Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

19 November 2008

Ophelia – Kenangan Masa Lalu - Chapter 3

Chapter 03
Hari demi hari berlalu, Erin sudah mulai kembali ceria. Tetapi Sylaz sadar, keceriaan itu hanyalah keceriaan semu, karena ia tidak mengingat masa lalunya. Apabila ingatan akan ledakan itu kembali, apa yang akan terjadi terhadapnya ?
“Dokter Sylaz, apakah Anda punya pacar ?”
“E.. eh ? Me.. mengapa kamu tiba-tiba menanyakan hal tersebut, Erin ?”
“Mengapa ?”, Erin menatap wajah Sylaz, “Habis, dokter tampan sich. Rasanya mustahil jika masih belum punya pacar.”
Mendengar jawaban Erin, Sylaz hanya tersenyum, “Belum, kok. Aku tidak punya waktu untuk memikirkan hal tersebut.”
“Eh, kenapa ? Khan sayang, wajah se-tampan ini disia-siakan.”
“Bagaimana dengan dirimu sendiri ?”
Ditanya balik seperti itu, Erin tertegun. Untuk beberapa saat lamanya ia terdiam. Lalu perlahan, air matanya mulai mengalir.
“Erin ? Hey, kamu kenapa ?”
“Aku.. juga tidak tahu. Tetapi rasanya sedih sekali.”
DEG ! Sylaz sadar, ia hampir saja membuat Erin mengingat masa lalunya.
“Su.. sudahlah, kita membicarakan masalah lain saja ya ?”
Tiba-tiba Erin mencengkram kerah baju Sylaz, “Dokter, tolong ceritakan, apa yang telah terjadi padaku ? Mengapa aku selalu takut mengingat masa laluku ?”
... Mama, apa yang mama lakukan ?
Mama mau ke tempat papa, Sylaz. Papa minta mama menemaninya.
Jangan, mama ! ...
“Dokter Sylaz ?”
“Eh ?”, Sylaz kembali tersadar. Erin telah melepaskan cengkramannya.
“Mengapa dokter selalu mengelak jika aku minta dokter menceritakan masa laluku ? Pastilah sesuatu yang menyedihkan telah terjadi, benar khan ?”
Sylaz terdiam; Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Erin. Akhirnya Sylaz berkata, “Erin, kamu belum pernah keluar dari kamar khan ? Bagaimana kalau kita jalan-jalan di taman rumah sakit ?”
Erin tersenyum dan mengangguk dengan penuh semangat.
“Sebenarnya, aku selalu merasa sedih jika melihat ke taman, banyak orang yang sedang berjalan-jalan ditemani suster atau dokternya, sementara aku tidak diijinkan keluar kamar.”
“Kalau begitu, tunggu sebentar. Aku perlu minta ijin kepada Dokter Martin.”
Sylaz keluar. Sementara Erin kembali menatap keluar jendela.
“Akhirnya, aku bisa jalan-jalan seperti mereka.”
Tak lama kemudian, Sylaz kembali.
“Dokter Martin sudah memberi ijin sekitar 1 jam. Ayo kita pergi, Erin.”
Lalu mereka bersama-sama menuju taman rumah sakit.

“Taman ini indah sekali. Begitu damai, dan kicauan burung yang menenangkan hati.”
“Bagaimana ? Apakah perasaanmu sudah lebih baik sekarang ?”
Erin tersenyum, “Terima kasih, dokter. Aku senang...”, tiba-tiba kata-kata Erin terputus.
“Erin, ada apa ?”
“Ti.. tidak, tidak ada apa-apa kok. Hanya saja tiba-tiba ada perasaan rindu akan suasana seperti ini. Mungkin aku pernah jalan-jalan seperti ini dengan keluargaku ya ?”
Sylaz mengelus rambut Erin dengan lembut, “Kalau kamu merasa masa lalumu begitu menyakitkan, jangan kau paksakan diri untuk mengingatnya. Hidup ini harus terus menatap masa depan.”
Erin memandang wajah Sylaz dalam-dalam, lalu akhirnya tersenyum dan mengangguk.
“Dokter, terima kasih atas perhatiannya selama ini. Aku merasa tenang, berada di dekat dokter.”
“Oh ya, bagaimana jika aku membelikanmu es krim ? Jalan-jalan sambil makan es krim tentu sangat menyenangkan.”
“Apa pergi beli es krimnya jauh ? Aku tidak mau ditinggal terlalu lama.”
“Tenang saja. Ada es krim enak di kantin rumah sakit, jadi aku takkan lama. Tunggu sebentar ya ?”
Erin mengangguk, lalu Sylaz kembali ke dalam gedung.
... Tenang saja deh, aku akan segera balik secepatnya.
Janji ya ?
Iya, tenang saja ...
“Eh, a.. apa itu tadi ? Se.. sepertinya, aku pernah mengalami kejadian ini dahulu ?”
Belum habis rasa terkejut Erin, ketika tiba-tiba ada ledakan dahsyat dari dalam gedung rumah sakit. Erin terpana; Pecahan dinding dan kaca jendela beterbangan, asap mengepul dari berbagai penjuru rumah sakit, darah terdapat dimana-mana, jeritan terdengar sangat memilukan.
“Dokter.. Dokter Sylaz ?”
Seketika itu pula, ingatan masa lalunya kembali, dan menghantam kesadarannya.
“Tidak.. tidak mungkin... Michael.. Michael telah.. meninggal...”, Erin jatuh berlutut, menutup wajahnya, lalu menjerit sekeras-kerasnya, “MICHAEL, TIDA..AK !!”
Tiba-tiba terdengar sebuah suara lemah, “Syukurlah.. kamu selamat, Erin.”
Erin menengok; Dokter Sylaz berdiri tidak jauh darinya. Lengan kirinya terputus, tubuhnya penuh dengan luka, dan ia sedang menahan sakit.
“Dokter Sylaz, Anda selamat !”, Erin berusaha bangkit berdiri, tetapi kembali terjatuh.
“Yah, aku memang beruntung.”, Sylaz berjalan mendekat, “Ledakan itu berasal dari ruang depan rumah sakit, jadi aku masih terlindung di kantin.”
Erin langsung memeluk Sylaz dan menangis, menumpahkan segala kesedihan dan kelegaannya.
“Syukurlah dokter selamat... huu... Erin.. Erin benar-benar takut.”, lalu ia menatap wajah Sylaz dengan penuh harap, “Dokter, kumohon, jangan tinggalkan aku seperti Michael lagi.”
“E.. Erin, kamu.. kamu sudah...”
Erin mengangguk, “Ya, ingatanku sudah kembali. Jadi, jangan tinggalkan aku lagi... huuu...”
Rasa sakit yang dirasakan Sylaz, perlahan berubah menjadi rasa lega.
“Kamu sudah sembuh, Ophelia-ku. Terima kasih Tuhan.”

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia