Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

29 August 2014

Mitospedia Vedic: Papa Kashyapa dan Ibu Pertiwi


 

Mitospedia Veda / Vedic:
KASHYAPA – AYAH SEMUA MAKHLUK

Nama lain : Kahsyap, Kasyapa
Arti Nama : Kura-kura atau Rusa
Ras : Prajapati, Manu
Pasangan : 13 Putri Prajapati Daksha (Aditi, Diti, Kadru, Danu, Arishta, Surasa, Surabhi, Vinata, Tamra, Krodhavasa, Ida, Vishva dan Muni) dan beberapa wanita lainnya.
Anak : Aditya, Daitya (Asura), Danawa (Asura), Raksasa, Yaksha, Naga, dan Garuda

==LEGENDA==
Kashyapa mungkin punya gelar yang sama dengan Odin (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.720172504662182.1073741828.307835652562538/659387160740717/?type=1&permPage=1 ) yakni ‘Ayah Semua Makhluk’ karena boleh dikata ialah yang memang menurunkan semua makhluk dalam mitologi Hindu, antara lain Naga, Garuda, Dewa, Asura, dan Wanara. Kashyapa adalah Prajapati – putra Brahma sekaligus anggota tetap Sapta Rsi. Di jajaran Prajapati ia memiliki banyak saudara, salah satunya Daksha yang sekaligus menjadi mertuanya. Di kalangan Sapta Rsi ia memiliki enam kolega lainnya yakni Atri, Wasista (muncul dalam Ramayana), Wiswamitra (guru Rama dan Laksmana), Jamadagni (ayah Parasurama, posisinya kemudian digantikan Parasurama), Bharadwaja, dan Gautama.

Versi lain menyatakan bahwa ia bukanlah Prajapati, melainkan keturunan Prajapati yakni Prajapati Marichi. Meski begitu ia tetaplah dianggap Manu – jajaran manusia pertama.

==PASANGAN DAN ANAK-ANAK==
Sebagai Manu – manusia pertama di muka bumi dalam suatu periode tertentu – dan Prajapati – anak-anak Brahma, Kashyapa ‘diizinkan berpoligami’. Kashyapa memiliki banyak istri dan keturunan. Jumlah istri Kashyapa ada lebih dari 13 orang, dan 13 di antaranya adalah anak dari saudara lelakinya yakni Prajapati Daksha (Yes! Dia menikahi keponakannya sendiri! ).

Berikut adalah daftar istri dan anak-anak Kashyapa :
• Dari Aditi ia menurunkan para Aditya yakni Sakra(Indra), Bhumidevi, Surya, Wisnu (Wamana Awatara), Surya dan lain sebagainya. Aditya kelak akan diangkat menjadi Dewa.
• Dari Diti ia menurunkan Hiranyaksa dan Hiranyakasapu, para Daitya (sub-ras Asura). Diti juga melahirkan para Marut – roh-roh halilintar – yang kelak akan mengabdi pada Indra. Diti juga melahirkan Maya – ilusi.
• Dari Winata ia menurunkan ras Garuda yakni Aruna dan Garudeya.
• Dari Kadru ia menurunkan para Naga.
• Dari Danu ia menurunkan para Danawa (sub-ras Asura)
• Dari Kasha ia menurunkan para Yaksha
• Dari Kalaka ia menurunkan seekor monster bernama Kalkanja
• Dari Krodhavasa ia menurunkan Pishachas – raksasa pemakan daging.
• Dari Muni ia menurunkan Maumeya dan Puloma. Dua anak ini tampaknya adalah ras manusia.
• Dari Somathi ia menurunkan Sumathi, yang kelak akan menikahi Sagara, penguasa lautan (tampaknya merujuk pada Baruna – dewa laut).
• Dari Syeni ia menurunkan Jatayu.
• Dari Unmathi ia menurunkan Sempati.
• Dari seorang istri yang tak diketahui namanya ia menurunkan Subali dan Sugriwa.
• Dari Surabhi ia menurunkan para Rudra (yang konon merupakan wujud awal Siwa) dan istrinya Rohini. Pasangan ini menurunkan hewan-hewan ternak.

==PERAN DALAM LEGENDA==
Peran Kashyapa dalam legenda amat minim. Tapi ketika anak-anak dan keturunannya yakni Aditya (dipimpin Indra) dan Asura (dipimpin Mahabali) saling bertikai, ia dan istri pertamanya Aditi bersemadi memohon supaya Wisnu bersedia turun ke bumi. Pada akhirnya Wisnu memang turun ke bumi dan menjadi anak Aditi. Kashyapa menamai anak ini Wamana yang artinya ‘Si Pendek’.

Kashyapa diceritakan tidak memihak Aditya maupun Asura, Naga ataupun Garuda. Ia bersikap netral dan baru turun tangan (baca : memihak) kalau sampai ada keturunannya yang melanggar batas. Ia mengizinkan Hiranyaksa mengamuk sesukanya karena dia tahu Wisnu akan menghentikan anaknya. Ia membiarkan saja Hiranyakasipu berbuat ‘aneh-aneh’ karena ia tahu cucunya Prahlada adalah seorang yang punya kualitas sebagai Rsi.

==TRIVIA==
• Dalam kisah yang berkembang belakangan Jatayu dan Sempati adalah anak dari Aruna (kakak Garudeya) sementara wanara berasal dari keturunan lain.
• Dalam versi lainnya Rudra (Siwa) sudah ada sejak awal penciptaan.
• Dalam kepercayaan Sanatana Dharma (Hindu), manusia pertama jumlahnya bukan satu pasang seperti Adam dan Hawa, melainkan banyak pasangan. Selain itu karena siklus penciptaan dan kehancuran selalu berulang, Kashyapa bukanlah satu-satunya Manu yang pernah ada. Tapi Kashyapa adalah Manu yang paling terkenal. 






Mitospedia Veda / Vedic:
PERTIWI MATTA – IBU BUMI

Nama lain : Pertiwi, Prthivi, Dyavaprthivi, Bhumi, Dharti, Shree, Sri, Ibu Pertiwi
Arti Nama : Ibu Bumi (Pertiwi Matta), Sang Pemberi (Pertiwi), Langit dan Bumi (Dyavaprthivi), Tanah (Bhumi), Sang Maha Penyedia (Dharti), Yang Agung (Shree / Sri)
Ras : Dewi
Golongan : Primordial
Pasangan : Dyaus Pitar, Prithu Awatara, Waraha Awatara
Anak : Indra (Petir), Agni (Api), Ushas (Senja) dan Dewi Sinta.
Peran : Dewi Bumi dan Kesuburan.

==DYAVAPRTHIVI==
Menurut Rigveda – bagian tertua dari kitab Veda, pada mulanya Pertiwi (Bumi) dan Dyaus (Angkasa) adalah satu entitas bernama Dyavaprthivi yang kemudian memisah. Bersama entitas primordial ketiga : Antariksha (Ruang Antar Planet), Dyaus dan Pertiwi adalah dewa-dewi pertama di muka bumi.

==JATUHNYA DYAUS==
Dyaus ‘menghamili’ Pertiwi dengan hujan dan dari rahim Pertiwi lahirlah para Aditya, di antaranya Indra dan Agni. Untuk alasan yang tidak diketahui, Indra menarik jatuh Dyaus dari angkasa dan melemparkannya ke bumi lalu mengambil tempat Dyaus sebagai raja angkasa.

==HUBUNGAN DENGAN WISNU==
Kitab-kitab Veda berikutnya serta sejumlah Purana kemudian mengisahkan hubungan Pertiwi yang sangat dekat dengan Wisnu. Salah satu awatara Wisnu (dalam versi 22 awatara) yakni Raja Prithu pernah nyaris membunuh Pertiwi karena pada masa Prithu bertahta, bumi menjadi kering kerontang sebab Pertiwi enggan menumbuhkan benih-benih ke muka bumi. Prithu menghantamkan senjatanya ke permukaan bumi, memaksa Pertiwi keluar dari dalam bumi lalu lari menghindari Prithu.

Pertiwi mengambil wujud seekor sapi dan Prithu terus mengejarnya. Pertiwi menemui Brahma, meminta perlindungan Brahma dari Prithu namun Brahma tidak mau melindungi Pertiwi, sebaliknya Brahma malah menyarankan Pertiwi menikahi Prithu dan membuat tanaman bersemi kembali di muka bumi. Pertiwi kemudian menyatakan syaratnya pada Prithu. Ia bersedia menjadi pasangan Prithu jika Prithu bisa memastikan tidak ada kejahatan di muka bumi. Prithu pun setuju dan bersumpah akan menjadi pelindung Pertiwi. Sejak saat itu Pertiwi menjadi pasangan Prithu.

Setelah Prithu mangkat, Pertiwi muncul beberapa kali dalam kitab-kitab Purana, menemui Wisnu untuk meminta bantuan Wisnu beberapa kali lagi setiap kali kejahatan di muka bumi sudah terlalu merajalela.

==ASOSIASI DENGAN LAKSMI==
Rigveda adalah bagian pertama dan tertua dalam Veda, dan karena pada mulanya Veda (yang terdiri dari empat kitab dan tebalnya 2-3 tumpuk batu bata) diturunkan dari guru ke murid via tradisi lisan, bukan mustahil ada bagian dari Rigveda yang hilang. Keterangan yang minim soal Pertiwi dalam Rigveda serta kisah hubungannya dengan Prithu dan Waraha juga kesamaan atribut kedua dewi (sama-sama pemberi anugerah dan kemakmuran) kemudian memunculkan anggapan bahwa Pertiwi sebenarnya adalah wujud lain dari Laksmi, istri Wisnu.

==DEWI SRI, ASOSIASI PERTIWI DI NUSANTARA==
Masyarakat Nusantara, utamanya di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur punya sosok yang menyerupai gambaran Pertiwi. Sosok ini disebut Dewi Sri (di Jawa Barat tokoh ini disebut Nyi Pohaci). Konon, suatu ketika Batara Guru (Siwa) hendak membangun sebuah istana baru dan ia memerintahkan semua penghuni kahyangan membantu pembangunannya. Siapa yang tidak membantu akan dipotong tangan dan kakinya.

Batara Narada diutus untuk menyampaikan hal itu kepada segenap dewa sampai tibalah ia di kediaman Antaboga, sang ular naga. Begitu mendengar kabar itu, Antaboga bersedih karena ia tidak punya tangan ataupun kaki. Antaboga pun menangis, dan tiga tetes air matanya menjelma mustika telur. Narada menyarankan Antaboga pun menyerahkan tiga telur itu ke Batara Guru supaya ia tidak dipenggal.

Dalam perjalanan menemui Batara Guru, dua telur bawaannya pecah oleh serangan gagak. Satu telur yang tersisa diterima oleh Batara Guru, dan Antaboga diperbolehkan tidak membantu bangun istana jika mengerami telur tersebut.

Dari telur itu lahirlah Ni Pohaci Sanghyang Sri. Sahyang Sri kemudian diasuh oleh Batara Guru dan istrinya namun lama kelamaan Batara Guru lupa diri dan hendak menjadikan Dewi Sri sebagai salah satu istrinya. Seluruh kahyangan gempar, sebab hal itu akan merusak tatanan kahyangan. Karena itu mereka kemudian meracuni Sahyang Sri dan menguburkan jasadnya di suatu tempat di muka bumi. Dari pecahan tubuhnya tumbuh berbagai macam tanaman :
• Pohon kelapa (dari kepala / dahi)
• Sayuran dan tanaman bumbu (dari hidung, mulut, dan telinga)
• Rumput dan aneka bunga (dari rambut)
• Buah-buahan (dari maaf ... dada)
• Tumbuhan keras / kayu (dari lengan)
• Pohon kawung / aren (dari maaf ... vagina)
• Bambu (dari paha)
• Umbi-umbian (dari betis)
• Padi (dari perut)

==TRIVIA==
• Tanah air kita juga sering disebut ‘Ibu Pertiwi’, bahkan di Tugu Monas ada sebuah patung yang menggambarkan sosok Pertiwi (gambar sebelah kiri)
• Dalam versi lain, ibu dari Agni dan Indra adalah Aditi – istri Kashyapa.
• Dyaus dalam perkembangannya kemudian menjadi bagian dari Astawasu (Delapan Elemen) dan dia tidak menikahi Pertiwi.
• Pemujaan terhadap Dewi Sri masih berlangsung hingga saat ini, meski di Jawa sudah banyak berkurang tapi di Bali masih ada upacara untuk Dewi Sri.
• Dalam kepercayaan Tolotang (kepercayaan masyarakat Bugis Kuno) ada dewi yang juga bernama Sang Hyang Serri, yang juga mati muda dan tubuhnya menjadi benih-benih tanaman.
• Dalam suatu versi, Sinta – istri Rama, konon merupakan anak dari Pertiwi. Ketika tiba waktunya ia meninggalkan dunia, Sinta tidak moksa seperti Rama, melainkan terbenam ke dalam bumi, kembali ke dekapan ibunya.


Semua artikel ini bersumber dari:
Facebook Page Le Chateau de Phantasm
https://www.facebook.com/LCDP.Official

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia