Selamat Datang di Terra Everna!
TINJAUAN UMUM
Saat
melihat bentuk planet dan peta dunia Terra Everna, anda mungkin akan bertanya,
“Apakah ini Bumi?”
Jawabannya
adalah, konsep dasar Dunia Everna adalah Bumi dalam dimensi yang berbeda,
dimensi antah-berantah yang tak dapat dijangkau dengan wahana ruang angkasa
secanggih apapun.
Salah
satu perbedaan yang mencolok antara Bumi dan Everna adalah banyak yang di Bumi
dianggap sebagai mitos, legenda dan kisah fantasi adalah sejarah dan peristiwa
nyata di Everna.
Letak
benua-benua dan penyebaran kebudayaan tiap bangsa di Everna hampir sama dengan
di Bumi, tentu saja dengan penamaan yang berbeda-beda sebagai berikut:
Benua Orien: Benua mirip Asia di Bumi.
Benua terbesar ini terbagi menjadi beberapa jazirah:
-
Jazirah
Al-Kalam: Mirip wilayah dan budaya Timur Tengah di Bumi.
-
Jazirah
Na-Wan: Mirip wilayah dan budaya Timur Jauh di Bumi, termasuk China, Jepang
dan Korea.
-
Jazirah
Arcapada - Antapada: Mirip wilayah dan budaya yang mencakup India,
Indonesia dan Asia Tenggara di Bumi.
-
Jazirah
Boreal: Mirip Australia di Bumi.
Benua Myriath: Benua mirip Amerika di
Bumi.
-
Jazirah
Quetzal: Mirip Amerika Selatan di Bumi.
Benua Ubanga: Benua mirip Afrika di
Bumi.
Benua Frigia: Benua-benua mirip
Greenland dan Antartika di Bumi.
Benua Aurelia: Benua mirip Eropa di
Bumi.
SEJARAH
Adapun
zaman-zaman yang menandai berkembangnya Dunia Everna sejak penciptaannya adalah
sebagai berikut:
I.
Dunia
Pertama – Zaman Prasejarah (Milyaran Tahun Sebelum Zaman Dewa-Dewa)
Sejak Sang Sumber menyalakan energi kehidupan pertama dan
membentuk Everna selama milyaran tahun lamanya, para makhluk berevolusi menjadi
makin dan makin sempurna.
Hingga
terciptalah manusia yang berakal budi. Kecerdasan mereka yang jauh melebihi
segala makhluk lainnya membuat Sang Sumber membiarkan manusia mengelola dunia.
II.
Dunia
Pertama – Zaman Dewa-Dewa (Sepuluh Ribu Tahun Sebelum Zaman Es)
Evolusi
terus berlanjut, dan manusia berkembang makin sempurna. Bahkan segelintir dari
mereka berhasil mengatasi hambatan-hambatan alamiah, bahkan kematian alami.
Sebutan
bagi mereka adalah DEWA.
Kota-kota
dewata seperti Asgard di puncak Pohon Hayat Yggdrasil, Olympus yang terapung di
atas puncak gunung, Shangri-la yang tersembunyi dalam lindungan lima gunung,
Nirwana dan Kahyangan yang berupa pulau-pulau di langit yang selalu terselubung
awan, dan sebagainya bermunculan, dan manusia beralih menyembah para dewa ini
alih-alih Sang Sumber. Sang Pencipta murka, namun niatnya memusnahkan kehidupan
diurungkannya.
Sebaliknya,
ia membiarkan para dewa berebut kekuasaan dan saling bentrok supaya manusia
sadar yang mereka sembah itu tidak sepenuhnya suci dan sempurna.
Klimaksnya,
terjadi perang maha dahsyat antara dewa, iblis dan monster yang disebut
Ragnarok. Di penghujung perang, Raja Iblis bernama Surt berhasil dikalahkan.
Tindakan terakhir Surt sebelum menemui ajal adalah meledakkan api dari langit
dan bawah tanah, memicu reaksi berantai yang memusnahkan nyaris seluruh
kehidupan di Everna. Itulah kiamat yang mengakhiri Era Dunia Pertama.
III.
Dunia
Pertama – Zaman Es (1024 Tahun)
Kenekadan
Surt membuat Sang Sumber bertindak, mengerahkan hujan es berkepanjangan,
mengakibatkan musim dingin yang berlangsung selama seribu tahun lebih untuk
memadamkan api abadi.
Selama
masa ini, seorang Dewi Es bernama Frei Val’shka menjadi maha kuasa tak
terbatas. Ia mengumpulkan para manusia yang selamat dari Ragnarok dan membangun
kekaisaran dimana ia berkuasa sebagai dewi dan Maharaninya selama seribu dua
puluh empat tahun.
Di
akhir masa ini, kembali Sang Sumber turun tangan. Ia mengutus seorang manusia,
Vazar dan wanita setengah dewi, Marvella untuk mencari Relik Api Abadi dan
Bibit Pohon Hayat, Yggdrasil dan melawan tirani Frei Val’shka.
Akhirnya
Frei Val’shka tumbang, dan benih Pohon Hayat berhasil ditanam di tempat
berdirinya Kerajaan Elf Thyrine kelak. Yggdrasil tumbuh amat pesat dan makin
besar menjulang, menerbitkan musim semi akbar yang mengakhiri musim dingin
abadi di Terra Everna sekaligus Era Dunia Pertama.
Catatan:
Zaman Es Frei Val’shka ini adalah Zaman Es Kedua. Zaman Es Pertama terjadi di
Era Prasejarah.
IV.
Dunia
Kedua – Zaman Pemulihan (1-2480 A.R.)
Di
dunia baru ini, Sang Sumber berinkarnasi menjadi tiga perwujudan:
-
Vadis,
Dewa Terang, Matahari dan Energi Positif
-
Adair,
Dewa Kegelapan, Bulan dan Energi Negatif
-
Enia,
Dewi Alam dan Energi Netral
Selama
Zaman Pemulihan yang berlangsung kira-kira dua ribu tahun ini, selain manusia
muncullah pula ras-ras baru di antaranya:
-
Elf: Ras
setengah dewa yang berkekuatan sihir superior dan hidup alami abadi.
-
Orc: Ras
manusia siluman yang berkekuatan fisik superior.
-
Kurcaci: Ras
manusia kerdil yang dikaruniai daya tahan tubuh superior.
-
Goblin: Ras
manusia siluman bertubuh kerdil, cenderung buas seperti hewan namun ada pula
goblin yang cerdas yang kebanyakan menjadi ahli artefak.
-
Halfling:
Ras manusia kerdil yang lebih pendek dari kurcaci, namun memiliki
kecerdasan lebih dan menguasai teknologi yang lebih maju dari zaman dimana
mereka hidup. Disebut pula colobockle atau hobbit. Kaum-kaum lain yang termasuk
dalam ras ini adalah para gnome dan lain sebagainya.
-
Faerie
atau Fae: Ras manusia ajaib yang bersayap seperti capung atau kupu-kupu
atau tidak bersayap, besarnya bisa seukuran manusia biasa atau jempol tangan
pria dewasa. Umumnya mereka hidup di negeri terasing yang serba sihir, lebih
ajaib dari negeri elf.
Selama
Zaman Pemulihan ini pula terjadi bentrokan antara Vadis dan Adair. Enia
berusaha mendamaikan keduanya dan akhirnya melebur dalam inti Everna. Akhirnya
Vadis terangkat ke surga dan Adair mengelola neraka – alam akhirat yang khusus
dalam Dimensi Everna.
V.
Dunia
Kedua – Zaman Peradaban Kuno (1-4000 A.C.)
Setelah
Zaman Pemulihan, muncullah peradaban-peradaban dan kekaisaran-kekaisaran yang
mendominasi dunia. Di antaranya adalah Negeri Ankh’ra di Ubanga dan Astina di
Arcapada.
Di
awal zaman ini Sang Pangeran Kegelapan, Vordac berontak terhadap ayahnya,
Adair. Ia kalah dan terpenjara. Baru seribu tahun kemudian ia dibebaskan oleh
Arachus, Penguasa Dunia Fana Bawah Tanah di Everna.
Sementara
itu manusia makin tersebar, dan mereka makin melupakan Vadis. Bangsa-bangsa
tertentu bahkan kembali menyembah dewa-dewa dari Zaman Dunia Pertama, percaya
mereka masih berpengaruh dalam kehidupan.
Salah
satu dari para dewa ini adalah Frei Val’shka. Ia terbebas dari penjara Relik
Api Abadi dan menggalang kekuatan demi mengembalikan Zaman Es agar ia bisa
menguasai Everna. Seorang pahlawan bernama Lesnar Geine bangkit melawan.
Menyamar sebagai manusia, Vordac membantu tanpa diminta. Akhirnya Frei Val’shka
tumpas, kembali terpenjara dalam istananya sendiri.
VI.
Dunia
Kedua – Zaman Sihir Awal (1 – 1638 A.V.)
Peradaban
manusia makin maju. Di zaman ini sihir dan alkimia lebih mendominasi kehidupan
daripada sains dan teknologi. Bahkan pusat Agama Vadis di Valanis merangkap
jadi pusat pengembangan sihir dan akademi sihir terbesar di Benua Aurelia – dan
dunia.
Di
masa ini pula kerap kali terjadi prahara. Negara berperang melawan negara,
kerajaan melawan kerajaan, dan Laskar Terang melawan Laskar Kegelapan yang
pemimpinnya tak lain dan tak bukan adalah Vordac, Sang Penguasa Mutlak
Kegelapan.
Sepak
terjang Vordac selama Zaman Sihir ini di antaranya:
Merebut
Sylvania, Negeri Malam Abadi dari kaum vampir dan membangun Kerajaan Kegelapan.
Bersekutu
dengan para orc menjajah Benua Aurelia dari Sylvania ke Borgia. Namun di
Myrcalia, Ibukota Arcadia serangan mendadak dari pasukan Sage si Hati Api
membuat Laskar Kegelapan kocar-kacir, kalah total. Vordac malah menemui ajalnya
di Celc, di tangan Gairon dari Crypton, pahlawan kaum vampir.
Roh
Vordac merasuki Pedang Iblis Kraal’shazar dan memperalat Mildred Urganon.
Bersama ayahnya Mandrach Urganon mereka menjajah Borgia dan Arcadia. Bersama
Arachus di Sylvania mereka merencanakan penjajahan dua arah. Sebelum rencana
itu rampung, Laskar Terang pimpinan Antoine si Pembebas menyusup ke Arcadia dan
menggagalkan rencana ayah-anak Urganon itu.
Vordac
kembali berusaha bangkit dan menemukan inang baru. Kembali Laskar Kegelapan
menyerang Benua Aurelia dan gagal karena keteguhan hati seorang wanita. Laskar
Terang menyerang balik, menyerbu Kraal’thragon, markas utama Laskar Kegelapan
di Sylvania. Terdesak, Vordac melepas kekuatan pamungkas untuk menciptakan
kiamat seperti saat di Dunia Pertama. Akhirnya kiamat kedua berhasil dicegah,
namun peristiwa ini dianggap sebagai pertanda berakhirnya Zaman Shir Awal.
VII.
Dunia
Kedua – Zaman Sihir Peralihan (1638 – 3747 A.V.)
Pada
permulaan zaman ini penggunaan sihir masih marak, namun perlahan mulai terdesak
seiring penemuan-penemuan sains baru yang makin banyak bermunculan.
Manusia
makin mendominasi dunia, mendesak ras-ras lainnya terutama kaum elf yang
sepenuhnya tergantung pada sihir dan menolak teknologi hingga mereka makin
tersingkir.
Puncak
konfliknya adalah perang berkepanjangan antara “sihir” dan “sains”. Laskar
Kegelapan yang ternyata tak pernah sepenuhnya tumpas memancing di air keruh.
Manusia dan ras-ras lain termasuk elf, orc dan goblin sekali lagi bersatu.
Pohon Hayat Yggdrasil yang dicemari Laskar Kegelapan akhirnya musnah dan para
elf hijrah mencari pemukiman baru yang masih alami di benua-benua lain,
menandai berakhirnya Zaman Sihir Peralihan ini, sekaligus Zaman Dunia Kedua.
VIII.
Dunia
Ketiga – Zaman Mesin (3747 A.V. – 3950 A.V.)
Setelah
sihir makin terpinggirkan, manusia terus mengembangkan sains dan mengandalkan
mesin untuk berbagai macam pekerjaan dan sarana. Kristal gaib makin langka,
jarang ditambang dan digunakan. Sebagai gantinya, mesin uap makin berkembang
dan makin kuat dayanya. Segala wahana terbang dan air kini menggunakan mesin
uap, bukan mesinah alkimia.
Walau
tak seterang-terangan zaman sebelumnya, praktek sihir masih marak, bahkan belum
dianggap tabu di kalangan masyarakat beradab. Zaman Mesin yang disebut juga Zaman
Uap atau Zaman Pra-Modern ini berlangsung hingga meluasnya pemakaian listrik,
bahan bakar minyak dan ditemukannya teknologi baru berupa komputer dan
alat-alat otomatis lainnya.
IX.
Dunia
Ketiga – Zaman Modern (3950 A.V. – 4378 A.V.)
Dominasi
manusia makin nyata, teknologi makin canggih dan maju. Sihir makin
terpinggirkan bahkan hingga beroperasi hanya di “wilayah tersembunyi”. Semakin
sedikit pula manusia yang menguasai sihir. Walau Laskar Kegelapan sudah tidak
ada, kekuatan gelap tentu masih ada dan kebanyakan tersamarkan, berbaur dalam
kehidupan sehari-hari, menjadi bahaya laten yang selalu menguntit hingga akhir
segala zaman. Sewaktu-waktu kekuatan kegelapan akan muncul kembali dalam bentuk
lain, belum lagi ancaman-ancaman yang berasal dari dalam dan luar Dunia Everna
sendiri.
X.
Dunia
Ketiga – Zaman Penjelajahan Antariksa (4378 A.V. – ?)
Manusia
dan makhluk-makhluk pro-teknologi lainnya menjelajahi antariksa, mencari
dunia-dunia baru untuk dijadikan koloni atau berinteraksi. Kehidupan di Everna
berlangsung terus, sampai akhir segala zaman, bisa juga nanti ada kiamat
ketiga, dan mungkin masih ada kehidupan setelah kiamat.
Keterangan istilah:
A.R.: Anno Restoratum, penanggalan pada
Zaman Pemulihan
A.C.:
Anno Civilium, penanggalan pada Zaman Peradaban Kuno
A.V.:
Anno Vadisium, penanggalan pada Zaman Pertengahan, Peralihan dan Modern
No comments:
Post a Comment