AHURA MAZDA – LORD OF ‘ASA’
Nama lain : Ohrmazd, Ahuramazda, Hourmazd, Hormazd, Hurmuz, Asura-Medha
Ras : Causa Prima (versi Mazdean), Ahura (versi Zurvanite)
Arti Nama : Tuan yang mengetahui segalanya
Ahura Mazda adalah dewa tertinggi dalam kepercayaan Zoroasterisme. Dewa yang menciptakan surga dan bumi, pemimpin para Amesha Spenta (malaikat / roh suci) serta ayah dari para Yazata (dewa-dewi). Biasanya Ahura Mazda digambarkan sebagai seorang pria Semitik berjanggut yang duduk di atas cakram bersayap – faravahar. Dalam sekte Zurvanite ia adalah anak dari Zurvan, saudara kembar Angra Mainyu. Dalam sekte Mazdean – yang notabene adalah satu-satunya sekte yang tersisa hingga saat ini – ia adalah keberadaan yang sudah ada sejak semula, melampaui Angra Mainyu.
Ahura Mazda menciptakan manusia pertama di dunia ini. Manusia itu bernama Gayomart, tapi akhir hidup manusia ini tidak menyenangkan. 3000 tahun setelah penciptaannya, di periode yang disebut Gumezishn (percampuran), Angra Mainyu datang ke dunia, menyebarkan wabah penyakit, meracuni tanah dan air, membunuh hewan-hewan suci (untuk persembahan) dan pada akhirnya membunuh kaum manusia termasuk di antaranya Gayomart itu sendiri.
Ahura Mazda dan para Amesha Spenta langsung bertindak, mereka membawa anak-anak Gayomart keluar dari bumi, menempatkan mereka di bulan dan matahari(?) selagi para Yazata bertempur dengan para Daeva dan Angra Mainyu. Setelah beberapa waktu, pasukan Daeva berhasil dipukul mundur dan anak-anak Gayomart pun diturunkan kembali dalam wujud benih tanaman rhubarb. Benih-benih rhubarb itu melahirkan kembali dua pasang manusia yakni Mashiya (lelaki) and Mashiyanah (perempuan). Dari dua bersaudara inilah ras manusia yang ada saat ini diturunkan.
Tapi masalah antara Ahura Mazda dan Angra Mainyu belum selesai. Secara konstan Daeva dan Yazata masih saja berseteru. Tapi karena manusia punya hak untuk menentukan ‘luther’ (takdir) –nya sendiri, kemenangan Ahura Mazda atau Angra Mainyu benar-benar ada di tangan kaum manusia (Mard). Jika manusia tetap setia pada ‘asa’ (kebenaran) , Ahura Mazda akan menang. Begitupun sebaliknya, jika manusia tetap saja berkubang dalam ‘druj’ (kejahatan) maka Angra Mainyu yang akan menang.
Kehidupan di atas bumi ini dibagi menjadi empat era dalam Zoroasterisme, masing-masing era berlangsung selama 3000 tahun. Kehidupan manusia pada masa kini konon berada di era terakhir yang juga merupakan era Gumezishn. Ketika Angra Mainyu dan Ahura Mazda kembali berseteru dan Ahura Mazda memenangkan duel itu, akan terjadi ‘Frashe-Kerei’ (sesuatu yang ajaib), di mana semua orang yang hidup di dunia ini – baik atau jahat – akan dibawa kepada kebebasan – kondisi surga dan bersatu dengan fravashi (roh pelindungnya), tanpa mempedulikan segala tindak- tanduknya yang ada di dunia ini. Walaupun dalam kondisi normal, jiwa-jiwa yang mati akan diadili di sebuah tempat bernama ‘Jembatan Pemisah’ dan akan dipisahkan menurut perilakunya. Yang baik akan bertemu Ahura Mazda di surga, yang jahat akan dilempar ke kediaman Angra Mainyu.
Ada versi yang mengatakan Ahura Mazda menciptakan dunia untuk menghalangi laju kekuatan kegelapan yang didalangi oleh Angra Mainyu sehingga dunia tak ubahnya hanya sebagai batas antara kekuatan suci dan kekuatan gelap. Karena itulah para Yazata dalam perang akhir zaman benar-benar membutuhkan bantuan manusia walaupun ... sebenarnya untuk kondisi yang tidak menguntungkan Ahura Mazda punya senjata darurat bernama Saoshyant, seorang Yazata yang konon memiliki kekuatan terbesar dan mampu membuat Angra Mainyu sekalipun harus berpikir ulang untuk menantang Yazata yang satu ini.
TRIVIA :
• Sistem empat periode zaman juga dikenal di agama Hindu sebagai Mahayuga.
• Ahura Mazda menciptakan manusia bersama dengan seorang fravashi (roh pelindung), hal yang kurang lebih sama dengan konsep malaikat pelindung di kepercayaan Nasrani dan ‘qorin’ dalam kepercayaan Islam.
• Ketika mencapai surga setiap jiwa akan bertemu dan bersatu dengan fravashinya.
Nama lain : Ohrmazd, Ahuramazda, Hourmazd, Hormazd, Hurmuz, Asura-Medha
Ras : Causa Prima (versi Mazdean), Ahura (versi Zurvanite)
Arti Nama : Tuan yang mengetahui segalanya
Ahura Mazda adalah dewa tertinggi dalam kepercayaan Zoroasterisme. Dewa yang menciptakan surga dan bumi, pemimpin para Amesha Spenta (malaikat / roh suci) serta ayah dari para Yazata (dewa-dewi). Biasanya Ahura Mazda digambarkan sebagai seorang pria Semitik berjanggut yang duduk di atas cakram bersayap – faravahar. Dalam sekte Zurvanite ia adalah anak dari Zurvan, saudara kembar Angra Mainyu. Dalam sekte Mazdean – yang notabene adalah satu-satunya sekte yang tersisa hingga saat ini – ia adalah keberadaan yang sudah ada sejak semula, melampaui Angra Mainyu.
Ahura Mazda menciptakan manusia pertama di dunia ini. Manusia itu bernama Gayomart, tapi akhir hidup manusia ini tidak menyenangkan. 3000 tahun setelah penciptaannya, di periode yang disebut Gumezishn (percampuran), Angra Mainyu datang ke dunia, menyebarkan wabah penyakit, meracuni tanah dan air, membunuh hewan-hewan suci (untuk persembahan) dan pada akhirnya membunuh kaum manusia termasuk di antaranya Gayomart itu sendiri.
Ahura Mazda dan para Amesha Spenta langsung bertindak, mereka membawa anak-anak Gayomart keluar dari bumi, menempatkan mereka di bulan dan matahari(?) selagi para Yazata bertempur dengan para Daeva dan Angra Mainyu. Setelah beberapa waktu, pasukan Daeva berhasil dipukul mundur dan anak-anak Gayomart pun diturunkan kembali dalam wujud benih tanaman rhubarb. Benih-benih rhubarb itu melahirkan kembali dua pasang manusia yakni Mashiya (lelaki) and Mashiyanah (perempuan). Dari dua bersaudara inilah ras manusia yang ada saat ini diturunkan.
Tapi masalah antara Ahura Mazda dan Angra Mainyu belum selesai. Secara konstan Daeva dan Yazata masih saja berseteru. Tapi karena manusia punya hak untuk menentukan ‘luther’ (takdir) –nya sendiri, kemenangan Ahura Mazda atau Angra Mainyu benar-benar ada di tangan kaum manusia (Mard). Jika manusia tetap setia pada ‘asa’ (kebenaran) , Ahura Mazda akan menang. Begitupun sebaliknya, jika manusia tetap saja berkubang dalam ‘druj’ (kejahatan) maka Angra Mainyu yang akan menang.
Kehidupan di atas bumi ini dibagi menjadi empat era dalam Zoroasterisme, masing-masing era berlangsung selama 3000 tahun. Kehidupan manusia pada masa kini konon berada di era terakhir yang juga merupakan era Gumezishn. Ketika Angra Mainyu dan Ahura Mazda kembali berseteru dan Ahura Mazda memenangkan duel itu, akan terjadi ‘Frashe-Kerei’ (sesuatu yang ajaib), di mana semua orang yang hidup di dunia ini – baik atau jahat – akan dibawa kepada kebebasan – kondisi surga dan bersatu dengan fravashi (roh pelindungnya), tanpa mempedulikan segala tindak- tanduknya yang ada di dunia ini. Walaupun dalam kondisi normal, jiwa-jiwa yang mati akan diadili di sebuah tempat bernama ‘Jembatan Pemisah’ dan akan dipisahkan menurut perilakunya. Yang baik akan bertemu Ahura Mazda di surga, yang jahat akan dilempar ke kediaman Angra Mainyu.
Ada versi yang mengatakan Ahura Mazda menciptakan dunia untuk menghalangi laju kekuatan kegelapan yang didalangi oleh Angra Mainyu sehingga dunia tak ubahnya hanya sebagai batas antara kekuatan suci dan kekuatan gelap. Karena itulah para Yazata dalam perang akhir zaman benar-benar membutuhkan bantuan manusia walaupun ... sebenarnya untuk kondisi yang tidak menguntungkan Ahura Mazda punya senjata darurat bernama Saoshyant, seorang Yazata yang konon memiliki kekuatan terbesar dan mampu membuat Angra Mainyu sekalipun harus berpikir ulang untuk menantang Yazata yang satu ini.
TRIVIA :
• Sistem empat periode zaman juga dikenal di agama Hindu sebagai Mahayuga.
• Ahura Mazda menciptakan manusia bersama dengan seorang fravashi (roh pelindung), hal yang kurang lebih sama dengan konsep malaikat pelindung di kepercayaan Nasrani dan ‘qorin’ dalam kepercayaan Islam.
• Ketika mencapai surga setiap jiwa akan bertemu dan bersatu dengan fravashinya.
No comments:
Post a Comment