Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

03 June 2011

Ther Melian: Revelation - Review



Paperback, 448 pages
Terbit April 27th 2011
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN13-9789792798661
Bahasa Indonesia
Website: http://www.facebook.com/thermelian



Pembukaan Perjalanan Sang Musafir di Ther Melian

“Untuk mendapatkan sesuatu yang kamu dambakan, kamu harus kehilangan sesuatu yang berharga bagimu. Itulah aturan main dunia ini.”

Itulah kata sambutan dari Vrey, tokoh utama serial ini. Dialah pemandu Sang Musafir dalam perjalanan “babak pembukaan” di Benua Ther Melian ini, memenuhi undangan Sang Pencipta, Mahadewi Calista a.k.a. Shienny M.S.

Kesan pertama beliau tentu saja dari cover “undangan” itu dengan efek warna berkilap dan cukup berdaya saing. Menurutnya, bila warna cover lebih kontras akan lebih menarik kalau dilihat dari jarak jauh. Sinopsis di cover belakang juga menarik, menjanjikan kisah petualangan dua tokoh utama dengan tujuan yang berbeda-beda, mengarungi arus nasib yang pada akhirnya mempertemukan mereka... serta penggenapan tema pokok di atas.

Sambil menyimak sepak terjang Vrey dan sahabatnya, Aelwen, Sang Musafir sempat merenungkan kata sambutan Vrey yang bermakna filosofis itu dan membahasnya dengan seorang sahabat. Hasilnya, beliau berpendapat dengan kata lain,

“Semakin besar sesuatu yang diinginkan, semakin mahal dan berharga pula harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya.”

Pada kenyataannya, ada segelintir orang yang sangat beruntung mendapatkan keinginannya tanpa harus bersusah-payah dan berkorban banyak. Lebih banyak lagi orang yang kurang beruntung bahkan impiannya kandas dengan pengorbanan yang luar biasa besar. Ada yang menempuh jalan pintas, menghalalkan segala cara agar sukses dan ada pula yang sukses berkat kemampuannya work hard dan work smart.

“Semakin besar kapasitas, kemampuan dan kekuatan, semakin besar pula kemungkinan datangnya keberuntungan.”

Jadi kesimpulannya, aturan main di atas hanya berlaku bilamana faktor keberuntungan dan kenyataan masih belum pasti – yang rupanya jelas berlaku bagi kedua tokoh utama: Vrey dan Valadin.

“Ada harga bagi segala sesuatu, kecuali yang Tuhan sediakan secara gratis.”

Oke, cukup filosofinya dan kembali berpetualang. Dari segi cerita, plot buku satu dari tetralogi Ther Melian ini tergolong cukup sederhana dan – istilah Sang Musafir – RPGlicious. Setiap tokoh dan setiap kelompok harus menjalani berbagai proses dan tahapan, melakukan berbagai perjalanan dan petualangan untuk mencapai tujuan masing-masing.

Kalangan pencinta fantasi akan terpukau dengan alur yang seru, menegangkan, penuh aksi dan sihir serta hewan-hewan unik seperti komodo, shadhavar, nymph dan sebagainya.

Sementara “Golongan Dunia Nyata” dihibur dengan kisah persahabatan dan hubungan antar manusia – antar ras yang alami, dinamis dan dramatis serta nilai-nilai yang dapat direnungkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh: Bagaimana cara menghadapi orang yang mata duitan dan serba perhitungan? Tanya Vrey, Aelwen dan Rion.

Plot di buku satu ini tampaknya didominasi oleh permainan nasib dan takdir oleh Mahadewi Calista. Setiap langkah para tokohnya dan alur peristiwa disusun dengan rapi dan detail hingga mudah dipahami pembaca umum, istilahnya “believable”. Para pembaca yang lebih kritis mungkin akan menemukan hal-hal yang terkesan “dipaksakan” atau sengaja diatur agar pertemuan di babak akhir bisa terjadi dan teori pada tema cerita berlaku – yang paling jelas ada di Bab Sembilan. Sekali lagi, mengingat ini cerita fantasi, pengaturan-pengaturan itu dianggap logis dan nggak butuh penjelasan ilmiah dan bukti secara alamiah. Justru permainan takdir inilah yang membuat cerita jadi epik.

Meminjam semboyan dari film layar lebar “Kentut”, ada perbedaan setipis kertas antara “kebenaran” dan “kebetulan”.

Namun terkadang, ada kesan saat sang tokoh utama mendapat kesulitan, jalan keluarnya sudah tersedia atau datang sendiri menghampirinya. Sang Musafir mengaku sering memakai metode ini untuk menghindari penceritaan yang bertele-tele. Efeknya, pembaca diharapkan siap berlapang dada, menerima ini sebagai bumbu yang menambah semarak alur cerita, nggak melulu harus hasil usaha. Contoh kasus ini ada di Bab Delapan.




Ther Melian Chara Fan Sketch 1 by ~vadis on deviantART

(Keterangan Gambar) The Main Conflicting Characters (L-R, T-B):
- Eizen the Magus
- Aelwen the Acolyte
- Rion the Ranger
- Laruen the Ierre
- Ellanese the Vestal
- Karth the Shazin
- Vrey the Thief
- Valadin the Eldynn

Selama petualangan yang mengasyikkan ini, Sang Musafir bertemu dan mengamati sepak-terjang kedelapan tokoh sentral Ther Melian ini, yaitu:

  1. Vrey – Tipikal pencuri, banyak akal dan agak licik. Ia terobsesi pada sesuatu yang membuat gadis dari ras Vier-Elv (Elv campuran) ini rela meninggalkan “rumah” dan “keluarga”-nya – dan yang ternyata menuntut harga yang lebih mahal lagi. Salah satu hobinya adalah membuat semboyan, di antaranya, “Bagi seorang pencuri, nggak ada benteng yang nggak bisa ditembus!”

  1. Valadin – Ambisi dan cita-citanya yang sangat tinggi untuk “mengubah nasib bangsanya” memang menuntut harga yang teramat mahal. Eldynn dari ras Elv yang sangat tampan ini sudah menyadari resikonya, tapi nggak menyangka harus membayar harga yang lebih mahal lagi dari itu. Tipikal tipe pemimpin yang cukup handal sebagai penengah dan pengambil keputusan dalam kelompoknya.

  1. Aelwen – Gadis manusia sahabat Vrey ini sangat cerdas, ringan tangan dan setia kawan, berbekal sihir penyembuhan sebagai Acolyte. Namun rupanya ia memendam banyak rahasia – terutama yang menyangkut masa lalunya.

  1. Ellanese – Elv yang sangat cantik dan aristokratis, seorang Vestal (pendeta wanita) yang mahir sihir penyembuhan dan perlindungan. Ia ada hati pada Valadin yang menurutnya paling ideal baginya daripada pria-pria lain yang status dan reputasinya “kalah kelas” darinya. Sikapnya yang angkuh dan cenderung diskriminatif itu membuatnya kadang terkesan menyebalkan.

  1. Karth – Elv dari klan Shazin (mata-mata, penyusup rahasia). Ia ramah, suka terus terang dan blak-blakan. Ia juga suka bercanda dan menggoda Laruen. Jadi ada kesan, tanpa Karth kelompok Valadin akan jadi serba serius – dan cenderung membosankan. Saat berlaga ia berubah menjadi seperti hantu dan bayangan: tak terlihat, dingin dan kejam.

  1. Laruen – Seorang Vier-Elv pencinta alam yang punya bakat berkomunikasi dengan hewan khususnya elang kesayangannya, Peregrine. Ia sangat membenci manusia terutama mereka yang menodai keseimbangan dan kelestarian alam.

  1. Eizen – Elv Magus (penyihir) yang amat kuat. Sangat terobsesi pada kekuatan dan motivasinya adalah ingin mendapatkan kekuatan bagi dirinya sendiri. Seperti pendapat Laruen, ia kuat, berbahaya dan nggak bisa ditebak. Karakter misterius.

  1. Rion – Manusia yang berprofesi sebagai Ranger (pemandu hutan). Ia tak banyak bicara dan sangat pelit dengan uangnya. Tokoh yang paling “membumi” ini hampir selalu berpikir bagaimana cara mendapat lebih banyak uang dari satu pekerjaan. Hei, sadar, bung, ada hal-hal lain yang lebih penting daripada uang.

Satu kesamaan dari kedelapan tokoh sentral ini adalah tampang mereka rata-rata cantik dan tampan. Kecuali Rion yang dekil, kostum-kostum dalam ilustrasi mereka juga didetail sedemikian indahnya. Efeknya, para tokoh ini jadi punya fan-base masing-masing yang pasti merasa “sayang” bila tokoh-tokoh idolanya itu “dimatikan”.

Satu lagi poin plus dari penokohan adalah setiap tokoh itu punya "sisi baik" dan "sisi buruknya" masing-masing. Walaupun rata-rata mengklaim diri sebagai pengikut pihak "kebaikan", tapi tindakan mereka bisa dibilang kejahatan hanya karena perbenturan kepentingan dan cita-cita. Yang baikpun bisa jadi kejam, yang jahatpun masih bisa beramah-tamah dan membantu dengan tulus. Hanya mungkin Eizen yang harap saja bukan seperti yang Sang Musafir perkirakan untuk seri-seri selanjutnya: kandidat biang kerok (alias musuh utama).

Nah, apa tadi ada yang merasa gaya bahasa Sang Musafir kali ini nggak begitu formal? Itu karena gaya inilah yang banyak dipakai dalam beberapa dialog. Sang Musafir merasa ini wajar-wajar saja agar tingkat formalitas dan keakraban antar tokoh-tokoh tersebut ketara banget, juga tingkat budi pekerti tokoh-tokoh tertentu. Setidaknya gaya dialog ini belum menjurus ke “gue-elo” atau slengean, gitu loh...

Sebagai catatan akhir, Sang Musafir melihat banyak pembaca – termasuk dirinya sendiri – yang rupanya sukses dibikin penasaran dengan finale “Revelation” ini yang benar-benar drastis. Kabar baiknya, kita nggak perlu tunggu lama-lama. Strategi Elex yang nampak ambisius untuk Ther Melian ini sepertinya akan mampu memuaskan para fans dalam rentang waktu penerbitan yang terbilang singkat untuk sebuah tetralogi.

Yah, bagaimanapun jadinya nanti, dengan sabar Sang Musafir menunggu lanjutan serial Ther Melian ini, kembali bertemu dengan Vrey, Valadin dan kawan-kawannya dalam kisah petualangan yang naga-naganya bakal diwarnai twist-twist yang lebih seru, lebih mengejutkan dan lebih membuat penasaran.

Salam penuh harap buat Voltress!



----------------------------



Tetralogi Ther Melian

Buku I: Revelation, Buku II: Chronicle, Buku III: Discord, Buku IV: Genesis


Sinopsis Revelation:



Vrey, pencuri andal anggota komplotan Kucing Liar,
terbiasa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya.

Valadin, Elvar terhormat yang menjalani hidupnya sebagai seorang Eldynn,
kesatria suci yang bersumpah melindungi sesamanya.

Kisah mereka terjalin di Ther Melian,
sebuah benua tropis kecil yang diselimuti kabut dan misteri.

Vrey memburu harta legendaris yang diimpikan setiap pencuri. Sedang Valadin menjalankan misi rahasia untuk mengembalikan kejayaan bangsanya.
Pencarian masing-masing membawa mereka dalam petualangan yang luar biasa, dan pada akhirnya mempertemukan mereka....

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Akankah mereka berakhir sebagai teman atau musuh?

Inilah PEMBUKAAN dari kisah mereka....

Editor’s Note:

Merupakan kisah fantasi lokal, yang ceritanya berpusat pada sebuah benua bernama Ther Melian yang karakteristiknya mirip dengan Indonesia; seperti terletak di khatulistiwa, dengan hutan, tanaman, dan satwa khas Indonesia (komodo).

Dunia Ther Melian didiami berbagai ras, dengan berbagai satwa mistis, dan bentang alam yang memukau (dilengkapi peta). Ceritanya tentang seorang gadis pencuri dan seorang kesatria Elvar yang rela mengobankan apa pun untuk mencapai apa yang mereka impikan. Ini adalah buku pertama dari tetralogi Ther Melian.



Review Ther Melian di Goodreads.com
- Versi Sang Musafir
- Versi Dewi Kirana

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia