Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

01 January 2015

Mitospedia Veda - Agni, Dewa Api dan Harihara


MITOSPEDIA VEDA / VEDIC / HINDU
AGNI – DEWA API

Nama Lain : Anala, Abhimani, Atar, Brihaspati, Dhananjaya, Dhumektu, Pavaka, Saptajihva, Vahni, Vitihotra.
Arti Nama : Api Suci (Agni), Yang Membakar (Anala)
Ras : Dewa
Golongan : Aditya, Astawasu, Lokapala (Tenggara)
Senjata : Agniastra / Agneyastra
Wahana : Domba jantan
Kediaman : Swargaloka
Peran : Dewa Api dan Upacara
Pasangan : Swaha
Awatara : Drestadyumna / Dhrishtadyumna

==LEGENDA==
Agni atau Anala adalah salah satu dewa utama dalam religi Sanatana Dharma. Ia adalah dewa api sekaligus saudara kembar Indra. Kala Indra berperan sebagai raja kahyangan, maka Agni adalah pendeta para dewa yang memimpin sebagian besar upacara yang diadakan para dewa. Kadang ia juga bertindak sebagai pembawa pesan bagi para dewa, ia berbagi peran dengan Narada. Bedanya Agni juga membawa pesan dan permohonan manusia yang melakukan persembahan korban bakaran kepada dewa-dewa kahyangan.

Sosok Agni sering digambarkan sebagai sosok pemuda berkepala dua yang menaiki seekor domba jantan dan kepalanya (atau seluruh tubuhnya) diselimuti api.

Tidak seperti Indra yang punya ‘banyak kisah’, kisah yang melibatkan Agni lumayan sedikit karena ia lebih sering menemui para brahmana, bukan para kesatria seperti dewa-dewa lainnya. Itu sebabnya Agni cenderung lebih ‘kalem’, tapi ada saatnya juga dia menjadi sangat ‘berbahaya’.

Pada era Mahabaratha, Agni yang kecapekan pasca melakukan banyak ritual dan menerima banyak persembahan dari para pemuja, turun ke bumi dan bermaksud ‘mengisi ulang’ energinya dengan membakar seisi hutan Kandawa, tapi saudara kembarnya – Indra – selalu menghalangi niatannya itu dengan menurunkan hujan lebat karena di hutan itu ada teman Indra yang bernama Rsi Taksaka. Suatu ketika, Arjuna, yang memang diberi wilayah Kandaka bersama saudara-saudaranya, lewat dekat pertapaan Agni. Agni pun akhirnya minta tolong pada Arjuna untuk membakar habis hutan Kandaka. Guna membantu usaha Arjuna, Agni memanggil Baruna, dan menyuruh dewa lautan itu menyerahkan Busur Gandewa kepada Arjuna.

Indra pun ‘mati kutu’ saat tahu Agni memakai putranya sendiri untuk membakar hutan Kandaka. Pasca hutan Kandaka terbakar habis dan Agni memperoleh kembali kekuatannya dan kembali ke kahyangan, wilayah Kandaka dijadikan para Pandawa sebuah negara baru bernama Amarta atau Indraprashta.

==AWATARA : DRESTADYUMNA==
“Ketahuilah juga, O Raja, bahwa sang petarung berkereta kuda, Drestadyumna, memiliki sepotong jiwa Agni.”
(Mahabharatha – Adi Parwa, Shambawa Parwa, Bab LXVII)

Nama lain : Dhrishtadyumna, Draupada
Arti Nama : Penghancur Musuh, Putra Drupada
Ras : Manusia Awatara
Profesi : Pangeran Pancala, Senapati Agung Pandawa
Saudara : Drupadi dan Srikandi
Lawan Utama : Rsi Drona

Admin yakin banyak dari antara Fantasianers kenal sama yang namanya Srikandi atau Drupadi. Tapi pasti sedikit yang kenal sama tokoh satu ini . Yep, Drestadyumna memang tidak sepopuler saudari-saudarinya sementara di medan perang ketenarannya berada di bawah bayang-bayang Pandawa Lima.

Drestadyumna, Drupadi, dan Srikandi adalah putra-putri seorang raja bernama Drupada. Drestadyumna dan Drupadi konon adalah saudara kembar yang lahir dari upacara korban api yang dipersembahkan oleh Drupada pasca dikalahkan dan dipermalukan oleh Rsi Drona. Rsi Drona beberapa waktu yang lalu telah mengerahkan angkatan perang Hastina yang dipimpin oleh Pandawa, dan Kurawa menyerbu kerajaan Pancala yang dipimpin Drupada dan berhasil mengalahkan angkatan perang Pancala. Sebagai syarat pembebasan, Drona meminta separuh wilayah Pancala sebagai ‘pembalasan’ karena Drona dahulu tidak diakui sebagai saudara seperguruan oleh Drupada.

Meski separuh wilayah Pancala akhirnya dikembalikan pada Drupada, tapi Drupada yang terlanjur sakit hati memohon pada Agni untuk diberikan seorang anak lelaki yang sanggup membunuh Drona. Drupada akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan, plus bonus satu orang putri cantik bernama Drupadi yang kelak akan menikahi Pandawa (menikahi Yudhistira saja di versi Jawanya).

Konon Drestadyumna dan Drupadi keluar langsung dalam wujud anak remaja. Drestadyumna adalah prajurit yang tangguh namun karena merasa ilmunya belum cukup matang, Drestadyumna malah berguru ke musuh ayahnya yakni Rsi Drona. Drona tak kuasa menolak sebab kode etiknya sebagai guru melarang ia menolak siswa yang berasal dari kasta kesatria.

Pasca selesai berguru pada Drona, Drestadyumna kembali ke Pancala dan menyaksikan saat adiknya dipersunting oleh Pandawa Lima. Pasca masa pembuangan Pandawa selama 13 tahun dan usaha perundingan yang dilakukan oleh Kresna gagal, Drestadyumna diangkat menjadi panglima perang (senopati agung) pasukan Pandawa.

Dalam Bharatayudha ini, ia sempat adu jotos berkali-kali dengan Rsi Drona, tapi Drona selalu menang. Drona baru bisa dikalahkan oleh Drestadyumna pasca Bima membunuh seekor gajah bernama Aswathama dan Yudhistira berbohong pada Drona bahwa Aswathama yang dibunuh Bima itu adalah Aswathama putra Rsi Drona. Drona pun kehilangan semangat, menjatuhkan senjatanya, dan duduk bersimpuh di medan laga. Tapi baru sebentar saja, kepalanya sudah dipenggal oleh Drestadyumna.

Drestadyumna langsung mendapat perlakuan tidak simpatik baik dari pihak Kurawa maupun Pandawa karena aksinya ini, tapi dia tak terlalu ambil pusing sementara Sri Kresna dan Drupadi membela keputusan Drestadyumna itu.

Ketika perang Bharatayudha berakhir, Aswathama – putra Rsi Drona – menyusup ke perkemahan Pandawa dan membunuh Drestadyumna yang tidur satu kemah dengan Srikandi dan Pancawala (putra-putra Drupadi).

==TRIVIA==
• Agni adalah salah satu dewa ‘super sibuk’ karena ia bertanggungjawab mendengar nyaris seluruh permohonan manusia. Selain itu ia juga bertanggungjawab sebagai Lokapala arah Tenggara dan turut tergabung dalam kelompok Astawasu.
• Dalam konsep Lokapala, Agni mewakili suatu sikap yang harus dimiliki oleh para raja yakni : harus membasmi semua musuhnya dengan segera.
• Unsur api yang diwakili Agni juga diidentikkan proses metabolisme makanan menjadi energi.
• Pewayangan Jawa menggabungkan antara Brahma – Sang Pencipta – dan Agni – dewa api – menjadi satu entitas tunggal bernama Batara Brama. Batara Brama sendiri adalah anak dari Batara Guru, memiliki seorang putri bernama Dresanala, dan cucu bernama Wisanggeni.

Referensi :
http://www.sacred-texts.com/hin/m01/m01068.htm
https://mahabhrata.wordpress.com/2014/10/29/avatar-dalam-mahabharata/
http://www.pantheon.org/articles/a/agni.html
http://www.hinduwebsite.com/hinduism/concepts/agni.asp
https://god-touched.obsidianportal.com/characters/agni-1
http://hinduism.about.com/od/godsgoddesses/a/Agni-The-Fire-God-Of-The-Hindus.htm

Sumber Gambar : www.galleryhip.com


 

 
HARIHARA – WUJUD GABUNGAN WISNU DAN SIWA
Nama lain : Shankaranarayana
Arti Nama : Kebaikan (Hari) dan Kehancuran (Hara), Penghancur Keraguan (Shankara) dan Tempat Bernaungnya Seluruh Makhluk Hidup (Narayana)
Ras : Trimurti
Kediaman : Iswaraloka dan Vaikunta
Wahana : Garuda dan Lembu Nandi
Senjata : Cakram (di tangan kanan) dan Trisula (di tangan kiri)

“Siwa dan Wisnu adalah entitas yang satu dan tunggal. Mereka tak terpisahkan. Wisnu dan Siwa adalah nama-nama yang diberikan manusia pada aspek-aspek dari Parabrahman, Sang Entitas Tunggal Yang Absolut. ‘Sivasya hridayam vishnur-vishnoscha hridayam sivah—‘Wisnu adalah jantung dari Siwa sebagaimana halnya Siwa adalah jantung dari Wisnu’.
=Guru Sivananda Saraswati=

Harihara adalah wujud gabungan antara Wisnu dan Siwa. Bagian kanan dari sosok ini biasanya melambangkan Wisnu dan bagian kirinya melambangkan Siwa. Jika digambarkan sebagai lukisan, bagian kanan sosok ini biasanya diberi warna biru sementara bagian kanannya berwarna putih. Sementara jika dilukiskan dalam ukiran atau arca, bagian kanan sosok ini biasanya digambarkan memegang Cakram Sudarsana (simbol Wisnu) dan bagian kanannya memegang Trisula (simbol Siwa).

Sanatana Dharma atau Hinduisme terdiri dari banyak sekte. Dua sekte terbesar salah satunya Waisnawa mempercayai bahwa Wisnu adalah manifestasi Brahman yang paling utama sementara Siwa Sidanta mempercayai bahwa Siwa adalah manifestasi Brahman yang paling utama. Tapi ada juga sekte seperti Swaminarayan yang mempercayai bahwa Wisnu dan Siwa adalah satu entitas yang sama. Meski saat ini kepercayaan seperti ini tidak lazim, di Nusantara masa lalu terutama di era Mataram Kuno dan Majapahit, penggambaran Harihara lazim ditemukan. Salah satu arca Harihara paling terkenal adalah arca Sri Kertarajasa Jayawardhana alias Dyah Wijaya atau Raden Wijaya, raja pertama kerajaan Majapahit yang ditemukan di Candi Simping, Blitar.

==TRIVIA==
• Keberadaan ukiran dan arca Harihara termasuk langka, lebih-lebih yang terbuat dari emas, karena yang punya ukiran arca seperti ini hanya India dan Indonesia. Sayangnya seperti nasib kebanyakan artefak lainnya, pemerintah kita tampak ogah-ogahan menjaganya. Sebagai buktinya pada tanggal 11 September 2013, satu-satunya arca lempeng emas Harihara koleksi Museum Nasional telah raib dicuri.

Sumber Gambar : www.molee.deviantart.com

Referensi :
Adji, Krisna Bayu dan Sri Wintala Achmad. 2014. Geger Bumi Majapahit. Araska Publisher : Yogyakarta.
Susanti, Ninie. 2010. Airlangga; Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI. Komunitas Bambu : Jakarta.
http://news.liputan6.com/read/691642/lempeng-emas-harihara-dicuri-pencuri-diduga-profesional
http://allsaivism.tripod.com/shankarameans.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Hari
http://en.wikipedia.org/wiki/Harihara
http://en.wikipedia.org/wiki/Narayana
  
Sumber Artikel ini: Le Chateau de Phantasm Facebook Page

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia