Menyamar sebagai manusia, Vordac membantu tanpa diminta. Akhirnya Frei Val’shka tumpas, kembali terpenjara dalam istananya sendiri.


VI.                Dunia Kedua – Zaman Sihir Awal (1 – 1638 A.V.)
Peradaban manusia makin maju. Di zaman ini sihir dan alkimia lebih mendominasi kehidupan daripada sains dan teknologi. Bahkan pusat Agama Vadis di Valanis merangkap jadi pusat pengembangan sihir dan akademi sihir terbesar di Benua Aurelia – dan dunia.
Di masa ini pula kerap kali terjadi prahara. Negara berperang melawan negara, kerajaan melawan kerajaan, dan Laskar Terang melawan Laskar Kegelapan yang pemimpinnya tak lain dan tak bukan adalah Vordac, Sang Penguasa Mutlak Kegelapan.
Sepak terjang Vordac selama Zaman Sihir ini di antaranya:
Merebut Sylvania, Negeri Malam Abadi dari kaum vampir dan membangun Kerajaan Kegelapan.
Bersekutu dengan para orc menjajah Benua Aurelia dari Sylvania ke Borgia. Namun di Myrcalia, Ibukota Arcadia serangan mendadak dari pasukan Sage si Hati Api membuat Laskar Kegelapan kocar-kacir, kalah total. Vordac malah menemui ajalnya di Celc, di tangan Gairon dari Crypton, pahlawan kaum vampir.
Roh Vordac merasuki Pedang Iblis Kraal’shazar dan memperalat Mildred Urganon. Bersama ayahnya Mandrach Urganon mereka menjajah Borgia dan Arcadia. Bersama Arachus di Sylvania mereka merencanakan penjajahan dua arah. Sebelum rencana itu rampung, Laskar Terang pimpinan Antoine si Pembebas menyusup ke Arcadia dan menggagalkan rencana ayah-anak Urganon itu.
Vordac kembali berusaha bangkit dan menemukan inang baru. Kembali Laskar Kegelapan menyerang Benua Aurelia dan gagal karena keteguhan hati seorang wanita. Laskar Terang menyerang balik, menyerbu Kraal’thragon, markas utama Laskar Kegelapan di Sylvania. Terdesak, Vordac melepas kekuatan pamungkas untuk menciptakan kiamat seperti saat di Dunia Pertama. Akhirnya kiamat kedua berhasil dicegah, namun peristiwa ini dianggap sebagai pertanda berakhirnya Zaman Shir Awal.  

VII.              Dunia Kedua – Zaman Sihir Peralihan (1638 – 3747 A.V.)
Pada permulaan zaman ini penggunaan sihir masih marak, namun perlahan mulai terdesak seiring penemuan-penemuan sains baru yang makin banyak bermunculan.
Manusia makin mendominasi dunia, mendesak ras-ras lainnya terutama kaum elf yang sepenuhnya tergantung pada sihir dan menolak teknologi hingga mereka makin tersingkir.
Puncak konfliknya adalah perang berkepanjangan antara “sihir” dan “sains”. Laskar Kegelapan yang ternyata tak pernah sepenuhnya tumpas memancing di air keruh. Manusia dan ras-ras lain termasuk elf, orc dan goblin sekali lagi bersatu. Pohon Hayat Yggdrasil yang dicemari Laskar Kegelapan akhirnya musnah dan para elf hijrah mencari pemukiman baru yang masih alami di benua-benua lain, menandai berakhirnya Zaman Sihir Peralihan ini, sekaligus Zaman Dunia Kedua.

VIII.            Dunia Ketiga – Zaman Mesin (3747 A.V. – 3950 A.V.)
Setelah sihir makin terpinggirkan, manusia terus mengembangkan sains dan mengandalkan mesin untuk berbagai macam pekerjaan dan sarana. Kristal gaib makin langka, jarang ditambang dan digunakan. Sebagai gantinya, mesin uap makin berkembang dan makin kuat dayanya. Segala wahana terbang dan air kini menggunakan mesin uap, bukan mesinah alkimia.
Walau tak seterang-terangan zaman sebelumnya, praktek sihir masih marak, bahkan belum dianggap tabu di kalangan masyarakat beradab. Zaman Mesin yang disebut juga Zaman Uap atau Zaman Pra-Modern ini berlangsung hingga meluasnya pemakaian listrik, bahan bakar minyak dan ditemukannya teknologi baru berupa komputer dan alat-alat otomatis lainnya.

IX.                Dunia Ketiga – Zaman Modern (3950 A.V. – 4378 A.V.)
Dominasi manusia makin nyata, teknologi makin canggih dan maju. Sihir makin terpinggirkan bahkan hingga beroperasi hanya di “wilayah tersembunyi”. Semakin sedikit pula manusia yang menguasai sihir. Walau Laskar Kegelapan sudah tidak ada, kekuatan gelap tentu masih ada dan kebanyakan tersamarkan, berbaur dalam kehidupan sehari-hari, menjadi bahaya laten yang selalu menguntit hingga akhir segala zaman. Sewaktu-waktu kekuatan kegelapan akan muncul kembali dalam bentuk lain, belum lagi ancaman-ancaman yang berasal dari dalam dan luar Dunia Everna sendiri.

X.                  Dunia Ketiga – Zaman Penjelajahan Antariksa (4378 A.V. – ?)
Manusia dan makhluk-makhluk pro-teknologi lainnya menjelajahi antariksa, mencari dunia-dunia baru untuk dijadikan koloni atau berinteraksi. Kehidupan di Everna berlangsung terus, sampai akhir segala zaman, bisa juga nanti ada kiamat ketiga, dan mungkin masih ada kehidupan setelah kiamat.

Keterangan istilah:
 A.R.: Anno Restoratum, penanggalan pada Zaman Pemulihan
A.C.: Anno Civilium, penanggalan pada Zaman Peradaban Kuno
A.V.: Anno Vadisium, penanggalan pada Zaman Pertengahan, Peralihan dan Modern

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia