Takdir Elir by Hans J. Gumulia
My rating: 4 of 5 stars
Takdir Elir adalah buku pertama dari trilogi Chronicles of Elir karya Hans J. Gumulia. Novel ini merupakan novel ketiga Vandaria Saga, menyusul Harta Vaeran dan Ratu Seribu Tahun yang sudah terbit tahun lalu. Selain kesamaan hidup di semesta, sejauh ini tidak ada hubungan cerita yang signifikan di antara Takdir Elir dengan kedua novel pendahulunya. Ketebalannya pun kurang dari setengah masing-masing novel tadi sehingga membeli Takdir Elir tidak membutuhkan pertimbangan seberat Harta Vaeran dan Ratu Seribu Tahun.
Dari deskripsi pada sampul belakang Takdir Elir, saya kira tokoh utamanya hanya Rozmerga. Ternyata ada lima tokoh utama dan, seperti bisa ditebak, saya belum terlalu bisa mengenali mereka karena tipisnya buku ini hanya memberikan sedikit kesempatan bagi masing-masing tokoh untuk tampil.
Rozmerga adalah frameless yang berpangkat cukup tinggi sebagai ksatria Valiant di tanah suci Bedina, pusat Ordo Vhranas yang dianut oleh manusia dan frameless di Vandaria. Seorang Pendeta Agung Ordo Vhranas didatangi Vanadis (dewa) yang menyampaikan pesan bahwa Benua Elir membutuhkan bantuan. Itulah latar belakang Rozmerga dikirim ke sana dari Bedina yang terletak di Tanah Utama Vandaria (benua tengah yang sebesar Asia ditambah sepertiga Afrika).
Liarra adalah frameless yang tinggal di komunitas tersembunyi di Benua Elir, yaitu Hutan Tenteram. Dalam sebuah ritual yang dihadiri semua warga, busur Valuminaire memilih Liarra untuk menjadi penyandangnya. Sekejap kemudian Liarra berpindah tempat dan bertemu Sigmar, manusia setengah frameless yang sedang berpetualang untuk menyelidiki asal-usul benda peninggalan ibunya.
Dua tokoh lain tidak akan saya ceritakan di sini karena bila demikian sama dengan saya membocorkan hampir semua jalan cerita Takdir Elir. Benua Elir yang menjadi pusat perhatian novel ini dikatakan sedang mengalami konflik, tepatnya ketegangan antara Kerajaan Serenade dan Kerajaan Vandergaard. Penyebab terjadinya ketegangan ini dicurigai bisa diusut bila mereka mempelajari kisah para pahlawan legendaris Elir. Pada akhir cerita kita akan mengetahui bahwa sesungguhnya mereka punya hubungan yang mengejutkan dengan para pahlawan legendaris ini.
Dibandingkan kedua novel Vandaria Saga sebelumnya, Takdir Elir mempunyai gaya bercerita yang lebih enak dibaca walaupun potensinya belum tergali maksimal. Meskipun demikian, hal-hal kecil seperti puisi dan teka-teki dalam Harta Vaeran masih lebih berkesan bagi saya. Dari segi alur cerita, Takdir Elir baru tahap pengenalan sehingga saya belum bisa mengomentarinya. Untunglah akhir ceritanya yang menggelitik berhasil membuat saya ingin membaca novel keduanya nanti, Masa Elir.
View all my reviews
No comments:
Post a Comment