Sumber:
http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-halo/10150963552822693
Apa jadinya jika MALAIKAT turun ke bumi dan menyamar menjadi
MANUSIA?!? Itulah yang dialami tiga malaikat; Bethany, Gabriel dan Ivy.
Mereka direkrut untuk mengangkat dunia yang berada di ujung kehancuran.
Para Agen Kegelapan tengah menunggu kesempatan untuk mencaplok jiwa-jiwa
yang terancam. Untuk itulah mereka bertiga diutus untuk melenyapkan
pengaruh itu.
Venue Cove adalah pilihan
mereka. Daerah ini memukau dengan kekontarasan yang mencengangkan.
Sebagian garis pesisir telah disapu angin. Kebanyakan rumah di Venue
Cove adalah pondokan sederhana yang terbuat dari papan. Tetapi semakin
dekat ke pantai, ada jalanan yang dipagari barisan pohon, dan
rumah-rumah yang lebih mengesankan.
Bethany.
Malaikat dalam bentuk yang paling murni dan paling rapuh. Naïf dan
gampang menaruh kepercayaan, muda, dan rentan. Bisa merasakan sakit
karena belum banyak memiliki pengalaman dan kearifan yang bisa
melndungi. Bertubuh kecil, tulang halus, tidak terlalu tinggi, dengan
wajah berbentuk hati, telinga bak peri, dan kulit seputih susu.
Gabriel.
Penghulu malaikat dan anggota Holy Seven. Meskipun peringkat
kelompoknya hanyalah nomor dua dalam hirearki penghuni langit, namun
mereka ekslusif dan tergolong yang paling banyak berinteraksi dengan
manusia. Bahkan mereka tercipta untuk menjadi perantara Tuhan dengan
manusia.
Ivy. Paling bijak dan paling tua, meskipun dari penampilannya, ia terlihat seperti orang berusia dua puluh tahun. Ivy adalah
seraphim – ordo malaikat yang paling dekat dengan Tuhan.
Manusia tidak pernah merasa aman. Mereka tidak percaya satu sama lain. (hlm.
27)
Bethany menyamar menjadi murid di
Byrce Hamilton School
dan Gabriel sebagai guru musik. Mereka memutuskan bahwa sekolah adalah
tempat yang cocok untuk memulai tugas untuk menangkal pengaruh
kegelapan. Karena di sana banyak terdapat anak muda, yang pandangan
hidupnya masih berkembang. Sedangkan Ivy, menjadi pembimbing mereka.
Pertemanan
manusia dilandasi rasa saling percaya. Mereka menceritakan masalah
masing-masing, bertukar rahasia, dan ingin menjadi bagian hidup. (67)
Manusia
begitu dihanyutkan oleh cinta. Mereka begitu dahaga untuk membentuk
ikatan dengan seseorang yang bisa mereka sebut sebagai ‘belahan jiwa’.
Cinta
bisa membuat mereka melihat keajaiban semesta, dan pada saat yang sama
membatasi perhatian mereka satu sama lain. (hlm. 21)
Diantara ketiganya, Bethany memiliki sifat manusia paling dominan. Dan dia jatuh cinta pada manusia,
Xavier Wood.
Seharusnya itu tidak boleh terjadi. Ikatan mereka semakin kuat. Gabriel
dan Ivy berusaha membendung rasa cinta yang dimiliki Bethany terhadap
Xavier Wood. Mereka harus fokus pada tujuan utama mereka diturunkan ke
bumi: menyingkirkan pengaruh jahat dan mengembalikan kepercayaan manusia
satu sama lain.
Jika kita memberi kesempatan, emosi itu akan tumbuh hingga akhirnya tidak bisa kita kendalikan. (hlm. 145)
“…hanya karena kau menyukaiku, tidak serta merta menjadikan aku seperti yang kau inginkan atau butuhkan.” (hlm. 213)
Novel
ini tidak hanya bercerita tentang kisah cinta dua dunia; manusia dan
malaikat, tapi juga mengisahkan persahabatan erat manusia saat masa-masa
sekolah dan juga hubungan manis kakak beradik yang saling menolong satu
sama lain.
Manusia sangat takut pada kematian. Tetapi
rasanya kita tidak bisa berharap banyak karena mereka kurang memiliki
pengetahuan tentang kehidupan di luar dunia ini. (hlm. 73)
Waktu
liat covernya, aaaakkk…keren banget!! Pas baca isinya, remaja banget.
Unyu-unyu, tapi gak menye-menye. Penulisnya mendeskripsikan dengan baik,
karena umur Bethany sebagai tokoh utama, gak beda jauh dengan umurnya
yang memang masih remaja.
Pada titik tertentu, setiap orang pasti mengalami kekalahan. Tapi kita bisa belajar dari kekalahan. (hlm. 457)
Alexandra
Adornetto. Penulis buku ini, di usianya yang tahun ini baru genap dua
puluh tahun sudah menulis buku sekeren ini. Dia juga kelihatan cerdas,
terlihat dari sisipan dalam buku ini juga pengetahuannya tentang alam
lain-surga-dunia. Misalnya, dalam sebuah pelajaran sastra, disisipkan
puisi
Anabel Lee’, balada karya
Edgar Allan Poe.
Ada juga ulasan sekilas tentang Seraphim, Limbo, Lucifer dan lain-lain.
Ternyata hobinya membeli buku sampai tidak ada tempat untuk menampung
koleksinya. Wuih…ciamik banget Alexandra inii...!! ƪ(♥▿♥)ʃƪ(♥▿♥)ʃƪ(♥▿♥)ʃ
Penampilannya saat (masih) lugu:
Penampilannya sekarang. Cantik dan seksi:
Keterangan Buku:
Judul : Halo
Penulis : Alexandra Adornetto
Pewajah sampul : Rich Deas & Tim Hall
Tata letak isi : Husni Kamal – Ufuk Kreatif Desain
Penerjemah : Leinovar Bahfein
Pemeriksa aksara : Adikita
Penerbit : Ufuk Fiction
Terbit : November 2011
Tebal : 564 hlm.
ISBN : 978-602-9346-16-9
Halo by Alexandra Adornetto - Book Trailer
http://www.youtube.com/watch?v=SLZ6v2YpSSs&lr=1&feature=mhee
Gak sabar pengen baca seri berikunya: