Review Komik JALAN KOMIKStory: Bayu Harditama
Art: Fajareka Setiawan
Pages: 192 Pages BW
Genre: Slash of Life
Publisher: M&C! PublishingOfficial Site:
http://jalankomik.blogspot.com Review by: Andry Chang
Saat menemukan komik unik ini, Sang Musafir tertarik untuk mampir, meninjau sejenak jalan yang serupa dengan jalan komik yang coba dirambahnya ini.
Sebagai penulis, Sang Musafir merasa agak “senasib” dengan tokoh Bayu di “Jalan Komik” ini. Cerita sudah rampung dikarang, namun kemahir gambar pas-pasan membuat jalan komik urung diarung. Bedanya, waktu Bayu terbatas oleh penyakit yang menggerogotinya dan Sang Musafir... tak perlu diceritakan apa yang mendesaknya. Bedanya pula, teman sekelas Bayu yaitu Fajar kebetulan berbakat gambar cemerlang, dan dengan posisi sebagai murid SMA/SMU dan usaha keras yang dramatis berhasil menyatukan komitmen, menghasilkan sebuah karya dan sekaligus menyatukan cinta dua insan sebelum tirai panggung kehidupan tertutup.
Para pembaca umum yang kebanyakan “awam” dan lebih memilih menjadi penikmat daripada pembuat komik mungkin akan merasa aneh saat melihat cover dan sinopsis komik ini, menganggap ini adalah semacam curhat komikus dan memaparkan beratnya proses jalan komik yang harus diarungi untuk menghasilkan karya yang bermutu.
Namun di balik ide yang “aneh bin unik” ini, inti cerita “Jalan Komik” ini adalah tentang persahabatan, cinta dan usaha untuk menemukan makna hidup sejati dengan memberi arti dalam hidup orang lain. Ini mengingatkan Sang Musafir pada salah satu prinsip dari buku “Seven Habits of Highly Effective People”:
“Sebagai apakah anda ingin dikenang setelah anda tiada? Apa yang anda ingin orang katakan tentang anda dalam pidato perpisahan kedukaan anda?”
“Apakah yang ingin anda wariskan pada dunia, pada sebanyak mungkin orang terutama mereka yang anda kasihi? Lewat jalan apapun yang anda pilih: Jalan Komik, Jalan Niaga, Jalan Karier dan lain sebagainya.”
Inilah pesan berharga yang didapat Sang Musafir dalam komik ini.
Dari segi gambar, Fajar dan Bayu cukup berhasil menghibur Sang Musafir dengan pemaparan panel-panel yang rapi, enak dibaca. Gaya penggambaran karakter yang dianut ini mungkin mendefinisikan variasi manga dengan gaya pribadi yang “Fajar banget”, ditambah ekspresi tokoh-tokohnya yang tampak “hidup”, memudahkan peresapan visual instan dan langsung yang memang adalah kelebihan komik daripada novel.
Jadi, secara keseluruhan komik ini layak dikoleksi sebagai bahan referensi, apresiasi kemajuan komik Indonesia dan sumber inspirasi, sekaligus membuka pikiran masyarakat umum bahwa Jalan Komik sesungguhnya adalah jalan yang penuh perjuangan, petualangan, drama dan tantangan, bukan jalan pintas bagi orang-orang yang malas atau putus asa di jalan karir yang “mainstream” (ini malah lebih berat dari mainstream, lho!)
Dan terima kasih sebesar-besarnya khususnya pada M&C Koloni yang telah membantu menjadikan Jalan Komik lebih berarti bagi para komikus Indonesia dengan adanya peluang mendapatkan penghargaan yang pasti dan pantas bagi karya-karyanya.
Oke, Sang Musafir minta diri, kembali berjalan di jalan novel, komik dan game yang tengah diarunginya (dan yang pasti lebih berat daripada cerita “Jalan Komik” ini) dengan harapan bisa menelurkan lebih banyak karya yang sungguh berarti sebagai warisannya bagi dunia.
Sinopsis:
Seorang pemuda berusia 17 tahun bercita-cita menjadi seorang komikus.
Namun karena kemampuannya yang terbatas, ia seringkali gagal.
Sementara itu, waktu tak sudi menunggunya. Penyakit yang dideritanya tak lama lagi akan segera merenggut nyawanya.
Di lain pihak, ada seorang teman sekelasnya yang berandal, tapi memiliki bakat menggambar yang luar biasa.
Takdir mempertemukan mereka, dan mengukir kisah keduanya di Jalan Komik.
M&C Comics - KOLONI (Gramedia)www.mnc-comics.comKritik dan saran untuk Bayu & Eka dapat disampaikan via E-mail di:
jalan_komik-at-yahoo-dot-com
No comments:
Post a Comment