Sepertinya tidak adil jika kau tak punya pilihan lain. Tapi, memiliki semua pilihan juga bukan berarti mudah. (hlm. 161)
THESEUS CASSIO. Pangilannya adalah Cas. Theseus diambil dari nama si pembunuh Minotaur, dan Cassio merupakan nama letnan malang dalam drama Othello, karangan Shakespeare. Di sekolahnya yang baru, Sir Winston Churchill Collegiate (&) Vocational, seperti di sekolah lainnya, dia selalu memburu sang Ratu Lebah. Bukan untuk dikencani, tapi untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya. Kali ini Ratu Lebah yang didekatinya adalah Carmel Jonas si penuasa sekolah. Terlihat jelas dari caranya membawa diri, seolah sampai kapan pun dia takkan pernah harus menunduk di hadapan orang-orang. Orang-orang menyingkir seperti sekelompok burung menghindari kucing saat mereka lewat. Kendati demikian, dia tak terlihat sombong atau sok penting seperti kebanyakan cewek lain. Cas tidak seperti remaja pada umumnya, ada tugas berat yang harus diembannya. Cas punya kewajiban memburu hantu yang mengancam manusia dan juga memusnahkannya. Selain itu, Cas punya tujuan pribadi, yaitu menemukan hantu yang membunuh ayahnya.
“Kau tahu hanya orang awam yang menganggap kita tak bisa membunuh apa yang sudah mati.” (hlm. 18)
ANNA KORLOV. Dibunuh pada 1958. Terkenal dengan sebutan Anna si Gaun Merah. Umurnya masih enam belas tahun ketika dia meninggal, dia anak imigran Finlandia. Ayahnya meninggal karena sakit, atau apalah, dan ibunya memiliki rumah penginapan di kota. Anna terbunuh dalam perjalanan menuju pesta dansa sekolah. Lehernya digorok. Lehernya dibacok hingga nyaris putus. Kata orang saat itu dia mengenakan gaun pesta warna putih, dan ketika ditemukan, seluruh bajunya berwarna merah darah. Karena itulah orang-orang menjulukinya Anna si Gaun Merah.
Ada yang meduganya pelakunya adalah salah satu penyewa kamar di rumahnya. Menduga ada orang cabul yang melihat Anna dan menyukainya, membuntutinya lalu meninggalkannya berdarah-darah di selokan. Yang lain bilang itu ulah teman kencannya, atau pacarnya yang cemburu.
“Gadis ini harus dipancing agar mau mengungkapkan rahasianya. Ada sesuatu yang terjadi padanya, sesuatu yang memengaruhinya, dan sebelum kau bisa mengusir rohnya dari rumah itu, kau harus mencari tahu rahasia itu.” (hlm. 127)
Anna adalah sasaran Cas dalam misinya kali ini. Berhasilkah ia? Banyak hal-hal tak terduga yang akan terkuak saat dia nanti bertemu Anna. Apakah dia meninggal seperti mitos yang diceritakan orang-orang? :3
Beberapa kalimat favorit:
- Kalaupun ada, kira-kira kenangan seperti apa? (hlm. 7)
- Jangan takut gelap. Jangan percaya saat ada yang mengatakan bahwa semua yang ada dalam kegelapan juga terlihat di bawah cahaya. Itu tidak benar. (hlm. 153)
- Jauh dari rumah pasti berat. (hlm. 4)
- Bila berurusan dengan hantu, kau tak bisa memperkirakannya. (hlm. 7)
- Mati rasanya tidak terlalu buruk kok. (hlm. 8)
- Tokoh superhero juga pergi kuliah. (hlm. 20)
- Berkendara melewati awan yang tak bergerak. Kau akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang kau perkirakan. (hlm. 23)
- Cerita hantu hanya akan menjadi sekadar cerita. (hlm. 39)
- Semua sekolah punya ratu lebah. (hlm. 45)
- Ratu sekolah memang selalu cantik. (hlm. 46)
- Hanya orang yang paling brengsek di antara orang brengsek yang akan menolak menjabat tangan. (hlm. 50)
- Cewek-cewek memang ganas. (hlm. 285)
- Kupikir ibu yang iseng mencolek lenganku, jadi aku menoleh sambil menyeringai lebar, tepat pada sesosok hantu perempuan mewujud dari udara kosong menjadi kabut. Ia tampak seperti mengenakan seprei, rambutnya sangat pucat, sampai-sampai wajahnya bisa terlihat dari bagian belakang kepala. (hlm. 29)
- Ia tak memamerkan bekas luka penyebab kematiannya seperti yang biasa dilakukan hantu lain. Tadi kudengar tenggorokannya digorok, tapi leher ini tampak jenjang dan putih. Namun, gaunnya... basah dan merah, terus bergerak, menetes-netes kelantai. (hlm. 86)
- Pupilnya menggelap, warna hitam berpusar ke luar sampai seluruh bagian putihnya lenyap. Pembuluh darah merambat di pipi dan bersarang di pelipis serta lehernya. Darahnya menggelegak keluar dari kulit dan tumpah disekujur tubuhnya, membentuk gaun menjuntai yang menetes-netes ke lantai. (hlm. 119)
- Terdengar bunyi robekan yang bukan berasal dari kemejanya. Ususnya tumpah ke luar bagai seuntai tali mengerikan dan terburai di lantai. Ia malah tersungkur ke depan, ke arah Anna, aku bergegas menggapai dan menyentaknya untuk menariknya ke dadaku. Pada saat aku memosisikan diri di antara Anna dan cowok tadi, sesosok mayat lagi muncul menembus dinding, menyebarkan debu dan kepingan kayu ke segala arah. Tubuhnya terserak di lantai dalam serpihan lengan dan kaki yang tercabik-cabik. Kepalanya menatap kami seraya meluncur, menyeringai memamerkan gigi. (hlm. 271)
Bagian bikin ngilu ada di halaman 233-242 saat Cas dan kawan-kawan kembali ke masa lalu Anna. Ngilu banget bacanya :3
Uwow, nggak sabar baca buku karya Kendare Blanke berikutnya! ;) #KodeKerasUntukPeriBuku
Keterangan Buku:
Judul : Anna Dressed in Blood
Penulis : Kendare Blake
Penerjemah : Angelic Zaizai
Penyunting : Lisa Indriani
Penyelaras aksara : Nunung Wiyati
Penata aksara : Axin Makruf
Penerbit : Mizan Fantasi
Terbit : 2014
Tebal : 380 hlm.
ISBN : 978-602-1606-99-5
No comments:
Post a Comment