Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

21 February 2015

Mitospedia Veda - Ganesha




MITOSPEDIA VEDIC / VEDA / HINDU
GANESHA – DEWA KEBIJAKSANAAN DAN PENGETAHUAN

Nama Lain : Ganesa, Ganapati, Batara Gana, Hastimuka, Wignesa, Wigneswara, Ekadanta
Arti Nama : Pemimpin Para Gana (Ganesa / Ganapati), Yang Bermuka Gajah (Hastimuka), Penguasa Segala Rintangan (Wignesa / Wigneswara), Yang Bergading Satu (Ekadanta)
Ras : Dewa
Peran : Dewa Kebijaksanaan, Dewa Pengetahuan, Dewa Pencipta dan Penyingkir Segala Rintangan.
Wahana : Tikus
Pasangan : Buddhi (kebijaksanaan), Riddhi (kemakmuran), Siddhi (keberhasilan)
Anak : Kşema (kesejahteraan) dan Lābha (profit)
Kediaman : Iswaraloka dan Ganeshaloka
Senjata : Parasu (kapak), pasa (jerat), angkus (kait)

==PENGGAMBARAN==
Admin yakin sebagian besar Fantasianers sudah kenal sosok dewa yang satu ini upset emoticon . Sosoknya yang ‘berbeda’ dengan dewa lainnya membuatnya mudah dikenali, seorang pria buncit berkepala gajah yang duduk bersila sambil memegang aneka senjata dan mangkuk air upset emoticon.

Dewa ini juga sering dipakai sebagai simbol / logo dari berbagai institusi semisal Institut Teknologi Bandung, LBB Ganesha Operation, LBB Ganeca Exact, serta Pusat Pendidikan Infanteri TNI AD yang semuanya memakai lambang Ganesa.

Penggambaran Ganesa yang ‘agak nyeleneh’ ini punya arti tertentu semisal :
1. Kepala yang besar : lebih banyak menggunakan akal daripada fisik untuk memecahkan masalah.
2. Mata yang sipit : melambangkan konsentrasi, mengarahkan pikiran untuk hal-hal positif.
3. Telinga besar dan lebar : lebih banyak mendengarkan orang lain.
4. Mulut yang kecil : menghindari bicara yang tidak-tidak
5. Belalai : melambangkan fleksibilitas
6. Mangkok air yang dihirup belalai : melambangkan keinginan untuk menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya.
7. Kapak : digunakan untuk menumpas segala halangan
8. Tikus : melambangkan nafsu yang dikendalikan.

Karena itulah lembaga atau institusi yang berorientasi pada pendidikan sering menggunakan Ganesa sebagai simbol mereka.

==LEGENDA==
Sebenarnya Ganesa awalnya tidak sebuncit itu. Kepalanya awalnya juga bukan kepala gajah. Ganesa mendapatkan atribut-atributnya itu karena sebuah insiden ‘kesalahpahaman’.

Alkisah, Dewa Siwa saat itu tengah pergi dari Iswaraloka untuk menumpas kaum Asura bersama para Ganapati, meninggalkan Dewi Uma sendirian di Iswaraloka. Saat Dewi Uma hendak mandi, ia khawatir akan terjadi insiden selagi ia mandi mengingat para Asura punya kebiasaan buruk seperti :
• Mengintip wanita mandi atau
• Menculik wanita yang suaminya sedang tidak ada di rumah atau
• Menyaru sebagai suami wanita yang ditinggal suaminya kemudian melakukan tindakan penculikan atau perbuatan ‘tidak menyenangkan’ lainnya.
Uma, meski mampu menangani serangan Asura, butuh sosok lain yang memastikan keamanan dirinya dan Iswaraloka yang nyaris melompong. Akhirnya Dewi Uma membentuk sosok manusia dari tanah liat dan memberinya kehidupan. Sosok itu berubah menjadi seorang anak lelaki dan Uma menganugerahinya senjata sakti berupa tongkat. Tugas anak itu adalah memastikan tidak ada satupun makhluk yang masuk ke Iswaraloka.

Jadi itulah yang dilakukan oleh Ganesa. Ia menjaga gerbang Iswaraloka dari siapapun juga namun Uma lupa memberikan perkecualian untuk Siwa dan balatentaranya. Begitu melihat sejumlah besar Gana berbaris menuju Iswaraloka, Ganesa langsung menghajar mereka tanpa ampun. Nandi, wahana Siwa, juga termasuk salah satu ‘korban’ amukan Ganesa. Meski Siwa sudah mencoba menjelaskan bahwa ia adalah suami Dewi Uma dan secara tidak langsung ia adalah ayah dari Ganesa, Ganesa tetap tidak mau dengar. Alhasil, Siwa terpaksa meladeni Ganesa dalam adu jotos. Mula-mula adu jotos itu seimbang namun akhirnya Ganesa terdesak. Meski begitu, Ganesa masih saja memberi perlawanan dan memaksa Siwa memenggal kepala Ganesa (atau membakar kepala Ganesa dengan mata ketiganya). Ganesa pun tewas dan Dewi Uma yang baru saja selesai mandi dibuat histeris saat melihat tubuh Ganesa yang tanpa kepala itu.

Dewi Uma menuntut suaminya untuk menghidupkan kembali Ganesa. Siwa menyanggupi permintaan istrinya itu dan berkonsultasi pada Trimurti lainnya (antara Brahma atau Wisnu) dan rekannya itu menyarankan Siwa untuk mencari kepala makhluk hidup yang pertama kali Siwa temui saat Siwa melakukan perjalanan. Siwa kemudian menemukan bangkai seekor anak gajah yang sedang ditunggui induknya. Setelah meminta izin pada sang induk gajah, Siwa memenggal kepala anak gajah itu dan menaruhnya di atas tubuh Ganesa. Ganesa pun sejak saat itu punya kepala seekor gajah.

Versi lain menyatakan bahwa Ganesa adalah anak kandung Uma dan Siwa. Ia dinamakan Wigneswara dan konon memiliki wajah yang amat tampan. Saat Siwa dan Uma mengadakan jamuan untuk memamerkan Wigneswara, Semua dewa-dewi memandang kagum kepadanya kecuali Sani – penguasa Saturnus. Saat Uma hendak memperlihatkan Wigneswara pada Sani, Sani selalu menghindar. Uma terus mendesak supaya Sani melihat wajah Wigneswara dan saat itu pulalah kepala Wigneswara terbakar karena mata Sani memiliki kutukan. Benda apapun yang ia pandang akan hancur jadi abu.

==GANESHA DI INDONESIA==
Arca Ganesa yang ada di Indonesia ini cukup banyak, tersebar dari Sumatra sampai Jawa, terutama di Jawa. Di Kalimantan sendiri, arca Ganesa ditemukan di Serawak – wilayah Malaysia. Arca Ganesa paling terkenal adalah arca Ganesa dari Candi Banon, yang saat ini menjadi koleksi Museum Nasional, serta arca Ganesa di Candi Siwa Prambanan.

Karakteristik arca-arca Ganesa ini cukup mirip, perbedaannya hanya ada pada bentuk gadingnya saja. Ada yang gading kanannya patah, ada yang gading kirinya patah, ada pula yang kedua gadingnya utuh. Arca-arca ini rata-rata dipahat pada batu andesit dan batu padas walau ada pula yang dibuat dari logam seperti emas atau tembaga.

==TRIVIA==
• Ganesa adalah anak kesayangan Dewi Parwati dan merupakan satu-satunya anak Dewi Parwati yang tinggal paling lama di Iswaraloka (Kartikeya pindah ke kahyangan Swargaloka setelah dewasa).
• Ganesa muda yang masih berkepala manusia tidak pernah berpikir panjang, tapi sejak kepalanya ‘diganti’, Ganesa menjadi lebih bijak dan hati-hati.
• Penyebab Ganesa hanya punya satu gading (Ekadanta) memiliki beberapa versi. Ada yang mengatakan bahwa gajah yang menjadi kepala Ganesa itu gadingnya patah saat Siwa hendak memenggal kepalanya, ada pula yang mengatakan bahwa gadingnya patah setelah bertarung melawan Raksasa Nila Rudrakala, ada pula yang mengatakan bahwa Ganesa sengaja mematahkan sebelah gadingnya untuk dipakai sebagai alat tulis, ada pula yang mengatakan bahwa gadingnya dipatahkan oleh Parasurama karena Ganesa menghadang Parasurama yang hendak bertemu Siwa.
• Ada legenda yang menyatakan bahwa parasu (kapak) milik Ganesha konon merupakan pemberian Parasurama Awatara sebagai permintaan maaf Parasurama karena sudah mematahkan sebelah gading Ganesa.
• Tikus yang jadi tunggangan Ganesa bisa membesar seukuran kuda atau banteng.
• Mahabharata konon pertama kali disusun berdua oleh Rsi Byasa dan Ganesa. Byasa menciptakan himne-himnenya dan menyanyikannya di hadapan Ganesa sementara Ganesa menuliskan bait-bait itu. Tapi penanya rusak sementara Byasa masih saja terus mendikte, Ganesa kemudian mematahkan sebelah gadingnya dan menggunakannya sebagai pena.
• Peran Ganesa sebagai penguasa segala rintangan bukan sekedar menghilangkan segala rintangan tapi juga menempatkan sejumlah rintangan pada orang-orang tertentu baik karena orang itu perlu diuji atau karena orang itu punya niat tidak baik.
• Ganesa konon suka makan-makan di Astika, kediaman Kubera.
• Sebagai dewa kebijaksanaan dan pengetahuan, Ganesa berbagi tugas dengan Dewi Saraswati. Tapi di Indonesia secara umum Ganesa lebih populer daripada Saraswati.

==REFERENSI==
http://www.ganeshblog.com/2011/06/ganesha-the-world-traveler-series-indonesia.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Elephant_goad
https://hurahura.wordpress.com/2010/11/01/ganesha-dewa-ilmu-pengetahuan-dan-keberuntungan/
http://en.wikipedia.org/wiki/Ganesha
http://en.wikipedia.org/wiki/Mythological_anecdotes_of_Ganesha
http://www.ganeshblog.com/ganesh-legends/

Sumber Gambar : http://saryth.deviantart.com/art/Ganesh-161999407

Sumber artikel ini: Le Chateau de Phantasm di Facebook

15 February 2015

Luckty Review - Erebos



EREBOS - Ursula Poznanski

Kadang-kadang, hal-hal terjadi secara kebetulan. (hlm. 110)    
                                                     
Setiap manusia pasti senang main game. Dari jaman nitendo bahkan sampai PS. Sekarang banyak yang kecanduan akan game Get Rich. Semacam permainan monopoli digital. Di sekolah bahkan kelas XII, pernah mengadakan kompetisi ini. Jaman saya kuliah, teman-teman cowok biasanya kecanduan main PS, kalau nggak ada kuliah bisa betah di kamar kosan seharian. Beda lagi dengan teman-teman cewek di kosan dan juga saya pun (sempat) kecanduan main The Sims. Kalo nggak salah waktu itu memang sedang booming The Sims 2. Permainan ini kayak BP digital. Kalau jaman SD, main BP (Bongkar Pasang) cuma pake kertas-ketas yang udah ada bentuk orang dan baju-bajunya, permainan The Sims ini hampir mirip. Bedanya, imajinasi kita lebih tersalurkan. Kita bisa memilih mulai dari bentuk orangnya sampai segala perabotan rumah. Pokoknya main ini bikin lupa waktu. Bayangkan saja, main The Sims terkadang sampai menjelang Subuh, padahal jam 8 pagi ada kuliah jam pertama x) #KecanduanAkut

“Permainan ini sebenarnya lebih pintar darimu, dan kau akan tertipu dengan mudah.” (hlm. 253)

Seperti halnya di buku ini, Nick ketagihan sebuah game. Adalah Nick yang mendapatkan sebuah CD games dari seseorang. Sebelumnya, si pemberi ini sudah mengingatkannya jika nyawa adalah taruhannya. Permainan itu memiliki nama EREBOS.

Kata EREBOS dalam mitologi Yunani adalah Dewa Kegelapan dan personifikasinya. Menurut penyair Hesiod, Erebos adalah anak dari Khaos, selain Gaia, Nyx, Tartaros, dan Eros. Menurut Hesiod, pertama-tama adalah Khaos (ruangan hampa). Kemudian, Erebos lahir dari kedalaman kegelapan tak bercahaya. Nyx adalah istri Erebos dan melahirkan Tidur dan Mimpi dari Keburukan Dunia; kebusukan, penuaan, kematian, perselisihan, kemarahan, penderitaan, dan turun tahta, Nemesis, Moirai, dan Hesperides, yang di sini tampak sebagai aspek yang tidak hanya megancam Dewi Bulan, tapi juga kebahagiaan, pertemanan (Philotes) dan rasa kasihan.

Menurut legenda berikutnya, Erebos adalah bagian dari dunia bawah tanah, merupakan tempat yang harus dilewati oleh jenzah langsung setelah kematiannya. Erebos juga sering digunakan sebagai sinonim dari Hades, Dewa Dunia Bawah Tanah Yunani.

Bersama setiap hari yang baru, aku kehilangan pandangan akan kenyataan hidup. Kenyataan hidup itu bising dan tanpa aturan, tidak dapat diperhitungkan dan melelahkan.
Apa yang bisa dilakukan olehnya, dunia nyata itu? Membuat lapar, haus, dan tidak puas. Menyebabkan rasa sakit, menyebarkan penyakit, tunduk pada peraturan konyol. Yang paling penting, dunia nyata itu ada akhirnya. Selalu menuju pada kematian.
Hal yang penting dan mempunyai kekuatan adalah hal-hal lain, yaitu ide, keinginan yang besar, bahkan kegilaan. Semuanya yang jauh dari akal sehat.
Aku melepaskan diri dari dunia nyata. Aku menolak untuk menjadi bagiannya. Aku memutuskan untuk mengikuti godaan dunia lain dan terjun ke dalam keabadian ketidaknyataannya ini dengan sepenuh hati. (hlm. 259)


Nick Dunmore ini adalah representasi remaja masa kini. Kecanduan game, bahkan sampai lupa waktu dan kehidupan nyata. Pesan moral dikhususkan untuk orang tua, hendaknya memantau segala aktivitas anaknya meski itu di rumah atau bahkan di dalam kamar. Sebagai orang tua mesti mengetahui apa yang dilakukan anaknya, karena pintu menghalangi semuanya.

 Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
  1. Pada akhirnya, kita semua akan mati. Aneh, kenapa banyak orang yang membesar-besarkan kematian, apakah terjadi lebih cepat atau lambat. Waktu mengalir seperti air dan kita ikut mengalir, walaupun kita berusaha keras untuk berenang melawan arus. (hlm.93)
  2. Betapa menenangkannya untuk mengalah. Membiarkan siang dan malam berjalan, tidak lagi melihat, mendengar, atau merasakan berputarnya dunia. Untuk hidup di dunia sendiri, tempat aturan yang berlaku ditetapkan sendiri. Tidak lagi mengejar tujuan yang tidak terhitung, tapi hanya mengejar satu tujuan, tetap dan konsekuen. (hlm. 93)
Beberapa selipan sindiran halus dalam buku ini:
  1. Begitu banyak hal buruk yang bisa terjadi saat anak-anak tumbuh dewasa. (hlm. 4)
  2. Berbicara dengan diri sendiri itu adalah pertanda buruk. (hlm. 5)
  3. Pelajaran kimia adalah sebuah siksaan hidup. (hlm. 14)
  4. Kau cuma mengalami sindrom bosan yang parah. Kau perlu sebuah hobi atau pacar. (hlm. 23)
  5. Justru karena permainan itu terbawa ke dunia nyata, maka permainan itu begitu memesona. (hlm. 273)
  6. Mati karena kebodohan. Jangan sampai terjadi, jangan sekarang. Hanya karena satu langkah yang salah. (hlm. 341)
  7. Berhenti menggangu orang lain hanya karena perasaanmu. Kau hanya akan mendapatkan kesusahan. Yang paling menyakitkan. (hlm. 351)
Ibu Nick merupakan representasi ibu-ibu kota jaman sekarang. Lebih demen ke salon ketimbang masak untuk keluarga. Di halaman 2, Nick hanya mendapati hotdogs padahal dia lapar setengah mati. Di halaman 23, ibu meninggalkan uang dan daftar belanja yang panjang tiada terkira di atas meja dapur; piza beku tiada akhir, lasagna, nugget ikan, dan pasta siap saji yang menandakan jika ibunya tidak akan masak untuk beberapa hari ke depan. Begitu juga di halaman 80, kita bisa melihat bahwa Ibu Nick ini hanya menyajikan menu makan malan berupa pasta dengan saus jadi.    

Membaca novel setebal 578 ini seperti ikut memasuki game yang dimainkan Nick. Ikut tegang. Ikut deg-degan juga x)

Keterangan Buku:
Judul                                     : Erebos
Penulis                                 : Ursula Poznanski
Penerjemah                       : Putri Kellermann
Penyunting                         : Putra Nugroho
Penyelaras aksara            : Nur Irawan
Penata aksara                    : Axin Makruf
Penerbit                              : Mizan Fantasi
Terbit                                    : Januari 2015
Tebal                                     : 578 hlm.
ISBN                                      : 978-602-1606-88-9

Sumber artikel ini:
https://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-erebos/10152525080542693

13 February 2015

Zen Review : Winterflame

 


Source:  http://youtu.be/lbSLQpnH-BQ

Zen Review : Winterflame

Review untuk novel Vandaria Saga - Winterflame,

untuk versi tulisan ada di Blog.

http://zentalkbullshit.blogspot.com/2...

Ketemu lagi di Zen Review, semoga kalian suka :D

Trailer bisa kalian cek di sini.

https://www.youtube.com/watch?v=ceHtr...

12 February 2015

Mistipedia: The Flying Dutchman


MISTIPEDIA
THE FLYING DUTCHMAN

Nama Lain : Der fliegende Holländer
Kapten : Van Straaten atau Van Der Decken atau Bernard Fokke
Tipe kapal : Man-o-war atau fregat
Tempat Kemunculan : Tanjung Harapan (Afrika Selatan) dan Perairan Australia


==LEGENDA==
The Flying Dutchman adalah kapal hantu paling terkenal di dunia. Kapal ini sering muncul di sekitar Tanjung Harapan, Afrika Selatan sejam abad ke 16 hingga akhir Perang Dunia ke II. Kapal ini konon dikutuk untuk terus berlayar selamanya mengarungi tujuh samudra.
Ada banyak versi asal-muasal kapal ini. Ada versi yang mengatakan bahwa kapal ini awalnya adalah sebuah kapal yang dikapteni oleh seorang Belanda bernama Van Straaten. Dalam pelayarannya menuju Tanjung Harapan, kapalnya diterjang badai dan para awak serta penumpang kapal memohon agar kapten Van Straaten memerintahkan kapal berbalik supaya kapal bisa berlabuh sejenak di tempat lain yang lebih tenang sampai badai reda. Namun Van Straaten bersikeras untuk tetap berlayar tanpa mempedulikan ombak besar sudah membuat kapalnya berderak-derak dan layarnya koyak. Sang kapten kemudian malah turun ke kabinnya dan mulai minum serta menghisap tembakau.
Beberapa awak kapal dan penumpang yang mengkhawatirkan keselamatan mereka akhirnya mengadakan pemberontakan. Tapi sang kapten kemudian keluar dari kabinnya dan membunuh pemimpin pemberontakan tersebut lalu membuang jenazahnya ke lautan. Bersamaan dengan tenggelamnya jenazah ke dalam lautan. Sesaat sesudah jasad pria malang itu menyentuh air, awan-awan mulai tersibak dan sesosok bayangan hitam muncul di atas dek kapal.
Bayangan : “Engkau pria yang keras kepala.”
Van Straaten : “Aku tak pernah minta pelayaran yang tenang dan damai! Aku tak pernah minta apapun! Jadi enyahlah sekarang sebelum aku menembakmu juga!”
Sang kapten menarik picu pistolnya namun pelurunya menembus bayangan itu tanpa melukainya.
Bayangan : “Sebagai akibat dari perbuatanmu ini, engkau akan dikutuk untuk mengarungi lautan untuk selama-lamanya bersama para awak yang terdiri atas hantu-hantu, engkau akan membawa kematian pada setiap orang yang melihat kapal hantumu ini, dan kapalmu takkan pernah lagi berlabuh di manapun dan takkan pernah mengalami saat-saat damai. Lumut kerak akan menjadi minumanmu dan besi panas membara akan menjadi makananmu.”
Van Straaten dengan ceroboh malah mengatakan “AMIN untuk itu semua!”
Versi lain menyatakan bahwa kapten kapal ini bernama Van Der Decken, seorang pelaut Belanda yang berlayar menuju Tanjung Harapan pada tahun 1641. Kapten ini melihat bahwa kondisi Tanjung Harapan memiliki potensi ekonomi yang besar untuk dijadikan daerah koloni dan berpikir bahwa ia harus membuat proposal kepada Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk mengizinkan pembangunan sebuah pemukiman di Tanjung Harapan.
Karena terlalu larut dalam pikirannya, Van Der Decken tidak menyadari bahwa ada awan badai yang mendekat ke arah kapalnya. Ia baru sadar ketika para awak berteriak-teriak panik dan layar-layar menimbulkan suara ribut akibat hembusan angin kencang. Sang kapten segera mencoba mengatasi keadaan dengan menyuruh jurumudi melakukan manuver untuk bisa bertahan dari badai namun ketika ia sudah nyaris bisa lolos dari badai tersebut, kapalnya menabrak sebuah karang dan mulai tenggelam.
Karena merasa dirinya belum mencapai apa-apa, di akhir hayatnya Kapten Van Der Decken berseru bahwa ia tidak mau mati sekarang. “Aku harus terus mengelilingi tanjung ini! Meski aku harus melakukannya sampai akhir zaman!”
The Flying Dutchman konon bisa dilihat saat badai melanda lautan di sekitar Tanjung Harapan. Kadang kapal hantu ini juga bisa muncul saat lautan sedang tenang. Wujudnya berubah-ubah, kadang seperti sosok kapal kuno yang solid namun kadang tampak seperti bayangan tipis berbentuk kapal semata. Siapapun yang melihatnya konon akan ketiban apes bahkan bisa kehilangan nyawa meski tidak semua saksi mata mengalami hal ini. Kapal-kapal layar yang bertemu dengan kapal hantu ini biasanya akan mengalami masalah seperti kebocoran atau bahan makanan yang tiba-tiba membusuk. The Flying Dutchman juga kadang merapat ke kapal lain dan mengantarkan surat kepada kapal yang ia dekati. Namun saat kapten kapal lainnya menerima dan membaca surat itu, kapal hantu ini akan menghilang. Beberapa saksi mengatakan bahwa kapal ini diawaki oleh tengkorak-tengkorak hidup.

==BERNARD FOKKE==
Beberapa pakar beranggapan bahwa seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke yang hidup pada abad ke-17 adalah sosok yang dijadikan dasar dari legenda The Flying Dutchman. Kapten Fokke adalah seorang pelaut VOC yang sudah bolak-balik melakukan perjalanan dari Belanda ke Pulau Jawa. Namun kecepatan perjalanannya benar-benar tidak masuk akal untuk masa itu. Pada tahun 1678 ia melakukan perjalanan ke Jawa hanya dalam waktu 3 bulan saja. Sesuatu yang dianggap tidak masuk akal karena saat itu belum ada Terusan Suez. Kapal dari Eropa harus berlayar mengelilingi Afrika, lalu merapat ke Arab atau India sebelum meneruskan perjalanan ke Jawa. Perjalanan ini lazimnya memakan waktu 6 bulan bukan 3 bulan seperti yang dilakukan Kapten Fokke. Orang-orang pun mulai menduga Kapten Fokke memakai bantuan iblis untuk mempercepat pelayarannya dan karena faktor inilah para pakar menduga Fokke menjadi model untuk kapten kapal The Flying Dutchman.

==TRIVIA==
• Pada abad ke 16-17, Belanda menjadi salah satu kekuatan utama di dunia selain Britania Raya.
• VOC pernah membuat patung monumen Kapten Fokke di Pulau Kuipertje (sekarang bernama Pulau Panjang di Kepulauan Seribu) tapi patung ini dihancurkan Inggris tahun 1808.
• Salah satu saksi yang pernah melihat The Flying Dutchman di luar Tanjung Harapan, tepatnya di sekitar perairan Australia, adalah Pangeran Inggris Frederick Ernest Albert (kelak akan menjadi Raja George V) dan adiknya Pangeran Albert Victor dari Wales saat mereka bertugas sebagai awak kapal perang Bacchante. Mereka menyaksikan sebuah kapal yang berlayar di antara kabut tebal dan diselimuti aura warna darah ini pada tahun 1880.
• Kisah The Flying Dutchman telah diadaptasikan ke banyak karya seni. Salah dua yang paling terkenal adalah pentas drama berjudul Der fliegende Holländer dan film The Pirates of Carribean.

==REFERENSI==
http://space-01.blogspot.com/…/kapal-hantu-flying-dutchman.…
http://en.wikipedia.org/wiki/Flying_Dutchman
http://en.wikipedia.org/wiki/Man-of-war
http://www.occultopedia.com/f/flying_dutchman.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Bernard_Fokke
Art by : Albert Pinkham Ryder

Sumber artikel: Le Chateau de Phantasm Official Facebook Page
https://www.facebook.com/LCDP.Official

06 February 2015

Vandaria Saga: Winterflame - VadisReview



Winterflame: Vandaria sagaWinterflame: Vandaria saga by Fachrul R.U.N.

My rating: 5 of 5 stars





VadisReview
VANDARIA SAGA: WINTERFLAME
Penulis: Fachrul R. U. N.

Sebuah novel yang sungguh enak dibaca adalah yang memberikan cukup detil dan deskripsi. Itu memudahkan para pembacanya “menghidupkan” rangkaian kata itu dalam benaknya.

Itulah yang dirasakan Sang Musafir saat berkunjung kembali ke Vandaria, kali ini ke dekat kutub utaranya di Benua Acro yang dingin. Saat berlabuh di Kota Porzar, beliau terperangah “melihat” gambaran yang sangat gamblang, dibantu pula dengan ilustrasi “kelas dewa”.

Setiap daerah di Acro ini ditata seunik mungkin, contohnya salah satu distrik di Porzar yang bangunan-bangunannya seperti kapal-kapal layar bertumpuk-tumpuk ini. Bila ada gempa, bayangkan apa yang terjadi pada orang yang tinggal di bangunan tingkat bawah.

Nah, pemandu Sang Musafir kali ini adalah seorang gadis yang menurutnya tetap cantik walau tanpa riasan. Namanya Sasha, yang dalam Bahasa Rusia berarti “wanita pejuang”. Sebagai pengamat, beliau ikut dalam aksi Sasha bersama kedua temannya, yaitu Rhys dan Algisarra.

Rupanya di Benua Acro ini banyak imigran dari Tanah Utama Vandaria dan benua tetangganya, Ro’vell. Akibatnya, terjadi percampuran budaya yang cukup mengakar. Contohnya, aksen-aksen “aneh” para penduduk Porzar, yang selain dari latar belakang profesi dan pendidikan juga terbawa dari negeri asal mereka. Contoh kedua, Sasha yang berambut pirang namun berpakaian amat beragam, termasuk kostum gaya Yuelin (mirip cheongsam Tiongkok di Bumi). Juga Algisarra, dengan nama khas separuh frameless yang berasal dari Hyomon, suku ala Jepang Bumi dengan nama-nama penduduk aslinya juga bergaya jepang semacam Katsura (Kogoro Katsura?).

Juga, daerah-daerah dan kota-kota di Acro ini tampak lebih “ajaib” dan cenderung unik dibanding wilayah-wilayah semacam Blackmoon (mirip Eropa) di Tanah Utama. Porzar, kota pelabuhan dengan bangunan bertumpuk-tumpuk rentan gempa, Hyomon, kota suku yang memenuhi lereng gunung. Yang terunik tentunya Alarus, lembah terkutuk yang bagaikan serambi neraka. Semuanya terbantu gamblang lewat deskripsi dan ilustrasi.

Adanya daftar istilah juga sangat membantu “penggila hikayat” macam Sang Musafir memahami perubahan-perubahan dan perkembangan-perkembangan terkini dalam istilah-istilah di Dunia Vandaria. Misalnya kaum frameless kini juga disebut “elatus”.

Dari segi plot, sebenarnya alur cerita Winterflame termasuk cukup sederhana, yaitu mengenai pencarian dan perebutan sebuah senjata naga dewata. Konon Winterflame dapat memperkuat pewarisnya menjadi setara Dewa Naga, Brythorn.

Namun yang membuat plot menjadi kompleks adalah adanya intrik-intrik, juga terjadinya kejutan-kejutan tak terduga. Itu “memaksa” para tokoh sementara menyimpang dulu dari tujuan semula. Juga terlibatnya orang-orang yang, entah kebetulan atau tidak berhubungan erat dengan para tokoh utama, termasuk masa lalunya. Para tokoh utama itu bisa kebetulan bertemu dan bergabung dalam satu tim, bahu-membahu atau malah saling berkonflik saat masa lalu mereka terungkap. Misalnya Rhys berkaitan dengan Styrnir Raskolnikov dan Sasha, juga Algisarra dengan Selvarath.

Segala kejadian dan sebab-akibatnya, termasuk misteri-misteri yang menyelimuti para protagonis dijabarkan secara logis dan diungkap sedikit-demi-sedikit, termasuk menggunakan alur maju-mundur lewat “mimpi buruk”. Dan segala unsur “kebetulan” itu ditepis dengan melibatkan Hekhaloth (Mr. Heck-A-Lot), seorang Pejalan Cakrawala maha kuasa yang mengatur agar para tokoh yang berkaitan bertemu, bersatu dan bentrok. Tujuannya tentu untuk memperbaiki kerusakan akibat kesalahan masa lalu, mengungkap tabir masa kini dan mempersiapkan para pahlawan menghadapi “kejadian maha besar” di masa depan.

Maka, seperti pula Sang Musafir ikut campur tangan mengatur pertautan takdir di dunia fantasi ciptaannya sendiri, hubungan saling bertautan di Winterflame ini lebih bisa dipercaya (believeable) daripada pertautan yang menganut prinsip “dunia itu sempit”, kebetulan murni semata.

Terlepas dari hal-hal teknis itu, Sang Musafir sungguh salut pada detil yang dihasilkan lewat kerja keras dan makan waktu lama dan melibatkan tim kreatif serta editor yang sudah “punya nama”, yaitu Melody Violine (penterjemah banyak novel fantasi termasuk serial Assassin’s Creed).

Seni detailing yang sedemikian rupa dan proporsional inilah yang juga dianut Sang Musafir dan harap saja, semua penulis lainnya khususnya dari Indonesia. Dengan atau tanpa tim kreatif, walau harus makan waktu lama dan melakukan berbagai perombakan agar lebih halus lagi, itulah hakekat seorang “seniman aksara” yang seharusnya sama seperti pelukis, pematung dan macam-macam seniman lainnya.

Jadi, Winterflame adalah karya kelas dunia yang pantas menjadi salah satu tolok ukur penulis dalam berkarya, sekaligus sumber inspirasi dan hiburan bagi siapapun yang membacanya. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah pembentukan dan pengembangan karakter tokoh-tokoh novel ini.

Secara umum tokoh-tokoh sentral dalam Winterflame dibentuk semanusiawi mungkin, dengan menunjukkan kelemahan, kekuatan serta konflik batin dan pengalaman masa lalu mereka. Tentu semua itu berkaitan dengan keadaan mereka dalam linimasa plot novel ini. Soroton khusus Sang Musafir adalah:


1. Algisarra: Gadis yang dibuat cacat, bisu permanen ini punya “dosa masa lalu” berupa pengkhianatan. Ia jadi cenderung “cari mati” lewat aksi-aksi amat berainya untuk melindungi teman-temannya, terutama Rhys.

2. Rhys: Di awal cerita, Rhys adalah seorang pemuda yang karakternya menuju “rusak”. Pasalnya, dosa masa lalunya amat parah, bahkan paling parah di antara para protagonis lain. Namun, seiring petualangannya, ia berhadapan dengan sosok masa lalu itu dan akhirnya berjuang memperbaiki keadaan, berkembang menjadi pribadi yang jauh berbeda.

3. Sasha: Tipikal gadis pesolek yang cenderung mengutamakan penampilan, materi dan gaya hidup yang glamor, padahal profesinya sama sekali bertolak belakang dengan itu. Pengembangannya adalah penemuan jati diri untuk mengisi kekosongan dalam hatinya. Penyebab nasibnya tak sesuai dengan harapan semula ia timpakan pada “kambing hitam”, yaitu Pangeran Vassily dari Ortheva.

4. Palmira: Walau berada di pihak Pandora, bermusuhan dengan Rhys dkk. Palmira tetap berjiwa ksatria dan cenderung menghormati dan menghargai siapapun yang layak mendapatkannya.

5. Dex dan Kiv: Tempaan penderitaan di Alarus tak membuat mereka menjadi “rusak” secara kejiwaan. Sikap siap membantu dan setia kawan bisa jadi adalah kunci menuju kebebasan.

6. Raskolnikov: Figur seorang politikus murni yang hampir selalu berpedoman pada logika. Mungkin ceritanya bakal beda andai ia berkeluarga atau belum kehilangan seluruh keluarganya dan orang-orang yang benar-benar ia kasihi. Bisa jadi ia punya keluarga tapi bertindak seperti Joseph Fouche, Menteri Kepolisian di Perancis Zaman Napoleon yang menghalalkan segala cara demi keluarganya sendiri.

7. Selvarath dan Xarann: Tipikal frameless atau elatus yang cenderung angkuh dan merasa diri superior dibandingkan ras-ras lainnya. Juga tipe haus kekuatan dan kekuasaan.

8. Tsujikaze: Wow, ada cameo karakter dari “Vandaria Saga: Hailstorm” di sini! Ilmu pedangnya mungkin lebih tinggi dari Algisarra, namun sifat piciknyalah yang membuat Tsujikaze jadi tak terlalu legendaris.

Di akhir petualangan Winterflame ini, Sang Musafir mendapatkan hikmah dan kesimpulan berikut. Seburuk apapun masa lalu seseorang, asalkan ia belajar dari itu dan terus maju, selalu ada harapan akan kehidupan yang lebih bermakna di masa depan.

Ada pesan juga untuk Jagad Vandaria pada umumnya. Sekali lagi, salut untuk usaha luar biasa para profesional dalam Tim Kreatif Vandaria-Artoncode, mengokohkan Vandaria sebagai brand fiksi fantasi terbesar di Indonesia saat ini. Viva Vandaria!

View all my reviews


Trailer http://bit.ly/WinterflameTrailer

Rhys empat tahun lalu melarikan diri sebelum ibu kota Ortheva diserang pasukan Pandora, negeri kaum penyihir bermata dwiwarna di utara. Pengkhianatan dan kehilangan hampir menghancurkannya di tengah jalan. Untunglah sebelum Rhys mati kedinginan di luar kota Porzar, takdir mempertemukannya dengan Algisarra, kemudian Sasha.

Algisarra, gadis bisu berkatana, sanggup menjatuhkan delapan orang bersenjata seorang diri. Sayang kekaguman Rhys kepada Algisarra dibayangi oleh satu kekhawatiran: Algisarra tampak menyimpan rahasia masa lalu yang lebih kelam daripada Rhys.

Sasha memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan informasi. Dengan cerdik dia memimpin Rhys dan Algisarra menjadi trio pencuri, demi bertahan hidup di kota Porzar yang keji. Tak terduga informasi yang didapat Sasha musim dingin ini malah menjerumuskan mereka ke petualangan berbahaya. Tahu-tahu mereka terjepit dalam konflik berdarah antara Ortheva dan Pandora, juga pencarian senjata legendaris Winterflame.

“Novel Winterflame adalah pintu menuju dunia lain—penuh fantasi, magis, intrik dan kejutan yang terus muncul tak terduga di setiap bagian ceritanya. Buku wajib bagi penggemar fantasi.”
Marlin Sugama, Penulis/Produser online game Inspirit Arena dan serial animasi Hebring

Vandaria Saga: Winterflame adalah novel teranyar Vandaria Saga yang membuka sebuah epik di benua yang belum terjamah dalam buku-buku sebelumnya. Winterflame juga akan hadir dalam bentuk mobile game pada tahun 2015. Untuk membaca novel atau memainkan game Winterflame, kita tidak harus membaca dulu buku-buku Vandaria yang lain.

Kata kunci: fantasi, petualangan, pencuri, senjata legendaris
Rating: Remaja
Urutan: Salah satu buku Vandaria Saga, tapi bisa dibaca tanpa pengetahuan tentang buku-buku lainnya

Penghargaan:
- PNFI's CHOICE BOOK AWARD 2014: COVER OF THE YEAR 2014 - FANTASY FICTION INDONESIA
- PNFI's CHOICE BOOK AWARD 2014: BEST FANTASY FICTION INDONESIA 2014


05 February 2015

Mitospedia Veda: Surya dan Citragupta





MITOSPEDIA VEDA / VEDIC / HINDU
SURYA – MATAHARI 

Nama lain : Arka, Mitra, Aditya, Suraya, Bhanu, Ravi, dan Bhaskar/Baskara
Arti Nama : Matahari (Surya), Yang Dipuja (Arka), Putra Aditi (Aditya), Ravi (Burung Api), Pencipta Cahaya (Bhaskar/Baskara), Cahaya (Bhanu)
Ras : Dewa
Golongan : Aditya, Graha
Lawan Utama : Rahu
Kediaman : Suryaloka
Senjata : Suryastra
Wahana : Kereta kuda yang ditarik 7 kuda putih dan dikusiri oleh Aruna (saudara Garudeya)
Peran : Dewa Matahari, Pemimpin Nawagraha (9 planet dan benda angkasa)
Pasangan : Saranyu, Ragyi, Prabha, Ushas, Cahaya, dan Kunti
Anak : Radheya / Adipati Karna (dengan Kunti), Yama dan Yami (dengan Saranyu), Aswin (dengan Saranyu), Waiwaswata Manu (dengan Saranyu), Sawarni Manu dan Shani / Saturnus (dengan Cahaya).

==LEGENDA==
Surya adalah salah satu saudara kandung Indra. Ia adalah anggota dari para Aditya dan bertanggungjawab memimpin sub-kelompok dewa bernama Nawagraha, sembilan planet dan benda angkasa. Ia digambarkan sebagai pria yang seluruh tubuhnya memancarkan cahaya keemasan. Intensitas cahaya yang terpancar dari dirinya ini bahkan membuat salah satu istrinya sendiri sempat tidak tahan dan minta undur diri sejenak dari kewajiban sebagai istri. Nama istrinya itu adalah Saranyu. Dan untuk menggantikan peranannya, Saranyu menciptakan sosok dewi lain bernama Cahaya dan meminta Cahaya menggantikan tugasnya sebagai istri selagi ia pergi.

Surya mungkin tidak banyak berperan dalam epos dan kisah-kisah Purana, namun ia menurunkan sejumlah anak-anak yang menjadi tokoh populer seperti Waiwaswata Manu yang menjadi pemimpin manusia pertama di periode ini dan Sawarni Manu yang akan menggantikan tugas Waiwaswata di periode berikutnya. Ia juga menurunkan Yama – dewa kematian – dan Sani – yang bertahta di planet Saturnus sekaligus menjadi rekan kerja Yama. Kedua putra kembarnya, Aswin, juga terkenal sebagai dokter para dewa dan kusir tangguh serta menurunkan Nakula dan Sadewa.

==RAMAYANA==
Surya pernah jadi korban ‘kesalahpahaman’ Hanoman saat Hanoman mengira ia adalah buah besar yang menggantung di langit. Ia nyaris ditelan Hanoman kalau Indra tidak turun tangan dan melempar bajranya. Meski ia selamat, Indra akhirnya harus kena getahnya karena Bayu – dewa angin – ngambek akibat anaknya dihantam bajra. Surya sendiri kemudian menjadi salah satu guru Hanoman di samping Bayu.

==MAHABARATHA==
Rsi Durwasa (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/901674869845277/?type=1&permPage=1) pernah menganugerahkan mantera pemanggil dewa kepada Kunti (ibu para Pandawa) supaya para dewa itu bisa memberikan Kunti keturunan jika Kunti ingin keturunan dari dewa tertentu. Karena ceroboh, Kunti membaca mantra itu dengan menyebut nama Surya. Saat Surya sudah ada di hadapannya, Kunti yang ketakutan meminta Surya kembali ke kediamannya saja, tapi Surya menolak. Ia tidak bisa kembali kalau belum ‘menyelesaikan perintah’ mantra yang barusan dilafalkan Kunti. Hubungan antara Surya dan Kunti menghasilkan seorang anak bernama Radheya.

Kunti kemudian membuang Radheya dengan cara menghanyutkan bayi itu di sungai. Tapi untuk menjaga si bayi dari segala marabahaya, Surya menganugerahkan si bayi zirah Kavacha – yang selalu melekat di tubuh Karna sampai menjelang Bharatayudha berlangsung – dan anting-anting Kundala. Benda-benda ini membuat Karna kebal nyaris seluruh macam senjata, namun menjelang Bharatayudha dimulai, Indra yang khawatir dengan keselamatan putranya sendiri, menyaru sebagai brahmana dan hendak meminta zirah dan anting-anting milik Karna. Surya kemudian bergerak lebih dulu. Ia memperingatkan Karna akan tipu muslihat Indra. Tapi Karna bersikeras tidak akan melanggar sumpahnya untuk memberi apapun yang diminta brahmana manapun.

Akhirnya Surya meminta Karna untuk meminta ‘kompensasi’ pada Indra. Jika Indra meminta Kavacha dan Kundala, Indra harus memberi Karna senjata Kontawijayandanu (atau Vasavi Shakti) yang Indra jaga selama ini.

==WAHANA==
Wahana Surya adalah 7 ekor kuda putih yang dikusiri oleh Aruna. Nama-nama kuda itu antara lain :
• Gayatri
• Brhati
• Usnik
• Jagati
• Tristup
• Anustupand
• Pankti
Beberapa pakar memperkirakan 7 kuda ini merepresentasikan 7 hari dalam seminggu atau 7 warna pelangi. Kusir Surya sendiri, Garuda Aruna, adalah kakak dari Garudeya – garuda wahana Wisnu. Aruna dilahirkan cacat tanpa kaki.

==RAHU==
Rahu atau Kala Rau, adalah asura yang pernah menyaru menjadi dewa dan hendak minum Tirta Amerta pasca Mohini Awatara (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/849803695032395/?type=1&permPage=1)merebutnya dari para asura. Keberadaannya diketahui oleh Surya dan Chandra (versi Bali menyatakan Dewi Ratih – dewi bulan). Sebagai akibatnya Mohini memenggal kepala Rahu namun karena sudah sempat meminum Tirta Amerta, kepala Rahu menjadi abadi. Tubuhnya sendiri kemudian berubah menjadi sosok asura tanpa kepala yang disebut Ketu. Rahu konon adalah penyebab terjadinya gerhana bulan dan matahari. Dalam periode tertentu Rahu akan berhadapan dengan Surya dan menghalangi sinar Surya mencapai bumi.

==TRIVIA==
• Surya memiliki pengikut dari bangsa Raksasa yang disebut Yatudhana, salah satu dari para Daitya – sepupu langsung Aditya dari bangsa Asura – yakni Bhauvana (Bauwana) adalah pemuja Surya.
• Meski Nawagraha beranggotakan 9 individu, tapi dua individu terakhir dalam daftar anggotanya adalah Rahu dan Ketu. Jadi secara de facto, Surya cuma punya enam ‘bawahan’.
• Dalam Rigweda, Surya disebut sebagai ‘mata dari Mitra, Baruna , dan Agni’. Mengindikasikan bahwa Surya punya kemampuan melihat segala sesuatu yang terjadi di muka bumi.

REFERENSI:
http://www.amazine.co/24981/siapakah-surya-kisah-dewa-matahari-dalam-kepercayaan-hindu/
http://www.mythicalcreatureslist.com/mythical-creature/Seven+Horses+of+the+Sun
http://en.wikipedia.org/wiki/Surya
http://id.wikipedia.org/wiki/Ratih
Sumber gambar : www.molee.deviantart.com

Bottom of Form

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia