Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

30 July 2014

Monstropedia - Kraken



 
 
Monstropedia
KRAKEN

Nama lain : Krake, Krabben, Sciu-Crak, Hafgufe, Cetus
Arti Nama : Hewan Yang Tidak Sehat / Sesuatu Yang Aneh, Anak Hades (Cetus)
Dipercayai oleh : Pelaut Norse Skandinavia, Pelaut England dan Irlandia, serta Masyarakat Semenanjung Italia – Balkan.

==KARAKTERISTIK==
Kraken konon adalah monster laut yang memiliki panjang sekitar 1 kilometer dan memiliki karakteristik mirip cumi-cumi raksasa. Dalam mitos Skandinavia ia digambarkan sebagai monster cumi-cumi atau gurita raksasa yang gemar merusak kapal-kapal yang tengah berlayar. Ukuran tubuhnya yang besar membuat Kraken sering disangka sebagai pulau.

Kraken diyakini pertama kali disebut dalam puisi dari abad ke 13 dari Islandia berjudul ‘Örvar-Oddr’. Puisi itu menyebutkan soal dua monster lautan yakni Hafgufa (kabut lautan) dan Lyngbakr (punggung semak). Hafgufa diyakini merujuk pada definisi Kraken.

Pada tahun 1250-an, sebuah buku teks berjudul ‘Konung skuggsja’ (Cermin Para Raja) yang biasa dipakai sebagai buku teks untuk mendidik aristokrat menyatakan bahwa hanya ada dua Kraken di dunia ini. Mereka tidak bisa bereproduksi dan membutuhkan banyak makanan sehingga jumlah yang melebihi dua ekor akan membuat mereka kelaparan. Buku ini juga menjelaskan secara detail mengenai cara makan Kraken. Di mulut Kraken banyak terdapat sisa-sisa makanan, Kraken biasanya akan bersendawa, mengeluarkan semburan sisa-sisa makanan itu. Sekelompok ikan akan tertarik dengan potongan-potongan daging itu dan akan mendekatu mulut Kraken. Saat itulah kelompok ikan itu akan terjebak, terhisap ke mulut Kraken.

Kraken juga disebut-sebut dalam edisi pertama Systema Naturae (terbit tahun 1735), sebuah buku klasifikasi taksonomi karangan dokter dan ahli alam Swedia, Carolus Linnaeus. Ia menggolongkan Kraken sebagai seekor cephalopoda (segolongan dengan gurita), dan menamainya nama latin ‘Microcosmus marianus’. Meski nama Kraken dihapus pada cetakan-cetakan berikutnya, Linnaeus menyebutnya kembali dalam karya berikutnya yakni ‘Fauna Suecica’ (terbit tahun 1736), dan menyebutnya sebagai ‘monster yang unik’, yang konon mendiami lautan di sekitar Norwegia – Skandinavia tapi Linnaeus sendiri mengaku belum pernah melihat hewan ini.

Meski penggambaran Kraken rata-rata menyebut ia mirip cumi-cumi atau gurita, ada juga yang menyebutnya punya karakteristik mirip kepiting dan mampu membuat pusaran air raksasa. Seorang pengarang Swedia bernama Jacob Wallenbertg dalam karyanya Min son på galejan ("Putraku dalam sebuah kapal" – terbit 1781) menyebut seperti ini :
“Setahap demi setahap, Kraken mulai naik ke permukaan, dan ketika makhluk itu sudah berada sekitar 10-12 depa di depan kapal, aku berharap kapal ini bisa bergerak lebih cepat, menjauh dari tempat ini, karena jika tidak ia akan segera remuk. Ia tampak bagai pulau terapung, air menyembur dari sepasang lubang hidungnya yang mengerikan dan ia membuat cincin pusaran air di sekelilingnya, diameter cincin ini mencapai beberapa mil. Bisakah seorang meragukan bahwa makhluk ini adalah Leviathan dalam Kitab Ayub? "

Masyarakat kuno Norse sendiri percaya bahwa sehari-hari Kraken tidur di dasar lautan dan naik ke permukaan saat mencari makan atau merasa terganggu, terutama oleh kehadiran kapal besar.

Para ilmuwan modern sendiri meyakini mitologi ini berasal dari keberadaan cumi-cumi raksasa yang bisa tumbuh hingga mencapai panjang 18 meter serta biasa hidup di perairan laut dalam.

==MITOLOGI YUNANI==

Beberapa mitologi menyatakan bahwa Kraken adalah seekor monster ciptaan Hades, Penguasa Dunia Orang Mati, dari kumpulan amarah dan kebencian di semesta. Monster ini punya daya rusak yang terlampau besar, setara dengan Typhon, sehingga Olympia (dewa-dewa Yunani) memenjarakannya di sebuah gua di dasar lautan.

Saat Cassiopeia, Ratu Ethiopia, berkoar bahwa ia memiliki putri yang kecantikannya melebihi Dewi Aphrodite, dewi kecantikan, Zeus langsung mengutuk kota itu dan mengatakan bahwa jika Cassiopea tidak ingin kotanya dihancurkan oleh Kraken, ia harus menyerahkan putrinya, Andromeda, pada Kraken. Jika itu ia lakukan maka Kraken akan kembali ke penjaranya di dasar laut.

Cassiopeia menolak menyerahkan putrinya, tapi penduduk kota kemudian menculik sang putri dan merantainya di tebing batu di dekat lautan. Saat Kraken mulai muncul dari lautan dan sudah hendak memangsa Andromeda, pahlawan Perseus langsung muncul dan memperlihatkan kepala Medusa pada Kraken sehingga Kraken pun berubah menjadi batu.

==TRIVIA==
• Di dalam mitologi Norse, Æsir sekalipun tidak pernah mengganggu-gugat Kraken, hanya di mitologi Yunani-Romawi Kraken diceritakan bisa dikalahkan.
• Dalam versi lain, diceritakan Cassiopea sendirilah yang menyatakan diri bahwa ia punya kecantikan melebihi Nereid (duyung laut , pelayan Poseidon). Nereid kemudian protes pada Poseidon dan Poseidon melepaskan Kraken ke Ethiopia.
• Skenario serangan Kraken ke Ethiopia ini dipakai sebagai dasar dari film ‘Clash of Titans’.

16 July 2014

Qi Xi - Bunga Rampai Asmara Book Trailer



Source: http://youtu.be/uBNN7zeiiRk


QI XI – BUNGA RAMPAI ASMARA

Penulis: Andry Chang, Catz Link Tristan, Majnun Jiddan, Panda Rolling, Reina Mala, Renee Keefe, Yin

Editor: June Tan, Petrus Jody, Lia Zhang

Penerbit / Percetakan:
CV. Gloria Group dan Team Kreatif Cersil De Jia
Format: Paperback

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi situs-situs:

Fantasy Worlds Indonesia:
http://fantasindo.blogspot.com/2012/09/qi-xi-bunga-rampai-asmara.html

Goodreads.com:
http://www.goodreads.com/book/show/16078830-qi-xi---bunga-rampai-asmara

CV. Gloria Group: www.cvgloriagroup.com

Created using http://studio.stupeflix.com/

Alternate YouTube link: https://www.youtube.com/watch?v=uBNN7zeiiRk

Video on Stupeflix:


Video link on Stupeflix:
http://studio.stupeflix.com/v/7m7duOJcTO0B/


09 July 2014

Legenda Everna - Pinocchio: Pembalasan Stromboli




Legenda Everna
Pinocchio - Pembalasan Stromboli  
Andry Chang

Ada tertulis dalam legenda, Pinocchio si boneka kayu telah menyelamatkan anak-anak dari Taman Ria Pulau Kesenangan, menyelamatkan Geppetto dari dalam perut ikan paus dan mendapatkan hak hidupnya sebagai manusia sejati. Namun, apakah itu berarti segalanya berakhir baik? Benarkah Pinocchio de Geppetto dan ayahnya, Giuseppe de Geppetto hidup bahagia sepanjang hayat? 

Selain bersekolah dan belajar dengan rajin, Pinocchio juga terus belajar menjadi pembuat mainan seperti ayahnya. Ternyata ia berbakat alam. Dalam waktu dua tahun, mainan-mainan buatan Pinocchio terkenal di kota-kota besar di Valanis, mulai dari tempat tinggalnya di Berlynis sampai ke ibukota, Ascension dan kota semenanjung, Encarte. Para orangtua ramai bicara dari mulut ke mulut bahwa mainan buatan Geppetto sangat indah dan detil, tahan banting dan entah mengapa jadi terkesan… hidup. 

Namun, produk baru yang amat populer ini jadi ancaman serius bagi banyak pengrajin mainan lainnya. Alih-alih meningkatkan mutu, para saingan Geppetto di Berlynis malah berkumpul, bersekongkol, mencari cara untuk menyingkirkan pesaing lemah yang tiba-tiba jadi hebat ini. Segala cara dibahas dan diperdebatkan, namun tak satupun yang mencapai kata sepakat. 

Hingga di suatu kali pertemuan, seorang pria bertudung dan berpakaian serba hitam menyusup masuk ruangan rahasia. 

“Hei, apa-apaan ini? Pergi kau sekarang dari sini, atau kami terpaksa bertindak kasar!” sergah salah seorang pengrajin.
“Tenang saja, Jacopo,” ujar seorang pengrajin lain. “Dia ini teman lama yang sangat ahli dalam memecahkan masalah seperti yang kita hadapi ini.”
“Oh, begitukah?” Wajah Jacopo berubah cerah. “Kalau begitu selamat datang, tuan…”

“Stromboli. Federico Stromboli,” ujar si penyusup sambil membuka tudungnya. Tampak wajah tirus dan mata berkantung yang nyaris mirip serigala kelaparan. Ditambah perawakannya, mantan pemain sirkus boneka ini sudah jauh lebih kurus daripada dua tahun yang lalu.
“Langsung ke pokok masalahnya saja,” ujar Jacopo tak sabar. “Kami di sini punya masalah dengan…”
Stromboli menyela, “Geppetto, pabrik mainan yang baru itu. Ya, sobatku sudah memberitahuku tentang ini. Sekasrang serahkan saja segala urusan ini padaku. Anggap saja si biang masalah itu sudah lenyap ditelan bumi.”
“Wah, terima kasih, Tuan Stromboli, kami takkan pernah…”

“Simpan saja terima kasihmu. Kini kita bahas imbalan untukku,” sela Stromboli, mengelus kumis-janggutnya yang masih panjang, tebal dan hitam, satu-satunya kebanggaannya. “Mulai sekarang, semua mainan yang kalian buat harus dijual di tokoku, Emporio del Stromboli. Dan kalian berhak mendapat tiga puluh persen dari keuntungan penjualan.”

Para pengrajin langsung protes, Jacopo mewakili mereka sebagai juru bicara. “Tak bisa begitu, Stromboli! Kamu hanya perantara, jadi bagian tiga puluh persen itu seharusnya jatahmu!”

Mendengar itu, Stromboli langsung berdiri dan siap angkat kaki. “Itukah keputusan kalian? Terima saja tawaranku, atau kerjakan saja ‘tugas kotor’ kalian sendiri!”
Tak ada kesempatan berpikir panjang lagi, Jacopo spontan bangkit dan berseru, “Tunggu, Stromboli!” 

==oOo==
 
Setelah jadi manusia, apakah Pinocchio hidup bahagia sepanjang hayat?
Walau segala petualangan dan kewajiban kerjanya telah membuat Pinocchio terkesan lebih dewasa daripada usianya, ia tetap anak-anak berusia sebelas tahun yang masih gemar bermain dan bercanda-ria.

Karena memang ramah dan periang, kini Pinocchio punya banyak teman. Namun ia lebih banyak menghabiskan waktu luangnya bersama kedua sahabat karibnya, Lentino dan Cecilia. Mereka bertiga sungguh “nakal”, dalam arti sangat aktif mencari tahu tentang hal-hal baru, apalagi yang berhubungan dengan pembuatan mainan.

“Lihat penemuan baruku, Pino!” ujar Lentino, si anak laki-laki berjerawat di pipi dengan bangga. “Ini mainan kodok berpegas, yang bisa melompat maju bila bagian belakangnya ditekan.”

“Wow, kelihatannya asyik!” tanggap Cecilia, anak perempuan berwajah manis, berambut pirang kepang dua sambil bertepuk tangan. “Kamu pasti tak bawa satu lagi saja ‘kan, Tino?” 

Lentino mengeluarkan dua kodok mainan lagi dari kantung jasnya. “Tentu kubuatkan juga untuk kalian!”
“Bagus, ayo kita balapan, kodok siapa yang melompat paling jauh dan paling cepat!” Dengan amat girang, Pinocchio menerima kodok mainan itu dan langsung ditaruhnya di tanah.

Segera saja ketiganya main lompat kodok, bahkan ikut melompat-lompat bersama mainan mereka, sungguh mengasyikkan. Saat matahari mulai terbenam Pinocchio, Lentino dan Cecilia pulang ke rumah masing-masing untuk makan malam dan belajar.

Saat hampir tiba di dekat rumahnya, Pinocchio merasa ada seseorang tengah membuntutinya. Ia menoleh ke belakang, namun tak ada siapa-siapa di sana. Anak lelaki itu memiringkan kepala dan mendelik heran, lalu ia mempercepat langkahnya. Baru saat tiba di rumahnya, Pinocchio bisa bernapas lega. Itu rumah baru yang cukup luas, tiga kali lebih besar dari toko lama Geppetto dulu. 

“Lho, ada apa nak? Mengapa wajahmu tegang begitu?” tanya Giuseppe de Geppetto yang juga baru pulang dari pabrik mainan miliknya, beberapa blok dari rumahnya. Walau rambut dan kumis tebalnya sudah putih semua, seakan kebahagiaan besarnya dua tahun terakhir ini menghilangkan kerut-kerut keriput di wajah pria yang usianya baru menginjak setengah baya ini. 

Takut hidung manusianya bisa memanjang seperti hidung boneka kayu bila berbohong, Pinocchio menceritakan tentang kegelisahannya saat pulang main tadi. 

“Hahaha, kau ini bisa saja Pino, anakku sayang,” ujar Geppetto sambil membelai rambut warna hazelnut anak itu. “Mungkin tadi itu Lentino yang ingin tahu apa kau benar-benar menyukai ‘penemuan baru’-nya. Seharusnya ia tak perlu menguntitmu segala, tunggu saja sampai mainan kodoknya berjajar di rak toko mainan di depan pabrik Geppetto.”

“Asyik, terima kasih, ayah!” Pinocchio memeluk Geppetto. “Biar kusempurnakan dulu mainan Lentino ini, pegasnya harus lebih ke dalam ceruk di perut supaya lompatannya lebih terarah…”
“Ayo, ayo, Pino. Kita makan malam dulu. Ayah yakin, kau pasti sudah lapar, ‘kan?”
Pinocchio mengangguk cepat, lalu berjalan cepat pula menuju meja makan. Sementara Gepetto hanya geleng kepala saja, rupanya masih ada setitik kenakalan dalam diri anaknya, yang tentunya itu wajar-wajar saja. 

 ==oOo==

08 July 2014

VadisReview - Garda: Perebutan Kristal Langit



VadisReview 

Garda – Ksatria dari Cassiopeia
Episode Perebutan Kristal Langit
Penulis: Ahmad Sufiatur Rahman
Pengkhianat, Buronan dan Pahlawan

Kali ini, giliran Sang Musafir yang dikunjungi para “tamu” dari dunia lain, tepatnya dari Planet Aress di Gugusan Bintang Cassiopeia. Hujan meteor Perseids di Gunung Bromo, Jawa Timur telah membawa seorang buronan, para pengejarnya dan para pelindung si buronan itu. 

Buronan bernama Gakasha itu “membonceng” meteor Kristal Langit, mengincar seorang mahasiswa, Garda Kejora yang kebetulan ada di lokasi jatuhnya di Bumi. Lantas, ia memilih manusia biasa itu hingga menjadi seorang superhero. Sebenarnya Gakasha datang ke Bumi untuk sembunyi, namun apa daya, mungkin kebocoran informasi menjerumuskannya dalam kejaran banyak raksasa. 

Sehebat apapun Gakasha, ia masih harus menyesuaikan diri dalam raga baru “inang”-nya ini. Untung ada dua “meteor pendukung”, Gaby Mikaila dan Nova Spica yang membantu Garda-Gakasha menghadapi lawan-lawan berat (dan besar-besar). Para pengejar yang jumlahnya lebih banyak juga merasuki atau berubah wujud menjadi manusia samaran. 

Gaby menjelaskan pada Sang Musafir sebagai duta dari Bumi, sebagai sumber kekuatan utama di Aress, Kristal Langit pantas jadi rebutan. Apalagi kini kristal itu menyatu dengan Gakasha dan terbenam di dada Garda. Yang terjadi selanjutnya adalah rentetan pertarungan seru antara tim Garda, Gaby dan Nova melawan para raksasa Bangsa Azura yang dipimpin oleh dua ksatria digdaya, Karen Lezalel dan Antares.
Sebenarnya pihak Garda sempat mengalami kekalahan yang memupuskan harapan, namun datangnya bantuan tak terduga mampu membalikkan keadaan. Sebagai peliput dari Bumi, Sang Musafir cukup terpukau dengan konsep dan plot novel ini yang cukup “alami”, logis dan detil. 

Garda (Action Figure) sesaat setelah tertimpa meteor kristal merah.

Sekilas Sang Musafir jadi teringat pada para Transformers, robot-robot raksasa dari Planet Cybertron yang hampir kiamat, yang “mengungsi” ke Bumi dan melanjutkan peperangan mereka di Bumi. Bedanya, Transformers menyamar menjadi benda-benda mati seperti mobil, para raksasa Aress menyamar jadi para manusia yang sengaja mereka pilih untuk dirasuki. Ada pula yang tak menyamar, langsung mengkonfrontir para protagonis dengan wujud asli mereka. 

Satu lagi alasan Sang Musafir untuk terpukau adalah latar belakang dari unsur-unsur mitologi Yunani, Nordik, Nusantara (Pewayangan) dsb yang dipadu dengan pengetahuan umum, astronomi dan berita-berita fenomenal dalam kisah Garda ini. Jelas sekali sang kreator dan penulis Garda, Ahmad Sufiatur Rahman sudah melakukan riset yang tak terlalu mendalam tapi cukup matang untuk “meramu” latar belakang ini. Contohnya, foto Justin Ng di http://www.justinngphoto.com meliput hujan meteor Eta Aquarid di atas Gunung Bromo, Jawa Timur, Mei 2013. Entah apakah ini fakta atau hoax (tipuan), namun sangat bisa dimanfaatkan sebagai sumber ide untuk kisah fantasi superhero. Salut!


Monstropedia - Asura, Anti Dewa


 
 
Monstropedia - Mitospedia Vedic / Veda / Nusantara
 
ASURA – ANTI DEWA
Nama lain : Ashura, Bhutakala
Arti Nama : Non-Sura / Non-Dewa(Asura), Kekuatan Alam dan Waktu (Bhutakala)

Asura adalah entitas adikodrati yang memiliki kekuatan setara Dewata. Para Asura generasi pertama adalah anak-anak dari Kashyapa dan Diti. Mereka adalah entitas yang kuat, aktif, dinamis, cerdas, tapi sayangnya hobi banget sama yang namanya anarkisme. Sementara saudara lain ibu mereka – hasil hubungan Kashyapa dan Aditi – yang disebut Aditya / Adhitya lebih cinta damai.

Para Aditya kemudian ditunjuk menjadi pengatur elemen-elemen di semesta dan disebut Dewata, sementara Asura rata-rata hanya berkeliaran di dunia dan kadang-kadang membuat anarki di sini dan di sana. Tapi beberapa dari mereka mampu mengendalikan kekuatan alam dalam situasi tertentu, sama seperti dewa. Kata Asura kemudian menjadi sering dipakai untuk menyebut semua pihak yang berseberangan dengan dewa-dewa, meski pada awalnya beberapa dewa sebenarnya adalah Asura.

Asura sendiri awalnya hanyalah sebutan untuk anak-anak dari Diti, namun pada perkembangannya keanggotaannya meluas menjadi sub-sub ras seperti ini :

• Daitya
Anak-anak Diti dan Kashyapa, Asura generasi pertama. Merupakan generasi Asura paling kuat sepanjang sejarah karena terkenal nyaris menyamai kekuatan Trimurti.
Anggota : Hiranyaksa dan Hiranyaksipu

• Yaksha / Yaksa
Anak-anak Anayusa dan Kashyapa, termasuk golongan apa yang kita sebut ‘demigod’. Separuh manusia, separuh dewa, namun bertampang seram. Yaksa biasanya tidak jahat, hanya saja karena mereka sering ditugaskan untuk menjaga harta karun, mereka sering bersikap tidak bersahabat.
Anggota : Batara Kubera – dewa harta, bendahara kahyangan.

• Denawa / Danawa
Anak-anak Danu dan Kashyapa. Denawa kadang juga dipakai untuk menyebut Asura generasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Denawa kadang punya kecerdasan lebih dibandingkan Asura kebanyakan. Beberapa dari mereka punya kebijaksanaan setara dewa.
Anggota : Mahabali, Prahlada

• Bhoot / Bhuta
Hantu atau arwah penasaran yang menghantui dunia karena masih belum rela menuju dunia berikutnya. Bisa diusir dengan mantra-mantra tertentu.

• Bhutakala / Gana
Roh-roh alam. Wajah mereka biasanya seram-seram dan perilakunya kadang juga tidak menyenangkan . Tapi mereka masih bisa dikontrol karena mereka tunduk pada Siwa dan Ganesa. Masyarakat Hindu Bali biasa mempersembahkan bhuta yajna – sebagai ‘tanda persahabatan’ kepada para bhuta. Bhutakala juga nama lain untuk Asura di Nusantara meski deskripsinya lebih mendekati sosok gana.Sosok-sosok bhutakala ini kadang diwujudkan dalam wujud ogoh-ogoh oleh masyarakat Hindu Nusantara. Di India mereka disebut gana, di sini disebut bhutakala.

• Vetala
Fantasianers ingin bikin pasukan zombie tapi nggak punya dana buat bikin virus zombie dan nggak berani datang ke Haiti karena konflik politiknya (atau takut kena kutukan boneka Vodoo) , mungkin bisa pakai makhluk-makhluk ini. Mereka asalnya sama seperti Bhoot atau kadang roh alam juga seperti Gana, tapi tidak tunduk pada dewa manapun, dan lebih merepotkannya lagi bisa merasuki mayat-mayat di pekuburan dan menjadikan mereka mayat hidup .

• Raksasa / Rakshasa
Pada mulanya adalah nama lain dari Asura, tapi kemudian ada kelompok-kelompok dalam ras ini yang lahir dari manusia atau persilangan manusia dengan raksasa. Raksasa selain ‘main otot’ juga ahli dalam muslihat dan sihir. Mereka bisa merubah wujud mereka menjadi sosok apa saja (shape-shifting). Kubu Raksasa terbagi dua, yang melawan para dewa dan membantu para dewa. Kubu yang membantu para dewa contohnya adalah Wibisana dan Gatotkaca, dan yang melawan contohnya adalah Rahwana serta Kumbakarna. Kekuatan Raksasa akan bertambah saat malam hari.
Anggota : Rahwana, Kumbakarna, Wibisana, Mayasura, Arimbi, Gatotkaca

Wujud Asura memang kebanyakan seram, tinggi besar, buncit, bertaring, dan berambut awut-awutan. Tapi beberapa Asura seperti Arimbi, Wibisana dan Mahabali punya penampilan yang cukup rapi dan ‘keren’ , meski ukuran tubuh mereka tetap jauh di atas ukuran manusia kebanyakan .

Keberadaan Asura dipercaya sebagai penyeimbang kekuatan dewa.

==TRIVIA==
• Ogoh-ogoh biasanya akan diarak keliling kampung oleh umat Hindu sebelum hari raya Nyepi untuk kemudian dibakar sebagai simbol kemenangan dharma atas adharma.
• Gambar yang Mimin pakai juga merupakan ogoh-ogoh .

03 July 2014

Weird and Wicked 2: Rahasia Lukisan - Djokolelono



Weird and Wicked 2: Rahasia Lukisan

Penulis:Djoko Lelono | 
Penerbit:KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 
Code:9789799107367 
Rencana Terbit:30 Juni 2014 
Jenis Cover:Soft Cover 
Halaman:133 
Ukuran:135 x 200 mm 
Berat:250 gram 
Bahasa:Indonesia



“Acep Ryan....”
Ryan tercekat mendengar panggilan halus itu.
Padahal hanya ada dia di galeri yang dipenuhi lukisan itu.

“Acep Ryan....”
Ryan merasa panggilan itu berasal dari lukisan indah berjudul Istirahat karya ayahnya. Ayahnya memang pelukis hebat. Tetapi, saat ini beliau sedang koma akibat seseorang telah melukai kepalanya untuk mencuri lukisan Senja Biru di Losari.
Sebelum koma, ayahnya meminta Ryan menemukan lukisan itu.
Tetapi, bagaimana caranya?

“Acep Ryan....”
Ryan mendekati lukisan Istirahat dan mengamatinya. Tiba-tiba SLEEEP! Ryan bak ditarik ke dalam pusaran penuh warna.
Dan, Ryan mendapati dirinya berada di dunia lukisan!


Untuk keterangan lebih lanjut dan membeli buku ini secara online, silakan kunjungi situs ini:
http://www.pengenbuku.net/2014/07/weird-and-wicked-series-2-rahasia.html

Read more: http://www.pengenbuku.net/2014/07/weird-and-wicked-series-2-rahasia.html#ixzz36PNTJXwI
Follow us: @pengenbuku on Twitter | pengenbuku on Facebook

Mitospedia India: Para Avatar - Varaha dan Narasinga


Mitospedia Veda / Vedic / Hindu
AWATARA KETIGA – WARAHA AWATARA

“Kau mengatakan bahwa dirimu pembela para Ashura dan ingin membersihkan jalan Ashura dari duri yang melukainya. Aku kau anggap duri. Bukan, Aku bukan duri, Aku Maha Pembalas Kejahatan.”
–Waraha Awatara–

Ras : Awatara Wisnu
Wujud : Celeng / babi hutan
Masa Kemunculan : Akhir Satya Yuga
Lawan Utama : Hiranyaksa

==BRAHMA DIPANGGIL KEMBALI==
Fantasianers masih ingat dengan peristiwa di masa kemunculan Matsya Awatara? Banjir besar menerjang bumi dan menenggelamkan seluruh daratan. Tapi sebenarnya yang terjadi lebih parah daripada itu.

Konon bumi terjerumus ke dalam kekacauan Mahapralaya. Pada mulanya semuanya tenang dan damai sampai akhirnya Wisnu yang mulanya tertidur memunculkan sebuah sulur yang menunjang sebuah bunga teratai raksasa di ujungnya. Dari dalam bunga teratai itu muncullah Brahma.

Brahma yang kaget dipanggil ‘mendadak’ seperti itu langsung toleh kanan-kiri dan menyaksikan yang ada di dunia ini hanya ada kekacauan. Kekagetan keduanya adalah : ia duduk di atas bunga teratai raksasa yang pangkalnya tak terlihat, tak peduli seberapa jauhnya Brahma mencoba turun. Akhirnya Brahma menyerah mencari pangkal teratai itu dan memilih untuk melakukan tapa. Dalam tapanya ia dapat ‘pesan’ dari Wisnu yang kurang lebih isi pesannya seperti ini :

Wisnu : “Brahma, waktunya Anda menciptakan kembali dunia dan segala isinya sekali lagi.”
Brahma : “Semoga yang demikian terjadi.”

Brahma kembali bertapa. Dalam tapanya ia memunculkan sepuluh Prajapati antara lain : Atri, Angirasa, Pulastya, Pulaha, Kratu, Bhrigu, Daksa, Marici, Wasishta, dan Narada. Selain itu juga lahir entitas bernama Dharma dan Adharma. Lalu ia menciptakan pasangan Manu : Swayambhu Manu dan istrinya Satarupa. Swayambhu Manu, Prajapati, dan Brahma kemudian mulai mengukir isi bumi sekali lagi.

Tapi setelah beberapa lama, Brahma merasa ada yang ‘tidak beres’. Penciptaan berjalan amat lambat sehingga Brahma memanggil kembali Swayambhu Manu dan bertanya apa masalahnya sehingga pekerjaan Swayambhu terhambat.

Dan Sang Manu menjawab, “Saya bekerja sebagaimana Ayahanda perintahkan, tapi bumi sedang tenggelam!”

Brahma berpikir sejenak. Prajapati dan Manu jelas tidak cukup kuat untuk mengeluarkan bumi dari lautan. Akhirnya ia memutuskan untuk minta bantuan Wisnu sekali lagi (karena Siwa sedang tidak dapat dihubungi). Dari lubang hidung Brahma keluarlah seekor celeng (babi hutan) sebesar kelingking Brahma. Celeng itu langsung membesar menjadi celeng raksasa, Waraha Awatara. Waraha kemudian mengangkat bumi dari dalam samudera dan terus menopangnya sampai daratan-daratan bumi benar-benar stabil.

==DITI MENGGODA KASHYAPA==
Di antara para Prajapati ada seorang yang bernama Kashyapa. Kashyapa beristrikan 13 orang putri Daksha – yang notabene adalah saudaranya laki-lakinya. Setiap menjelang matahari terbenam, para Prajapati – termasuk Kashyapa – biasanya melakukan pemujaan pada Brahman (dalam wujud Trimurti), dalam hal ini Kashyapa hendak memuja Siwa.

Tiba-tiba salah satu istrinya, Diti, datang pada Kashyapa dan minta ‘dilayani di ranjang’. Kashyapa sih mau-mau saja melayani istrinya yang satu ini, tapi ia harus melaksanakan upacara pemujaan sehingga ia mengatakan, “Tentu Diti, tapi nanti ya. Ini waktu suci pemujaan.”

Tapi Diti tidak mau menunggu dan dalam benaknya timbul pikiran, “Idih, suamiku sok suci banget! Seberapa kuat sih suamiku bakal bertahan?”

Diti pun mengambil inisiatif ‘ganas’ sehingga Kashyapa pun ‘takluk’.

Kesalahan besar bagi Kashyapa dan Diti! Berbuat mesum saat suaminya hendak memuja Siwa menghantarkannya pada kutukan. Diti kemudian mengandung dan kelak akan melahirkan dua Ashura. Yang satu bernama Hiranyaksa dan yang satu lagi bernama Hiranyakashipu.

==HIRANYAKSA==
Ashura terkenal sekali dengan kekuatan mereka yang setara dewa dan hobi mereka yang suka berantem. Ashura yang bisa mengontrol emosinya bisa saja menjadi dewa, tapi Hiranyaksa tidak termasuk salah satunya. Ia punya pemikiran seperti ini : “Untuk menjadi dewa, aku harus mengalahkan dewa-dewa dan merebut tahta mereka.”

Jadi itulah yang dia lakukan. Ia menghajar para dewa, minus Baruna, dan menaklukkan tiga dunia (Patala dan Naraka – alam baka, Swargaloka – kahyangan, dan Arcapada – dunia manusia). Sampai ia menyadari bahwa ada empat dewa yang belum mengakui kehebatannya : Tiga Trimurti dan Baruna. Ia tidak mengacuhkan Baruna, Siwa tidak diketahui rimbanya, Brahma adalah kakeknya – jadi ia tidak mau melawannya, jadi satu-satunya Trimurti yang hendak ia tantang adalah Wisnu.

Ketika ia berkeliling mencari Wisnu, ia bertemu Baruna yang sedang dalam wujud ular raksasa dan menantangnya berkelahi. Baruna menolak berkelahi dan menyatakan bahwa lawannya yang sebanding dengannya adalah Wisnu. Ia menyuruh Hiranyaksa mencari Narada guna menanyakan keberadaan Wisnu.

Narada menunjukkan tempat Wisnu berdiam pada Hiranyaksa dengan ‘senang hati’, “Kamu ingin berkelahi dengan Wisnu? Dia sedang mengambil wujud Waraha, Celeng Raksasa. Dia sedang di Rasatala, sedang mengangkat bumi.”

Singkat cerita, Hiranyaksa ‘mengganggu’ Waraha yang tengah menopang bumi. Hiranyaksa menyatakan dirinya sebagai pembela Ashura dan hendak membersihkan jalan Ashura dari duri yang melukai mereka.

Wisnu yang sedang tidak mood dan sedang mudah marah. langsung menggeram, “Aku sedang menjadi binatang buas maka Aku mendengar ocehanmu. Kau mengatakan bahwa dirimu pembela para Ashura dan ingin membersihkan jalan Ashura dari duri yang melukainya. Aku kau anggap duri. Bukan, Aku bukan duri, Aku Maha Pembalas Kejahatan. Sudah banyak sekali korban kejahatanmu. Sudah berulang kali kau menggunakan kekerasan dalam memaksakan kehendakmu. Kau telah menakut-nakuti manusia dengan menebar ancaman. Aku tidak suka kekerasan, tetapi Aku sedang mewujud menjadi binatang buas, mari bertarung! Saatnya kau mempertanggung-jawabkan kekerasan yang telah kau lakukan berkali-kali.”

Jadi dua makhluk itu pun bertarung. Saat mereka bertarung konon segala bencana terjadi di muka bumi. Ombak dan gelombang besar menggelora di seluruh samudra, gempa bumi di mana-mana, semua gunung meletus, dan taufan mengamuk di berbagai tempat. Konon pertarungan ini berlangsung selama 1000 tahun sebelum akhirnya Hiranyaksa terbunuh oleh Waraha.

==TRIVIA==
• Diti tidak pernah melahirkan anak-anak yang ‘beres’. Nyaris semua anaknya adalah Ashura dan nasib mereka selalu berakhir dengan dibunuh oleh Wisnu atau Dewata, kecuali anaknya yang terakhir. Berbeda sekali dengan saudarinya Aditi yang melahirkan para dewa golongan Adhitya.
• Pertarungan Waraha dengan Hiranyaksa adalah pertarungan Wisnu yang paling lama sebagai Awatara. Jadi boleh dikata, Hiranyaksa adalah salah satu Ashura paling kuat.
• Daksha – saudara Kashayapa – adalah ayah mertua Siwa.
• Prajapati yang menikah rata-rata berpoligami



02 July 2014

Satu Malam di Kampung Siluman - Rahadi WP


 
SATU MALAM DI KAMPUNG SILUMAN
Penerbit: Media Kita
 
Apakah teman-teman mengira bahwa dunia ini hanya penuh berisi orang-orang seperti kita, orang-orang biasa? Tidak ada yang lain?

Dalam kegelapan malam yang paling gelap, diantara desir angin dan gemerisik dedaunan, benarkah tak ada sesuatu pun selain kegelapan itu sendiri?

Tidak benar, Kawan. Perhatikan, bila seorang anak kecil, dengan mata batinnya yang masih jernih, tiba-tiba tercekam ketakutan oleh pekatnya kegelapan itu, artinya ia merasakan ada "sesuatu" di sana, sesuatu yang menatapnya dengan tajam. Mengawasinya.

Bahwa kita tidak melihatnya, bukan berarti mereka tidak ada. "Mereka" hidup di tanah yang kita injak, di air yang kita minum, dan di udara yang kita hirup. "Mereka" bukan orang-orang biasa seperti kita. "Mereka" adalah kaum tersembunyi, yang menghilangkan dirinya dari penglihatan kita karena suatu alasan.

Bila teman-teman penasaran, apa dan siapakah "mereka" itu, maka patut membaca novel ini, SATU MALAM DI KAMPUNG SILUMAN. Sebuah novel yang tidak hanya akan mencekam anda dengan kengerian tak terbayangkan, hingga seakan mengalaminya sendiri, tapi juga membuka tabir gelap yang selama ini menyelimuti dunia lain, dunia para siluman.

Sudah tersedia di Toko Buku Gramedia dan toko-toko buku yang lain. Silakan menyimak sinopsisnya di website penerbitnya, penerbit mediakita, di link berikut:

http://mediakita.com/hiburan/horor/687-terjebak-semalam-di-kampung-siluman
 
Sumber artikel: Foto di Facebook 

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia