Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

12 February 2015

Mistipedia: The Flying Dutchman


MISTIPEDIA
THE FLYING DUTCHMAN

Nama Lain : Der fliegende Holländer
Kapten : Van Straaten atau Van Der Decken atau Bernard Fokke
Tipe kapal : Man-o-war atau fregat
Tempat Kemunculan : Tanjung Harapan (Afrika Selatan) dan Perairan Australia


==LEGENDA==
The Flying Dutchman adalah kapal hantu paling terkenal di dunia. Kapal ini sering muncul di sekitar Tanjung Harapan, Afrika Selatan sejam abad ke 16 hingga akhir Perang Dunia ke II. Kapal ini konon dikutuk untuk terus berlayar selamanya mengarungi tujuh samudra.
Ada banyak versi asal-muasal kapal ini. Ada versi yang mengatakan bahwa kapal ini awalnya adalah sebuah kapal yang dikapteni oleh seorang Belanda bernama Van Straaten. Dalam pelayarannya menuju Tanjung Harapan, kapalnya diterjang badai dan para awak serta penumpang kapal memohon agar kapten Van Straaten memerintahkan kapal berbalik supaya kapal bisa berlabuh sejenak di tempat lain yang lebih tenang sampai badai reda. Namun Van Straaten bersikeras untuk tetap berlayar tanpa mempedulikan ombak besar sudah membuat kapalnya berderak-derak dan layarnya koyak. Sang kapten kemudian malah turun ke kabinnya dan mulai minum serta menghisap tembakau.
Beberapa awak kapal dan penumpang yang mengkhawatirkan keselamatan mereka akhirnya mengadakan pemberontakan. Tapi sang kapten kemudian keluar dari kabinnya dan membunuh pemimpin pemberontakan tersebut lalu membuang jenazahnya ke lautan. Bersamaan dengan tenggelamnya jenazah ke dalam lautan. Sesaat sesudah jasad pria malang itu menyentuh air, awan-awan mulai tersibak dan sesosok bayangan hitam muncul di atas dek kapal.
Bayangan : “Engkau pria yang keras kepala.”
Van Straaten : “Aku tak pernah minta pelayaran yang tenang dan damai! Aku tak pernah minta apapun! Jadi enyahlah sekarang sebelum aku menembakmu juga!”
Sang kapten menarik picu pistolnya namun pelurunya menembus bayangan itu tanpa melukainya.
Bayangan : “Sebagai akibat dari perbuatanmu ini, engkau akan dikutuk untuk mengarungi lautan untuk selama-lamanya bersama para awak yang terdiri atas hantu-hantu, engkau akan membawa kematian pada setiap orang yang melihat kapal hantumu ini, dan kapalmu takkan pernah lagi berlabuh di manapun dan takkan pernah mengalami saat-saat damai. Lumut kerak akan menjadi minumanmu dan besi panas membara akan menjadi makananmu.”
Van Straaten dengan ceroboh malah mengatakan “AMIN untuk itu semua!”
Versi lain menyatakan bahwa kapten kapal ini bernama Van Der Decken, seorang pelaut Belanda yang berlayar menuju Tanjung Harapan pada tahun 1641. Kapten ini melihat bahwa kondisi Tanjung Harapan memiliki potensi ekonomi yang besar untuk dijadikan daerah koloni dan berpikir bahwa ia harus membuat proposal kepada Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk mengizinkan pembangunan sebuah pemukiman di Tanjung Harapan.
Karena terlalu larut dalam pikirannya, Van Der Decken tidak menyadari bahwa ada awan badai yang mendekat ke arah kapalnya. Ia baru sadar ketika para awak berteriak-teriak panik dan layar-layar menimbulkan suara ribut akibat hembusan angin kencang. Sang kapten segera mencoba mengatasi keadaan dengan menyuruh jurumudi melakukan manuver untuk bisa bertahan dari badai namun ketika ia sudah nyaris bisa lolos dari badai tersebut, kapalnya menabrak sebuah karang dan mulai tenggelam.
Karena merasa dirinya belum mencapai apa-apa, di akhir hayatnya Kapten Van Der Decken berseru bahwa ia tidak mau mati sekarang. “Aku harus terus mengelilingi tanjung ini! Meski aku harus melakukannya sampai akhir zaman!”
The Flying Dutchman konon bisa dilihat saat badai melanda lautan di sekitar Tanjung Harapan. Kadang kapal hantu ini juga bisa muncul saat lautan sedang tenang. Wujudnya berubah-ubah, kadang seperti sosok kapal kuno yang solid namun kadang tampak seperti bayangan tipis berbentuk kapal semata. Siapapun yang melihatnya konon akan ketiban apes bahkan bisa kehilangan nyawa meski tidak semua saksi mata mengalami hal ini. Kapal-kapal layar yang bertemu dengan kapal hantu ini biasanya akan mengalami masalah seperti kebocoran atau bahan makanan yang tiba-tiba membusuk. The Flying Dutchman juga kadang merapat ke kapal lain dan mengantarkan surat kepada kapal yang ia dekati. Namun saat kapten kapal lainnya menerima dan membaca surat itu, kapal hantu ini akan menghilang. Beberapa saksi mengatakan bahwa kapal ini diawaki oleh tengkorak-tengkorak hidup.

==BERNARD FOKKE==
Beberapa pakar beranggapan bahwa seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke yang hidup pada abad ke-17 adalah sosok yang dijadikan dasar dari legenda The Flying Dutchman. Kapten Fokke adalah seorang pelaut VOC yang sudah bolak-balik melakukan perjalanan dari Belanda ke Pulau Jawa. Namun kecepatan perjalanannya benar-benar tidak masuk akal untuk masa itu. Pada tahun 1678 ia melakukan perjalanan ke Jawa hanya dalam waktu 3 bulan saja. Sesuatu yang dianggap tidak masuk akal karena saat itu belum ada Terusan Suez. Kapal dari Eropa harus berlayar mengelilingi Afrika, lalu merapat ke Arab atau India sebelum meneruskan perjalanan ke Jawa. Perjalanan ini lazimnya memakan waktu 6 bulan bukan 3 bulan seperti yang dilakukan Kapten Fokke. Orang-orang pun mulai menduga Kapten Fokke memakai bantuan iblis untuk mempercepat pelayarannya dan karena faktor inilah para pakar menduga Fokke menjadi model untuk kapten kapal The Flying Dutchman.

==TRIVIA==
• Pada abad ke 16-17, Belanda menjadi salah satu kekuatan utama di dunia selain Britania Raya.
• VOC pernah membuat patung monumen Kapten Fokke di Pulau Kuipertje (sekarang bernama Pulau Panjang di Kepulauan Seribu) tapi patung ini dihancurkan Inggris tahun 1808.
• Salah satu saksi yang pernah melihat The Flying Dutchman di luar Tanjung Harapan, tepatnya di sekitar perairan Australia, adalah Pangeran Inggris Frederick Ernest Albert (kelak akan menjadi Raja George V) dan adiknya Pangeran Albert Victor dari Wales saat mereka bertugas sebagai awak kapal perang Bacchante. Mereka menyaksikan sebuah kapal yang berlayar di antara kabut tebal dan diselimuti aura warna darah ini pada tahun 1880.
• Kisah The Flying Dutchman telah diadaptasikan ke banyak karya seni. Salah dua yang paling terkenal adalah pentas drama berjudul Der fliegende Holländer dan film The Pirates of Carribean.

==REFERENSI==
http://space-01.blogspot.com/…/kapal-hantu-flying-dutchman.…
http://en.wikipedia.org/wiki/Flying_Dutchman
http://en.wikipedia.org/wiki/Man-of-war
http://www.occultopedia.com/f/flying_dutchman.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Bernard_Fokke
Art by : Albert Pinkham Ryder

Sumber artikel: Le Chateau de Phantasm Official Facebook Page
https://www.facebook.com/LCDP.Official

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia