Horrible Tooth Fairy
Review oleh: Luckty Giyan Sukarno
Mungkin aku harus memandang segala hal dengan sudut pandang yang baik, agar kebaikan selalu melingkupi pikiranku. (hlm. 133)
Anak
baru itu bernama Susan Sanders. Ketika perkenalan di depan kelas, dia
berbicara dengan sangat cepat dan tidak jelas, sehingga teman-teman
sekelas kurang bisa mendengar apa yang dia katakan. Ternyata, Susan
tidak pede dengan giginya yang cukup aneh, tidak seperti gigi
teman-temannya. Ada empat buah gigi gingsul yang sangat besar untuk
ukuran seorang anak perempuan berusia sebelas tahun. Berantakan dan
konyol.
Adalah Jake yang sangat usil dan penguasa di
kelasnya. Tidak ada yang berani dengan Jake. Teman-teman sekelasnya
tidak pernah bisa melawannya. Dan Susan akan menjadi sasaran empuknya.
Selama ini dia senang mengejek Rohan si kutu buku. Puncaknya, Jake
mempermalukan Susan di hari ulang tahunnya. Hari di mana hari yang
spesial bagi seseorang yang berulang tahun, Jake justru membuatnya sedih
yang bertubi-tubi. Berbekal mendapat gigi yang dilihatnya di toko
souvenir dalam museum, Jake memakai gigi palsu mainan dan menirukan cara
Susan bicara. Malang bagi Jake, gigi itu tidak mau lepas. Terus
menempel meski dia bersusah payah berusaha melepasnya. Sial pangkat dua,
ketika dia mendatangi toko souvenir yang merupakan tempat dia
mendapatkan gigi palsu itu ternyata raib. Di posisi itu ternyata tidak
pernah ada toko souvenir, yang ada justru perpustakaan!
“Toko souvenir apa? Sejak dulu , perpustakaan memang ada di sini.”
“Beberapa hari yang lalu, toko souvenir itu masih ada.”
“Toko souvenir dalam museum? Yang benar saja!” (hlm. 35-36)
Peri
gigi benar-benar mahluk yang cukup menyeramkan. Padahal, di dalam
dongeng, mereka adalah mahluk-mahluk bersayap dengan cahaya menawan.
Namun, ternyata bukan. Pasti Susan adalah salah satu dari mereka.
Yup,
Peri Gigi Mengerikan memberi pelajaran pada Jake yang selalu mengganggu
teman-temannya. Demi mengembalikan giginya seperti semula, Jake datang
ke rumah Susan. Bukannya untuk meminta maaf, Jake justru ingin
menyalahkan Susan yang mengakibatkan dirinya sial seperti ini. Jake
harus mengalami hal-hal menegangkan!
Ada pesan penting
dalam buku ini lewat kisah Jake yang sombong ini. Ketika kita berbuat
salah dan menyakiti orang lain, jangan pernah gengsi untuk meminta maaf.
Tidak ada ruginya untuk meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan.
“Gigi adalah harga diri seekor buaya.” (hlm. 85)
“Kualitas gigi milik anak-anak nakal sangat bagus untuk kesehatan para drakula.” (hlm. 69)
Buku ini merupakan salah satu dari
Spooky Stories.
Buat yang penakut, tenang saja. Buku ini bukan cerita horor
menye-menye. Ini memang buku pertama dari Spooky Stories yang saya baca,
jadi pengen baca juga
Spooky Stories yang lain nih! ;)
Ditulis
oleh Nurul Pratiwi yang masih unyu, seumuran murid-murid unyu di
sekolah :D Novel ini merupakan karya pertamanya di serial
Spooky Stories. Karya-karya sebelumnya adalah
Rainbow Waterfall (Lingkar Pena, 2011),
Butterfly Castle (Lingkar Pena, 2011),
My Fairy Friends (Lingkar Pena, 2011),
Butterfly Castle 2 (Lingkar Pena, 2011),
Pinochio Girl (Lingkar Pena, 2011),
Cyber Friend (Lingkar Pena, 2011),
The Blue Candle (Edelweiss, 2011),
Alden and the Horse (Edelweiss, 2011),
My Lucky Coin (Lingkar Pena, 2011), antologi
Dear Mom and Dad (Lingkar Pena, 2011),
The Secret Castle (DAR! Mizan, 2011),
The Little Witch (Noura Books, 2012), antologi
Temanku yang Menyebalkan (Noura Books, 2012),
The School of Stars (Noura Books, 2012),
Hantu Summer (DAR! Mizan, 2013). Wuihhh...keren banget ya. Masih unyu sudah menelurkan banyak buku! ;)
Keterangan Buku:
Judul : Horrible Tooth Fairy
Penulis : Nurul Pertiwi
Penyunting : Beby Haryanti Dewi
Penyelaras aksara : Fakhri Fauzi, Lian Kagura
Penata aksara : Aniza Pujiati
Perancang sampul & ilustrasi sampul: Papersand Studio
Penggambar ilustrasi : Aoysius Alfa
Penerbit : Noura Books
Terbit : Desember 2013
Tebal : 154 hlm.
ISBN : 978-602-1606-49-0
Beberapa ilustrasi unyu dalam buku ini:
Sumber artikel: Facebook Luckty Giyan Sukarno
http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-horrible-tooth-fairy/10151837066402693
1 comment:
Wah... masih unyu sudah banyak karyanya. Semoga dunia kepenulisan di Indonesia bertambah maju dan penulis-penulis indonesia bisa menciptakan karya yang bermutu dalam genre fantasi. Karena, menurut saya fantasi di Indonesia masih belum bisa menggeser genre lain.
kalau sempat, mampir:
www.deoheaven.com
Post a Comment